NovelToon NovelToon
Suami Sewaan Nona Muda Arogan

Suami Sewaan Nona Muda Arogan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: alya aziz

Warning! Area 21+ yang masih di bawah umur harap tidak membaca novel ini. 🙏😁


Seorang gadis bernama Elisa yang punya segalanya dalam hidup, ia cantik, populer dan kaya raya. Hidupnya begitu sempurna, namun tak banyak yang tahu jika ia mempunyai trauma masa kecil karena penghianatan sang ayah yang menyebabkan ibunya meninggal bunuh diri.


Lima belas tahun berlalu. Sebelum sang ayah meninggal, beliau menulis sebuah surat wasiat yang bertuliskan bahwa seluruh harta kekayaannya akan jatuh ke tangan sang putri tunggalnya. Dengan syarat Elisa harus menikah dan melahirkan keturunan penerus keluarga.


Elisa yang tak percaya dengan adanya cinta sejati mulai mencari cara agar ia mendapatkan warisan tersebut. Dan saat itulah seorang pria sederhana muncul di hadapannya karena meminta Elisa membatalkan penggusuran pemukiman tempat pria itu tinggal.



"Aku akan membatalkan penggusuran itu dengan satu syarat, menikahlah denganku, setelah aku hamil dan melahirkan kamu akan aku bebaskan." Elisa Eduardo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)

...Tiga hari berlalu setelah ajakan Reynald kepada Elisa. Hari ini ia benar-benar memenuhi ucapannya setelah menyiapkan segala persiapan selama beberapa hari....

...🌾🌾🌾...

.

.

.

Elisa hampir tak berkedip saat melihat motor yang ada di depan teras utama Mansion. Pantas saja Reynald memintanya memakai jelana jeans dan juga jaket di tambah lagi ia hanya di minta membawa ransel bukanya koper.

Elisa menoleh kesamping kirinya di mana Reynald tengah berdiri. "Jadi ini maksudnya bulan madu dengan cara mu? Kita akan naik motor sampai ke luar kota ... wah aku tidak percaya ini yang kamu anggap lebih menyenangkan dari pada naik pesawat jet pribadi."

Dengan senyum yang terukir jelas di wajahnya, Reynald menoleh kearah Elisa yang sedang menatapnya dengan kesal. "Kamu akan tau sensasinya setelah mencoba, aku sudah sering tour antar kota rasanya sangat menyenangkan, makanya aku mengajak kamu, kalau sudah sampai di kota A kita akan menginap di salah satu penginapan di pinggir pantai, pokoknya akan seru."

Mendengar kata pantai Elisa kembali merasakan angin segar. Ia tidak pernah ke pantai semenjak Mama meninggal dua belas tahun silam, saat berada di Melbourne pun ia hanya fokus bersekolah saja, tidak mempunyai teman untuk sekedar jalan-jalan. "Be-benarkah, kita akan ke pantai?"

"Iya tentu saja, pantai di sana adalah tempat paling indah ke 2 di negara ini, pokoknya percaya saja pada ku."

"Okey, aku berharap banyak padamu, awas saja kalau kamu berbohong."

Tak lama Bi Nini dan Viola keluar dari dalam Mansion untuk menghampiri Elisa dan Reynald.

"Wah ternyata benar touring naik motor ya Tuan, seru sekali," ujar Bi Nini.

"Iya Bi, perjalanan akan memakan waktu yang cukup lama semoga saja tidak hujan," ucap

"Pasti akan seru sekali," ujar Viola lalu beralih menatap Elisa. "Oh iya Nona, saya sudah selesai mengatur ulang jadwal Nona untuk dua hari kedepan, jadi selamat berlibur."

"Terimakasih Vio, aku serahkan semuanya sama kamu."

"Kalau begitu kita berangkat sekarang," ajak Reynald pada Elisa.

Setelah berpamitan kepada Viola dan Bi Nini, mereka langsung beranjak menuju motor yang terparkir di halaman. Reynald memakaikan helm kepada Elisa. "Ayo naik, ucap Reynald saat sudah menyalakan mesin motor"

Elisa beranjak naik ke kursi belakang, dengan perasaan campur aduk karena ini untuk pertama kalinya ia naik motor seumur hidupnya. "Sudah ayo jalan jangan ngebut."

Reynald meraih kedua tangan Elisa lalu di lingkarkan ke pinggangnya, "Pegangan yang kenceng biar gak jatuh."

"Ehm, iya-iya ini juga udah pegangan, sambil meluk lagi masih kurang?" Elisa berusaha menahan senyumnya, namun pelukan erat yang ia berikan mampu menjelaskan semuanya.

"Oke, kita berangkat." Reynald menyalakan mesin motor lalu tancap gas meninggal halaman Mansion.

Saat laju motor semakin kencang, Elisa mempererat pelukannya, baru kali ini ia bepergian dengan menggunakan sepeda motor, awalnya ia merasa takut namun saat roda kian berputar, ia bisa merasakan sensasi tersendiri karena bisa menikmati pemandangan kota secara langsung bukan dari jendela kaca mobil.

Perjalanan kali ini akan memakan waktu sekitar tujuh jam perjalanan. Reynald sudah merencanakan semuanya dengan matang, kali ini ia akan memperkenalkan cara hidup bebas kepada Elisa yang biasa tekekang dengan kemewahan.

**

Setelah dua jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah warung nasi di pinggir jalan lintas. Reynald memarkirkan kendaraannya di depan warung itu lalu beranjak turun dari motor.

Sementara itu Elisa masih diam seperti orang kebingungan, ia hanya memandangi warung sederhana yang nampak sangat ramai siang ini. "Kenapa kita mampir di sini?"

"Mau isi perut lah, di sini makanannya enak-enak dan murah, ayo turun." Reynald mendekati Elisa untuk membantu melepaskan helmnya.

Elisa mengikuti langkah Reynald masuk ke dalam warung itu. Ia menggedarkan pandangannya ke sekeliling, tidak ada sofa empuk, AC apalagi live music seperti restauran tempat biasanya dirinya makan. Elisa menarik tangan Reynald agar berhenti sejenak. "Ayo kita cari tempat lain saja, di sekitar sini pasti ada restauran kan, aku bawa kartu credit dan uang cash kok."

"Di jalan lintas seperti ini mana ada restauran, El. Lagi pula ini adalah liburan ala aku, jadi aku tidak akan membiarkan kamu mengeluarkan uang." Reynald meraih tangan Elisa untuk mengikuti langkahnya menuju sebuah meja kosong.

~

Setelah selesai memesan makanan, Reynald langsung melahapnya dengan semangat. Namun berbeda dengan Elisa yang masih menatap nasi soto di hadapannya.

"Kamu kenapa tidak makan, perjalanan kita masih jauh ayo makan," ujar Reynald.

"Iya baiklah," ucap Elisa lalu mulai menyendok makanan ke mulutnya. Tiba-tiba saja matanya membulat saat indra pengecapnya mendeteksi rasa yang luar biasa, ia kembali mencoba untuk kedua kalinya dan ternyata benar-benar enak, akhirnya ia melahap makanan itu dengan cepat.

"Enak?" tanya Reynald saat melihat ekspresi wajah Elisa yang tiba-tiba saja berubah dari semula.

Elisa mengangguk cepat. "Iya enak, aku mau lagi."

"Oke, aku pesankan lagi ya," ujar Reynald lalu beranjak dari tempat duduknya.

**

Tinggal sedikit lagi untuk mereka sampai ke tempat tujuan. Cahaya jingga dari matahari yang hendak tenggelam mulai mengusai langit hari ini.

Reynald menghentikan motornya di tepi jalan untuk menikmati sunset dari pegunungan yang saat ini hadir dalam pandangan.

Elisa terlihat sangat bersemangat. Ia turun dan langsung merentangkan kedua tangannya, membiarkan udara sore ini menerpa wajahnya. Perlahan matanya terpejam dalam hati ia berkata, ternyata begini rasanya pergi jauh dan meninggalkan kepenatan, batin Elisa.

Reynald melangkah mendekat dan mendekat langsung berdiri sejajar dengan Elisa. "Bagaimana, kamu suka?" ucap Reynald seraya terus melihat lurus ke depan.

Elisa menoleh dengan senyum yang tak henti-hentinya terukir di wajahnya. "Sangat, sangat suka. Meskipun lelah tapi semua terbayar dengan pemandangan ini."

"Dulu Mama pernah mengajak ku untuk melihat matahari tenggelam di pegunungan, meski tak bisa pergi bersama Mama aku senang bisa menikmatinya sekarang bersama ... kamu," lanjutnya.

Deg.

Reynald menoleh kearah Elisa yang berjarak satu meter darinya. Ada keinginan yang tak bisa di jalankan, ada rasa baru yang susah untuk di ungkapkan, namun semakin hari ia kian mengerti jika wanita yang saat ini ia tatap adalah satu-satunya alasan semua perasaan aneh itu muncul.

"Elisa," panggil Reynald tiba-tiba.

"Hm kenapa?" tanya Elisa saat menoleh kearah Reynald.

"A-aku senang bisa melewati hari ini bersama kamu, sebenarnya aku me ...." Reynald tidak bisa melanjutkan ucapannya.

Saat ia ingin menyampaikan isi hatinya kepada Elisa, logikanya kembali mengingatkan batas yang tak boleh ia lewati. Ia kembali tersadar bahwa Elisa bukanlah orang yang bisa ia capai, mereka sangat jauh berbeda.

Reynald segera membuang muka saat matanya mulai memanas karena menahan perasaan yang tak bisa di ungkapkan. Ingin rasanya ia mengajak Elisa untuk memulai hubungan yang sesungguhnya dan tidak di sembunyikan seperti sekarang.

Namun harta, tahta ia tak punya lalu apa yang bisa ia berikan kepada seorang pewaris tunggal EA group itu. Menginginkan kamu di luar batas ini, apa aku tidak terlalu serakah? Orang-orang pasti akan mengejek kamu jika mereka tahu kamu mempunyai suami yang tak punya apa-apa seperti aku, batin Reynald.

Elisa menatap Reynald yang tiba-tiba saja tidak lagi ingin melihat ke arahnya. Matahari yang hampir menghilang dari permukaan, membuat pandangan semakin gelap, ia maju satu langkah, dua langkah hingga akhirnya begitu dekat dengan Reynald.

Menyadari Elisa berada disampingnya, sontak Reynald kembali menoleh. "Sepertinya sudah mulai gelap kita harus jalan sekarang." Saat ia hendak beranjak, Elisa tiba-tiba menahan lengannya.

"Kenapa, kamu masih mau di sini?" tanya Reynald yang berusaha bersikap normal.

Tanpa menjawab pertanyaan itu, Elisa menjinjitkan kakinya dan langsung mendaratkan ciuman di bibir Reynald.

Awalnya Reynald nampak kaget namun sesaat kemudian matanya mulai terpejam, kedua tangannya sudah melingkar indah di pinggang Elisa. Ia menikmati sensasi yang di tawarkan, meski hatinya bergejolak. Sungguh ia menginginkan kebahagiaan yang ia rasakan saat ini bertahan, selamanya.

Bersambung 💕

Jangan lupa dukungannya ya reader.

.

1
Edy Sulaiman
gak di ajak sekalian Viola nya.
DG s
Luar biasa
Edy Sulaiman
Lucu si Elisa sdh di embatt masih takut dan malu meluhat si JONI...hhhh. .mntap
Edy Sulaiman
Reynald bagaikan dpt durian runtuh sebenarnya bila tdk terlalu gengsi...
Jamayah Tambi
Rq athur/Good/
Jamayah Tambi
Kenapa baik sangat 2 anak manusia ni.Sangat memaafkan.Maka itu tg terbaik./Drool//Drool//Drool//Drool/
Jamayah Tambi
Tak faham bahasanya mama Jack
Jamayah Tambi
Nasib baik Elisa masih ada perikemanusiaan.
Jamayah Tambi
Sakit oo cinta tak berbalas.Apa lagi cinta pandang pertama/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Manisnya mulut lelaki saat masih mencintai.Cuba klu selingkuh,manis itu utk selingkuhinya.
Jamayah Tambi
Kau yg pilih.Dulu masa Rey menyukai kamu buat tidak tau saja.Tp bila Reyvdah bersama Elusa kamu mau merebutnya kembali.Memang tak lah./Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Sifia berubah lah.Jangan dirayu pada yg tak sudi.Cuba pikir deh, kamu tak ada apanya berbanding Elisa.Jadi logoknya Reyctak akan meninggalkan Elisa demi kamu wp kamu cinta pertamanya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ngaco,
Jamayah Tambi
Ah bahagianya mereka/CoolGuy//Tongue/
Jamayah Tambi
Tabungan utk masa depan.Gara2 ketahuan habis wang mu Jack/CoolGuy/
Jamayah Tambi
Enak ya dipeluk sama pacar.
Jamayah Tambi
Bijak kau Elisa/Good/
Jamayah Tambi
Bawa ke RSJ jer.Biar sembuh
Jamayah Tambi
Orang gila memang tidak pernah rasa bersalah.Wp dia memang salah.Dasar ular/Determined//Determined//Determined/
Jamayah Tambi
Sah2 memang otak sofia dah tak betul.Dasar sakit mental.Harap muka je cantik.Hati kotor/Puke//Puke//Puke//Puke/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!