NovelToon NovelToon
Merpati Kertas

Merpati Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Romansa-Teen school
Popularitas:90.2k
Nilai: 5
Nama Author: Canum Xavier

Kepindahanku yang mendadak ke sekolah yang baru membawa perubahan besar dalam kisah cinta pertamaku. Bertemu Juan dan jatuh cinta padanya adalah hal terbaik selama masa SMAku. Juan mewarnai hariku dengan banyak romansa.

Tetapi datang seorang pria bernama Nandes yang mengaku jatuh cinta padaku saat pandangan pertama. Dengan gayanya yang slengean membuat aku pusing dengan kelakuannya setiap hari. Mengibarkan bendera perang kepada Juan secara terang-terangan.

Apakah mereka musuh lama? Rahasia apa yang Juan dan Nandes sembunyikan dariku? Dan siapa Meggy yang sering Nandes sebut dan membuat Juan seperti kehilangan kesadarannya?
Penuh banyak pertanyaan dan kisah kasih masa remaja yang dipenuhi rasa suka, cemburu dan patah hati, baca terus kelanjutan Merpati Kertas setiap episodenya.

^*^ Terima kasih kepada teman-teman pembaca yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca karyaku. Tolong klik Like, Favorit dan berikan saran yang membangun. ♡♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Canum Xavier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU UNTUKMU NANDES

● WARNING +21. MOHON BIJAK BAGI PEMBACA●

Sebelah tangan Nandes menarikku ke arahnya, sebelah tangannya lagi meraih tengkukku. Nandes menciumku dengan lembut, aku yang menyambut ciuman itu meraih pinggangnya dan membiarkan tasku terjatuh ke lantai. 

Nandes menciumku sambil mendorongku mundur, aku merasakan punggungku menyentuh dinding. Nandes mengabsen setiap inci mulutku dengan lidahnya, aku yang cukup antusias membalas dengan menggigit bibirnya. Aku rasa tindakanku ini semakin membuatnya menggila. Dia semakin agresif. 

Aku mendorong Nandes pelan,berusaha mengambil nafas untuk diriku sendiri. Aku bisa merasakan aroma mentol dari mulutnya. Nandes melepas ciumannya. 

" Aku. . . Bisakah aku bernafas? Kamu ingin menciumku atau memakanku?", aku melotot ke arah Nandes pura-pura marah. 

Nandes tertawa, dia merengkuh wajahku dan mengecup bibirku. "Aku ingin memakanmu hari ini. Apakah boleh?", Nandes meminta persetujuanku. 

Wajahku bersemu merah. Aku berusaha mengingat dalaman apa yang aku pakai hari ini. Bra berwarna hitam senada dengan bawahan. Syukurlah aku memakai sesuatu yang bagus hari ini. Kalau aku memakai dalaman motif bunny milikku, aku pasti malu setengah mati.

" Apa aku hidangan yang enak untukmu?", aku bertanya sengaja membuatnya menjadi lama.

" Tentu saja. Selama ini aku seperti sedang diet dan kamu seperti ayam goreng penggoda yang lewat lalu lalang di depan mataku", Nandes membalas ucapanku. 

" Apa? Aku ayam? Memangnya tidak ada yang lain?", aku bete disamakan dengan ayam. Aku mendorongnya menjauh dan berjalan ke ruang tamu untuk melakukan aksi demo. 

Nandes tertawa lalu menarikku ke dalam pelukannya " Maaf nona. Kalau begitu ku ganti perumpamaanku", kata Nandes. Dia berbisik di telingaku " Kamu adalah peri cantik penggoda yang lewat di depan seorang rohaniwan yang sedang berpuasa 7 hari 7 malam". 

Aku tertawa lalu memukul dadanya pelan. " Jadi aku akan memakanmu sekarang, aku sudah puasa selama bertahun-tahun nona", kata Nandes lagi. Lalu mulai menciumku. 

Kali ini dia dengan lembut menciumku dan menuntunku mengikuti iramanya. Aku mengalungkan tanganku di lehernya. Nandes menuntunku berjalan mundur ke kamarnya, aku bersandar di pintu kamarnya yang tertutup dan aku merasakan tangan Nandes yang masuk ke dalam bajuku, menelusuri setiap inci punggungku. Membuat sesuatu di punggungku meremang.

Nandes membuka pintu dengan tangannya yang lain dan dia menggendongku tanpa melepas ciumannya. Kami jatuh di atas tempat tidurnya. Nandes berbisik di telingaku " Aku mencintaimu Embun". Aku menatap matanya dan memegang wajahnya. Menelusuri setiap inci bibirnya dengan jariku. 

Nandes mencium leherku, mencium bahuku dan memberi sedikit gigitan yang membuat darahku berdesir karena sensasi yang aneh. Aku menelusuri setiap inci dada dan perutnya dengan jariku. 

Nandes membuka bajunya di atasku. Dan tentu saja jantungku berdebar tidak karuan. " Aku menyukaimu sangat menyukaimu Nandes", bisiku ke telinganya. 

Nandes membuka kemejaku dengan menariknya, semua kancingnya terlepas dari tempatnya. Nandes lalu menciumku lagi. Tangannya masuk ke balik busa milikku, meraih milikku dalam genggamannya. Aku memegang tangan Nandes tapi dia membawa kedua tanganku ke atas kepalaku dan mengunciku di sana. Aku merasakan suatu perasaan yang membuat darahku berdesir, sensasi berbeda yang baru kurasakan hari ini.

Aku menggigit bibirku saat Nandes mencucupnya, aku mencengkram rambut Nandes karena aliran listrik yang mengalir di seluruh tubuhku karenanya. Nandes sepertinya menyukai reaksiku.

Dia lalu berbisik " bersuaralah jika kamu menikmatinya sayang".

Aku tidak tahu sejak kapan kami menjadi polos tanpa sehelai benangpun. Nandes menyentuh hal yang paling inti dalam hidupku. Aku menarik ujung sprei karena menahan diriku yang melayang karena Nandes. Sejak mengakhiri kisahku bersama Juan, tidak ada pria lain yang ada di dalam hidupku selain Nandes. Hampir setiap hari aku bersamanya. Untuk hari ini aku tidak akan ragu karena bersamanya.

" aku mau … kamu", aku berkata di sela-sela nafasku yang memburu. 

Nandes lalu tersenyum dan melihat ke arahku dengan penuh sayang " Apa kamu menyukainya?" , Nandes mencium leherku. Aku yang melayang karenanya, hanya bisa tersenyum. 

" Ya, aku ingin kamu saat ini", kataku pada Nandes. 

Aku terlena saat Nandes memasukiku. Rasa sakit yang berbeda di setiap gerakannya yang penuh kasih.

" Sakit.. ", bisikku. 

"Peluk aku. Aku akan melakukannya dengan lembut ", Nandes balas berbisik di telingaku.

Aku memeluknya kuat, aku bersama orang yang ku cintai. Aku merasa ada sesuatu yang pecah dariku. Aku meninggalkan bekas kuku di punggungnya untuk setiap rasa yang menerpaku, aku menyukai suara Nandes saat bersamaku. Aku menyukai aroma tubuh Nandes saat ini, memeluk pundaknya yang lebar, merasakan genggaman tangannya, aku mengigit pundaknya saat aku mencapai puncakku untuk yang pertama kalinya.

Nandes berbisik ditelingaku yang membuatku sadar dari kesenanganku " Sayang, kamu ingin punya anak sekarang atau kita tunda dulu?", Nandes bertanya padaku. 

" Tunda..", jawabku sambil berusaha melepaskan diriku darinya. Melepas kenikmatanku yang menyenangkan karena kata-katanya barusan.

Nandes lalu melepaskan diri dan mengambil sesuatu dari dalam laci meja disamping tempat tidur. Aku kira ini sudah selesai. Ternyata dia mengambil pengaman, Nandes sudah mempersiapkannya. Aku melotot ke arahnya.

" Kamu... Sudah sangat siap ya pak", aku menyindirnya.

Nandes meraihku dalam pelukannya " Sejak kamu tunjukan punggungmu padaku. Aku hampir gila karena itu. Aku mempersiapkannya menunggu waktu dimana kamu akan datang memprovokasiku lagi. Ternyata inilah harinya".

Nandes berbisik ke leherku " Ini balasan karena kamu menyiksaku selama dua hari waktu itu", Nandes mengigit telingaku pelan memberikan sensai gairah yang berbeda. Aku meraih kepalanya yang menempel di leherku dan sedikit menarik rambutnya karena rasa yang menghujaniku.

" Nandes ", aku memanggil namanya di tengah nafasku yang memburu.

" Apa kamu menyukainya? ", Nandes bertanya.

" Yaa... aku menyukainya", aku menutup mataku.

Akhirnya Nandes mencapai puncaknya bersama denganku yang benar-benar menikmati malamku penuh cinta bersamanya. 

Nandes mencium punggungku dan menarik selimut menutupi kami berdua. Aku merasa lelah dan lemas secara bersamanaan, rasa nyeri mulai menyerangku di bagian inti dalam diriku.  Tapi aku menyukai bersama Nandes. Menyukai momentku bersamanya. Dia milikku.

" Apakah sangat sakit?", Nandes bertanya padaku yang tidur memunggunginya. 

" Ya.. kalau aku tidak bisa bekerja besok. Itu salahmu", jawabku.

Nandes meraihku dalam pelukannya " Maafkan aku. Tidurlah, aku akan bertanggung jawab besok", Nandes mencium puncak kepalaku. 

***

1
Diana
👍👍👍
Diana
🤣🤣oalah mak...🤭💆
Diana
juan gak asyik ah...
Diana
e..e .. jeni mau kau apakan, juan?😱
Diana
aamiin...
Diana
pingin monica di bikin novel tersendiri, thor
Diana
gak usah tunangan, nandes, lgsg nikah aja. nanti ilang lg. sebelum janur melengkung masih milik umum. hmmm
Diana
kau jahat thor, bikin aku gak bisa berhenti baca sampek dini hari dan batre tinggal 2%.💆 hidungku mampet kebanyakan nangis 😭😭 semoga ujian embun cepat berakhit
Diana
kayaknya monica tuh pawang si nandes🤣🤣
Diana
semoga embun lekas bahagia...kasihan menderita terus gara² garangan😤
Diana
nggak ngerti harus komen apa😖
Diana
suka semua visualnya. artis lokal krn tokoh yg di ceritakan memang org indonesia.👍👍
Diana
kenapa jd begini😭😭😭
Diana
serba salah ya, embun? dah, juan utkku sj. mau aku jadikan mantu🤭 lumayan ganteng, kaya, smart beuhh...😝
Diana
mau ngapain ya berdua?🤔💆
Diana
jangan² juan kembali
Diana
serba salah ya mbun?
Diana
🤣🤣🤣
Diana
😂😂😂jd ngeri² sedep melihat pertemanan mereka.💆
Diana
mulutmu saa .. suka bener😂😤👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!