NovelToon NovelToon
Gadis Milik Tuan Muda Kejam

Gadis Milik Tuan Muda Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:566.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Les07

Seorang gadis yang malang dia titipkan di panti asuhan oleh ayahnya sendiri selama bertahun tahun.
Banyak ujian yang pahit yang ia lalui sendirian tanpa sosok ayah di sisinya.

Dan suatu musibah terjadi, membuatnya harus terjebak bersama sosok pria yang terus menyiksanya.
Namun apakah ia sanggup untuk bertahan, di sisi Zein Alexander yang terkenal kejam dan terus menyiksanya?.

Dan bagaimana dia bisa lepas dari Zein Alexander?, apakah Celin akan terus terjebak bersama pria itu?.

Ikuti Kisah Mereka Yuk:

_Gadis Milik Tua Muda Kejam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Les07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 36

Sesampainya lantai atas di dalam kamar Zein, Celin gegas masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Hais kalau aku mandi membutuhkan waktu lama, bisa bisa Zein telah pergi" gerutu Celin, dia memutuskan untuk mencuci muka dan menggosok gigi, setelah itu dia memakai memilih asal pakaian, Celin mengenakan dress berwarna navy selutut di padukan dengan makeup tipis rambutnya tergerai indah.

Setelah selesai berdandan kilat, Celin segera keluar kamar. Dia menuruni tangga dengan tergesa gesa membuat pelayan yang sedang membersihkan mansion menatap nyonya, mereka terpukau melihat Celin yang terlihat sangat cantik.

"Hati hati nyonya" tegur salah satu pelayan, menatap Celin khawatir.

"Zein kemana?" tanyanya dengan nafas terengah engah.

"Baru saja keluar untuk berangkat kekantor nyonya" jawabnya sopan. Mendengar itu Celin sedikit panik, dia langsung berlari keluar, beruntungnya dia melihat Zein yang baru memasuki mobil. Celin mengambil langkah seribu menghampiri mobil mewah tersebut.

"Blam"

Zein memicing melihat Celin masuk kedalam mobil dan duduk di sampingnya. Celin yang di tatap hanya bisa tersenyum polos tanpa takut sedikitpun.

"Turun" ucap Zein dingin.

"Tidak mau"

Celin mencebik bagaimana tidak, tadinya dia bersiap siap dengan tergesa gesa bahkan dia hanya mencuci muka dan memoles sedikit wajahnya. Berharap bisa keluar dari sini sudah 3 bulan Celin terjebak di rumah mewah bak istana ini yang baginya penjara menyeramkan.

"Hais, ayolah Alex aku ingin keluar kau sudah berjanji kepadaku untuk mengizinkanku bekerja" ucap Celin dengan nada memohon, berharap pria yang berada disampingnya itu mengizinkan, sungguh Celin ingin merasakan angin kebebasan.

Zein melirik tajam, mendengar Celin memanggilnya Alex, yang biasanya memanggil dirinya dengan sebutan itu hanyalah orang terdekatnya saja.

Celin yang di tatap menelan salivanya kasar "Dasar iblis kejam, hais ayolah semoga dia mengizinkanku untuk ikut" batinnya berteriak dia sungguh merasa cemas apa lagi jantungnya saat ini seperti akan lompat dari tempatnya.

"Ayolah.....

"Tidak boleh, cepat turun"

"Boleh"

"Tidak"

"Hais dasar menyebalkan, harus boleh pokok nya, William cepat jalankan mobilnya" kata Celin ketus dia menatap sinis pria yang ada di sampingnya itu.

"Sekali tidak tetap tidak" ucapnya dingin.

"Hey kau, William cepat jalan" bentak Celin kesal.

William yang terjebak perdebatan antara kedua manusia itu, menghembus nafas kasar. "banyak drama" gumamnya pelan seraya melirik kaca.

"Yang satu dingin, satunya lagi keras kepala. Hadeh semoga harimu baik baik saja nona" batin William.

"Ayolah Alex, kau pelit sekali aku ingin keluar merasakan angin bebas" rengek Celin bernada manja sembari menggoyangkan lengan suaminya itu. Zein masih tetap diam menatap lurus ke depan.

"Jalan William" perintah Zein datar, sukses membuat Celin memekik heboh.

"Aaaa terimakasih tuan kejam" pekik Celin antusias dia riflek memeluk Zein dari samping, hal membuat Zein melototkan matanya dia melepaskan tangan Celin sedikit kasar.

"Lepaskan"

"Hehehe sorry tidak sengaja" ucapnya kikuk sembari menjauhkan badannya, lalu duduk berjauhan dari Zein, beberapa detik kemudian ekspresinya kembali menampakkan keceriaan ia mengembangkan senyum manisnya menampakan lesung pipi sebelah. Celin melirik kekanan kiri melihat jalanan yang belum dia hafal, banyak pohon besar berjejer yang dilihatnya.

Zein yang diam diam melirik kesamping, seketika dia terhiptonis melihat senyuman istrinya itu. "Cantik" ucapnya dalam hati, sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya masih dengan raut muka datar.

William yang melihat Zein memperhatikan Celin tersenyum tipis, "Semoga kedatangan Celin bisa merubahmu Alex" batinnya berharap dengan tulus.

"Diam, duduk dengan tenang jangan berisik atau kau kembali ke mansion" tegasnya datar. Sontak Celin memandang suaminya sekilas, lalu mengangguk.

*

Sesampainya di kantor Bride Company, Celin mendongak melihat gedung raksasa tersebut dia terdiam sembari menebak berapa lantai gedung perusahaan milik suaminya itu.

"Haiss ini kantor pusat, ck aku ingin kembali bekerja di kantor cabang" batinnya mendengus, di perjalanan tadi Celin sudah meminta untuk di antarkan kekantor cabang namun Zein menolak mentah mentah. Mau tak mau dia menurut untuk mengikuti Zein dari pada dia tidak di izinkan keluar mansion sama sekali.

"Dasar menyebalkan, argh" gumamnya kesal sembari menghentakkan kaki, raut muka Celin masih masam dia menatap punggung Zein tajam ingin sekali dia melempar kepala suaminya itu dengan batu.

Zein yang melihat siluet Celin dari kaca tertinggal jauh di belakang, seketika dia berbalik badan dengan wajah datar. Lalu menarik nafas pelan "Dasar menyusahkan" batinnya.

"Cepat masuk, atau ku antar pulang"

"Iya iya, tungguin" pekiknya, Celin gegas menyusul sedikit berlari sembari menjajarkan langkahnya dengan Zein selaku presedir tersebut.

"Selamat datang tuan" sapa mereka, namun Zein sama sekali tak menjawab dia melangkahkan kakinya tegap, pandangan lurus kedepan dengan sorot mata tajam dan wajah datar.

Mereka semua yang melihat kedatangan sang pressedir sedikit terkejut, namun yang paling mengejutkan telihat seorang wanita sederhana namun tetap cantik berdiri di samping bos mereka.

Celin tersenyum manis, melalui karyawan di sana.

"Siapa wanita itu?" batin mereka bertanya tanya, ini adalah pemandangan langkah yang mereka lihat. Selama ini tak pernah sama sekali mereka melihat atasannya berjalan bersama perempuan, dan isu tang beredar bawa seorang Zein Alexander penyuka sesama jenis

*

Sesampainya di ruangan CEO di lantai paling atas, seketika Celin tekesiap melihat luasnya ruangan tersebut dia berjalan pelan ke arah kaca yang menampakan pemandangan luas kota tanah air.

"Ekhem apa kau suka" tanya Zein memecah keheningan, dia duduk di kursi kebesaran seraya menatap punggung belakang Celin. Mendengar celetukan pria yang telah menjadi suaminya itu, Celin membalik badan sembari tersenyum.

"Deg" Zein lagi lagi terhiptonis, jantungnya berpacu kencang matanya tak berkedip sama sekali.

"Hey" panggil Celin mengibaskan tangannya di depan wajah suaminya itu, bagaimana tidak Zein tak berkedip sama sekali beberapa kali Celin menegur namun pria itu sama sekali tak menggubris.

Sontak Zein terbelalak, lalu dia kembali mengubah ekspresi datar. "Ada apa kau menatapku begitu, terpesona ya. Gue tau kalau gue itu cantik" ucap Celin percaya diri sembari menaik turunkan alisnya.

"Cih jelek" ucap Zein dingin, tiba tiba dia merasa sangat malu karena tertangkap basah. Namun Zein menyembunyikan hal itu di balik wajah dinginnya. Tak ingin menanggapi Celin, ia mulai fokus mengerjakan pekerjaannya.

"Ck, untuk apa aku berada disini jika hanya untuk menemani dia bekerja" batin Celin berdecak kesal, dia berjalan ke sofa lalu menghempaskan tubuhnya. Lima belas menit berlalu Celin menguap, dia bersedekap dada menatap pria yang telah berstatus suaminya itu.

"Tampan sih, tapi kejam" gumam Celin, melihat Zein yang serius bekerja.

"Tak perlu menatapku begitu, beruntung kau mendapat suami tampan dan kaya raya sepertiku" Celetuk Zein tanpa mengalihkan pandangannya.

Seketika Celin tercengang lalu menatap sinis. "Cih beruntung apanya, dasar makhluk kejam" gumamnya.

 "Aku ingin bekerja di kantor cabang di kota B" ujar Celin menghampiri.

"Hm"

"Haiss ayolah, kau sudah berjanji kepadaku" ucapnya memohon, namun Zein sama sekali tak menjawab dia masih fokus menatap layar laptop tanpa melirik kearah Celin sedikitpun.

"Hey tuan suami, kau dengar tidak" ucapnya gusar. Celin terus membujuk Zein sembari menggoyangkan tangan suaminya itu.

Zein meraup nafas jengah dia menghentikan aktifitasnya sejenak.

"Arghhh"

Pekik Celin, tubuhnya di tarik oleh Zein membuatnya duduk di pangkuan suaminya itu.

"Alex lepaskan aku" bentak Celin memberontak namun Zein memeluk pinggang Celin erat.

"Diam lah, atau kau kulemparkan dari atas gedung ini" ancam Zein, sontak Celin membungkam mulutnya namun dia masih misuh misuh membuat Zein menarik sudut bibirnya.

Zein kembali mengerjakan pekerjaannya masih dengan Celin duduk di pangkuannya. Lima menit berlalu Celin merasa tidak nyaman dalam posisi seperti itu, dia mencebik lalu mengalihkan pandangannya kesamping seketika wajah mereka berdua bertemu hanya terkikis sekitar tujuh centi.

Keduanya terdiam terpaku, dapat Celin rasakan hembusan nafas Zein. Tak bisa di pungkiri jantung keduanya berdetak kencang. Zein mendekatkan wajahnya "cup"

Celin melebarkan bola matanya, lalu mendorong Zein kuat.

"Dasar mesum" pekik Celin emosi, dia segera turun dari pangkuan Zein menatap pria itu tajam dengan nafas memburu.

"Awas kau, dasar pria mesum menyebalkan" pekiknya lagi, lalu berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut. Zein tersenyum miring menatap pintu yang telah tertutup. Lalu ia mengalihkan pandangannya melihat ponselnya bergetar.

"Tuan hari ini tuan Matthew datang ke mansion beliau kekeh ingin menginap" ucap William dari seberang telpon

"Katakan padanya mansion ku bukan tempat penampungan" ucap Zein datar

"Tapi tuan beliau terus...

"Hm, apa dia datang bersama ****** itu?"

"Sepertinya iya tuan"

"Akhhhhhh ****, biarkan saja mereka menginap dan yah beli semua barang barang branded dan letakan di kamarku seperti pakaian dan aksesoris dan lainnya untuk Celin, dan lagi isi kamar kosong di sebelah kamarku jadikan kamar itu menjadi tempat koleksi barang barang branded wanita" ujarnya sinis seraya tersenyum smirk.

"Baik tuan" jawab William, "pastikan semuanya selesai dalam waktu dekat, saya tidak ingin ada yang kurang sedikitpun" tegasnya lalu Zein segera memutus sambungan sepihak.

"Beraninya kalian menginjakkan kaki ke rumah ku" desis Zein tersenyum mengerikan.

*

Di sisi lain, setelah keluar dari ruangan CEO. Celin berjalan sembari menggerutu dan terus mengumpat suami kontrak nya itu. "Haiss ingin sekali ku cabik cabik wajah sok tampan itu, dasar pria menyebalkan" gerutunya.

"Bukhhhh"

"Sshtttt" desis Celin memegangi bahunya.

"Woy kalau jalan itu pakai mata" bentak wanita berpakaian modis menatap Celin tajam.

"Hey tante sejak kapan jalan pakai mata, setahu ku jalan itu pakai kaki" jawab Celin menatap sinis wanita yang ia yakini salah satu karyawan disini.

Mata wanita itu membola tak terima di panggil tante, "Apa kau bilang" geramnya dengan wajah memerah.

Celin terkekeh seraya melipat tangannya "duh muka tante kok merah banget kek kepitjng rebus, pake merkuri ya tan?" ejek Celin tersenyum sinis, dia sangat puas melihat ekspresi kesal wanita itu.

"Kurang ajar kau"

"Plakkkk" tak habis menampar dia juga mendorong Celin dengan kuat sehingga tubuh kurusnya terpental ke dinding. Celin yang tak siap sama sekali dia hanya bisa meringis dan menatap tajam.

"Cih dasar lemah" ujarnya dia melihat office girl membawa kopi panas, sontak wanita tersebut meraih kopi yang asapnya masih mengepul.

"Byurrr"

"Arghhhhh" pekik Celin merasa panas menjalar di bahunya.

"Hahaha rasain kau" lalu wanita itu menendang kaki Celin kiat, dia sangat puas melihat keadaan Celin yang kacau. Semua karyawan yang melihat kejadian itu hanya bisa terdiam tanpa berniat untuk membantu, ada juga yang telihat acuh dan sebagian merasa iba kepada Celin.

"Hentikan"

_To Be Cintinued_

1
Rina Aristia
lanjut lah thor seru nih
Mamahnya Sultan
kasihan mama venny di tuduh Nyulik Celine .. trs gemana sikap mama venny stlh Tau Celine anak musuh masa lalunya ..
widiya jaishy
Luar biasa
Cahaya Mu
lanjut
Nurjana Bakir
sabung thoor
Thechiinz Thechiinz
lanjut
Leaaaa
naik ke atas
Mamahnya Sultan
apakah gara" keluarga Alice .mamah veny keguguran ..
woyy alice enk ajja nuduh sembarangan
Rismalasari Rismalasari
👍👍👍👍👍👍👍👍
Rismalasari Rismalasari
seru ceritanya..percepat dong lagi bab2 berikut nya😁😁🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Gracetia Glori Simanungkalit
keren thorr
Gracetia Glori Simanungkalit
Bagus kk
Syfa Suraya latiem
y
Thechiinz Thechiinz
main siksa tampa ada kesalahan
Mamahnya Sultan
apa kabar nya thorr
Senja: sudah membaik syg
total 1 replies
Mamahnya Sultan
sukur lah celin udh sembuh ..
lanjut thorr
Mamahnya Sultan
msh setia menanti bab berikit nya
Siti Julaeha
seru sih,, tapi up nya lama banget .
Alifah Azzahra💙💙
Dasar Zein gila😞aku yakin suatu saat nanti kamu akan menyesal
Luqmanul Hakim: Mantap..... kata- katanya kuat.
Semoga Punya ku bisa seperti ini pembacanya... Aamiin/Drool/
total 1 replies
Alifah Azzahra💙💙
💪💪Celin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!