NovelToon NovelToon
Kupu Kupu Malam

Kupu Kupu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja Ardani

Seorang gadis bernama Clarissa berusia 19 tahun, terpaksa harus berkerja malam hari dengan menggaet para pria hidung belang karena ulah Ayah kandung nya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 36

      Di sebuah gedung berlantai tiga, di dalam kamar hotel nomor 212 terdapat Lidia dengan seorang lelaki.

        "Kamu kenapa sejak datang muka nya bete banget"? sindir pria tampan yang tengah duduk di sofa kamarnya.

         "Aku bete, aku kesal. Jonathan menolak menikah dengan ku, bahkan sikap nya selalu cuek gak ada manis manis nya dikit kalau bersama ku" ucap Lidia kesal.

         "Lalu apa yang bisa aku bantu" Tanya Rian.

         "Aku butuh kamu untuk memata matai Jonathan, cari tau siapa wanita yang lagi dekat dengan nya" titahnya.

           "Ok, itu hal yang mudah bagi ku. tapi ada sarat nya"

            "Apa Sarat nya"?

            "Puaskan aku sekarang Lidia " ujar nya.

Tidak perlu menunggu jawaban dari Lidia, pria itu langsung mengeram di bahu Lidia.

Pria itu mengigit telinga Lidia seraya berucap.

             "Kamu seksi sekali, membuat ku panas"

Rian kemudian mencium bibir Lidia dengan nafas yang memburu.

Keduanya saling memangut saling mengusap, bahkan saling mengelitik dengan lidah yang saling bertemu.

Kemudian Lidia langsung membuka pakaian nya hingga tak sehelai benang pun menempel di kulit nya.

      "Oh, kamu begitu mengoda baby" kata Rian.

Pria itu pun tak mau kalah dari Lidia' dia pun melepaskan satu persatu kain yang menempel di tubuh nya.

Tubuh Lidia langsung naik ke atas tubuh Rian. tangan Lidia menggenggam pusaka Rian yang sudah berdiri tegak itu.

perlahan lahan tangan Lidia mulai meng menggerakkan naik turun.

      "Ssssttt,,, baby.

Rian mendesis dengan menengadahkan wajahnya.

Rian benar-benar di mabuk kepayang oleh pelayanan Lidia. Lebih lebih ketika Lidia mulai mengecupi puncak pusaka itu dengan lidah nya.

Lalu memasukkan pusaka itu ke dalam mulut nya, Lidia terus mengulum nya dengan gerakan naik turun.

        "Sssttt,, Lidia, faster please"

Lidia pun langsung mengikuti perintah Rian. Dengan cepat pusaka itu keluar masuk dalam rongga mulut nya.

         "Ahh.. you do it so good Lidia"

Rian terus saja merancau hasrat nya kian naik. begini hebat servis Lidia.

Kali ini Rian membaringkan Lidia diranjang.

Pria itu memberikan ciuman yang memburu di bibir Lidia. Wajah hingga leher ia kecupi sampai turun di bagian dua gundukan itu.

Lidia memejamkan mata nya merasakan hasrat nya juga mulai naik.

Sementara bibir Rian bermain disana, tangan satu nya mulai mengusap di area inti.

Lidia semakin menggelinjang merasakan gesekan tangan Rian.

Puas memainkan dengan tangan nya pria itu langsung memasukan pusaka nya ke lubang inti sari Lidia.

Pria mulai menggempur Lidia habis habis san.

Rian terus mengerak kan pinggang nya kian cepat. Lidia mendesis merasakan kenikmatan.

Pria itu menggempur kian dalam dan cepat. Peluh nya berjatuhan, nafas nya semakin berat dan akhirnya mereka mengapai puncaknya.

"Sering sering puaskan aku" ucap Rian setelah ia mensejajarkan posisi tidur nya dengan Lidia.

"Aku pasti akan memuaskan mu, asal kamu melaksanakan tugas mu dengan baik" tantang Lidia.

"Pasti itu Lidia, itu hal yang kecil bagi ku"

Akhirnya keduanya menghabiskan waktu di dalam kamar hotel itu.

Sementara itu Clarissa yang tengah duduk di ruang tengah, sambil asik menikmati acara tv di temani bi Siti.

Ia merasa perut nya mulai laper lagi, entah kenapa sejak ia dinyatakan positif selera makan nya jadi bertambah dan semakin sering.

"Bi, Clarissa pengen makan lagi" panggil nya.

"Non mau makan apa? biar bi Siti siap kan"

"Clarissa pengen makan es krim bi" jawab Clarissa.

"Es krim ya Non,? kalau es krim bibi harus beli dulu di minimarket. Apa Non Clarissa mau menunggu nya"?

tanya bi Siti hati hati takut majikannya tidak sabar menunggu. karena faktor emosi ibu hamil biasa nya suka berubah rubah.

"Clarissa ikut saja ya bi, sekali an Clarissa mau beli susu ibu hamil"

"Oh ya sudah kalau begitu" Ajak bi Siti.

Keduanya pun langsung berangkat menuju mini market.

Sesampainya di sana tujuan pertama yang Clarissa ambil adalah es krim. gadis itu mengambil satu cup es krim dan langsung di buka lalu dimakan saat itu juga.

"Non, pelan pelan makan nya dan sebaiknya Non duduk disini jangan makan sambil berdiri" ujar bi sini sambil membawa majikannya untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"Bi Siti"? panggil Clarissa.

"Tolong ambilkan susu ibu hamil ya bi"

"Baik Non, mau rasa apa? tanya bi Siti dengan senang hati.

"Rasa Coklat sama strawberry bi" pinta nya.

"Siap Non, bibi ambilkan sekarang ya" bi Siti langsung bergegas menuju rak susu, lalu mengambil dua kardus susu ibu hamil sesuai permintaan majikannya.

Setelah melakukan pembayaran Clarissa dan juga bi Siti keluar menuju mobil nya.

Namun belum sempat masuk tiba-tiba Clarissa ingin sesuatu.

"Ada apa Non? apa masih ada yang pengen Non Clarissa beli"? tanya bi Siti.

"Bi, aku pengen makan Kimbab" rengek Clarissa, membuat bi Siti tidak tega.

"Ayo masuk mobil dulu Non. sambil jalan kita cari restoran yang yang ada menu kimbab nya" ajak bi Siti dengan sabar.

Selama perjalanan Clarissa hanya diam saja membuat bi Siti merasa kasihan melihat majikannya.

Sesampainya di depan restoran yang menyajikan menu kimbab, Clarissa dan bi Siti turun lalu berjalan masuk ke restoran tersebut.

Clarissa langsung duduk di kursi pengunjung.

"Duduk sini bi" Ajak Clarissa yang melihat bi Siti masih terus berdiri.

"Gak usah Non, bi Siti berdiri saja disini" tolak bi Siti merasa gak enak harus duduk dengan majikannya.

"Gak papa bi, ayo duduk sini temani Clarissa makan. kalau bibik gak mau Clarissa gak jadi makan, kita pulang saja" ucap Clarissa merajuk.

"I,, iya baik Non" bi Siti akhirnya duduk menuruti keinginan majikan.

Clarissa memesan makanan yang ada di tempat itu pun juga dengan kimbab yang sangat ia inginkan.

Tak lupa ia juga memesan dua minuman untuk dirinya dan juga bi Siti.

"Non, bibi mau ke toilet bentar ya, Non gak papa bibi tinggal sebentar"? tanya bi Siti.

"Pergi saja bi, aku gak papa kok. tapi jangan lama lama" ujar Clarissa.

Sembari menunggu pesanan datang, Clarissa mengamati sekeliling restoran tersebut dan sesekali membuka ponsel nya. Dan berharap ada pesan dari sang suami.

Clarissa tidak sadar bahwa sejak dirinya masuk restoran tersebut ada seorang pria yang tak. lepas dari tatapannya.

Pria itu langsung menghampiri Clarissa saat melihat bi Siti meninggalkan nya sendiri.

"Hai,, Cantik, sendirian saja. Mau aku temani"? ucap pria itu.

"Kamu siapa"? tanya Clarissa yang kaget tiba-tiba ada seorang pria datang langsung duduk disebelah nya.

"Jangan takut aku pria baik baik, nama ku Rico" Jawab pria itu.

"Maaf, tolong jangan ganggu aku"!

"Aku tidak ada niatan untuk mengganggu mu, aku cuma ingin kenal lebih dekat saja dengan mu" ujar Rico.

"Maaf saya tidak bisa" tolak Clarissa.

Rico berusaha untuk terus merayu Clarissa walau Clarissa terlihat tanpak risih dengan keberadaan Rico.

Di tempat yang sama, kedua orang tua Jonathan juga sedang makan disana.

Setelah menjemput Istrinya dari mall city, kedua pasangan paruh baya itu memutar untuk mampir ke restoran terdekat untuk makan siang.

Cristina yang sudah seleksi dengan makan nya, tengah menatap ke sekeliling restoran itu. Namun tak disangka ia melihat gadis yang pernah menolong nya saat itu.

Gadis itu tengah duduk dengan seorang pria.

"Pa,,, itu kok kaya gadis yang sempat menolong Mama yah? Dia sama siapa ya, apa di pacar nya" tanya Cristina penasaran.

Mendengar perkataan dari istrinya, Cristian langsung melihat ke arah yang di tuju istrinya.

"Iya ma, itu memang gadis yang kemarin. Tapi kalau pria itu seperti nya dia bukan pacar nya Ma. Lihat saja pria itu seperti lagi memaksa gadis itu" ucap Cristian yang melihat pria disamping Clarissa tengah memaksa nya.

"Pa, ayo kita samperin. Pria itu menarik narik paksa tangan gadis itu" ucap Cristina.

Keduanya langsung beranjak menghampiri ke arah Clarissa.

"Lepaskan, jangan kasar sama seorang gadis" ujar Cristian dengan tegas. yang langsung membuat pria itu ciut nyali nya.

"Ma, maaf Tuan. ucap Rico terbata seraya melepas cengkraman Clarissa lalu pergi begitu saja.

Clarissa yang merasa ketakutan reflek langsung memeluk tubuh Cristina.

"Terima kasih tante sudah menolong Clarissa" ucap nya bergetar.

"Sudah tidak papa, pria itu sudah pergi" ucap Cristina sambil mengusap punggung Clarissa.

"Apa pria tadi kekasih mu"? kali ini Papa Cristian yang bertanya.

"Bukan tuan, dia hanya pria yang tiba-tiba datang lalu menganggu ku" jawab Clarissa jujur.

"Kasihan sekali dia pa, gimana kalau kita antar saja Clarissa pulang pa"? tanya Cristina yang langsung dibalas angukan oleh suaminya.

" Rumah mu dimana nak, biar tante antar kamu pulang" tanya Cristina pada gadis yang masih terus memeluk tubuh nya.

Entah kenapa gadis itu seperti merasakan kenyamanan saat memeluk wanita paruh baya itu, di tambah lagi suasana hati Clarissa yang saat ini terbilang cepat sekali berubah ubah.

Gadis itu mengangguk pertanda ia setuju. Cristina pun terus menggandeng tangan Clarissa, ketiga nya melangkah keluar meningalkan restoran. lalu masuk ke dalam mobil milik Cristian.

Entah kenapa gadis itu seperti nya terhipnotis oleh kelembutan dan sikap ke ibuan dari Cristina membuat ia seperti melupakan bi Siti yang masih ada di dalam sana.

1
neny
semangat kak othor 💪🏻🤍
Senja Ardani
sangat bagus
neny
clarisa hamil kyk nya,,semangat terus kak othor 💪🏻🤍
Lili Ismail
Anak kandungkah itu
neny
bagus cerita nya
neny
semangat kak othor,,cerita nya sdh mulai menarik,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!