Area 18+
Gadis cantik berumur 20 tahun rela merelakan kesuciannya demi membalas dendam atas hinaan pedih sang suami yang telah tega menjualnya, Claudia meminta bantuan kepada Lorenzo untuk membantunya agar bisa mengandung seorang anak.
Seharusnya ini tak terjadi tetapi keputusan Claudia telah bulat, ia benar-benar sudah tak tentu arah dengan hidupnya yang sangat tragis penuh pengkhianatan.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Simak cerita lengkapnya!!!!...🤗>>>>>>>>>>>>>>
Ig: By_Aryany10
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Raymond berdiri di depan mansion mewah itu mondar-mandir kesana-kemari, apakah ia harus mengganggu dua sejoli yang sedang berduaan di dalam?.
Jika masuk Lorenzo pasti akan kesal dengannya, jika mondar-mandir di depan pintu Raymond malah digoda para anak buahnya karena belum memiliki kekasih. "Cih jangan menertawakan diriku!..."
Sontak saja Raymond memasuki rumah itu. Claudia mendorong Lorenzo untuk menjauh tentunya lelaki itu sedikit kesal dengan kehadiran sahabatnya. "Apa kau tidak melihat kami sedang apa?..."
"Tidak..." Jawab singkat Raymond.
Lorenzo tersenyum sinis. "Cepatlah memiliki pasangan agar kau tidak kepanasan melihatku!."
"Aku sibuk, tentang jodohku biarkanlah dia datang dengan sendirinya.."
Jawaban Raymond mengundang tawa dari Lorenzo dan Claudia, bagaimana bisa dia menjawabnya dengan enteng.
"Baiklah katakan apa maksud kedatanganmu kemari! apa semuanya telah diurus?.." Mulai Lorenzo.
"Untuk pernikahan rahasia kalian semuanya sudah siap tinggal menunggu hari H, tapi dihari yang bersamaan Claudia harus ke Paris untuk fashion show di sana."
Claudia mengangguk itu memang tugasnya.
"Apa bisa di cancel untuk acara fashion show kita sedang melaksanakan pernikahan!.." Timpal Lorenzo.
"Tidak bisa, yang ada malah membuat kecurigaan publik. Jadi setelah kalian sah di mata agama Claudia harus siap-siap dengan pekerjaannya."
"Karena pernikahan ini bersifat rahasia kita semua harus hati-hati agar tidak terbongkar apa yang terjadi antara kalian berdua dulu, ikuti saja alur yang telah kau rencanakan.." Sambung Raymond lagi.
"Jika Claudia tak ikut pun itu akan berpengaruh di perusahaanmu, kau juga mengerti."
"Baiklah..." Raymond berdiri dari duduknya. "Aku akan menyelesaikan pekerjaan lain."
"Hmmm.." Jawab singkat Lorenzo, sahabatnya itu pun berlalu pergi.
Claudia menyadari perubahan wajah Lorenzo. "Jangan khawatir aku akan baik-baik saja di sana."
Lorenzo menatap lekat wajah cantik itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan. "Bukan itu maksudku, kau akan kelelahan!..."
"Aku masih kuat..."
Lorenzo terdiam ia membuang nafas kasar, bagaimana bisa di hari pernikahannya mereka berdua akan berpisah karena pekerjaan masing-masing?.
"Inilah sebabnya aku tak mengizinkanmu masuk dunia model Audi!..." Datar Lorenzo ia berjalan meninggalkan Claudia menuju tempat gym meredakan amarahnya di sana.
Claudia terdiam ia tahu pasti Lorenzo tak menyukai pekerjaannya. "Maaf, hanya dengan itu kita bisa bersama seperti sekarang Lorenzo..." Batin Claudia, ia mengingat kembali persyaratan yang diinginkan tuan Abraham kepadanya.
'Jika ingin bersanding dengan Lorenzo, maka angkatlah harga dirimu juga agar cocok berdiri di sampingnya!'. Abraham.
Claudia sontak berjalan memasuki ruang gym tersebut, terlihat tubuh atletis nan kekar Lorenzo sudah berkeringat. Ia hanya duduk sambil menatap Lorenzo yang sepertinya masih kesal dengannya.
Tak heran jika Claudia terpana melihat itu semua, Lorenzo di sini benar-benar tampak sexy. "Untuk apa kau nge-gym terus??..." Tanya Claudia yang membuyarkan keheningan.
Tidak ada jawaban dari Lorenzo ia hanya fokus dengan wajah datarnya.
Claudia tersenyum sekilas ia berdiri dan berjalan ke hadapan Lorenzo yang rupanya masih marah. Dengan sontak Claudia melepas baju atas dan celananya menyisakan bra sport dan celana pendek.
Tentunya Lorenzo terkejut ia mengerutkan keningnya menatap tajam Claudia.
Claudia menaiki alat gym dan melatih tubuh sexy-nya tepat di hadapan Lorenzo. "Aku juga seorang model tidak mau kalah..." Lirihnya dengan tersenyum.
"Oh s*it!...." Lirih Lorenzo yang mengalihkan pandangan tidak tahan melihat Claudia di hadapannya seperti itu.
Bersambung.....