Allea Laticia Braine, siapa yang tidak mengenal gadis cantik, pintar dan seksi dengan sejuta pesona itu. Terlebih semuanya ditunjang oleh statusnya yang sudah menjabat sebagai Presdir Muda.
Semua pria tentu sangat mengincar gadis itu. Mereka selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan hati seorang Allea. Tapi tidak satupun yang berhasil.
Hingga suatu hari, dengan bodohnya Lea terjebak oleh permainan seorang pria yang notabenenya adalah rekan kerjanya.
Lalu apa yang terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ONWMR-22
"Ck, sebenarnya ada apa denganku? Kenapa aku jadi marah-marah tidak jelas pada Sam hanya karena dia mengira aku tertarik pada Monica? Dan lagi apa tadi kenapa jantungku tiba-tiba berdebar saat masuk ke dalam cafe dan tiba-tiba normal saat aku ingin mulai makan? Apa wanita itu ada disini?" Saat ini Rells tengah berendam di dalam bathup dan pria itu terus saja bermonolog sendiri.
Setelah selesai berendam barulah ia turun untuk membasuh tubuhnya di bawah shower lalu meraih handuk untuk menutupi tubuh polosnya. Rells mengambil baju santai karena memang dirinya tidak berniat untuk pergi kemana-mana lagi sampai hari esok tiba. Pria itu mengambil sebotol wine dan gelas kecil ke arah balkon. Menikmati semilir angin sore hari ini di Kota Paris.
"Allea Laticia Braine" gumamnya saat ingin berselancar di sosial media. Dan tampaklah beberapa informasi penting mengenai gadis tersebut.
Allea Laticia Braine lahir di Amsterdam, Belanda pada tanggal 23 Januari 1996. Anak tunggal dari pasangan Geovanno Braine dan Alliana Braine. Dan cucu satu-satunya dari pengusaha terkenal, Arse Braine. Saat ini dirinya menjabat sebagai Presdir di Braine Cosmetic. Salah satu perusahaan besar di Belanda. Dia adalah seorang Presdir paling muda di negaranya. Menginjak usianya yang ke 26 tahun , Allea telah menjabat sebagai Presdir selama 3 tahun lamanya.
Sekiranya begitulah informasi yang Rells dapatkan, pria itu menscroll ke bagian bawah dan tampaklah beberapa potret Allea disana, saat wanita itu mendapatkan beberapa penghargaan sebagai Presdir Muda terbaik tahun kemarin.
Rells tersenyum miring saat mengetahui semuanya "Dari awal aku sudah menduganya. Tapi meskipun aku tahu kau ada dimana dan kau itu siapa, aku tetap tidak akan mencarimu Nona. Meski sebenarnya kau selalu menyiksaku setiap malam karena mengingatmu. Tapi kita lihat saja bagaimana takdir mempertemukan kita berdua"
Ya, Rells sangat yakin bahwa takdir akan kembali mempertemukan mereka. Entah kenapa dia bisa berpikiran seperti itu.
Keesokan harinya..
"Kita sarapan dulu Nona" ajak Fanny saat Lea baru saja keluar dari kamar hotelnya lengkapa dengan pakaiannya yang sudah rapi.
"Aku tidak ingin membaur dengan mereka jika sedang makan"
"Saya sudah mengurusnya Nona"
"Bagus. Kau belajar dengan cepat Fanny"
"Tentu saja saya akan melakukan yang terbaik untuk anda Nona. Silahkan" Fanny mempersilahkan Lea untuk berjalan di depannya. Ia menggiring Lea menuju ke restoran hotel, jika CEO lain akan makan bersama diatas meja besar disana. Berbeda dengan Lea yang berbelok menuju ke privat room. Dia memang tidak suka jika acara makannya terganggu oleh pembahasan pekerjaan seperti yang mereka sering bicarakan diatas meja makan. Jika waktunya makan ya makan saja, waktunya kerja ya kerja saja, begitu prinsipnya.
"Duduklah, kita sarapan bersama!"
"Ba-baik Nona"
Lea dan Fanny benar-benar sarapan dalam diam, tidak ada yang berbicara dari keduanya. Bahkan setelah selesai sarapan sekalipun. Sampai Lea sendiri yang mengajaknya mengobrol.
"Kau sudah mempersiapkan kendaraan untukku kan?"
"Sudah Nona, Tuan Raff yang mempersiapkannya"
"Ck, cobalah untuk tidak membahas orang itu Fanny"
"Ma-maaf Nona"
"Ya sudah ayo cepat, aku tidak ingin terlambat!"
Jadwal hari ini ialah semua pengusaha dari berbagai negara di eropa itu akan berkumpul di salah satu gedung untuk acara penyambutan selamat datang dari panitia acara tahun ini.