NovelToon NovelToon
Penguasa Benua Teratai Biru 2

Penguasa Benua Teratai Biru 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Kultivasi / Xianxia
Popularitas:22.2M
Nilai: 5
Nama Author: Yudhistira

Merupakan seri kelanjutan dari Novel Benua Teratai Biru vol pertama.

👉 bagi yang baru mampir, silakan baca novel pertama dengan judul yang sama.

_____________

Dunia Kultivator. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga semua orang berusaha untuk menjadi kuat.

Qing Ruo adalah seorang pemuda yang memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah. Kelemahannya itu menjadi bahan ejekan teman sebayanya.

Tiba-tiba keberadaannya yang dipandang sebelah mata mengejutkan semua orang.

Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? simak dan ikuti terus Sang Penguasa Benua Teratai Biru Vol 2. Semoga tetap suka.

👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.

👉 Mohon tinggalkan jejak, like dan komen.

Terima kasih 🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Menemui Qing Ruyue.

Di dalam aula istana Tetua Agung Sekte Gunung Emas. Terjadi perbincangan serius antara Qing Riyue, Lin Feng dan tetua Zheng Li.

Mereka bertiga terlihat sedang membahas fenomena yang saat ini bicarakan oleh orang-orang diluar Sekte.

"  Tetua Agung, apa tindakan kita mengenai situasi yang terjadi saat ini?"

"  Tunggu, dan tetap awasi perkembangannya. Sejauh ini Informasi apa yang telah kalian peroleh?"

" Sepertinya orang-orang dari aliran hitam mulai keluar dari persembunyiannya."

" Hm..., aku rasa itu akan menjadi sebuah gesekan apabila murid kita bertemu dengan mereka. Perintahkan pada semua murid untuk tetap berhati-hati!"

" Baik tetua agung."

" Lin Feng, informasi apalagi yang telah kalian dapatkan?"

" Tetua agung, pasukan kita kehilangan jejak," jawab Lin Feng dengan wajah lemah.

" Tetapi bukan hanya kita,  bahkan orang-orang dari aliran hitam juga kehilangan jejak." Zheng Li menimpal.

Qing Ruyue menganggukkan kepalanya.

" Lin Feng, tetua Zheng Li,  fokus utama kita saat ini adalah untuk tetap berada di dalam sekte. Tingkatkan penjagaan, serta perintahkan pada para murid, terutama pada mereka yang sedang menjalankan misi untuk tetap berhati-hati!"

" Baik tetua agung," jawab Lin Feng dan Zheng Li bersamaan.

" Lin Feng, tetua Zheng Li, sepertinya aku akan bepergian dalam waktu yang cukup lama."

" Maksud Anda tetua agung?" tanya Lin Feng terlihat bingung.

" Ada sesuatu yang harus aku kerjakan, sehingga tanggung jawab ini aku berikan pada kalian berdua."

" Tetua agung, kapan anda akan pergi?"

" Aku juga tidak dapat memastikannya, tetapi apabila aku meninggalkan tempat ini,  tugas dan tanggung jawab itu telah berada di tangan kalian."

" Baik tetua agung." jawab mereka berdua bersamaan.

Setelah berbincang-bincang cukup lama, Lin Feng dan Zheng Li lalu  akhirnya meninggalkan tempat itu.

Qing Ruyue terdiam dan sedang merenung, karena selama beberapa minggu ini perasaanya tidak  begitu tenang dan nyaman, sehingga  dirinya memutuskan untuk mengunjungi suatu tempat.

" Apakah ada yang salah?" batinnya karena selalu merasakan perasaannya yang tidak nyaman itu.

Tiba-tiba dirinya merasakan sapuan angin lembut melintas di hadapannya.

" Aura ini," batinnya sambil mengangkat wajahnya.

Matanya yang indah menatap tiga sosok yang tiba-tiba muncul di hadapannya dengan berkaca-kaca.

" Nenek, " ucap Qing Ruo, Qing Ling dan She Mei Lu  bersamaan sambil berlutut di hadapannya dengan hormat.

" Berdirilah!" ucapnya sambil menghampiri  mereka dan memeluknya dengan hangat.

Matanya yang indah dan berkaca-kaca itu menatap cucu-cucunya itu dengan penuh kehangatan.

" Ruo er, Ling er, siapa dia..? " sambil menatap She Mei Lu dengan penasaran.

" Nenek, ayo tebak..?" ucap Qing Ruo sambil tersenyum ramah.

" Hm... Auranya seperti aura ibumu, Ling Yun. Ruo er, apakah dia adik ibumu?"

" Nenek Agung, aku Qing Youyu. Kakak angkat Ruo er," jawab She Mei Lu jujur tanpa ingin membuat wanita Agung yang ada dihadapannya itu menebak,  sambil berlutut dengan hormat.

" Youyu er..." ucapnya lembut sambil meraih tubuh Shen Mei Lu dan memeluknya dengan hangat.

" Teima kasih nenek," ucap She Mei Lu dengan mata berkaca-kaca.

" Hais... gadisku, apakah ada yang salah?" sambil mengusap air mata She Mei Lu yang tiba-tiba menetes.

" Aku... Aku..." She Mei Lu tidak dapat berkata-kata lalu terisak dalam pelukan Qing Ruyue. Hatinya tiba-tiba terasa pedih,  saat memikirkan kabar yang akan mereka sampaikan.

" Nenek..." ucap Qing Ling yang juga ikut memeluknya, dan terisak sedih.

Qing Ruyue terdiam. Matanya yang indah menatap kedua wanita cantik yang terisak dalam pelukannya dengan perasaan terluka.

" Ling er, Youyu er, ada apa? Bicaralah!" ucapnya lembut sambil mengusap kedua kepala wanita itu dan hangat.

She Mei Lu dan Qing Ling bahkan tidak menjawab,  tetap semakin terisak.

Di sisi yang lain, Qing Ruo hanya bisa terdiam, dengam mata yang sedikit mulai memerah.

Qing Ruyue terdiam, sambil membiarkan kepada wanita itu menangis dalam pelukannya lalu menatap kearah Qing Ruo.

" Ruo er, ada apa? Katakanlah!"

" Nenek, aku..."

" Ruo er, selama beberapa minggu ini aku terus gelisah. Aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupku, dan aku tahu itu adalah pertanda buruk, sampaikanlah!" dengan wajah sedih.

" Nenek...., Kita..." air matanya mulai menetes. tiba-tiba Qing Ruo merasa lidahnya kelu untuk mengatakan hal itu.

" Gege, pergilah. Bawa Zilong er dan Jun er kemari," ucap Qing Ling lembut.

Tanpa menjawab, Qing Ruo lalu menghilang dari tempat itu.

Tidak lama kemudian, Qing Ruo lalu kembali lagi bersama Zilong dan Qing Yong Jun.

Zilong dan Yong Jun begitu terkejut saat melihat ketiga wanita yang sangat dihormatinya itu menangis.

Di dalam pelukan She Mei Lu dan Qing Ling,  tampak Qing Ruyue terduduk lemah,  wajahnya tampak layu dengan air mata yang terus jatuh dari pipinya.

Zilong dan Yong Jun lalu menatap kearah Qing Ruo yang tampak begitu sedih.

" Nenek buyut, ada apa?"  tanya Zilong dan Yong Jun sambil menghampiri Qing Ruyue yang terlihat lemah tersebut.

" Oh..., Zilong er, kamu..." sambil menyeka air matanya. Qing Ruyue berusaha untuk tampak tegar sambil memperbaiki posisi duduknya.

"  Qing Yong Jun, memberi hormat pada nenek Buyut." Sambil berlutut lalu bersujud sebanyak tiga kali.

" Jun er," ucapnya dengan lembut lalu menghampiri bocah itu dan memeluknya dengan hangat. Kali ini Qing Ruyue  benar-benar tidak mampu menahan air matanya.

" Kamu sungguh tampan nak." sambil menatap Yong Jun yang tampak kebingungan dan sekali lagi memeluknya dengan erat.

" Nenek, mengapa kalian menangis?" dengan wajah penasaran.

" Ah.., itu karena nenek bahagia," ucapnya sambil mengusap-usap kepala Yong Jun dengan lembut.

" Nenek, katakanlah padaku. Aku akan menghajar orang yang membuat nenek sedih!" ucap Zilong tiba-tiba sambil  melepaskan aura pendekar Dewa tingkat menengah.

" Kakak, apa yang kakak maksud?" tanya Yong Jun kebingungan.

" Jun er, ini adalah aura kesedihan. Nenek buyut tidak jujur padamu!" ucapnya terlihat kesal.

" Zilong, kemari!" ucap She Mei Lu lembut.

" Bibi, ada apa?"

" Bibi akan bicara, tapi apakah kamu bisa menjaga sikap?"

Zilong dan Yong Jun terdiam sambil menatap She Mei Lu dengan penuh harap.

" Kita telah kehilangan kakek Qing Xia," ucap Qing Ruo tiba-tiba.

" Apa!" Zilong dan Yong Jun terkejut.

" Ayah...  Jangan bercanda! Kakek Buyut adalah pendekar tingkat dewa langit. Di wilayah barat, siapa  yang bisa membunuhnya!?" ucap Zilong keras dengan perasaan sedih mulai menyelimuti hatinya.

Matanya yang tajam lalu menatap Qing Ruyue yang terlihat sangat sedih.

" Tidak..., ini tidak mungkin!" ucapnya dengan bibir bergetar.

" Nenek buyut..." sambil menghampiri Qing Ruyue dan memeluknya

Qing Ruyue hanya bisa terisak saat Zilong dan Yong Jun menangis dan memeluknya. Dia dapat merasakan kesedihan yang luar biasa pada kedua cicitnya itu.

" Nenek buyut, katakan padaku. Siapa yang telah melakukannya?" tanya Zilong dan Yong Jun bersamaan dengan beruai air mata.

" Nenek buyut juga tidak tahu, tapi kalian berdua tenanglah. Aku akan menyelidiki masalah ini!" ucap Qing Ruyue menenangkannya.

" Nenek buyut, serahkan masalah ini padaku." Dengan kemarahan yang berapi-api sambil menangis keras.

" Zilong kamu mau kemana?" tanya Qing Ling saat Zilong tiba-tiba berdiri dan hendak meninggalkan ruangan itu.

" Ibu, ayah, jangan menahanku. Aku akan mencari pembunuhnya!" dengan kilatan kemarahan di matanya.

" Zilong er,  jauh-jauh hari ayahmu telah membuat rencana. Jika kamu bergerak dan pergi sendiri,  maka kamu akan mengacaukan rencana ini," ucap She Mei Lu dengan lembut.

" Tapi bibi, aku harus pergi..." sambil melangkahkan kakinya.

" Zilong er, tidak bisakah kamu menahan diri dan menemani nenek buyutmu di tempat ini!?" ucap Qing Ruo dengan tenang.

" Tapi ayah, Aku tidak ingin berdiam diri. Aku harus membunuhnya!" dengan air mata yang terus menetes.

Zilong merasakan hatinya begitu hancur. Saat ini yang ada di hatinya adalah rasa sedih dan kemarahan yang luar biasa.

" Argh...." teriaknya kesal sambil menyeka air matanya.

1
echa purin
/Good//Good//Good/
Teddy
Luar biasa
Zacky yulianto
bagus
Fransiscus Riawan
Luar biasa
gudang winarto
MANTAP...👍👍👍
Anom Wibisono
Luar biasa
daenk pajokk@
kaisar dewa
daenk pajokk@
kayaknya pelayan Luo Feng juga dulunya
Mas Broww
Luar biasa
Anonymous
keren
Damar Sigit
Luar biasa
musafir
penulisnya semakin hari semakin anjing otaknya, klau aliran hitam pasti sdah perang tampa banyak bicara penulis memang tolol anjing
musafir
ini penulisnya menang otak anj
musafir
ini cerita palibg goblok anjing
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
selalu ada cara dan selalu ada jalan
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
nah lho....... 😂😂😂
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
streaming siaran langsung 😂😂😂
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
buaya mau dikadalin 😆😆
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
mampus kau dirampok 🤣🤣🤣
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
ruang kerja kali 😅😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!