GADIS KECIL SANG PRESIDEN

"Ayo." panggil dokter itu padanya. Dia menatap Chloe yang terlihat seperti orang kebingungan.

Giginya bergemeletuk. "Punya bayi?" Chloe memegangi kakinya dan menatap dokter dengan ketakutan. "Aku tidak ingin punya bayi."

Dokter datang menghampiri sambil tersenyum dan berkata, "Halo, Nyonya Armando. Saya seorang dokter yang memiliki pengalaman klinis selama 20 tahun di bidang kebidanan dan ginekologi dan saya juga seorang ahli kesuburan."

“Saya pasti bisa menghitung masa ovulasi Anda secara akurat sehingga Anda bisa punya bayi secepatnya.” ujar dokter itu menambahkan.

"Aku harus melahirkan bayi secepatnya...." Chloe sangat terkejut hingga dia tidak dapat berbicara. Itu sungguh mengerikan. Tidak pernah dia membayangkan akan melahirkan seorang bayi. Apakah Armando benar-benar ingin dia melahirkan bayi di usia semuda itu?

Dokter berkata, "Nyonya, silakan kembali ke kamar Anda. Saya akan memeriksa anda segera?"

“Kenapa aku harus kembali ke kamar?” Seluruh tubuh Chloe gemetar. "Aku tidak akan pergi kemana-mana."

“Tidak apa-apa kalau anda tidak mau melakukan itu.” dokter mengeluarkan jurnal medis, catatan siklus bioritme wanita, dan pena, lalu dia memakai kacamata. “Kalau begitu, batalkan dulu pemeriksaan lainnya. Dengan pengalaman klinis saya, selama menstruasi Anda dilaporkan kepada saya, saya tetap bisa membantu Anda menyimpulkannya.”

Melihat dokter kandungan yang berpengalaman, Chloe sangat ketakutan.

Dokter bertanya, “Nyonya, bolehkah saya bertanya kapan terakhir kali Anda menstruasi?”

Chloe ketakutan, ".....lima.....hari...yang lalu."

“Nyonya, biasanya menstruasinya berapa hari?”

"Tujuh hari." jawab Chloe.

Dokter itu terus mengajukan beberapa pertanyaan pada Chloe. Entah kemana pikirannya, sehingga dia tidak ingat kapan dokter itu pergi. Saat dia duduk sendirian di ruang tamu yang besar, di luar Shallow Bay sudah gelap. Dia terjebak dalam rasa ketakutan melahirkan bayi. Kenapa hidupnya setragis ini?

Dreettttt......terdengar bunyi bip dari whatsappnya. Dengan enggan Chloe mengangkat teleponnya dan memeriksanya. Itu pesan dari Zoya. Dia mengklik pesan suara di whatsapp-nya dan meletakkan telepon di dekat telinganya.

"Chloe, kenapa kamu tidak mengangkat teleponnya?"

"Apa maksud pesan yang kamu kirimkan di story whatsapp itu? Kamu bilang kamu akan menikah besok pagi. Apa kamu benar-benar ingin menikah?"

Chloe menelepon Zoya, "Aku tidak sengaja mematikan suara ponselku sore ini, jadi aku tidak mendengar panggilan masuk."

"Chloe, kamu pergi kemana? Apa ada yang membawamu pergi?" Zoya berteriak. "Aku pergi ke Star Garden pada sore hari. Ya Tuhan, paparazzi itu gila, benar-benar gila! Chloe, jangan kembali kesana....kalau tidak, mereka tidak akan membiarkanmu pergi!"

"Aku sudah mengetahuinya." Chloe teringat panggilan jurnalis kepada Kate di sore hari. "Aku kembali ke Star Garden pada sore hari dan aku sudah melihatnya."

“Mengapa jurnalis itu tahu di mana kamu tinggal?” Zoya adalah reporter bisnis formal, jadi dia tahu tentang industri jurnalisme. "Siapa yang membocorkan alamatmu? Nyonya Bimantara atau wanita jalang itu, Katarina Bimantara?"

"Tak seorang pun akan melakukan itu kecuali mereka." Chloe mencibir.

"Sialan! Keluarga Bimantara telah mengusirmu. Apa lagi yang diinginkan orang-orang itu?"

“Mereka ingin media hiburan menghancurkan reputasiku sehingga aku tidak akan pernah kembali lagi.” Chloe merenggangkan kakinya dan duduk di sofa yang lebar dan nyaman.

"Lagipula, karena hubungan antara Zayn Alister dan aku, Kate pasti sangat membenciku. Ibu angkatku.....ingin mengusirku dari keluarga Bimantara untuk waktu yang lama."

"Apakah mereka ingin kamu menjadi tunawisma dan tidak ada jalan keluar?" Zoya sangat cemas.

"Chloe, datanglah dan tinggallah bersamaku. Bersembunyilah sebentar dan tunggu hingga gosipnya meredup. Lalu aku akan membantumu menemukan cara untuk mengungkap kebenaran dan mengungkap perilaku jahat dan tak tahu malu dari orang-orang itu.... ."

Chloe memainkan bantal dan memandangi vila mewah tempat tinggalnya. “Tidak perlu bersembunyi.” Bahkan jika dia tidak bersembunyi, dia harus tinggal di rumah selama seminggu.

"Jangan impulsif. Media sedang memperhatikanmu sekarang. Seorang pembuat rumor mengatakan bahwa kamu mengatakan bahwa Zayn impotensi..." bujuk Zoya.

"Media hiburan, platform online semuanya sibuk dengan topik ini hari ini. Zayn pasti ingin membunuhmu sekarang. Jika kamu keluar."

"Yah...." Chloe merasa sedikit malu dan berkata, "Sebenarnya, aku memang mengatakan itu."

Keduanya diam tak mengucapkan sepatah katapun, keadan hening selama beberapa detik. "Ah?" Zoya segera merendahkan suaranya. "Apakah kamu benar-benar mengatakan itu?"

Sudut mulut Chloe bergerak-gerak dan dia mengangguk, "Yah....Aku sangat marah. Jadi, sore itu aku pergi ke Shallow Bay lalu aku menuangkan minuman panas ke wajahnya."

Zoya tercengang. Di sisi teleponnya, Zoya perlahan mengangkat ibu jarinya, "Bagus, Chloe, aku memberimu acungan jempol. Kamu harus membayarnya kembali dengan setimpal."

"Dia duluan yang mengecewakanku." Chloe mengatupkan bibirnya dan berkata, "Sekarang, akulah yang mencampakkannya. Akulah yang tidak menginginkan Zayn Alister lagi!"

Dibandingkan dengan perbuatan Zayn dan Katarina yang menjebaknya untuk membatalkan pertunangan karena berselingkuh sebelum menikah, Chloe mengatakan bahwa Zayn memiliki kemampuan selama tiga detik saja diatas ranjang..…!

"Ha ha ha ha!" setelah beberapa saat terkejut, Zoya kembali tertawa. "Tidak, aku akan tertawa saat mendengarmu mengatakan itu. Tiga detik, ha ha ha ha, komentar di internet menyala-nyala ....."

Chloe tersenyum dan melihat cincin di jarinya. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Zoya, aku tidak bisa tinggal di rumahmu. Dan......aku sudah menikah."

Tawa Zoya tiba-tiba berhenti di telepon. "Menikah? Kamu mengatakan yang sebenarnya? Apakah kamu mengatakan bahwa kamu sudah menikah dengannya ketika kamu mengirim pesan di Whatsapp sore itu?"

"Hmmm." Chloe mengangguk. “Tapi kamu tidak perlu khawatir. Aku tidak menikah dengan pria tua.”

"Chloe, kamu menikah dengan siapa? Apa kamu ditipu oleh seseorang....." Zoya buru-buru berteriak, "Apakah kamu mendapat akta sebagai bukti pernikahan? Keluarga Bimantara, apakah mereka tahu? Jangan bercanda."

Chloe tersenyum dan berkata, "Aku tidak bercanda, tapi....Aku melakukannya dengan sukarela. Dan pernikahan formal juga diadakan."

"Chloe....."

"Aku punya perjanjian dengannya bahwa kami tidak boleh mengungkapkan hubungan pernikahan kami. Ngomong-ngomong ....." Chloe melihat cincin berlian indah di jarinya, Chloe berkata dengan mata memerah, "Biarkan aku mengambil foto cincin kawinku dan mengirimkan foto untukmu. Cincinya cantik sekali."

Setelah menutup telepon, Chloe mengambil gambar cincin kawainnya dan mengirimkannya ke Zoya. Dan dia mengupload foto itu ke Whatsapp-nya dan memberi tahu orang lain bahwa dia telah menikah dengan tenang.

Dalam foto tersebut, cincin berlian bersinar di tangan putihnya sangat indah dan sekilas dapat mengetahui nilai berlian tersebut. Saat foto cincinnya dirilis, teman-teman dan teman kuliahnya langsung membuat kehebohan. Mereka semua bertanya padanya apakah dia punya pacar kaya atau itu gambar yang dia temukan di internet.