NovelToon NovelToon
Mantanku Seleb

Mantanku Seleb

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Wanita Karir
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Van Theglang Town

Lanjutan Novel Mendadak Menjadi Mama Muda.

Setelah bercerai dengan Raka, Ajeng mengubah nasibnya menjadi seorang selebritas. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, karir Ajeng cukup sukses dan mempertemukan dia dengan Kim Beomsik, seorang pengusaha sukses keturunan Korea-Amerika.
Sementara Raka yang belum move on dari Ajeng, berusaha menata kehidupannya menjadi lebih baik. Ketika bertemu kembali dengan Ajeng, Raka menagakui masih belum bisa melupakan Ajeng.
Lantas bagaimana kisah Ajeng dan Raka. Akankah cinta mereka bersemi kembali, atau Beomsik berhasil meluluhkan Ajeng dan menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Theglang Town, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditinggal Duluan

POV Ajeng.

Rasanya ingin menghilang saat itu juga ketika Ajeng harus kalah dalam permainan itu. Dan yang lebih membuatnya shock adalah hukuman yang harus ia jalani jika dia kalah.

Haruskah dia mencium seseorang di sini. Ajeng tidak bisa memberi hal itu begitu saja pada orang lain. Di negara ini mungkin sudah menganggap kalau hal itu wajar dilakukan. Meski dia sudah beberapa tahun tinggal di LA, tetap saja dia masih menjunjung nilai budaya ketimuran. 

Sampai sekarang pun dia belum pernah memberikan bibirnya pada Beomsik. Pria itu pun paham setiap kali ada kesempatan datang, Ajeng memang selalu pintar mencari alasan. Ajeng berjanji jika dia akan memberi ciumannya jika sudah resmi menikah.

Mata Ajeng berhenti sejenak ke arah Raka yang berdiri di depannya.Haruskah dia mencium dia saja daripada harus mencium orang lain.

Kyle tiba-tiba menutup matanya. Hukumannya adalah mencium siapa saja secara acak dengan ditutup matanya. Ajeng pasrah tapi dalam hatinya berdoa, semoga saja yang ia cium adalah Raka. Belum cukup matanya ditutup, Kyle juga memutar tubuhnya untuk membuat buta arah langkahnya nanti. Ajeng berusaha konsentrasi agar dia tidak salah.

Tubuhnya agak sempoyongan karena diputar-putar. Tapi segera Ajeng menginjakkan kakinya lebih kuat ke tanah. Dia kemudian memusatkan semua indranya mengingat arah mana yang harus ia tuju. Ajeng memutar tubuhnya dan menajamkan aroma penciumannya. Dia sangat hapal aroma parfum milik Raka. Ketika dia yakin dengan arahnya, Ajeng pun melangkah dengan pasti ke arahnya.

Tangan Ajeng berusaha menggapai tubuh Raka di depannya. Dia berhasil menemukannya, Ajeng menyentuh bagian dadanya dan mendekat. Aroma parfumnya sangat khas. Ajeng semakin yakin kalau yang di depannya adalah Raka.

Beberapa inchi lagi Ajeng mendekat memastikan aroma tubuh Raka yang memang melekat di memorinya.

Tanpa ragu Ajeng meraih tengkuk Raka dan mendekatkan wajahnya pada Raka. Setelah merasakan hawa panas dari deru napas Raka, Ajeng langsung mengecupnya tanpa ragu sedikit pun. Memang Ajeng hanya berniat mengecup sebentar saja. Bisa bahaya kalau dia bermain-main dengan bibirnya.

Semua sorak sorai semakin menjadi ketika Ajeng selesai menciumnya. Dia pun segera membuka penutup matanya dan melirik wajah Raka yang terlihat shock.

Semua selesai, Ajeng berhasil karena dia tidak harus mencium sembarang orang di sini. Cukup Raka saja yang memang dulu pernah memilikinya.

Raka tidak mengucapkan sepatah kata pun setelah ciuman itu. Dia terlihat langsung pergi masuk ke dalam penginapan. Apa dia tidak merasakan sesuatu setelah ciuman itu.

Ajeng memang tidak berharap Raka merespon itu dengan berkata apapun itu. Dia memang hanya ingin menyelamatkan dirinya saja jika harus mencium orang asing.

Tidak  masalah jika memang Raka juga hanya menganggap itu sebagai sebuah permainan. Ciuman itu tidak berarti apa-apa untuk mereka berdua.

*

Ajeng membuka matanya ketika dia sedang tertidur. Kenapa ada Raka di depannya sedang melihatnya tertidur dengan lelap. Ajeng langsung melonjak kaget. 

“Ke-kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Ajeng panik.

“Aku punya kuncinya. Kenapa tidak bisa aku membukanya,” jawab Raka dengan tatapan jahilnya.

“Aku akan teriak!” ancam Ajeng. 

Baru saja Ajeng membuka mulutnya untuk berteriak, tetapi dengan cepat Raka membekap mulutnya dengan tangannya.

“Apa yang kamu lakukan Raka?” teriak Ajeng dalam hati. Dia tidak bisa bergerak karena tangan Raka yang lainnya menahan tubuhnya di sandaran tempat tidur.

“Jangan pikir kamu bisa lolos dariku setelah kamu memancingku dengan ciuman singkat tadi!” ucap Raka berbisik di telinganya.

Ajeng berusaha menghindari wajah Raka yang terlalu dekat dengannya. Raka kemudian melepas bekapan tangannya dengan perlahan.

“Itu hanya sebuah permainan. Jangan menganggap itu serius,” ucap Ajeng menyangkal.

“Kamu pikir siapa berani menciumku seperti itu?” tanya Raka dengan tatapan tajam. Dia sepertinya tidak terima jika Ajeng memperlakukannya dengan tidak baik.

“Jadi kamu keberatan?” tanya Ajeng tidak menyangka jika Raka terlihat marah.

“Aku harus membalasnya biar seimbang!” seru Raka tidak mau kalah.

Ajeng terkejut mendengarnya. Raka rupanya bukan sedang bercanda. Dilihatnya sorot mata Raka yang lapar. Sedetik saja dia bisa langsung memangsanya.

Raka kemudian mengusap bibir Ajeng dengan jarinya dengan kedua matanya yang tertuju pada setiap inchi bibir milik Ajeng.

Jantung Ajeng berdebar saat Raka menyentuh bibirnya dengan jarinya yang lembut. Tubuh Ajeng langsung menegang ketika tiba-tiba Raka langsung memposisikan wajahnya untuk siap menerkam bibir Ajeng.

Gubrak!!!

Ajeng terjatuh dari tempat tidur. Kesadarannya mulai pulih. Badannya yang terasa sakit membuat matanya terbuka dan langsung tersadar kalau barusan dia bermimpi.

Ah sial. Kenapa seperti nyata. Ajeng mengumpat karena menyesali mimpinya yang sudah membuat dirinya merasakan kembali seperti apa kupu-kupu yang menari di atas perutnya.

“Sial! Kenapa aku harus mimpi berciuman dengannya lagi,” racau Ajeng.

Dia melihat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ternyata mimpinya cukup lama juga. Entah kenapa setelah kejadian semalam dan mimpinya tadi Ajeng ingin segera mandi dan turun dari kamar. Dia ingin melihat Raka secepat mungkin. Mungkinkah dia sudah gila?

Setelah mandi Ajeng langsung turun dari kamar dan menuju luar penginapan. Di sana mereka sedang antri untuk sarapan. Tak sabar Ajeng melihat Raka. Kenapa dia merasa ingin sekali melihat pria itu.

Awalnya Ajeng hanya berpura-pura duduk sarapan sambil mengawasi setiap sudut. Kenapa dia tidak melihat batang hidung Raka. Apa dia belum bangun?

Ajeng menyelesaikan sarapannya, tetapi dia tetap tidak melihat Raka. Sebentar lagi mereka juga akan pulang dari tempat ini karena semua jadwal kegiatan di sini sudah selesai semua.

Ajeng menyeret kopernya yang besar itu sendiri tanpa manajer. Semua orang sudah bersiap pulang. Ada yang pulang bareng dengan kru, ada juga yang pulang dijemput supirnya masing-masing. 

Sayangnya supir yang menjemput Ajeng belum sampai, sekali lagi dia memperhatikan semua orang yang sedang bersiap untuk pulang. Ajeng tidak menemukan Raka di antara mereka.

“Kamu mencari dia kan?”

Tiba-tiba Kyle menepuk pundak Ajeng dari belakang.

“Maksudmu. Aku mencari siapa?”

“Siapa lagi kalau Raka.”

“Tidak!” jawab Ajeng cepat. Dia tidak mau ketahuan kalau dia sedang mencari sosok Raka.

“Dia sudah pulang dari tadi subuh.” Tidak diminta pun dia menjawab kalau Raka sudah pergi.

“Apa? Pergi?” tanya Ajeng tidak sadar kalau dia ketahuan sedang mencari Raka.

Kyle tersenyum sinis menanggapi. Sudah dia duga kalau sikap Ajeng yang terlihat gelisah sambil menengok kanan kiri karena mencari Raka.

“Dia pulang karena ada urusan di Jakarta. Sepertinya dia juga akan menyerah menjadi sutradara. Yang aku dengar masalah kali ini lebih kacau.”

“Hah benarkah?” tanya Ajeng kaget. Entah ia harus senang atau sedih mendengar kabar itu.

“Tapi, kenapa kamu tidak kaget kalau aku memberitahumu tentang Raka. Jadi selama ini kamu tahu kalau aku dan Raka dekat?” tanya Kyle dengan mata menyelidik.

“Aku sudah tahu kalau kau itu pernah menjadi kekasihnya,” ucap Ajeng.

Kyle menatap wajah Ajeng dengan tatapan sinis. Sepertinya kesan dirinya sangat jelek di matanya. Ajeng menelan salivanya menahan rasa gugup. 

1
Rose Yura🌹
masihan Raka 🥲
Rose Yura🌹
yeeee... author ke kesayangan ķembali🥰
Van Theglang Town
Sebelumnya author minta maaf karena butuh 4 tahun kurang lebih melanjutkan kisah Ajeng dan Raka, btw meskipun pembaca sudah lupa alur cerita Ajeng dan Raka semoga baca lagi ini bisa flashback lagi. happy reading.
Rose Yura🌹: makasih thor . semangat lagi ya nulisnya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!