Ternyata Dia Abangku

  Sore hari nya,ke empat keluarga sedang bersiap untuk pulang ke mansion mereka. Sebenar nya Era di minta untuk tetap tinggal di mansion utama oleh Berlin karna ia takut akan terjadi sesuatu pada nya,tapi Era meyakinkan grandma nya bahwa dia akan baik baik saja selama masih ada kedua bang nya di sisi nya.

  Mau tak mau pun,Berlin mengizinkan nya tapi dengan syarat ia harus berjaga jaga dengan daddy nya.

  Setelah siap semua,mereka semua pun berkumpul terlebih dulu di ruang tamu mansion utama.

Semua berpamitan satu sama lain. Ketika Era yang menyalami mereka,mereka bersikap acuh pada nya dan Era tak mempermasalahkan hal itu dan tetap tersenyum pada mereka semua.

"sayang,kamu beneran mau ikut pulang sama mereka?" tanya Berlin yang masih mengkhawatirkan Era.

"iya,Ella gak papa kok. Ella pasti baik baik aja" ucap Era meyakin kan grandma nya.

"ya udah,hati hati ya. Vero Varo,kalian jagain Ella ya" pesan Berlin.

"siap grandmaku sayang,kalo begitu kami pamit pulang dulu ya" ucap Varo.

"iya,hati hati di jalan. Kalo ada apa apa telpon grandma ya"

"iya grandma" jawab Era.

Mobil empat keluarga itu pun satu persatu meninggalkan halaman mansion utama.

...****************...

Sesampai nya di mansion keluarga Giandra,keluarga Giandra pun masuk ke mansion tersebut.

"sayang,kalian istirahat gih,nanti kalo makan malam mommy panggil" ucap Gia.

"hm,ayo dek abang antar ke kamar kamu" ucap Vero.

"eh ayo bang" jawab Era.

"eemm...mommy daddy,kami permisi dulu ya" ucap Era.

(deg!,meskipun dia sudah ku buang tapi masih tetap mau bersikap sopan) batin Andra.

(terkadang mommy bingung saat melihatmu sayang,harus bagaimana sifat mommy sama kamu di depan daddy) batin Gia.

Di sisi lain,Vero dan Varo berada di kamar Era yang berada di antara kamar milik mereka. Era melihat setiap inci kamar nya yang luas.

"dek,kami istirahat sebentar sama kamu di sini ya" pinta Varo.

"iya,tapi nanti malam kalian tidur di kamar kalian sendiri ya" ucap Era.

"iya" jawab kedua nya.

Era pun membereskan pakaian dan barang barang nya,kemudian ia pergi mandi karna tubuh nya terasa lengket semua akibat keringat.

...****************...

Waktu makan malam pun tiba,Gia juga sudah menata semua makanan nya di meja makan. Saat nya ia memanggil anak anak nya untuk makan malam.

Ketika di tangga ia bertemu dengan suami nya yang hendak turun ke bawah.

"eh sayang,mau ke mana?" tanya Andra.

"mau panggil anak anak mas" jawab Gia.

"oh,ya udah mas tunggu di bawah ya"

"iya mas"

Gia pun perki ke kamar dua putra nya tapi ia tak mendapati kedua putra nya di kamar nya. Ia pun terpaksa harus ke kamar putri nya,dan benar saja kedua putra nya ada di kamar putri nya.

"kalian udah bangun?" tanya Gia yang melihat kedua putra nya yang baru saja berganti pakaian.

"udah" jawab kedua nya.

"ya udah yuk turun,daddy kalian sudah nunggu di bawah" ajak Gia.

"mommy duluan aja,kami masih nungguin adek" ucap Vero.

"turun bareng aja bang,adek juga udah selesai kok" ucap Era tiba tiba.

"ya udah,yuk turun" ajak Gia.

Mereka semua pun turun bersama ke meja makan,dan kemudian makan bersama tanpa ada yang berbicara.

Selesai makan,Era hendak ke dapur untuk membuat susu tapi ia bingung gimana cara nya.

"bang Al" panggil Era sambil berbisik.

"ada apa dek?" tanya Vero.

"adek mau bikin susu,jadi adek mau pakek dapur nya sebentar boleh ya" bisik Era.

"boleh pakek aja,kan ini mansion adek juga"_Vero.

"terima kasih bang"

Era pun beranjak dari tempat duduk nya dan pergi ke dapur untuk membuat susu kesukaan nya. Ternyata di dapur ada beberapa maid yang bekerja,kemudian salah satu dari mereka menghampiri Era.

"ada yang bisa saya bantu nona muda?" tanya maid tersebut.

"eh tidak ada bik,saya cuma mau buat susu aja kok" jawab Era.

"biar saya aja nona muda,nona muda tunggu aja di meja makan"

"oh gak perlu bik,saya bisa sendiri kok. Terima kasih"

Era pun membuat sendiri susu kesukaan nya,kemudian meminum nya hingga habis tak bersisa. Ia juga mencuci gelas yang telah ia pakai tadi. Tiba tiba seorang maid menghampiri nya.

"permisi nona muda maaf sebelum nya" ucap maid tersebut.

"iya bik,ada apa?" tanya Era.

"nona muda di panggil tuan muda Varo di ruang keluarga"

"baik bik,terima kasih. Kalo begitu saya ke sana dulu ya bik"

"baik non"

Sesampai nya di ruang keluarga,ia melihat di sana juga ada kedua orang tua nya. Ia terdiam tak berani untuk mendekat hingga Vero menyadari kehadiran nya dan memanggil nya.

"adek,kenapa masih berdiri di situ,duduk sini"_Vero.

"ada apa bang,kok manggil adek?" tanya Era yang sudah duduk di antara duo V.

"adek udah abang daftarin kuliah di kampus milik bang Zefan,mau kan?" ujar Vero.

"mau bang,tapi adek mau sama Lia bang"_Era.

"iya,kalian satu kampus kok,satu jurusan malah"_Varo.

"terima kasih bang Al bang El"

"kok adek panggil kami Al sama El?" tanya Varo.

"itu panggilan sayang dari adek buat abang,gak papa kan?"

"iya,terima kasih princess"_Vero.

"panggilan sayang untuk adek dari bang El adalah sweety ya" ujar Varo.

"terima kasih abang duo V"

Mereka pun bergurau bersama sampai lupa bila orang tua mereka ada di sana juga tapi orang tua mereka hanya diam dan memperhatikan mereka saja tanpa mau ikut bergurau bersama.

Tak terasa sudah jam 22.00,mereka pun pamit pada orang tua nya untuk istirahat.

"mommy daddy masih ada di sini sejak tadi?" tanya Era.

"iya" jawab kedua nya dingin.

"oh,kalo begitu kami pamit istirahat dulu ya,selamat malam mom dad" ucap Era.

"kami juga,selamat malam" ucap Varo mewakili kembaran nya.

Setelah anak anak mereka masuk ke kamar mereka masing masing,Gia dan Andra juga pergi ke kamar nya untuk istirahat juga. Kamar mereka berhadapan dengan kamar anak anak mereka.

...****************...

Saat tengah malam,Gia terbangun dari tidur nya karna merasa haus. Ia pun pergi ke dapur untuk mengambil air minum,tapi saat akan kembali ke kamar ia mendengar suara isak tangis seseorang. Ia pun mencari asal suara isak tangis tersebut yang ternyata berasal dari kamar Era.

(kenapa dia nangis,sampai sesenggukan gitu?. Apa aku masuk aja ya?,masuk aja deh) batin Gia.

Kemudian ia memasuki kamar putri nya untuk melihat apa yang terjadi. Ia mendekat ke arah putri nya,kemudian terdengar samar samar putri nya memanggil diri nya. Ia pun semakin penasaran,dan mendekatkan diri nya lebih dekat lagi agar dapat mendengar jelas racauan putri nya itu.

"mommy,jangan tinggalkan adek mom,hubungan kita baru saja membaik tapi kenapa mommy mau tinggalin adek. Mommy bangun mom. Kenapa harus mommy ya tuhan?,kenapa tidak aku saja yang mengalami ini?,adek sayang mommy jadi tolong bangun mom" racau Era.

Meskipun lirih tapi Gia tetap bisa mendengar nya dengan jelas sampai ia menangis dalam diam. Kemudian ia berusaha untuk membangunkan putri nya.

"adek,bangun sayang. Mommy mohon bangun Era,jangan seperti ini,ayo bangun sayang" ucap Gia.

"mommy!!" teriak Era saat terbangun.

Gia pun langsung memeluk nya,untuk menenangkan putri nya sambil menangis.

Era yang tadi nafas nya memburu,kini sudah kembali normal dan tenang,dan ia baru menyadari bahwa mommy nya yang memeluk nya sambil menangis.

"mommy" panggil Era.

"iya sayang,maafkan mommy ya. Mommy udah tega sama kamu sayang,maafin mommy ya" ucap Gia.

"it's okey mom,jangan menangis lagi. Maaf kalo racauan Era bikin mommy nangis kayak gini"

"gak papa sayang,berkat racauan kamu,mommy jadi sadar sayang"

"mommy jangan tinggalin adek ya,sebenar nya adek udah sayang sama mommy"

"iya sayang,mommy gak akan pernah ninggalin kamu lagi,mommy juga sayang sama adek"

"tidur lagi ya,masih malam ini"

"mommy tidur sini ya,adek pingin tidur sama mommy"

"iya mommy tidur sini,yuk tidur"

Akhir nya,ibu dan anak itu tidur sambil berpelukan layak nya seorang ibu yang sedang menidurkan bayi nya hahahaha.