namaku Nadia putri Az-Zahra sering disapa Nadia berusia 36 tahun aku seorang ibu beranak 3 memiliki suami yg sangat perhitungan akan tetapi aku tetap sabar menghadapi sifat suamiku namun tanpa sepengetahuanku ternyata suamiku telah memberiku seorang madu.
akankah nadia bertahan atau memilih untuk mengakhiri semua??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
wahyu dan marni sudah merasa gelisah karena ternyata nadia banyak dikenal oleh ibu-ibu ditempat mereka tinggal
Nadia tersenyum tipis melihat tingkah Wahyu dan gundiknya sudah berkeringat dingin namun tidak ada yg menyadari senyum nadia sedangkan gilang yang memang ditugaskan oleh nadia untuk mengambil video tetap saja diam ditempatnya berdiri agar kamera dibalik sakunya tidak bergerak
gilang adalah pegawai nadia di bagian pengantaran yang menggantikan jaka di toko kue pertama Nadia
wahyu yang mendengar penuturan Nadia bahwa dia adalah pemilik toko kue yang terkenal itu dan menjadi langganan istri keduanya
wahyu tidak menyangka Nadia akan sesukses ini
"oh.....jadi kamu pemilik kue yang tidak bertanggung jawab ini?cih seandainya saya tau dari awal seperti ini saya tidak akan memesan ditempat kamu" ucap marni menghilangkan rasa gugupnya karena dia tau yang sedang berdiri dihadapannya ini adalah istri sah suaminya
"maaf ya bu marni,saya juga tidak memaksa ibu untuk pesan ditempat kami "ucap nadia dengan tenang
"dengar ibu-ibu jangan pernah mau memesan kue dari tempatnya jangan sampai ibu-ibu mengalami hal seperti saya ini"ucap Marni mencoba mempengaruhi ibu-ibu yang ada di sana
" kami juga sering pesan ditempatnya mbak Nadia dan selalu diantarkan tepat waktu"ucap seorang ibu yang memang sering memesan kue ditempat Nadia
"mungkin sesuai amal ibadah seseorang kali bu!" ucap seorang ibu yg lain menimpali ucapan ibu yang pertama
" iya juga kali ya bu,berari kita yg nggak pernah kena hambatan berarti beramal soleha"ucap ibu yg pertama dan ibu-ibu yang mendengar mereka tertawa sampai ada yang tertawa sangat besar suaranya
"hus kalian ini"ucap bu Rt menengahi
Nadia mengulum senyum nya melihat marni salah tingkah
"oh iya bang,abang kapan kembali dari luar kota?"tanya Nadia menatap wahyu
wahyu yang mendapat tatapan intimidasi dari isteri pertamanya merasa gugup
"loh mbak Nadia kenal sama pak wahyu?" ucap bu Siti tiba tiba
"iya bu, bang wahyu ini suami saya ayah dari anak-anak saya"jawab Nadia
dan pada saat ibu Siti bertanya dan nadia menjawab pertanyaan ibu Siti teman-teman kerja wahyu dan atasannya sudah berdiri disana tanpa wahyu sadari kedatangan mereka
"loh yang istri pak wahyu yang sebenarnya disini siapa ?"ucap andi teman wahyu tiba-tiba
wahyu melototkan matanya melihat kehadiran teman-teman serta atasannya disana
"saya pak "jawab Nadia cepat
"dan trus ibu nadia ini kan istrinya pak Wahyu"ucap andi menunjuk Marni
wahyu yang mendengar itu menjadi gugup
"loh yang bernama Nadia itu saya pak, istrinya pak wahyu kami memiliki tiga orang anak" ucap nadia mulai terdengar emosi tapi sebisa mungkin untuk menahannya
"maksudnya apa ya bang?!kenapa teman kamu menunjuk wanita hamil ini istri kamu bernama nadia?" tanya Nadia pada wahyu
"yang Nadia asli itu ini pak,yang hamil itu namanya Marni"ucap nindi tiba-tiba berada dibelakang teman2 wahyu dia datang bersama sarah
wahyu tambah melototkan matanya melihat kehadiran kakak iparnya
Nadia tersenyum melihat kakaknya datang walaupun sebenarnya dia juga terkejut tapi sebisa mungkin dia menampakkan wajah biasa-biasa saja
"kenapa melotot wahyu,tega kamu ya sama istri dan anakmu apa kurangnya adikku selama ini dia selalu sabar mendampingi kamu walaupun selama ini kamu tidak pernah memberikannya nafkah yang layak tapi dia tetap sabar dan percaya sama kamu
apakah adikku pernah mengeluh padamu? tidakkan! dia selalu sabar saat saya bertanya apakah suamimu masih memiliki sifat yang sangat peli? adikku ini yang baik hati selalu menjawab iya kak bang wahyu sekarang lebih perhatian ! itu jawaban adikku wahyu " ucap Nadia penuh emosi
"oh jadi selama ini kamu mengadu pada kakakmu?"ucap wahyu membentak Nadia
"kamu tidak usah mengalihkan pembicaraan bang,kamu tidak dengar apa yang dikatakan kak nindi tadi kalau saya ini selalu menyembunyikan semua kebusukanmu
saya curiga setelah kembali dari kota M otakmu hilang seons jadi sudah tidak bisa mencerna ucapan orang dengan baik" ucap nadia tersenyum mengejek
tamu yang ada disana mengulum senyum mendengar perkataan Nadia
"kamu jangan durhaka Nadia mengataiku kurang seons biar bagaimanapun saya masih suamimu ayah dari anak-anakmu" ucap wahyu emosi dia merasa terhina Dengan perkataan Nadia apalagi didepan orang banyak
Nadia hanya tersenyum mencemooh mendengar perkataan wahyu
" iya kamu memang masih berstatus suamiku dan sebentar lagi akan menjadi mantan suamiku" ucap nadia
Marni dan Wahyu memang tidak akan menyangka kalau Nadia akan tau secepat ini tentang mereka tapi Marni merasa senang karena jika wahyu dan nadia bercerai maka mereka akan segera menikah resmi
wahyu tersentak kaget mendengar perkataan Nadia
"jangan pernah berharap saya akan menceraikanmu Nadia,tidak akan pernah "
ucap wahyu
Nadia hanya tersenyum sinis mendengarkan ucapan Wahyu
sedangkan marni mengepalkan tangannya mendengar ucapan wahyu
"kita lihat saja nanti bang" ucap nadia
"dan kamu pelakor murahan silahkan ambil bekasku karena seorang wanita murahan akan mendapat bekas orang lain jadi jangan bangga karena sudah mendapatkan suami orang
oh iya apakah pacarmu masih sering datang mengunjungimu? ooppss sorry keceplosan" ucap nadia
marni melotot tidak percaya bahwa Nadia tau tentang aldo yang sering datang bila wahyu tidak berada dirumah
wahyu melirik marni sekilas dN kembali menatap Nadia
"apa maksud kamu" ucap wahyu pada nadia
"saya tidak mermaksud apa-apa,cuma keceplosan aja dan kalu mau tau tanya istri barumu saya rasa dia tau jawabannya"ucap nadia tersenyum
wajah marni sudah memerah dan berjalan cepat ingin menjambak kerudung yang dikenakan Nadia akan tetapi gilang dengan cepat menahan tangan marni
marni melepaskan tangannya dengan kasar dari tangan kekar Gilang
"awas kamu ya Nadia saya akan membalas semua ini,kamu sudah mempermalukan saya didepan orang banyak"ucap marni berteriak-teriak
seperti orang kesetanan
"wah pak wahyu tega membohongi kami selama ini katanya anak-anak bu Nadia titipkan kepada neneknya dan bu nadia menyusul kekota M karena sedang hamil muda"ujar salah seorang teman wahyu
wahyu hanya menundukkan wajahnya malu dan juga kesal kepada nadia karena sudah mempermalukannya
"wah ternyata benar ya gosip selama ini kita dengar kalau mbak marni ini pelakor dan hamil diluar nikah serta diusir oleh bapaknya lihat saja sekarang acara tujuh bulanan nya tak seorangpun dari orang tuanya ataupun orang tua pak wahyu yang datang" ucap seorang ibu
"ternyata mereka juga sudah bohong kalau istri pertama pak wahyu itu sedang lumpuh dan nyata istri sahnya lebih cantik dari istri sirinya " ujar salah seorang tamu disana
" iya benar Mata pak wahyu waktu itu kena rabun kali ya sampai nggak bisa melihat mana yg bening dan mana yang buluk" suara-suara sumbang terus terdengar ditelinga wahyu dan marni
masih banyak lagi suara-suara sumbang yang terus terdengar kini wahyu sudah tidak punya muka Lagi berada dilingkungan itu
"awas kamu Nadia kamubakan membayar mahal untuk ini semua" ucap batin wahyu menahan amarahnya