My Geeky Genius Broker

Sepulang dari mengantar David, Kayra kini sudah kembali lagi kerumahnya. Hari ini Kayra berencana akan menemui lagi Jimin untuk melanjutkan belajar bisnis membangun perusahan mandiri.

Masih diteras rumah, Kayra terlebih dahulu menghubungi Jimin untuk mengabarkan jika dirinya akan ke perusahaan.

ddrrtt..

Ddrrttt...

Ddrrttt..

Ponsel berdering, panggilan telpon tersambung..

"Halo Jimin.. ah maaf aku hanya ingin bilang jika siang ini aku akan ke perusahaan mu.. " ucap Kayra sambil duduk disebuah kursi teras rumahnya.

"Ahh iya Kayra.. datang saja saat jam makan siang, pagi ini aku sibuk rapat dengan beberapa divisi anak perusahaanku, " suara Jimin terdengar jelas diujung sambungan sana.

"Oke siap.. bye.. "

"bye.. "

Hanya begitu saja, singkat percakapan mereka dalam sambungan telepon.

Sementara Kayra mulai bersiap siap, di tempat lain..

Di dalam sebuah apartemen mewah milik salah satu anggota geng sosialita.

Elena dan Liam sedang larut dalam pembicaraan serius.

Mereka berdua duduk di sebuah ruangan milik Elena, membahas tentang Kayra yang mencurigakan.

"Sudah aku duga, dia tidak sepolos yang terlihat.. " respon Elena setelah Liam menceritakan apa yang dia alami malam itu.

"Aku jadi curiga, apa sebenarnya tujuan wanita itu masuk ke dalam circle kita jika tidak mau bersenang senang dengan kita, ya kan ?" ucap Liam kesal sembari menenggak sekaleng beer dingin.

"Kalau begitu kita percepat rencana kita untuk mengambil alih harta Kayra, apapun itu kita tidak bisa gagal kan, kita sudah sejauh ini Liam.." Elena ikut duduk bersandar pada sofa yang sama.

"Aku sudah menyelidiki semua aset kekayaan Kayra, sejauh ini dia hanyalah konglomerat dengan sumber kekayaan berasal dari permainan pasar saham, dia bisa sekaya itu karena Kayra adalah pemilik akun broker top three di negara ini, " kata Liam.

"Wahh.. apakah Kayra adalah seorang jenius broker ? kenapa tiba tiba aku merasa dia mirip dengan Ayra azalea ya Liam, apa mungkin ini hanya kebetulan.. aneh. " ucap Elena sambil sedikit menggelengkan kepala.

"Anehnya nih ya.. Kayra bergabung di dunia pasar saham beberapa minggu setelah kematian Ayra azalea dan traking record nya langsung melejit setara akun Ayra dulu, dan yang lebih aneh lagi, dia pakai nama Azalea untuk akun aktifnya. " Liam menatap Elena seakan menyamakan apa yang dia rasakan saat ini, heran.

"Apa Kayra fans berat Ayra ya, entah cuma perasaanku saja atau memang terkadang sikap dan perilaku Kayra saat kumpul geng sosialita mirip dengan Ayra. " Elena menggosok lengannya yang merinding jika mengingat sosok kekasih David yang tidak sengaja meninggal bersamaan dengan rencana jahat yang mereka jalankan malam itu.

Liam dan Elena kembali teringat, tujuan mereka adalah membuat Ayra miskin dengan mengambil alih seluruh aset kekayaannya, tapi justru malaikat maut ikut mengambil peran dalam permainan mereka.

Selanjutnya..

Liam dan Elena tidak keluar apartemen seharian, ada banyak hal yang mereka bicarakan, dan juga membahas rencana licik kedepannya.

Tidak sekedar bercerita, mengobrol atau bahkan menyusun rencana, karena semua itu mereka lakukan sambil melakukan per gu mu lan panas sesama jenis.

Elena tidak akan pernah bisa menolak apa yang diinginkan Liam dimanapun, kapan pun.

Sejatinya Elena juga wanita normal yang masih menyukai lawan jenis, dan dia hanya melakukan percintaan sesama jenis dengan Liam . Karena Liam adalah sosok wanita tomboy yang memiliki peranan penting dalam geng sosialita. Liam memiliki pengaruh sangat kuat dan dominan dalam circle sosialita.

"Ahh iya Liam.. disitu ahh faster.. " Racau Elena yang saat ini menikmati sentuhan Liam di area sensitif nya.

"Ah.. aku rasa.. ki ta.. tidak bisa ahh.. menunggu terlalu lama untuk ahh Liam.. " tubuh Elena tersentak saat Liam memasukkan jemarinya, ke dalam liang basah miliknya sembari me lu mat seperti adegan berciuman.

"Yesh baby.. Kita harus segera merebut semua dari wanita itu.. " ucap singkat Liam yang kemudian membuai Elena untuk saling fokus menikmati tubuh satu sama lain.