Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rudi Bertemu Kendrick.
Perasaan Ameera gelisah sejak kepergian Kendrick tempo hari dari toko roti, bahkan setiap makanan yang ia makan akan dimuntahkan kembali. Kini ia terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit sejak semalam, Rudi membawanya ke rumah sakit karena tubuh Ameera semakin lemah.
"Dok, apa istri saya harus di infus terus?" tanya Rudi saat Dokter memeriksa.
"Tubuh Nyonya Ameera sudah lebih baik, sebentar lagi bisa dicabut. Ingat, tidak boleh stres dan memikirkan sesuatu berlebihan. Kondisi janin tidak baik, mohon lebih diperhatikan."
"Baik, Dok. Terima kasih."
Sepeninggal Dokter, Rudi menarik tangan Ameera yang di infus. "Apa ini karena kamu memikirkan respons Kendrick tempo hari? Apa kamu ingin aku menemuinya dan mengatakan tentang anak kalian?"
Ameera menggeleng, "Aku hanya terlalu memikirkan nya berlebihan, tapi jika tak merepotkanmu bisakah cari kabar tentang Kendrick? Kamu bisa menelepon Mamaku. Kalau aku yang menelepon, nggak enak sama kak Cheril."
"Ok, aku telepon sekarang."
"Mas Rudi, aku pengap disini terus. Aku ingin menghirup udara diluar."
"Aku ambil kursi roda dulu."
Setelah mendapatkan kursi roda, Ameera di dorong keluar kamar oleh Rudi menyusuri lorong rumah sakit menuju taman.
"Mas, berhenti."
"Kenapa?"
"Aku seperti melihat Kendrick, disana." Ameera menunjuk ke arah lorong menuju pintu exit.
"Kamu nggak salah lihat?"
"Entahlah, bisa tolong Mas lihat kesana. Sepertinya dia sepertiku, didorong di kursi roda."
"Baiklah, tunggu disini." Rudi mendorong kursi roda yang diduduki Ameera ke tempat aman.
Rudi berjalan cepat ke arah pintu exit yang ditunjuk Ameera, lama dia tak kembali. Ameera terus melihat ke arah itu, tapi Rudi belum muncul juga. Berniat ingin menyusul, tiba-tiba sebuah suara seseorang menyapanya.
"Ameera."
Ameera melirik ke arah samping, Immanuel dan Melda berjalan maju menghadap Ameera.
"Kamu kenapa?" tanya Immanuel terdengar cemas.
"Kalian sendiri?" tanya balik Ameera, tapi matanya melirik perut Melda yang sudah membuncit.
"Aku habis kontrol kandungan," jawab Melda mengelus perutnya, ia lalu sengaja menggandeng lengan Immanuel dan menyenderkan kepalanya pada lengan pria pengkhianat itu.
"Ah, sepertinya sudah besar? Berapa bulan?"
"4 jalan ke 5 bulan, anak kami laki-laki," sekali lagi wanita jal4ng itu mengelus perutnya bangga.
Tapi wajah Ameera biasa saja, ia tak ada lagi perasaan apapun untuk Immanuel. Jadi untuk apa cemburu?
"Selamat, semoga bayi kalian lahir dengan sehat dan selamat."
"Kamu sendiri sakit apa?" tanya Immanuel kembali, sekarang wajahnya benar-benar khawatir. Melda menyubit lengannya, tapi Immanuel masa bodo.
"Aku juga sedang mengandung 2 bulan lebih." Jawab Ameera seraya tersenyum.
Immanuel seketika berubah kecewa tapi dengan cepat ia menyembunyikan nya. " Anak Kendrick? Kita bercerai sekitar 2 bulan lalu. Jadi, pasti dia ayah dari anakmu kan?"
"Kendrick! Mantan Bos kita?" tanya Melda terkejut, pasalnya ia tidak tau hubungan antara Kendrick dan Ameera.
Melda segera melepaskan gelendotan nya pada lengan Immanuel, sia-sia memanasi Ameera jika wanita itu sudah mendapatkan lelaki yang jauh lebih segalanya dari Immanuel. Apa dia juga dipecat karena mantan Bos-nya itu punya hubungan dengan Ameera saat itu?
"Jadi kau juga ternyata wanita murahan, Ameera. Berarti saat kau masih berstatus istri Immanuel, kau sudah berhubungan dengan Pak Kendrick. Pantas saja dia memecatku! Itu pasti karenamu!"
"Melda! Diam! Kau jangan pernah mengatai Ameera dengan mulut kotormu itu!" bentak Immanuel.
"Sudahlah, aku nggak apa-apa Immanuel. Kalian berdua sudah menikah?" tanya Amera cuek hanya sekadar bertanya. Ia juga tak menghiraukan perkataan Melda yang menyebutnya wanita murahan karena itu memang benar.
"Mungkin nanti, setelah anak ini lahir." Jawab Immanuel tapi ia mengatakannya dengan nada tak antusias. Pasalnya ia meragukan anak dalam kandungan Melda karena pernah melihat Melda pergi dengan pria lain beberapa kali.
"Ayo pergi!" Melda berkata ketus seraya menarik tangan Immanuel.
Immanuel mendengar nada kesal dari Melda, padahal ia masih ingin bicara dengan Ameera tapi ia tak ingin Melda membuat keributan, ia tau sifat Melda jika sudah marah.
"Aku pergi Ameera, jaga kesehatanmu. Semoga bayimu dan kamu sehat."
"Iya, makasih. Pergilah," Ameera mengangguk.
Setelah sosok kedua orang itu hilang, tak lama Rudi datang dengan wajah kebingungan, "Bagaimana Mas? Apa itu benar dia? Kenapa Mas lama."
"I-itu..." Rudi memang bertemu Kendrick, pria itu sedang sakit. Tadi mereka belum bisa bicara banyak, karena Kendrick harus cepat dibawa pergi karena jadwal penerbangan. Tadi dia juga sudah berjanji pada Kendrick tidak akan menceritakan kondisi pria itu yang sedang sakit pada Ameera. Lagipula Dokter juga bilang, Ameera tidak boleh mengalami stres.
"Bukan dia, itu hanya mirip dengannya. Ayo ke taman. Ah... barusan di jalan aku juga sudah menelepon Ibumu, katanya Kendrick baik-baik saja pernikahan dia dan kakakmu juga baik."
Ameera mengeratkan kedua tangannya di pegangan kursi roda saat mendengar pernikahan Kendrick dan kakaknya baik, tapi ia seketika memikirkan anaknya. "Ya, terimakasih sudah menelepon, Mas. Ayo ke taman."
Rudi mendorong kursi roda dengan perasaan bersalah, tadi seorang pria berumur yang bersama Kendrick mengatakan Kendrick akan menjalani operasi di Singapura. Tapi saat ia ingin bertanya lagi, Kendrick menghentikan perkataan pria paruh baya itu jadi ia tidak tau Kendrick sakit apa.