NovelToon NovelToon
Menjadi Selir Mantan Mertua

Menjadi Selir Mantan Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

Hasna Az Zahra terpaksa harus menikahi Mantan Mertuanya setelah tunangannya meninggal dunia. Dalam pernikahan ini, dia menjadi orang ketiga, di perlakukan tidak adil, menjadi istri yang tak di anggap. Mantan Mertuanya sangat membencinya dan menyalahkan dirinya atas kecelakaan anak semata wayangnya.

Akankah Hasna bertahan menjadi madu Mantan Mertuanya atau memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Kala Om Se Mennggoda

"Apa Om Se sekarang menerima ku?" Hasna bertanya dengan wajah serius. Dia menatap lekat kedua manik Serkan.

Serkan menekan dentuman di dadanya, jantungnya semakin berdetak kencang. Benarkah dia menerima wanita di hadapannya ini?? kenapa ia bisa melakukannya?

"Iya,"

Hasna tersenyum getir. "Aku tidak mau, aku tidak mau terlibat dalam kehidupan Om Se."

"Hasna,"

"Om tidak memikirkan perasaan ku kan?"

Serkan menggeleng lemah. "Aku memikirkan perasaan mu."

"Aku tidak mau, aku tetap tidak mau. Aku tidak mau terlibat."

"Baiklah, tapi tidak akan ada kata perceraian."

Serkan pun langsung masuk ke kamar Hasna. Ia lelah dan ingin istirahat, apalagi ia ingin menghindari Hasna.

"Om ..." Hasna mendesah, itu kamarnya. Jadi ia akan tidur bersama dengan Serkan malam ini. Karena merasa enggan, dia pun menyusul Serkan. Sampai di kamarnya, dia melihat Serkan yang tidur menyamping dan sudah memejamkan kedua matanya.

Hasna merasa kasihan, dia pun mengurungkan niatnya dan menuju ke dapur. Menuangkan air di teko plastik di meja makan itu, lalu meneguknya hingga tandas.

Hasna memandangi gelas bening di depannya. Kehidupannya semakin rumit, padahal kehamilan Alena seakan menjadi keberuntungan untuknya terlepas dari Serkan.

"Sudahlah, jalani saja."

Hasna melangkah ke kamarnya, dia melirik Serkan yang memunggunginya. Dia pun membaringkan tubuhnya dan memunggungi Serkan.

Hasna sejenak menoleh, ia pikir Serkan pura-pura tidur, tapi sepertinya Serkan sudah tidur mungkin karena efek kelelahan.

Serkan membuka kedua matanya, entah bagaimana caranya bisa meyakinkan Hasna? kenapa terasa sakit saat Hasna tidak mempercayainya? ia memegang dadanya yang terasa perih. Benarkah nama Hasna sudah mengisi hatinya?

***

Tepat jam 4 subuh, Hasna terbangun oleh suara merdu di masjid, ia merasakan ada sesuatu yang menimpa perutnya. Ia perlahan membuka kelopak mata indahnya yang melengkung ke atas. Satu kali melihat, kedua matanya menangkap sosok pria, keningnya berkerut. Dia langsung ingat kejadian tadi malam.

oh Tuhan ...

Hasna bersuara dalam hatinya, seolah semua ingatannya berputar. Dia hendak beranjak, namun tangan kekar Serkan terasa berat. Dia melirik Serkan yang sangat pulas, bahkan kepalanya menyandar ke bahunya. Aroma shampo rambut hitam lebat itu tanpa menenangkan.

"Dia tidak akan bangun kan?" gumam Hasna. Ia menggigit bibir bawahnya sambil mengangkat lengan Serkan.

Emmm

Serkan mengeluh, sontak Hasna menjatuhkan kembali lengan suaminya itu.

"Huft, dia membuat ku kaget." Hasna bernafas lega. Ia takut Serkan tiba-tiba terbangun dan malah berpikir yang tidak-tidak tentangnya.

"Om Se,"

Hasna kembali mengangkat lengan Serkan dan perlahan tubuhnya beranjak. Dia menurunkan selimut di tubuhnya, padahal tadi malam dia tidak menggunakan selimut.

"Apa ini Om Se yang melakukannya?" Hasna tersenyum.

Dia pun menurunkan kembali lengan kekarnya, lalu merapikan selimut sampai menyelimuti tubuh Serkan dari bawah sampai ke dadanya.

***

Waktu pun terus berlanjut, mengingat kejadian kemarin. Hari ini Hasna tidak jadi membuka warung, bisa di pastikan semua orang tidak akan datang atau hanya mengolok-ngoloknya saja.

Hasna mengusap dadanya, semoga ia tetap sabar dalam menjalaninya. Sebuah kata Kesabaran memang mudah di ucapkan tapi tidak mudah di praktekkan.

Hasna menata beberapa hidangan di atas meja, seperti biasa. Dia akan memasak nasi goreng, tumisan kangkung, ayam crispi, sambal terasi, tumisan brokoli dan telur dadar yang ia campurkan dengan cabe yang di potong kecil-kecil.

"Sudah, sekarang tinggal membangunkan Om Se." Hasna tersenyum senang, ia merasa tenang saat memasak untuk Serkan.

"Om Se." Hasna memanggil tepat dia berdiri di ambang pintu. Di lihatnya pria itu sedang merenggangkan kedua lengannya.

"Kau sudah selesai memasak?" tanya Serkan.

Hasna mendekat, "Iya, Om Se mandi gih, sarapannya sudah siap. Hari ini Om Se mau kerja."

"Iya, aku sudah menghubungi Andreas."

Hasna mengangguk, Serkan turun dari ranjangnya dan saat Hasna berbalik. Serkan langsung memeluk Hasna dari belakang. Kedua tangannya melilit di depan perut Hasna.

"Aroma masakan mu membangunkan ku Hasna." Serkan berkata sambil menyandarkan dagunya di bahu Hasna. Hingga nafas hangat itu menerpa sebelah pipi Hasna yang tampak memerah.

Jantung Hasna semakin memberontak, seakan ingin keluar. "Om Se."

"Terima kasih," ucap Serkan melepaskan pelukannya. Dia tau Hasna tampak malu-malu kucing.

Hasna langsung melenggang pergi membuat Serkan tertawa kecil. "Dia lucu sekali." Serkan menopang dagunya dengan sebelah tangannya sambil memikirkan Hasna wajah Hasna.

Ini kedua kalinya Serkan mandi di tempat Hasna, dengan kamar mandi yang kecil, cebok dan sabun batangan. Dulu ia merasa risih, namun sekarang ia merasa nyaman.

"Hasna, boleh minta tolong? aku lupa tidak membawa handuk." Ucap Serkan setengah berteriak di dalam kamar mandi.

"Tunggu sebentar Om Se," ucap Hasna. Dia telah selesai menata piring ke atas meja makan.

Hasna pun mengambil handuknya yang berwarna pink dengan motif hello kity.

"Om Se," Sapa Hasna dari depan pintu kamar mandi.

Serkan bersembunyi di belakang pintu, dia membuka separuh pintu itu, hingga hanya terlihat kepala dengan rambut basah yang menetes di wajahnya.

"Ini," Hasna menyodorkan handuknya sambil menatap wajah Serkan yang tampak tampan. Tetesan air dari ujung rambutnya membuat wajah Serkan tampak memukau. Seakan di sekitar wajahnya muncul cahaya yang bersinar dan bling-bling.

"Hasna, aku tau aku tampan."

Hasna langsung membulatkan kedua matanya. "Siapa yang bilang Om Se tampan?" Hasna berkilah sambil memonyongkan bibirnya beberapa senti. "Huh."

Serkan tertawa keras, dia berhasil lagi menggoda Hasna. Mungkin lain kali ia harua muncul dengan bertelanjang saja.

"Om Se cepatan!" Hasna berteriak tanpa melihat Serkan.

"Iya iya .... !!" Serkan berteriak, saat dia ingin memakai kemejanya lagi. Otaknya kembali berputar dan senyum licik tercetak di wajahnya.

"Emmm Hasna ... Aku sudah selesai."

Hasna yang sedang menatap hidangan panas di depannya pun langsung memutar tubuhnya.

"Om Se!" teriak Hasna. Kedua matanya seakan ternodai, dia melihat Serkan yang menggunakan handuk pink dengan menutupi pinggangnya sampai atas lututnya.

"Hah! kenapa?" tanya Serkan. Dia seolah tidak tau apa yang terjadi dengan wanita di depannya. "Apa mata mu sakit? kenapa menutup mata?" tanya Serkan.

"Om Se kenapa tidak memakai baju?" tanya Hasna. Sedangkan wajahnya sudah memanas.

"Hem, aku pikir apa? baju ku jatuh dan basah, jadi aku tidak memakainya." Serkan tertawa dalam hatinya, dia teringat kemeja dan celananya yang ia siram dengan air.

"Lalu, kenapa Om Se masih ada du sini?"

Serkan langsung menarik kedua tangan Hasna. Kedua mata itu saling bertemu, Hasna kembali menatap Serkan tanpa berkedip. Jantungnya berdetak kencang, bagaikan genderang yang di pukul beberapa kali.

"Lihat aku Hasna, apa aku tampan?"

"Emmm, iya ..." Kedua mulutnya menjawab tanpa ia sadari.

"Serkan!!!"

1
Ma Em
Sabar Hasna kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan atas buah kesabaranmu jangan biarkan Alena menghina dan merendahkanmu lawan dia agar Alena tdk berani lagi merendahkanmu
Ma Em
Luar biasa
Evy
katanya diawal cerita...Alena tidak bisa hamil karena rahim nya sudah diangkat.. kenapa sekarang bisa hamil...aneh juga ini...
Ervina
Luar biasa
Surati
bagus
Safa Almira
suka
Safa Almira
keren
Rory prastara
d tunggu lanjutannya
Sativa Kyu
👍👍👍
Nenie Chusniyah
luar biasa
Happy Family
sendiri jahat tak ingat... haiihhhh
Happy Family
aku bacanya sekar dgn Hasnan... hahahahahaha
Sandisalbiah
luar biasa
Sandisalbiah
END... gak berasa.. tp keren..
Sandisalbiah
org yg terlalu serakah, menghalalkan segala cara utk tujuan nya dan parahnya selalu lupa utk bersyukur... Alena... hukum tabur tuai itu nyata adanya.. bahkan di RL...
Sandisalbiah
semua yg terjadi dlm hidupmu itu azab dr kelakuan untukmu.. jgn salahkan org lain.. introspeksi diri, Alena...
Sandisalbiah
Lha... yg kena tanggung.. jd emosian.. 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
dasar rubah licik.. jelas kau menolak Serkhan yg ingin mengingkari.. krn kau sendiri tau kalau kau tdk hamil.. tamu bulanan mu sudah datang tp niat licikmu menjerat Serkhan dgn bayi palsu alias hamil bohongan..
Sandisalbiah
menyimpan kebohongan hanya seperti mengaktifkan bom waktu... dan Alena.... kau harusnya menghitung waktu yg tersisa utk bom itu meledak...
Sandisalbiah
dan setelah mendengar itu kau masih tdk bersikap waspada maka habis lah Hasna..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!