NovelToon NovelToon
Syabilla

Syabilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Be___Mei

"Aku memang bukan cinta pertamamu, tapi aku akan menjadi cinta terakhirmu."

Syabilla, nama gadis yang bicara itu. Dan Dhuha, nama pria yang tertegun setelah mendengar apa yang dia katakan.

"Aku seorang duda."

"Iya aku tahu."

"Aku duda dua kali."

"Iya aku juga tahu hal itu."

"Aku sangat jahat, dahulu..."

"Iya, aku tahu semua tentangmu di masa lalu."

"Lantas, kau masih mau menjadi istriku?."

"Iya."

"Kenapa?."

"Karena kata ayah dan ibu kau pria yang baik."

Sejenak Dhuha terdiam, kemudian....

"Baiklah, karena kau sudah tahu siapa aku dan bagaimana masa laluku, mari kita menikah."

Di balik cadar putih itu Syabilla tersenyum. Sementara Dhuha, pria itu kembali diam. Dia tak tahu bagaimana ekspresi para keluarga setelah mendengar kesepakatan mereka, sebab dia buta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Be___Mei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

Jiwa bersosialisasi yang lama terpendam kini bangkit kembali. Dhuha merasakan kehidupan Indah di masa lalu kembali lagi, namun dengan rasa yang lebih manis. Syabilla, dialah penyebab utama yang mengembalikan keceriaan dalam hidup Dhuha.

Jika dahulu dirinya kerap berkumpul bersama para pebisnis dalam pesta-pesta kaum elit, kali ini dirinya merasakan semangat yang luar biasa saat berkumpul bersama para pecinta Rasulullah shalallahu alaihi wasalam.

Bahkan tanpa sadar Dhuha ikut melantunkan syair sholawat yang sedang dibawakan Wahab dan teman-teman pengajian pada barisan terdepan.

"Abang senang?" Tanya Syabilla. Raut wajah sang suami sungguh indah, sejak tadi dia selalu tersenyum.

"Hem," sahut Dhuha seraya mengangguk.

"Tapi orangnya ramai, apa abang nggak merasa takut lagi?"

Pertanyaan Syabilla ditanggapi Dhuha dengan gelengan kepala seraya bergumam.

Syabilla diam sejenak, melihat wajah tampan itu yang bahkan sekarang tetap tersenyum. Suaranya yang berat terdengar indah saat bernyanyi, ini merupakan hal baru bagi Syabilla.

Dengan tangan menopang wajah, Syabilla terus saja memandangi Dhuha. Saat syair usai, Dhuha pun berhent bersyair, dia baru menyadari telah menjadi perhatian sang istri.

"Kenapa?" sambil menoel hidung Syabilla.

"Kalau tau suara abang sangat indah, aku jadi mau dinyanyikan pas mau tidur."

Jawaban apa itu, Dhuha terkekeh mendengarnya.

Mengusap pucuk kepala Syabilla "Iya, nanti malam abang nyanyiin."

"Yang banyak ya lagunya." Dia tersenyum, Dhuha tahu sebab kedua matanya menyipit.

"Iya, nanti malam abang konser sebelum kamu tidur. Gimana?"

Giliran Syabilla yang terkekeh hingga bahunya bergetar. "Iya boleh bang."

Dhuha ikut terkekeh lagi. Ada-ada saja ulah pasangan ini.

Mengundang banyak orang selain anggota sholawatan yang dibina Kyai Ismail, kakek Sa'ad mengajak istri dan keponakan untuk hadir di kediaman Dhuha dan Syabilla.

"Kalau bisa, bantu-bantu juga di sini, ya," Ujar kakek Sa'ad pada keponakan dan istrinya.

Dua wanita itu begitu patuh pada perintah kakek Sa'ad, karena mereka tahu itu adalah perintah kebaikan.

Rania nampak membawa nampan berisi air minum. Minuman itu hendak disajikan ke hadapan Kyai Ismail. Nyaris saja dia kena marah Dito, karena lupa membawa minuman-minuman dalam nampan itu ke hadapan Kyai Ismail.

"Jangan galak, dia cewek, hatinya lembut. Nanti kalau nangis kamu juga yang repot, sama aku juga!" Hardik Tio mengetahui Dito mengomeli Rania.

Ujung mata Dito terlihat tajam menyoroti Tio yang berdiri di sampingnya. "Nggak usah sok nge-belain!. Orang dia jelas salah kok, diajak kesini untuk bekerja, bukan duduk manis menghadiri pengajian saja."

Rania pasrah saja mendengar omelan Dito, karena dia sadar dirinya memang salah.

Berbeda dengan Rania yang menerima kemarahan Dito, Tio merasa tindakan Dito berlebihan, karena mengomeli Rania yang sudah besar di hadapan Syabilla dan ibundanya, meski mereka sebenarnya tak melihat kejadian itu, tetap saja Tio tak rela sang idaman hati mendapat omelan.

"Ayolah bro, dia sudah besar. Jangan mengomelinya seperti ibu-ibu komplek!"

Ocehan Tio sontak membuat Dito menoleh padanya "Apa? Ibu-ibu komplek. Aku kamu bilang seperti ibu-ibu komplek?"

"Memangnya kamu tau ibu-ibu komplek itu yang seperti apa?" Dito sengaja menyaringkan suara, karena ada sekelompok ibu-ibu yang baru datang dan duduk di dekat mereka.

Yah, mendengar nama ibu-ibu komplek disebut, langsung saja para ibu-ibu itu menoleh pada Tio dan Dito.

Ras terkuat di muka bumi adalah perempuan, apalagi kalau dia sudah menjadi ibu-ibu. Merasakan tatapan tajam para penguasa bumi itu, bahkan untuk menelan ludah saja Tio merasa kesulitan. Alhasil, dari pada babak belur diamuk ibu-ibu, dia mengurungkan niat untuk balas mengomeli Dito.

Mengambil satu dus minuman mineral kemudian "Beraninya bawa-bawa penguasa bumi, curang kamu, To!" Bisik Tio lebih menekannya kata curang.

Kedua alis Dito berkerut, keningnya menyerngit "Apa sih! nggak jelas!"

Mengekori langlah Tio membagikan minuman, atensi Dito tersita pada seorang gadis, Maysarah.

Gadis itu nampak membagikan minuman juga kepada ibu-ibu, bukan hanya membagikan, dia terlihat berbaur dan bercanda bersama mereka.

Deg!. Ketika Aara tersenyum detak sang jantung tiba-tiba abnormal.

Dito langsung memegangi dadanya "Ya Allah, kenapa akhir-akhir ini dadaku sering berdebar," Ujarnya bergumam.

Kembali perhatiannya tersita pada Aara, gadis itu kini membantu Syabilla membagikan kue-kue. Selalu tersenyum, itulah yang tergambar pada raut wajah Aara. Dito dapat memastikan bahwa ia adalah gadis yang ceria, gadis yang pandai membawa diri dan cantik pastinya.

Cantik!

"Astaghfirullah....," Akhirnya Dito beristighfar. Pria ini juga mengusap wajahnya. "Ini gara-gara kakek Sa'ad bilang mau jodohin aku sama dia, jadi terbawa perasaan yang nggak jelas seperti ini. Ya Allah, ampuni mata hamba...," Lirih Dito lagi.

Langkah cepat membawa Dito kebelakang kediaman Dhuha, di sana ada keran air bersih.

"Ampun ya Allah...," Ujarnya bergumam.

"Sadar diri, Dito!. Kamu tulang punggung keluarga, jangan mikir yang aneh-aneh dulu!" Ujarnya lagi seraya bersiap membasuh wajah. Sebagai anak yang tak lagi memiliki seorang ayah, semua kebutuhan keluarga juga kebutuhan ibu dan adiknya tentu sudah menjadi tanggung jawab Dito. Perihal menikah, siapa yang tak ingin memiliki pendamping dalam menjalani hidup, tapi sebelum itu Dito ingin memastikan kehidupan sang adik terjamin, kelak jika dia menikah nanti. Maka, alih-alih memikirkan dirinya, Dito akan lebih mendahulukan pernikahan Rania baru kemudian dirinya.

Lantas, apakah Rania akan berjodoh dengan Tio?, Entahlah. Dito bukan tak merestui keinginan hati Tio yang katanya tulus pada Rania. Saat ini sang adik masih kuliah, kelak jika saat itu tiba entah akan bersama Tio atau pria lain, Dito hanya berharap sang adik mendapatkan pendamping yang dia cintai karena Allah.

Usai mengambil air wudhu, Dito termenung sejenak, menetralkan debar sang jantung yang masih tak seperti biasanya. Menarik nafas kemudian menghembuskan, barulah hatinya terasa sedikit tenang.

"Sabar, tenang, jika memang jodoh tak akan kemana," Gumamnya seraya kembali mengikuti acara pengajian.

Disebuah panti asuhan....

"Wah banyak sekali kuenya," seorang pria putih dan tinggi, postur tubuhnya juga bagus, dia meletakan banyak kue di atas meja.

"Kue dari mana? Banyak sekali!" Suster Maria terperangah melihat kue-kue yang dibawa pria itu.

"Ini kue kiriman dari seseorang, katanya untuk semua penghuni panti. Dan kata orang yang mengantarkannya, setiap hari Jum'at majikannya akan mengirimkan makanan ke sini, entah itu kue atau makanan lainnya, suster."

"Puji Tuhan, semoga keberkahan selalu menyertai orang itu." Suster Maria meminta pria itu untuk memanggil semua penghuni panti. Sangat banyak, kue-kue dalam kotak sekali pakai itu melebihi mereka yang ada di panti.

"Baik sekali orang itu. Di setiap kotak ada ampolnya juga," ujar seorang lagi penghuni panti, dia seorang wanita.

"Katanya, setiap hari Jum'at dia akan mengirimkan makanan untuk kita, baik sekali orang itu."

"Oh ya, kalau begitu kita harus menemuinya saat datang kemari lagi."

"Untuk mengucapkan terimakasih secara langsung," Sambungnya.

"Ya, semoga minggu depan dia ikut bersama anak buahnya kemari," Sahut pria tinggi tegap itu.

"Oh ya, Angela belum datang, kamu sisihkan satu untuknya, Tiara."

"Baik suster Maria." Tiara mengambil satu kotak makanan dan meletakkannya bersama kotak miliknya. Kemudian wanita cantik ini menghampiri pria tadi...

"Bastian, sini aku bantu membagikannya pada anak-anak."

"Hem." Bastian menyerahkan setumpuk kotak-kotak berisikan kue itu kepada Tiara.

To be continued.

Salam anak Borneo.

1
ZasNov
Ternyata dunia sesempit itu.. Sengaja menghindar dari masa lalunya, tapi Dhuha tetap dikaitkan dengan orang2 di masa lalunya..
Tiara sama Bastian akhirnya menikah ga ya.. Setelah sempat mualaf, kayaknya balik lagi ke agama lama dan lebih taat..
ZasNov
Iya, kalau memang jodoh tak akan kemana.. Cuma kalau boleh nawar, Dito pengennya sama Maysarah kan 😆
Semoga Tio juga berjodoh sama Rania, kalau memang itu yang terbaik..
ZasNov
Parah nih Dito memanfaatkan penguasa bumi buat bikin nyali Tio ciut.. 😂🤣
ZasNov
Masya Allah.. Pengaruh sang istri ternyata sebesar itu mengubah seorang Dhuha.. 🥰
mama Al
so sweet
Ningmar
lanjut...janhan lama2 up ya ...? takut lupa ceritanya...he he
Be___Mei: Terimakasih dukungannya kak 🙏🤗
Ningmar: di tggu kelanjutannya...sukses tuk author
total 3 replies
mama Al
segitu doang bang
mama Al
wkwkwkwkw
ZasNov
Kayaknya Dito ga bakalan rela berbagi kue sama Tio.. 😆
Be___Mei: Tio gigit jari doang, kwkwkwk
total 1 replies
ZasNov
Ga apa2 Dito.. Aara buat kuenya banyak, lagian itu pasti dibuat dari pir yang kamu diskon 😆
Kebetulan banget ya keponakaan kakek Sa'ad itu gadis incaran Dito 😄👍
ZasNov: Dijamin ga bakal nolak ya Kak kalau begitu 😆
Be___Mei: Awalnya Dito menolak, karena dikiranya kakek Sa'ad becanda doang. Ehhh nggak taunya si cewek buah pir 😍😍
total 2 replies
ZasNov
Seneng deh, Dhuha makin bucin sama Syabilla.. 😄
Be___Mei: makin kek perangko kan, hehehe
total 1 replies
ZasNov
Rumah semakin berkah karena shalawat, plus jumat berkah karena bersedekah.. Bukan cuma ngasih rezeki buat Bibi penjual kue, tapi juga anak2 panti asuhan..Dalam waktu yang lama pula. Bagus Dhuha & Syabilla.. 😄👍
Be___Mei: Alhamdulillah mereka semakin lengket kak kayaknya, hehehe
total 1 replies
Nurlela Nurlela
berapa >>> betapa👃👃
Be___Mei: Hehehe...typo ya kak 🙏
total 1 replies
Ningmar
smg SAMAWA
Be___Mei: Terimakasih akak 😍🙏
total 1 replies
ZasNov
Wah calon jodohnya Dito nih kayaknya. Jadi penasaran nih.. 😄
ZasNov
Jangan macam2 Tio, nurut jg apa kata Dito.. Daripada ga dapet restu.. 😆
ZasNov
Aamiin yang kenceng.. 🤲
Berharap Dhuha sama Syabilla selalu bahagia sampai maut memisahkan..
Be___Mei: aamiin ya Allah 🤗
total 1 replies
ZasNov
Dhuha udah cinta banget, ga bisa lama jauh dari Syabilla. Bawaannya pengen deket2 terus.. 🥰
mama Al
😄😄😄😄😄🤣🤣🤣
mama Al
selamat menempuh hidup baru Syabila dan Dhuha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!