NovelToon NovelToon
Luka Cinta Tak Berobat

Luka Cinta Tak Berobat

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:52.4k
Nilai: 5
Nama Author: Meindahfizz88

Luka Cinta Tak Berobat

Aisyah Humaira adalah seorang gadis desa yang tinggal di rumah majikan sang mama, selama tinggal di rumah sang majikan Aisyah bersahabat baik dengan putra rumah megah itu. Ia juga dianggap seperti anak seperti anak sendiri oleh sang majikan. Namun setelah kejadian naas itu telah mengubah segalanya. Aisyah gadis yang ceriah berubah menjadi gadis pemurung dan pendiam. Aryan yang selalu curhat dengan Aisyah tiba-tiba berubah menjauh, bahkan dia menawarkan diri pada orang tuanya untuk melanjutkan studinya di luar negeri saat tahu kehamilan Aisyah. Aryan tak ingin dimintai pertanggungjawaban karena tak memiliki rasa pada sahabatnya. Akhirnya Aisyah memutuskan membesarkan anaknya seorang diri. Aisyah lebih memilih menyembunyikan Ayah dari anak yang dikandungnya hingga pergi dari rumah megah itu. Ia akan membawa lukanya sendiri, tak perlu ada orang lain ikut merasakannya karena kesalahannya di malam itu. Cintanya hanyalah sebuah batas impian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindahfizz88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.35

Malam itu Nandini dan Bram terlihat sibuk dengan pikiran masing-masing. Mereka masih memikirkan kondisi putranya yang seketika murung.

Rencana untuk melamar kekasihnya Zahra pun tidak pernah dibahas lagi.

" Aryan kenapa, Mah?" tanya Bram disela keheningan.

Nandini terkesiap lalu berbalik menghadap suaminya.

" Kurang tahu, Mas. Aryan tiba-tiba menangis di pangkuan mama." sahutnya.

" Ayah kira putra kita ingin melamar Zahra secepatnya, tapi kenapa dia semurung itu?"

Nandini terlihat mengangkat bahu tanda tak tahu.

" Aryan tidak mengatakan sesuatu pada mama?"

" Tidak, Mas." singkatnya kemudian berbalik memunggungi suaminya.

" Bagaimana kalau Aryan yang menangani proyek yang ada di desa Bu Marni.

Nandini kembali menatap suaminya tengah memikirkan sesuatu.

" Aryan mau?" tanyanya kurang yakin.

" Ayah akan coba bicara dengannya, kalau tidak mau ya biarkan saja.

Bram memiliki firasat lain bahwa putranya tengah mengalami suatu hal yang tidak dikatakan.

Aryan terlihat gelisah tak mampu memejamkan mata, semenjak melihat Zahra jalan dengan selingkuhannya, dia lebih banyak teringat dengan Aisyah. Mengingat kebersamaannya dulu, ketika jalan bareng dan menikmati bakso makanan favorit Aisyah.

" Apakah masih ada kata maaf untukku? Maafin aku Syah," lirihnya.

Dia beranjak mencari foto-foto Aisyah ketika mereka masih sama, namun tak ada satu pun dia temukan. Dia lupa jika saat itu dia sudah membuangnya bersama dengan kenangan pahitnya. Dia teringat dengan ponsel lamanya" semoga belum ada yang terhapus," harapnya.

" Si4l kenapa bisa terhapus semua? Perasaan, aku tidak menghapus foto-foto kami, siapa yang melakukannya? Apakah Zahra waktu itu?"pikirnya.

Untung masih ada satu foto yang disematkan di galeri ponselnya sehingga dia mengabadikan sesaat. Wajah teduh dengan mata bulat indah memukau.

" Syukurlah," ucapnya.

Aryan baru merasa tenang ketika melihat kembali wajah Aisyah di foto. Bukan cinta, melainkan rindu dengan keceriaan wanita itu.

Entah apa yang dirasakan Aryan, cinta atau hanya sekedar ingin menenangkan pikiran.

Namun hal yang menjanggal di hati karena Aisyah menampakkan kebencian saat memandangnya.

Aryan merebahkan tubuh di tempat tidur sambil memandangi foto itu. Tersenyum tipis melihat foto jadul Aisyah. Tak terasa malam kian larut, rasa kantuk menyerang Aryan hingga tak tahan lagi untuk tidur, menikmati tidur lelapnya dengan mimpi kian menerawang ke masa lalu.

***

Mentari pagi muncul di ufuk timur dengan pancaran sinar kemerah-merahan, tubuh atletis seorang pria menggeliat kala mentari mengintip lewat celah-celah jendela. Mengusik tidur hingga memaksa diri untuk bangun dan beranjak dari tempatnya. Melangkahkan kaki menuju kamar mandi membersihkan wajah lalu keluar.

" Mah.. ayah di mana?" tanya Adriyan ketika menemui sang mama.

Nandini yang sedang bersantai di ruangan tengah sambil menikmati cemilan yang disiapkan bi Rasti. Sesaat menelisik wajah putranya.

" Duduk sini dekat mama, Sayang!" pintanya. Nandini memberikan senyum hangat pada putranya. Ia masih melihat guratan kesedihan di wajah itu hingga dia memberanikan diri untuk menanyakannya.

"Apa yang terjadi padamu kemarin, Nak?"

Aryan tanpak tertunduk seakan terganggu dengan pertanyaan mamanya.

" Tidak ada kok, Mah. Aryan hanya kecapean." kilahnya.

Bram muncul dan ikut gabung sama mereka. Mendekati sang putra lalu menepuk pelan bahunya.

" Ayah mau kasih pilihan," ujar Bram terjeda.

Aryan menunggu apa yang ingin disampaikan ayahnya.

" Pilihan apa?"

" Begini nak, ayah kan punya proyek di desa yang pernah kita kunjungi bersama dan kamu pun pernah ke sana. Kamu pilih yang mana ? Pergi di desa menggantikan ayah atau di sini mengawasi para pekerja di perusahaan.

Aryan mengangguk paham kemudian menimbang-nimbang apa yang akan menjadi pilihannya.

" Jangan banyak berpikir! Entar salah pilih," sahut Nandini ikut memberi saran.

" Menurut ayah bagusnya, gimana?" tanyanya juga ikut bingung.

" Ayah sih terserah kamu saja, yang mana membuatmu nyaman itu yang kamu pilih." ucap Bram.

" Aryan di sini aja deh Ayah urus perusahaan," saran Nandini.

" Aryan yang akan ke desa mengurus proyek hingga selesai." ucapnya yakin.

Bram mengamati wajah putranya, ada yang berbeda dari biasanya.

" Kamu yakin?"

Aryan mengangguk dan meyakinkan orang tuanya.

" Bukannya kamu ingin melamar Zahra secepatnya? Menangani sebuah proyek bukan waktu yang sedikit lho, Nak." ucapnya mengingatkan sang putra.

" Aryan menundanya untuk sementara," sahutnya seolah enggan membahas nama wanita itu.

Bram menerima apa yang menjadi pilihan putranya. Seandainya memilih di Jakarta Bram tak keberatan, dan jika pilihannya di adalah proyek ya dia pun tak ada masalah.

" Baiklah, ayah putuskan kamu yang akan ke desa." ucapnya.

Entah kenapa hati Aryan menghangat mengingat desa itu? Apakah suasana di sana atau ada sesuatu yang lain?"

***

Aisyah kini bolak-balik antara di kediaman ummi Aidah dan rumah ibunya. Dia pun tak ingin meninggalkan wanita yang sudih memungutya ketika di masa- masa terpuruknya. Dia hanya perlu membagi waktu. Bu Aidah merasa tidak enak hati pada ibu Aisyah, tapi Bu Marni pun meyakinkannya tidak apa-apa.

" Kapan kamu pulang ke pondok, Nak?" bi Marni pun terlihat memahami.

" Sebentar lagi Bu, lagian aku tidak membawa Zidan, dia pasti mencariku," ucap Aisyah.

" Iya nak, lain kali bawah Zidan ke ini.

" Insya Allah Bu, doakan agar Zidan selalu sehat .

" Tentu, Nak. Doa ibu selalu menyertai kalian.

Terlihat di wajah Bu Marni seperti ingin mengetahui sesuatu tapi tertahan, dia ragu untuk menanyakannya.

' Siapa ayah Zidan, Nak?" ucap Bu Marni hati-hati sambil memegang lembut tangan Aisyah.

" Kenapa harus menyembunyikannya? Ada yang salah sama ibu sehingga putriku sendiri tidak percaya.

" Bukan begitu Bu, tapi Aisyah ingin melupakan kenangan pahit itu. " ucapnya terdengar lirih.

Menatap ke arah lain dan tidak ingin membahas masalah pria itu. Cukuplah dulu menderita atas luka yang ditinggalkan.

1
Nasechah
lanjjut
Dian Isnawati
lanjut
Daulat Pasaribu
knp up sedikit thor
Nasechah
semangat up nya thor
Dian Isnawati
lanjut
Ambo Nai
cepat bongkar keburukan Zahara
Daulat Pasaribu
jgn di kasih ampun lah Thor si aryan
Meindah88
Sabar kak😍
Anonymous
kok nggantung bgt thor...
Nasechah
yahhh kok dikit banget up nya, padahal slalu d tunggu
Daulat Pasaribu
lanjut Thor knp upnya makin sikit thor
Nasechah
jangan lama2 y kak up nya, penasaran ama ending nya
Daulat Pasaribu
jgn sampai di maafkan sama aiyah begitu mudah bayangkan bertahun tahun.
Dian Isnawati
lanjut
Nasechah
makin penasaran sama ceritanya
Daulat Pasaribu
mampoos kau Aryan
kalau bisa dpt balasan lebih parah kau aryan
Daulat Pasaribu
biarkan saja.midah mudahan aisyaha dpt jodoh yg lebih baik
MeiSusi Lowati
satu kata.... SOOOKOOOR
Bunda Vitaliq
bagus ceritanya AQ suka
Daulat Pasaribu
kpn si Thor si Zahra ini ketahuan selingkuh....klau bisa Thor dua cecunguk (Aryan&Zahra) itu kena balasan setimpal timpalnya.
Meindah88: sabar kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!