NovelToon NovelToon
Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Model / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:558.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Ini adalah kisah cinta pria berkebangsaan Korea dan gadis berdarah Indonesia.

Waktu SMA, Ha joon tidak setampan sekarang. Pria itu gemuk dan selalu memakai kacamata tebal kemana-mana. Ha joon sangat menyukai Rubi, gadis populer di sekolahnya.

Namun suatu hari Ha joon mendengar Rubi menghina dan mengolok-oloknya di depan teman-teman kelas mereka. Rasa suka Ha joon berubah menjadi benci. Ia pun memutuskan pindah ke kampung halamannya di Seoul.

Beberapa tahun kemudian, Rubi dan Ha joon bertemu lagi di sebuah pesta pernikahan. Ha joon sempat kaget melihat Rubi yang berada di Korea, namun rasa dendamnya sangat besar hingga ia berulang kali menyakiti perasaan Ruby.

Tapi, akankah Ha joon terus membenci Ruby? Mulutnya berkata iya, namun tiap kali gadis itu tidak ada didepan matanya, ia selalu memikirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tatapan Ha joon

Ruby merasa jantungnya berdegup tidak karuan. Tangannya yang menggenggam ujung gaun bahkan sedikit gemetar. Ia mencoba mengatur napas, namun tetap saja, udara terasa sesak di dadanya. Pikirannya kalut. Ia belum siap untuk bertemu lagi dengan Ha Joon dalam keadaan seperti ini.

"Ruby, kau bicara dengan pak Ha joon tadi? Kalian saling kenal?" Bora, si penata rias yang mengatur penampilan Ruby tadi muncul entah dari mana. Di samping wanita itu berdiri wanita seorang wanita cantik dan tinggi. Lebih tinggi beberapa 7 atau 8 senti darinya.

Wanita itu tampak cuek bahkan memandang Ruby sebelah mata, namun, begitu Bora bertanya tentang Ha joon, apakah dia dan pria itu saling mengenal atau tidak, Ruby dapat melihat perubahan di wajah wanita itu. Wanita itu tampak tertarik. Ia ikut menatap Ruby menunggu jawaban perempuan itu.

"Pak Ha joon?" Ruby balas bertanya ke Bora, ia berpura-pura tidak tahu siapa yang wanita itu maksud.

"Laki-laki tinggi yang tampan sekali itu, aku jelas melihatnya berbicara denganmu barusan." kata Bora.

"Ah, laki-laki tinggi itu? Kami hanya berpapasan, aku yang berbicara duluan padanya, hanya sekadar menanyakan di mana toilet. Itu saja, aku tidak mengenalnya." balas Ruby mengatakan alasan yang terpikirkan di otaknya saat ini.

Model yang berdiri di sebelah Bora langsung tersenyum mencibir.

"Eonnie, jangan bertanya lagi. Mana mungkin wanita ini kenal dengan pak Ha joon. Model-model terkenal sekelas aku saja tidak di lirik sama pak Ha joon, apalagi model tidak terkenal seperti dia."

Ruby tersenyum kaku mendengar komentar tajam itu. Ia menunduk, mencoba menyembunyikan sorot matanya yang bergetar antara kesal dan terluka. Tapi ia tahu, membalas hanya akan menambah drama yang tak perlu. Lebih baik diam.

"Ya, kau benar," jawab Ruby singkat, suaranya nyaris tak terdengar.

"Aku bukan siapa-siapa."

Bora tampak canggung sejenak. Ia melirik Ruby lalu model di sebelahnya, seperti hendak menenangkan suasana, tapi tak tahu harus berkata apa. Sementara itu, si model justru semakin percaya diri dengan ekspresinya yang meremehkan.

"Kau jangan terlalu berharap tinggi hanya karena sempat bicara dengannya, dia bukan CEO mata keranjang. Matanya bisa melihat jelas wanita yang baik-baik dan tidak." lanjut model itu, sambil menyentuh rambut panjangnya yang bergelombang dengan angkuh.

"Pak Ha Joon itu bukan orang yang mudah didekati. Dia terlalu tinggi untuk dijangkau orang seperti kita, apalagi orang asing seperti kau."

Ruby menahan napas.

"Terlalu tinggi untuk dijangkau orang seperti kita, orang asing?"

Kalimat itu seperti pisau yang menusuk dadanya. Dulu di

New York, dirinya yang begitu tinggi dan paling terkenal di satu sekolahan, Ha joon hanya siswa biasa yang tidak populer. Tapi waktu mengubah segalanya. Dia hanyalah sosok gadis yang biasa-biasa saja sekarang. Dia bukan apa-apa, bahkan untuk meraih cita-citanya saja ia tidak bisa. Ia memang tidak berguna sekarang.

"Ngomong-ngomong, kau akan ikut di acara makan malam nanti? Semua crew dan model di undang makan malam oleh perusahaan, itu biasa dilakukan oleh perusahaan agar orang-orang yang baru bergabung dengan perusahaan bisa saling kenal." ucap Bora cepat, mencoba mengganti topik.

"Apa pak Ha joon juga datang?!" model di sebelah wanita itu bertanya dengan mata berbinar ke Bora.

"Tidak tahu Min ji, biasanya pak Ha joon tidak pernah tertarik ikut pesta karyawannya. Jadi kemungkinan besar dia tidak akan datang." jawab Bora.

Model bernama Min ji yang awalnya bersemangat itu kini semangatnya hilang. Ruby diam-diam menertawainya dalam hati. Sekali lihat saja dia sudah tahu kalau perempuan itu adalah tipe perempuan kebanyakan, ingin mencari suami kaya dan tampan, serta berstatus istimewa.

"Kenapa melihatku seperti itu, hahh?!" Suara bentakan itu mengagetkan Ruby dan Bora. Meski kesal, Ruby tetap bersikap tenang. Ia tidak boleh terbawa suasana dan menjadi tidak elegan seperti wanita di depannya itu.

"Sudahlah Min ji, jangan cari masalah. Ruby, kau akan datang sebentar kan?" Bora menegur Min ji, kemudian kembali bertanya ke Ruby.

Ruby menggaruk-garuk belakang telinganya yang tidak gatal. Ia menimbang-nimbang. Dirinya bukan tipe yang suka ikut acara makan-makan begitu, apalagi dengan orang asing. Tapi ia tidak tahu bagaimana caranya menolak Bora dengan cara halus.

"Em ... Nanti malam aku ada ..."

"Ayolah, para crew pasti senang semua model ikut makan malam. Ini waktunya kamu agar orang-orang di perusahaan lebih mengenalmu."

Ruby menggigit bibirnya pelan. Dalam hatinya ia ingin sekali berkata tidak, menghindari semua keramaian, terutama jika ada kemungkinan bertemu Ha Joon lagi. Tapi, wajah Bora yang tampak memohon dan nada suaranya yang tulus membuatnya merasa bersalah jika menolak.

"Baiklah," katanya akhirnya, suaranya pelan namun cukup jelas.

"Aku akan datang, tapi mungkin tidak lama karena masih ada urusan nanti." lagipula Ha joon yang ingin dia hindari itu tidak akan datang.

Benar kata Bora, bos tertinggi di kantor ini mana mau makan-makan dengan karyawan. Rata-rata para bos hanya makan dengan teman atau orang selevelnya. Ruby tidak perlu takut bertemu dengan pria itu. 

"Semua model kembali ke studio, kita akan melakukan pemotretan selanjutnya!" lalu sebuah teriakan menggema dari ujung sana.

Ruby, Bora, dan Min ji si model sombong itu cepat-cepat kembali. Saat mencapai pintu masuk studio, pandangan Ruby berhenti ke sosok yang duduk di depan meja yang ada beberapa layar besar untuk melihat hasil foto.

Pria itu masih ada. Ruby pikir dia langsung pergi setelah pemotretan pertama tadi. Pandangan Ruby berpindah ke Min ji si model sombong itu. Wanita itu juga sedang melihat ke arah yang sama. Lalu dengan cepat ia merapikan rambutnya, seperti berharap laki-laki tampan yang mendominasi seluruh ruangan itu meliriknya.

Ruby menertawainya dalam hati. Tawanya perlahan menghilang saat lagi-lagi tatapannya bertemu dengan Ha joon. Lelaki itu menatapnya dengan tatapan yang sama, tajam, mengintimidasi dan seolah memojokkan dirinya.

Gadis itu berdeham, pura-pura berbalik ke Bora.

"Eonnie, bajuku untuk pemotretan selanjutnya yang mana?" tanyanya. Bo ra pun cepat-cepat mengambil sebuah gauh merah yang tergantung di sebuah rak dalam ruangan tersebut dan memberikannya ke Ruby.

"Ini. Pakailah. Setelah ini aku akan menambah riasanmu." kata Bora.

Ruby tersenyum mengambil gaun tersebut dari tangan Bora dan segera ke ruang ganti. Ia berusaha keras agar tidak menatap ke arah Ha joon. Entah pria itu masih melihat ke arahnya atau tidak, ia baru bisa bernafas lega begitu masuk ke bilik ganti.

1
Momz Haikal Sandhika
rubby itu depresi karna masalalu, karna penyesalan telah membuly mu, dan karna kecelakaan yg membuat tangan nya tidak bisa main piano lagi..
semoga setelah ini kamu tau semua nya ha joon
Nengsih Irawati
lanjut ka semangat 🥰
Dwi Winarni Wina
Hajoon kayak org kesetanan membawa mobil kecepatan tinggi skl menuju lokasi kebakaran, hajoon paknik dan khawatir takut ter jadi-jadi apa2 sm ruby....

Ruby dinyatakan depresi hajoon sangat terkejut skl, menyesalkan hajoon tidak peduli sm ruby sangat membutuhkanmu....
Bersyukur hajoon istrimu selamat dr kebakaran, sudah sama2 dewasa ada masalah cari solusinya dan jalan keluarnya...

Jangan amarah dan emosi digedein dan egois, dengarkan penjelasan ruby dulu alasan dulu sampai membully dan smg cepat kelar salahpaham...

Hajoon pasti sangat menyesal skl tahu ruby selama 6thn mengalami depresi sampai meminum obat....

lanjut thor...
double up...
Dwi Winarni Wina: hajoon sangat menyesal skl kak lanny peduli sm ruby, pdhal ruby ingin menyesalkan semuanya kesalahpahaman terjadi dulu...
hajoon keburu marah dan emosi....
LANY SUSANA: betul jangan marah 2 terus dan diem in Ruby tuh .. udah lama depresi dan kemarin tambah depresi kr di diem kan Ha joon tanpa mau bicara ke Ruby
syukurin Ha joon kt nya cinta tapi ga mau denger penjelasan dan depresi Ruby kumat nooo
total 2 replies
Mery Ola
wahh seruu....lanjutt
Ilfa Yarni
hayo lo ha joon ternyata ruby udah depresi dr lama
Nayi Siti
nah Lo nyesel kan
Renjani Soraya
klo aq sih ngarep ny ruby salah stu korbang ny, ga sdarkan dri krn mnghrup bnyak asap lalu koma, biar si ha joom menyesal dlu, ngerasa khilangan dlu, bru deh ruby sadar stelh itu/Chuckle/
Windy Veriyanti
semoga Ruby kembali sejenak ke Indonesia, biar Ha Joon kelimpungan nyariin hehehe
LB
itu murni kebakaran biasa? atau selalu ada yang mengincar hidup Ruby? apa Ruby baik2 saja 😥
semoga saja tidak terjadi hal buruk lagi padanya, rasanya Ruby banyak mengalami hal buruk dari dulu lagi dan bau2 ada masalah internal dengan keluarga kandungnya sendiri.lihat saja selama ini,Ruby seperti asing dengan keluarganya, terlihat jelas mereka berjarak.
Yuliana Purnomo
heeemmm jagn sampe kamu menyesal Joon kalau Ruby terkena musibah kebakaran
Setetes Embun💝
Dulu saat ruby tenggelam baru mau bersikap baik sama ruby,sekarang apartemen ruby kebakaran panik.Joon joon kenapa sih harus musibah dulu yang mendatangi ruby baru mau baik-baikin ruby😪
Dwi Winarni Wina
Hajoon sangat paknik dan khawatir takut kenapa2 cus kelokasi apartemen ruby...
Srie Handayantie
nahkan kau Ampe takut kehilangan Ruby, smoga Ruby tidak knpa2 dan kalian bisa berbaikan lagii sperti awal kalian menikah
nyaks 💜
dosa ya klo minta Ruby terluka trus di selamatkan org lain dan hilang ingatan lalu di bawah pergi 😅
dan seterusnya teruskan sendiriii
kyo: ceritanya malah ga selesai² klo gtu, makin berbelit 😄
total 1 replies
Rita
giliran musibah br kmu nyesel apa harus ada musibah dulu Joon ini yg k2 x mknya kedepannya obrolkan bicara dr hati ke hati
Rita
makanya ngobrol dengerin apa yg mau dijelaskan Ruby
Putu Ariyastini
othor kenapa cuman 1 episode tambah lagi dong..
mang tri
semoga aja Ruby menghilang , biarin hajoon pusing nyariin 🤭
Tika Rostika
semoga Rubi gak kenapa2 ,,ha joon harusnya minta penjelasan sama Rubi .dengerin baik2 biar gak salah paham berkepanjangan.
Ariyanti
kayanya ini kesempatan rubi buat lari ke negara lain,,beberapa taun kemudian rubi punya anak hehehe
kyo: sudah kebanyakkan alur cerita seperti itu
Agustin Indah Setiyaningsih: Nah ini yg cocok..bikin ajj lupa ingatan sekalian,Biar nyesel sampai ke tulang sumsum.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!