NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:17.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lo Indah Di Mata Gue (Gerald)

Seminggu berlalu tidak terasa bagi Alsa. Hari-hari terasa begitu sangat cepat. Tetapi tidak dengan Gerald yang sudah cukup lama dia nanti. Dosen di kampusnya dulu seakan enggan melepas Gerald, bahkan banyak universitas terbaik yang menawarkan beasiswa untuk Gerald. Seakan saling berlomba untuk mendapat mahasiswa terbaik itu.

Para pembisnis di luar sana juga banyak yang menawarkan Gerald pekerjaan. Mereka mengira mahasiswa yang mendapat beasiswa seperti Gerald terlahir dari keluarga yang biasa saja.

Sekali lagi Gerald memang bukan tipikal laki-laki yang bangga akan apa yang orang tuanya punya.

Suara langkah kaki membuat para mahasiswa yang melihatnya terlena. Alsa berjalan dengan pakaian mini yang tadi Icha sediakan. Dan jelas saja itu ide gila dari Icha yang untuk pertama kalinya dituruti oleh Alsa.

"Gila...gila..gila... Alsa makin hot."

"Doi emang idaman banget dah..!"

"Tapi heran gue masih aja nolak Viko yang jadi incaran cewek lain gitu."

"Kayak nggak tahu cewek jaman sekarang aja lo, sukanya kan sugar daddy," jelas salah satu mahasiswa dengan mengecilkan suaranya di akhir kalimat.

"Alsa... makin cantik," puji salah satu dari mereka.

Alsa melirik sekilas. Bukannya senang di puji oleh mereka. Justru malah membuatnya risih. Dengan menambah kecepatan langkahnya Alsa berjalan menuju kelas.

"Sialan si Icha, bener-bener ngerjain gue banget!" umpatnya masuk ke dalam kelas.

Melihat Icha yang menatapnya dengan mata terbelalak membuat Alsa memutar bola matanya.

Bahkan beberapa anak yang berada di kelas menatap Alsa tanpa kedip.

"Kedip Cha! kayak liat setan aja lo," ucap Alsa membuat Icha segera tersadar.

"Daebak...! lo sexy banget Al!" Icha memuji dengan tatapan mata dari atas sampai ke bawah.

"Coba muter!" suruh Icha membuat Alsa terbengong.

"Hah? ogah gue!" tolak Alsa.

Icha segera mendekat ke arah Alsa. Berniat untuk mengamati penampilan Alsa yang bagi Icha sangat mempesona itu.

"Udah ah! pesenin gue baju.. gue nggak suka pakai kayak ginian," sela Alsa yang langsung mendapat gelenga kepala dari Icha.

"No Alsa! justru ini tuh senjata lo nanti ketika Kak Gerald muncul." Icha memelankan suaranya. Tidak ingin sampai terdengar oleh yang lain.

Alsa memang meminta Gerald untuk pura-pura tidak mengenal selama di kampus. Ada alasan mengapa Alsa menginginkan hal itu. Tentu saja karena Alsa tidak ingin berada di bawah lindungan Gerald. Meski sebenarnya itu sudah menjadi tanggung jawab Gerald sebagai suami.

Alsa juga ingin tahu bagaimana reaksi teman-teman kampusnya dan juga musuh bebuyutannya Ninda.

Terdengar helaan napas dari Alsa, ia mendesah sedikit kesal. "Tapi gue nggak PD Cha."

"Percaya deh Al sama gue!" ucap Icha yang terdengar sangat menyesatkan untuk Alsa.

Selesai mata kuliah pagi. Kia datang menghampiri mereka untuk mengajak ke kantin. Melihat penampilan Alsa membuat mata Kia melotot. Alsa sangat cantik dan sexy menggunakan baju yang Icha sarankan. Tetapi untuk memikat Gerald Kia tidaklah yakin. Yang ada Gerald akan marah besar melihat lekuk tubuh Alsa diperlihatkan seperti itu.

"Cha...ini baju yang lo rekom?" Kia mengamati Alsa yang sedang berwajah malas.

Icha mengangguk semangat. "Gimana keren kan?"

Kia menggeleng. Keren sih memang. Tapi untuk ke kampus itu terlalu berlebihan untuk Alsa yang tidak kecentilan seperti mahasiswi lain.

"Gue lihat di film-film gitu. Biasanya mahasiswi populer itu terlihat paling sexy dari yang lain." Icha menjelaskan seraya mengingat film yang dia tonton.

Kia menggeleng. Sementara Alsa sudah pasrah saja. Dia juga tidak berani untuk meninggalkan kelas. Apa lagi sampai bertemu dengan Viko.

"Keterlaluan! Alsa nggak harus pakai rok pendek sama atasan gitu juga udah sexy bege!" protes Kia yang tidak diterima oleh Icha.

"Kalian nggak tahu aja gimana ajaibnya cewek sexy dalam menahlukan para buaya!"

"Emang kita mau nangkap buaya?" Kia masih tidak setuju.

"Stop! apaan sih malah pada debat gitu!" Alsa kembali memijit pelipisnya.

Pikirannya tertuju dimana Gerald yang mungkin sebentar lagi akan datang. Tadi Alsa masih berangkat sendiri karena Gerald kini semakin sibuk dengan bisnis dan juga pendidikannya. Alsa maklumi itu.

Memikirkan pindahnya Gerald ke kampusnya malah membuat otak Alsa serasa terbalik. Mendapat saran aneh dari Icha bahkan Alsa setujui.

"Vi...ada mahasiswa baru lagi keliling kampus!"

"Hah serius? ganteng nggak?"

"Makanya lihat dulu!"

Itu percakapan dari mahasiswi yang berada tidak jauh dari mereka. Seketika membuat Alsa dan kedua sahabatnya saling pandang. Ada getengan dalam diri Alsa.

Deg

Deg

Deg

Jantung Alsa mulai berpacu dengan cepat. Mendadak Alsa sangat gugup. Berasa ingin konser di tengah lautan manusia.

"Huek!" Alsa mual dan langsung berlari keluar kelas.

"Alsa," gumam Icha dan Kia bersemaan. Lalu berlari menghampiri Alsa yang sudah lebih dulu pergi.

Wajah cantik Alsa terlihat sangat kacau saat ini. Datangnya Gerald ke kampusnya untuk pertama kali menimbukan gejala aneh pada Alsa. Dan itu karena rasa gugup Alsa yang teramat.

"Gue kenapa sih?" Alsa menatap pantulan dirinya di depan cermin.

"Al.. are you okay?" Icha dan Kia datang menghampiri.

Alsa mengangguk. "Gue nggak papa kok."

"Tapi lo tadi-"

"Jantung gue udah nggak normal gaes," potong Alsa mengambil tangan Icha dan Kia untuk mendeteksi detakan jantungnya.

"Gede ya punya lo." Icha terkikik geli dengan ucapannya.

"Hah?" bengong Alsa membuat Kia menghela.

"Pikiran lo Cha.. nggak suci banget!" Kia menoyor kening Icha yang berhasil membuat empunya mengumpat kesal.

"Itu beneran mahasiswa baru?"

"Iya... nerusin S3 di sini, padahal dulunya di oxford sama hardvard," jelas salah satu mahasiswi yang sedang merumpi di lorong toilet.

"Asik...gue rela deh nggak lulus sekripsi," jawab salah satu mahasiswi yang langsung mendapat sorakan dari teman-temannya.

"Gerald," gumam mereka bersamaan. Sebelum Kia langsung menarik tangan Alsa dan Icha untuk segera pergi.

Mereka mencari keberadaan Gerald yang sedang berkeliling kampus. Sebenarnya tidak perlu Gerald melakukan itu. Tetapi karena permintaan salah satu dosen yang berniat mengantar Gerald untuk keliling kampus maka Gerald tidak tega jika menolak. Terlebih dosen tersebut tahu siapa pemilik kampus yang baru.

Dari kejauhan Alsa dapat melihat Gerald yang sedang mengobrol dengan dosen muda yang juga menjadi idola di kalangan mahasiswi centil. Tetapi dengan keberadaan Gerald di dekatnya seakan membuatnya terlihat tidak bersinar. Pesona dosen tersebut kalah dari mahasiswa barunya.

"Alsa. Kak Gerald tampan banget," gumam Icha membuat telinga Alsa mulai panas.

"Setuju Cha. Pak Farid kalah pesonanya." Kia ikut berkomentar yang malah membuat Alsa semakin panas.

Ditambah beberapa mahasiswi yang dengan sengaja mengikuti Gerald dan Pak Farid dari jarak yang cukup jauh membuat hati Alsa semakin panas. Bahkan sudah mendidih di dalam.

Datangnya Gerald malah membuat Alsa tidak bisa tenang. Beruntung Gerald hanya datang ke kampus 2 sampai 3 kali saja dalam seminggu. Itu juga tidak pasti.

Semakin lama langkah Gerald dan Pak Farid semakin dekat. Ada seringai dari bibir Alsa melihat keduanya yang berjalan ke arahnya.

Sampai akhirnya, Gerald memelankan langkahnya. Dengan tatapan lurus ke depan. Dimana Alsa berdiri di depannya.

"Siang Pak." Alsa menyapa Pak Farid yang malah mengamati Alsa dari atas sampai bawah.

Dan Gerald. Jelas saja dia kesal dengan Alsa sekarang. Tetapi Gerald punya cara lain untuk menegur Alsa, dan tentu saja di tempat berbeda yang hanya ada dirinya dan Alsa saja.

"Alsa. Pakaian kamu kenapa jadi begini?"

Pertanyaan Pak Farid membuat Alsa sedikit salah tingkah.

"Eh..Bapak kok paham apa yang saya pakai? Pak Farid selama ini merhatiin saya?" tanya Alsa dengan ekor matanya melirik ke arah Gerald.

Jawaban Alsa membuat Kia dan Icha saling pandang dengan mimik muka bingung. Alsa aneh menurut mereka, tidak seperti biasanya.

Sementara Gerald lagi-lagi hanya tersenyum tipis di sebelah Pak Farid.

"Anu...bukan seperti itu Alsa, tapi kamu jangan ikut-ikutan senior kamu yang terang-terangan menggoda saya dengan berpakain se- aduh..gimana sih. kamu sudah cantik dengan apa adanya dirimu," jelas Pak Farid yang malah bingung sendiri.

Alsa mengepalkan tangannya. Malu sekali rasanya di depan Gerald seakan sengaja berpakaian seperti ini. Lagian dari awal niat Alsa juga agar mahasiswi yang lain tidak berani mendekati Gerald. Tetapi rencana di awal sudah gagal sepenuhnya. Alsa juga bersikap yang tidak semestinya.

"Pak, saran boleh?"

Suara Gerald membuat semua yang berada di sana menatap ke arahnya. Termasuk Alsa masih dengan wajah merahnya.

Pak Farid mengangguk. Mempersilahkan apa yang ingin Gerald katakan.

Gerald menatap Alsa. "Jangan biarin orang lain melihat keindahan yang lo punya, itu hanya milik orang tersayang lo."

Setelah mengatakan itu Gerald kembali melanjutkan langkahnya. Meninggalkan Alsa yang masih terbengong di tempatnya. Sementara yang lain semakin memekik mendengar kata-kata Gerald.

"Satu lagi. Lo indah dalam keadaan apapun di matanya." Gerald berhenti sebentar sebelum kembali melangkah.

Lo indah dan istimewa di mata gue Batin Gerald dengan sudut bibir sedikit tertarik ke atas.

1
Andriyati
buat apa,, anda sudah tidak di butuhkan
Andriyati
lagian aneh banget,, tinggal umumin kalau kalian sudah menikah,, idup kok di buat ribet
Andriyati
lagian ya saran dari icha itu selalu menjerumuskan kamu lo Al malah di ikuti,, aneh,, sahabat boleh tapi kalau saran ke arah yg gak baik jangan di ikuti
Uti Enzo
Luar biasa
Kayla Fadhil Nabil
ss
Kayla Fadhil Nabil
Saya
Uti Enzo
aku ikut bingung
ReynaL Rohiman
Luar biasa
Nona Aan Chayank
Yg herannya Papi Dion kaya gk ada harga dirinya banget, dapat istri jalang kaya si Eva ini, tapi kok bisa bertahan segitunya sampai mengabaikan Alsa yg anak kandungnya..
Yani Saja
Bagus
Asih Nurhayati
agak bingung ma alur nya loh
Nona Aan Chayank
Yang lucu itu Papi Dion..

kok segitu nya merawat anak hasil hubungan gelap mami Eva daripada Alsa yg anak kandung nya?
Lestary Tri
kerenn, ceritanya menarik . tdk membosan kan dan slalu candu di setiap part nya .
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
total 1 replies
Lestary Tri
huhhh . aku mampir lagi kak. gak bisa jauh" dr crita gerald dan alsa . entah lah cerita mereka terlalu canduu . sehat" kak . semangat buat karya yg bagus" lagi . slalu di tunggu . love kakak author .
Bahreil Ajah: pppppp
total 1 replies
Ahmadamrab Ahmadamran
jangan terima Alsa biarkan si Eva nyesal
Nur Laely
Luar biasa
Nur Laely
babang ganteung pulangg
Neng Siti
Luar biasa
duoNaNa
ga menghargai diri sendiri
fajar Rokman.
mampir lAgi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!