NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibujuk Ayah

"Anak Ayah kenapa mukanya ditekuk kayak gitu tadi? Ada yang enggak sesuai ekspektasi ya, Yah?" Bunda Citra langsung mencecar suaminya yang baru saja memasuki rumah.

Ayah Burhan menoleh ke kanan, kiri, lalu atas rumahnya, "Rara dimana, Bun?"

"Duduk dulu deh, Yah. Rara udah masuk ke kamarnya, dan dikunci dari dalam."

"Oh! Oke. Makasih, Bun." Ayah Burhan duduk sembari menerima segelas air putih dari istrinya.

Bunda Citra menganggukkan kepalanya, "Jelek ya Yah?" tanyanya.

"Apanya?"

"Calon mantu Ayah." Bunda Citra bertanya dengan menggerakkan dua jarinya seperti tanda kutip.

"Bunda jangan teriak ya kalau Ayah cerita."

"Hm? Sejelek apa sih, Yah?"

"Dia itu Riko. Yang kemarin ke sini ikut final ujian yang Ayah kasih."

"Wha--" Ayah Burhan buru-buru menutup mulut istrinya menggunakan tangannya saat benar-benar Bunda Citra mau teriak setelah mendengarnya.

"Kok bisa, Yah?"

"Enggak tahu, Rara kelihatan bete dari tadi, Bun. Sepertinya dia mau tipu kita, tapi malah dia yang ketipu." Ayah Burhan menggelengkan kepalanya dengan tertawa tertahan.

"Maksud Ayah?"

"Masa gitu aja Bunda enggak paham."

"Bentar, Bunda berpikir dulu ya, Yah."

"Ya. Pikirin dulu deh, Bun. Ayah juga lagi mau mikirin rencana buat Rara."

***

"Kesel! Kesel! Kesel!" Rara sedari tadi terus memukuli guling yang sedang dipeluknya untuk menyalurkan rasa kesalnya.

Entah dia sedang kesal sama siapa, tapi yang pasti dia lagi kesal dengan dirinya sendiri.

Kenapa dia bisa sebodoh itu? Bisa seceroboh itu?

"Hah! Tau gitu semalam aku minta foto abangnya Lisna dulu biar enggak kayak gini kejadiannya! Mau ditaruh dimana muka gue di depan Ayah coba!"

Rara kembali meninju gulingnya, namun ia seperti teringat sesuatu.

"Tapi kan, yang kemarin tereliminasi cuman Leon, berarti Riko enggak buruk-buruk amat kan tadi gue kenalin ke bokap? Secara dia kan masuk finalnya." Rara bermonolog dengan mengetukkan jarinya ke dagunya.

"Lisna! Gue harus bikin perhitungan sama dia. Kenapa coba dia enggak bilang kalau abangnya itu Riko."

Rara pun bangkit dari tempat tidurnya untuk mengambil handphonenya yang ia taruh di sofa kamarnya lalu dengan segera mengirim pesan pada Lisna jika ia batal membelikan sahabatnya itu iPhone keluaran terbaru.

Klik send!

****

"Gimana tadi hasilnya bang?"

"Rara kabur Lis, dia kayak enggak suka banget sama Abang."

"Rara?" Lisna menelisik tatapan abangnya, "kayak udah kenal lama, akrab bener manggilnya bang."

"Ya kan?" Riko menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal, ingin memberitahu jika ia ikut ujian final pemilihan suami untuk Rara, tapi adiknya ini ember bocor mulutnya.

"Ya kan apa?" tantang Lisna seakan lupa kalau ia enggak jadi dibelikan iPhone sama Rara.

"Ya kan kamu sering manggilnya kayak gitu. Jadi Abang ngikut aja emang enggak boleh!" Riko menjawab dengan kalimat yang tepat setelah berpikir beberapa saat.

"Ya.. Ya boleh!" Lisna menganggukkan kepalanya. "Tapi Bang, kan Rara nyari cowok buat dia jadiin pacar pura-pura depan bokapnya ya kan? Seharusnya jangan ngelihatin ketidaksukaannya dengan jelas gitu dong di depan bokapnya. Apalagi aku batal dibeliin iPhone lagi, alasannya apa sih si Rara itu gagal beliin handphone buat aku bang?"

"Kamu udah tanya belum sama dia kenapa enggak jadi beliin kamu iPhone? Alasannya gitu?"

"Em.." Lisna mengetukkan jari telunjuknya pada dagunya. "Belum sih! Apa karena Abang jelek ya jadi Rara ngebatalin semuanya? Tapi kan, seharusnya Rara tinggal terima beres ya bang. Dia juga enggak ngaku kalau Abang pacarnya kan?"

"Enggak sih. Tadi Abang yang ngaku depan Ayahnya kalau Abang pacarnya, sesuai instruksi dari kamu."

***

"Lapar juga, baby?" tanya Ayah Burhan setelah mengintip beberapa saat lalu apa yang akan dilakukan oleh anak gadisnya tengah malam masuk dapur megahnya, tapi tidak membangunkan maid.

Semua yang dia inginkan ia lakukan sendiri, benar-benar bukan Rara-nya.

Rara yang tengah makan mie instant pun menoleh seraya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Ayah Burhan.

"Ayah kira kamu enggak lapar, karena orang lagi kasmaran kan auranya beda. Bisa telponan sama pacar seharian sampai enggak keluar kamar, Ayahnya ini dicue--"

"Ayah!" Rengek Rara memotong perkataan Ayah Burhan dengan menampilkan muka memelas, "Rara lapar banget, Yah. Please, ijinin Rara makan dulu ya!"

"Oke, baby. Ayah tungguin disini."

***

Setelah Rara menghabiskan satu mangkuk mie instant dan meneguk air satu gelas yang ia sediakan sendiri, Ayah Burhan pun memulai pembicaraannya dengan anak gadisnya itu.

"Ra--"

"Yah!"

Keduanya kompak saling menatap lalu tertawa bersama.

"Ayah dulu deh!" Rara yang mengalah.

"Tumben! Biasanya kamu paling enggak mau kalah, baby."

"Ya sekali-kali enggak apa-apa dong, Yah! Ngalah sama Ayah!"

"Jangan cuman sekali-kali dong, baby."

"Hm! Maksud Ayah gimana?"

"Ayah mau kamu kali ini nurut apa kata, Ayah."

"Rara--"

"Ssstt! Kamu udah kalah dari Ayah, jadi jangan coba-coba mau tipu Ayah lagi, baby."

"Rara enggak tipu ya, Yah! Ayah jangan ngaco kayak gitu deh. Seharusnya Ayah senang dong pacar yang Rara kenalin ke Ayah itu ternyata laki-laki yang masuk ujian finalnya, Ayah."

"Kalian berdua beneran pacaran? Jadi Riko itu pilihanmu, baby?" Kali ini Ayah Burhan tidak mengalihkan tatapannya dari wajah anak gadisnya, menelisik apa yang tengah dipikirkan anak gadisnya setelah ia bertanya seperti itu.

"Maksud Ayah?" Rara bertanya setelah berpikir beberapa saat.

"Kamu pasti tahu apa maksud Ayah. Jawab saja, baby. Apa Riko memang pilihanmu? Bukan Rifky si kalem yang kemarin kamu belain itu?"

"Apa enggak ada opsi lain selain pertanyaan itu di tengah malam kayak gini, Ayah? Rara lagi badmood seharian tadi, terus Ayah malam-malam muncul lagi konyolnya kayak gini. Please Ayah!"

"Ayah enggak konyol, baby! Ini itu bukti sayang Ayah ke kamu. Anak gadisnya Ayah satu-satunya."

"Bukti sayang?" Rara menatap netra Ayahnya. "Kalau Ayah sayang sama Rara seharusnya Ayah biarkan waktu yang menjawab kapan Rara dapat jodohnya dong Ayah. Jangan memaksakan kehendak sendiri kayak gini."

"Ayah pingin anak gadisnya Ayah cepat menikah, itu bukan memaksakan kehendak Ayah sendiri sayang. Tapi juga kehendak Bunda yang tiap hari merengek sama Ayah karena usiamu yang sudah matang untuk menikah tapi belum pernah kepikiran sekalipun untuk pacaran apalagi serius menjalani hubungan."

"Rara--" ucapan Rara terpotong saat Ayah Burhan mengangkat tangan kirinya.

"Kali ini aja. Ayah mohon Rara ngerti sama apa yang Ayah dan Bunda mau."

"Rara selama ini bukannya enggak mau pacaran, Yah." Rara menghela napasnya, lalu menunduk sejenak sebelum menatap Ayah Burhan kembali.

"Tapi Rara rasa kasih sayang dari Ayah, Bunda, Kak Rendra, dan Kak Reyhan itu udah meluber buat Rara. Kayaknya Rara udah enggak butuh orang lain lagi untuk menyayangi Rara. Karena Rara yakin mereka enggak bisa mencintai Rara sebesar cinta kalian ke Rara, Yah."

"Baby!" Ayah Burhan tiba-tiba memeluknya, "Kasih sayang kita memang tiada yang menandingi buat kamu, baby. Karena kita keluarga kamu. Tapi, kamu enggak bisa selamanya seperti ini. Besok, ada waktunya kak Rendra menikah, kak Reyhan menikah, dan kamu akan kesepian cuman sama Ayah dan Bunda. Apalagi jika nanti Ayah dan Bunda honeymoon lagi, kamu bakal sendirian kan sama para maid?"

"Kan para maid, pak satpam, pak sopir kan juga orang, Yah." keras kepalanya Rara memang tidak mudah goyah. "Dan kalau Ayah dan Bunda Honeymoon, mungkin Rara enggak akan kesepian karena bakalan punya adik." lanjutnya dengan rasa tidak rela.

"Bukan itu maksud Ayah, Baby!" Ayah Burhan menggelengkan kepalanya menghadapi anaknya yang kepalanya begitu keras melebihi batu.

"Okay! Rara tahu kok,Yah. Ayah ingin Rara menikah, lalu keluar dari Rumah Ayah ini kan? Biar Ayah enggak pusing lihat kelakuan Rara yang tiap hari selalu manja sama Ayah kan?" tuduhnya lalu beranjak berdiri dari duduknya, untuk menutupi air mata yang hendak menetes membasahi pipi chubby-nya.

"Baby! Bukan itu--"

"Stop! Rara--" Suara Rara tersendat saat Ayah Burhan menarik tangannya guna memeluknya kembali untuk menenangkannya.

"Ayah cuman ingin anak Ayah jadi orang, Sayang. Ayah dan Bunda juga ingin menimang cucu dari anak kami. Kak Rendra dan Kak Reyhan masih mengejar apa yang mereka impikan, dan terutamanya mereka laki-laki. Berbeda dengan kamu."

"Karena aku perempuan ya, Yah? Jadi harus dipaksa kayak gini." Rara menganggukkan kepalanya seraya meneteskan air mata. "Bisa enggak ya, Yah kalau Rara protes biar Rara lahir laki-laki aja!"

"Hus! Enggak boleh ngomong kayak gitu, Baby. Kalau kamu lahir laki-laki mungkin malam ini Ayah enggak memelukmu kayak gini karena kamu asyik nongkrong di cafe sama teman-temanmu kayak dua kakakmu itu."

"Ayah enggak suka Kak Rendra dan Kak Reyhan nongkrong di cafe sama teman-temannya?"

"Bukankah Ayah sering cerita dulu sama kamu, Baby." Jawabnya dengan masih memeluk anak gadisnya.

Rara mengangguk pelan dalam pelukan Ayahnya sembari bergumam, 'Haruskah, Ayah?'

Bersambung..

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!