NovelToon NovelToon
Radiant Dawn

Radiant Dawn

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:905
Nilai: 5
Nama Author: chubby Lion

Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.

Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, tentunya dengan satu pertanyaan yang masih menggema.

"Benarkah dunia ini hancur karena nuklir? Atau karena busuknya hati manusia itu sendiri?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trovan 1

Sore itu, angin berhembus dengan cukup kencang. entah pertanda baik atau buruk.

Alifa, sekretaris dari komandan Revar datang menghampiri mereka dengan sebuah amplop ditangannya.

Kai dan Lira tau, kedatangan dari Alifa, tentunya bukan hanya untuk sekedar tegur sapa, pasti ada sesuatu yang perlu mereka lakukan atau pesan yang akan disampaikan.

Alifa tidak menjawab pertanyaan Lira dan Alifa segera menyerahkan sebuah surat dari tangan kanannya, seolah isinya telah menjawab semua pertanyaan mereka.

"Maaf mengganggu waktu kalian, surat ini berasal lansunv dari Komandan Revar,"

"Ia menyuruhku untuk mengantar surat ini pada kalian" katanya jelas dengan nada tegas.

"Secara ringkas, isi surat itu adalah sebuah misi"ucap Alifa.

"Misi? lagi? apakah Radovile kekurangan orang akhir-akhir ini?"tanya Kai heran mengapa mereka tiba-tiba menerima misi secara beruntun.

"Nampaknya komandan Revar percaya akan kemampuan kalian, kelompok yang kudengar baru dibentuk tidak lama ini"

"Komandan Revar memuji kinerja kalian, dengan kinerja kalian yang bagus, sangat cocok untuk misi ini"

"Komandan Revar berharap, kalian juga bisa menangani misi ini dengan lancar"ucap Alifa

"Misi macam apa ini?"tanya Lira

"Tidak lama belakangan ini, Radovile menerima pesan dari kota sebelah, Trovan"

"Kabarnya, Trovan sedang mengalami kondisi mendesak"

"Gelombang mutasi menyerang markas mereka, markas Trovan"

"Serangan semacam ini, sudah biasa dihadapi oleh Trovan, tapi akhir-akhir ini jumlah mutasi yang menyerang meningkat dua kali lipat karena alasan tertentu"

"Inilah alasan utama, mengapa Trovan meminta bala bantuan kepada Radovile"

"Demi menjaga hubungan baik dan mitra kerja sama, maka kalian mulai besok dikirim ke Trovan, untuk membantu mengatasi serangan dari gelombang mutasi tersebut"

Lira membuka lipatan surat itu dan mulai membacanya perlahan, matanya dingin menatap. 

Sementara itu, Kai menyilang kedua lengannya di dada lalu melirik Kael sambil mengangkat alis seolah mencari tahu reaksi temannya.

Kael, dengan tenang hanya mendengarkan tanpa menunjukkan emosi berlebihan.

"Haishh, memang ya kami ini terlalu hebat sebagai seorang Radiant, hingga misi yabg datang mencari kami"

"Ekhm.. habis ini gaji kami harus dinaikkan sih, melihat banyaknya misi dari komandan belakangan ini"gumam Kai.

"Akan kusampaikan pada komandan perihal kenaikan gaji, komandan akan mempertimbangkan nya"

"Perihal keberangkatan ini kalian adalah tiga dari lima orang yang dipilih oleh Komandan Revar untuk mewakili Radovile"

"Eh aku juga?"tanya Kael

"Ya tentu, komandan Revar ingin dirimu meningkatkan pengalamanmu lebih jauh lagi Kael"

"Sehingga kamu juga ikut dalam misi ini"

Kai tertawa pelan, "Wah, jadi kita ini tim impian ya? Lumayan, bisa sekalian jalan-jalan."

Lira melirik tajam ke arah Kai. "Ini bukan liburan Kai."

Alifa mengabaikan komentar itu dan melanjutkan, "Misi ini mungkin sulit, karena tidak ada laporan jumlah pasti atau tingkatan mutasi yang muncul"

"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, mutasinya bervariasi dan datang dalam jumlah besar"

"Komandan Revar menitipkan pesan untuk kalian, untuk mengutamakan keselamatan kalian diatas keberhasilan misi"

"Kalian akan bertugas sampai kondisi di Trovan membaik atau sampai situasi tidak memungkinkan lagi untuk bertahan atau juga kalian terpaksa pulang karena perintah dari komandan"

"Untuk mengkonfirmasi diri kalian di Trovan, kami telah mempersiapkan pasword untuk memasuki wilayah Trovan"

"Ketika sampai disana kalian akan ditanya oleh penjaga, paswordnya adalah 'Fired Chicken' jika ada yang bertanya identitas kalian, gunakan password itu"

"Mereka akan mengenali kalian sebagai perwakilan dari Radovile."

"Kurasa itu saja, besok berkumpullah didepan gerbang Selatan, aku akan menyiapkan kereta kuda untuk keberangkatan kalian"ucap Alifa.

"Tidak bisakah kami naik lamborghini?"tanya Kai.

"Mungkin, jika kamu bisa membawa bahan bakar yang cukup dan sumberdaya yang setimpal"ucap Alifa.

"Baiklah, kalau begitu saya tunggu kalian besok" setelah memberikan instruksi terakhir, Alifa segera berbalik dan meninggalkan mereka.

Kai menghela napas panjang. "Misi? Sibuk juga, ya."

"Anggap saja latihan," balas Lira dengan tenang

"Kita tidak punya banyak waktu, persiapkan dirimu, jangan remehkan misi ini."

"Kita tidak pernah tau, mutasi tingkat atau seperti apa yang akan kita hadapi ditrovan" lanjut Lira.

"Ya ya betul juga, oh aku baru ingat, bagaimana dengan jantung mutasi tingkat dua yang kamu dapatkan dari misi terakhir? Sudah mengonsumsinya?"tanya Kai pada Kael

Kael menggelengkan kepalanya. "Belum semua, aku baru mencobanya satu, efeknya benar-benar luar biasa," jawab Kael.

"Kamu harus menyerapnya hari ini Kael. Karena kta tidak tahu apa yang akan kita hadapi di Trovan, sebaiknya memperkuat diri sebaik mungkin" usul Lira

"Baiklah, akan kucoba malam ini"ucap Kawl

Hari sudah semakin gelap, mereka akhirnya memutuskan untuk berpisah.

Mereka kembali pada urusannya masing masing dan ruangan apartemen masing masing.

Dihari yang mulai larut ini, Kael memulai proses penyerapan jantung mutasi tingkat 2 yang ia miliki.

"Hufhhh, semoga rasanya tidak sesakit kemarin"gumam Kael.

Kael menelan kedua jantungnya secara bergantian sekaligus dalam jeda waktu yang singkat.

"Khhh..."

"Hah....." Kael segera mengambil posisi duduk dan bermeditasi berusaha mengontrol tubuhnya yang memanas.

Tubuh Kael mulai dipenuhi oleh keringat yang membasahi tubuh nya. Kael merasakan berbagai perubahan didalam dirinya.

Perlahan tanpa disadari rambut Kael sedikit bertambah panjang, dan otot-ototnya mulai mengembang.

Dilain sisi, Lira ternyata menghampiri ruangan apartemen Kai.

"Kai, apakah kamu didalam?"tanya Lira

"Ya masuklah"ucap Kai

"Ada apa?"tanya Kai

"Aku menerima jantung mutasi tingkat 4 ini, ini pertama kalinya aku mencoba menyerap mutasi tingkat 4, mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bisakah aku melakukannya disini? hanya untuk antisipasi"

"Jika aku mengalami hal yang tidak diinginkan setidaknya kamu bisa bawa aku kerumah sakit atau semacamnya"ucap Lira.

"Oh tentu baiklah, aku juga akan melakukan penyerapan pada jantung tingkat 2 atau 3 hari ini"

"Aku akan menemani mu disini"ucap Kai

"aku rasa Kael sudah mulai melakukannya, kuharap ia bisa menyelesaikan nya"ucap Kai

"Kurasa ia bisa, saat ini fokus saja pada penyerapan kita"ucap Lira

Penyerapan mereka perlahan berjalan lancar, Kael, Kai, dan Lira. Secara fisik maupun mental kemampuan mereka telah berkembang pesat akibat penyerapan ini.

Setelah 4 Jam Kael akhirnya selesai melakukan penyerapannya, ia merentangkan tangannya dan meregangkannya.

"Tubuhku terasa lebih ringan, sakitnya telah berkurang dan aku tidak pingsan"

"Ini pasti perkembangan"ucap Kael segera mengganti bajunya dan segera beranjak kekasur.

"Aku harus tidur untuk memulihkan energiku, besok aku harus menunjukkan yang terbaik"

Disisi lain setelah 5 Jam berlalu, Kai akhirnya kembali sadar dan menatap kearah Lira, Lira masih melakukan penyerapan dengan keringat membasahi seluruh tubuhnya.

Pandangan Kai tertuju pada Lira yang masih duduk dengan napas teratur, rambut pendeknya basah dan menempel di wajahnya. Ada keheningan canggung yang terasa.

Kai menatap Lira cukup lama dan terpaku dengan imutnya Lira. hingga dia sendiri sadar, lalu buru-buru mengalihkan pandangan.

"Apa yang kau pikirkan Kai"

"Sadar-sadar" ucap Kai menepuk-nepuk pipinya.

"Ia belum selesai juga ya, lama juga menyerap mutasi tingkat 4, kalau aku mungkin sudah pingsan"gumam Kai

"Humm..kalau dilihat lihat lagi"

"dia mamang imut sih"gumam Kai pelan.

Secara Reflek, wajah Lira memerah.

"?!!"

"Tidak mungkin dia mendengarnya kan? Lira pasti sedang merasakan panas karena menyerap jantung mutasi tingkat 4"pikir Kai dalam hati.

Kai menatap jam dinding dan berpikir "kita mulai penyerapan dijam 5 dan kini sudah dijam 10 malam, sebentar lagi larut"gumam Kai

"Sebaiknya aku menyiapkan, selimut atau semacamnya, jaga-jaga jika Lira tertidur disini"gumam Kai

Baru saja mengatakan tersebut, energi kuat dipancarkan dari tubuh Lira, tanda bahwa ia berhasil menyelesaikan penyerapannya.

"Oh sudah berhasil?"tanya Kai membalikkan badannya. Namun Lira perlahan tertidur dan terbaring dilantai.

"Nampaknya ia kelelahan"ucap Kai menghela nafas.

"Ya, saatnya tidak tidak nyenyak malam ini"gumam Kai.

Kai mengangkat Lira dan membaringkannya dikasur, ia mengambil selimut dan menyelimuti Lira.

Kai juga mengelap sedikit keringan Lira sebelum mengucapkan "Selamat malam"

Kai menatap Lira sejenak dan akhirnya ikut tidur dilantai tanpa alas apapun.

"Ya aku harap bisa tidur dengan nyenyak dilantai malam ini"gumamnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!