ini novel pertama yang saya tulis, tentang seorang gadis yang memperoleh Sistem Dewi yang merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketemu Hendra di Bioskop
Alyssa meminta Siswanto untuk mengatur tentang perawatan Rindu, dan memberitahu untuk mengirim herbal yang dia resepkan secara teratur.
Siswanto dengan senang hati melakukannya, apalagi setelah Rindu meminum herbalnya satu kali, sudah terlihat dari suhu badan rindu yang mulai turun, tidak lagi demam tinggi.
Semua orang juga menjadi lega, melihat keadaan Rindu semakin membaik setelah meminum obat Alyssa.
Ring! Ring! Ring!
Telepon Alyssa berbunyi, itu dari Alvin
"Halo, Alvin" ucap Alyssa senang, namun tak ia perlihatkan, karena di ruangan ini ada banyak orang.
"Aku sudah ada di pikiran Rumah Sakit. Aku menunggumu di sini atau aku menjemputmu ke dalam?" ucap Alvin
"Aku akan segera keluar, kamu tunggu saja di sana" ucap Alyssa
"Baik aku akan menunggumu" jawab Alvin
Alyssa mematikan teleponnya. Dia kemudian pamit keluar pada Hanin, Raffi dan ibunya. Sedangkan Rindu sedang tertidur.
Alyssa keluar bersama Enzy sampai di area parkir.
"Kamu bisa pulang dan istirahat, aku akan keluar bersama Alvin hari ini, aku akan menelponmu jika terjadi sesuatu" ucap Alyssa
"Apakah tidak apa-apa anda pergi berdua?" ucap Enzy, dia sedikit khawatir membiarkan Alyssa berduaan dengan Alvin. Bagaimanapun dia tidak tahu motif Alvin mendekati Nonanya.
"Kau tak perlu khawatir, Alvin adalah pacarku sekarang. Dia takan membiarkan orang lain menyakiti pacarnya bukan? dan aku juga tidak selemah itu untuk diam saja" ucap Alyssa
Enzy yang mendengarnya pun Lega, saat tahu Alvin ternyata pacar nonanya, dan dia coba mempercayai Alvin akan menjaga nonanya.
Mereka berdua berpisah di area parkir, Enzy masuk ke dalam Mobilnya, sedangkan Alyssa masuk ke dalam Mobilnya yang di kendarai Alvin.
"Hai, Mau kemana kita sekarang?" ucap Alyssa begitu dia masuk kedalaman mobil.
"Aku ingin mengajakmu menonton film, apa kamu keberatan?" ucap Alvin
"Tidak, Ayo kita pergi ke bioskop kalau begitu" Ucap Alyssa sambil tersenyum.
Alvin melajukan Mobilnya menuju AKM Mall dengan kecepatan normal.
"Apa kamu sudah makan?" tanya Alvin
"Belum, sebentar lagi waktu makan siang. Apa kita cari tempat makan dulu?" ucap Alyssa
"Boleh, kau mau makan apa?" tanya Alvin
"Aku mau makan Steak, sepertinya di foodcourt area atas mall ada. Bagaimana kalau kita makan di situ" ucap Alyssa
"Sesuai keinginanmu tuan putri" Ucap Alvin, lalu memarkirkan mobilnya di parkiran AKM Mall.
Mereka berdua masuk kedalaman Mall, banyak mata yang memandang mereka dengan penuh kekaguman dan perasaan iri.
Alyssa dan Alvin pun mengabaikan tatapan orang-orang, mereka berdua melangkah menuju area Foodcourt.
Semua pelayan resto baik itu cewek atau cowok memandang mereka dengan kagum.
Mereka memesan 2 steak tenderloin dan 2 orange juice. Alvin terus menatap Alyssa, yang membuat Alyssa merona merah.
"Kenapa kau terus memandangiku?" ucap Alyssa
"Apa salah memandang wajah cantik pacar sendiri" ucap Alvin sambil mengerlingkan matanya.
"Apaan sih" Alyssa memerah malu.
"Bolehkah aku memanggilnya Ica? Jika aku memanggilmu Al, seperti aku memanggil diriku sendiri. Bukankah nama kita berdua mirip?"
"Ya, boleh. Aku juga terbiasa di panggil Ica sewaktu di panti, Benar juga nama kita awalannya sama-sama Al" ucap Alyssa terkekeh
"Mungkin kita berjodoh. Bukan mungkin, tapi aku pastikan kita berjodoh" ucap Alvin tersenyum manis
"Apakah kamu dan keluargamu tidak keberatan denganku? Mungkin kamu belum tahu, aku hanya anak yang tak tahu asal usulnya, yang di buang di panti sejak bayi dan beruntung di adopsi oleh keluarga yang sangat baik" ucap Alyssa, dia merasa takut sekarang.
Alvin yang mendengar itu, menggenggam erat tangan Alyssa, seoerti memberikan kekuatan padanya.
"Aku tidak keberatan dan aku tidak peduli latar belakangmu. Yang jelas aku mencintaimu dan hanya kau satu-satunya. Kau tidak usah berpikir macam-macam, keluargaku tidak akan keberatan jika aku menyukaimu. Mereka juga bukan orangtua kolot yang hanya memikirkan bibit, bebet dan bobot seseorang" Ucap Alvin
"Bagaimana tentang keluargamu? kamu belum menceritakannya, apa kamu keberatan menceritakan tentang kamu dan keluargamu?" tanya Alyssa
"Tentu saj... " omongan Alvin terpotong, karena makanan mereka sudah sampai dan di katakan di atas meja.
Alvin memotong steak nya dan memberikannya pada Alyssa, Alyssa menerimanya dengan hangat.
Mereka memakannya dalam diam.
"Aku akan menceritakannya setelah kita selesai menonton nanti" ucap Alvin, Alyssa mengangguk.
"Ca, Aku akan balik ke ibukota jam 6 sore ini" ucap Alvin sedikit berat
"Ya aku mengerti" jawab Alyssa dengan berat juga
"Maafkan aku, aku ingin selalu dekat denganmu, namun aku juga punya tanggung jawab pekerjaan yang harus aku kerjakan, aku akan menemuimu saat aku tidak sibuk atau libur" ucap Alvin
"Aku tak apa-apa, aku juga harus fokus untuk ujian besok. Aku akan mengantarmu ke airport nanti sore kalau begitu" ucap Alyssa mencoba tersenyum, Alvin pun mengangguk dan tersenyum.
Setelah makan, mereka berdua menuju ke bioskop. Alvin membeli tiket, sedangkan Alyssa duduk di kursi ruang tunggu.
Saat duduk, Alyssa melihat Hendra dan Karin berpegangan tangan masuk ke dalam bioskop.
Saat Hendra melihat Alyssa dia melepaskan pegangannya pada Karin. Itu menyebabkan Karin kesal, lalu dia melingkarkan tangannya ke lengan Hendra. Hendra terkejut namun dia tak bisa menolak.
Setelah perbincangan Hendra dan Alyssa waktu itu, Hendra belum bisa move on dari Alyssa. Namun dia juga tidak berani mendekati Alyssa karena ancamannya.
Sejak itu pula Karin terus mendekatinya, jadi dia memutuskan berpacaran dengan Karin untuk melupakan Alyssa, dan sekarang dia bertemu dengan Alyssa disini secara tidak sengaja.
Setelah dia melihat Alyssa hari ini sangat cantik dengan Dressnya yang membuatnya seperti seorang Peri. Dia sadar, dirinya masih belum bisa melupakan Alyssa.
Alyssa melihat itu mengabaikan mereka.
"Kau disini ternyata, apa kau sendirian?" ucap Karin sambil memeluk erat tangan Hendra, memamerkan kalau dia sekarang pacar Hendra pada Alyssa.
Sayangnya Alyssa tak peduli. Juga tak mengenal cewek itu, meski mereka 1 sekolah tapi mereka berbeda kelas, jadi wajar Alyssa tak kenal.
Berbeda dengan Hendra, Alyssa mengenal Hendra karena tak sengaja mendengar taruhannya dengan Teman-temannya yang melibatkan Alyssa di dalamnya.
"Kamu siapa?" ucap Alyssa dingin
"Kau pura-pura tak mengenalku?, kita satu sekolah, tak mungkin kau tidak mengenalku" ucap Karin kesal
"Haruskah aku mengenalmu? Tidak penting" Jawab Alyssa
"Kamu..." Karin makin kesal "Jelas kamu harus mengenalku, aku siswi populer di SMA No.1, aku ketua tim cheerleader, juga generasi kedua orang kaya di kota M, jadi tak mungkin ada yang tak mengenalku di sekolah" ucap Karin sombong dan tak percaya ada yang tidak mengenalnya di sekolah.
"Kau terlalu memandang tinggi dirimu sendiri" ucap Alyssa
"Kamu berani!! Bilang saja kau iri karena aku sekarang berpacaran dengan siswa paling tampan di sekolah, bukan? " Ucap Karin
"Ica aku sudah mendapatkan tiketnya, Ayo beli minuman dlu" ucap Alvin yang datang.
Hendra dan Karin terkejut. Terlebih karin yang memandang Alvin terpesona, dia belum pernah melihat cowok setampan Alvin.
"Ayo!" ucap Alyssa sambil memeluk lengan Alvin, yang membuat Jantung Alvin berdetak cepat.
Alyssa kemudian menoleh ke arah Hendra dan Karin.
"Aku tak peduli dengan pacarmu, aku lebih peduli dengan pacarku sendiri. Dan juga perhatikan tatapan matamu, jangan menatap pacarku seperti ingin menerkamnya, kalau tidak aku tak segan-segn mengeluarkan matamu dari tempatnya" ucap Alyssa lalu pergi dengan Alvin menuju stan penjual minuman dan makanan ringan.
Hendra merasakan sakit menerima kenyataan jika Alyssa sudah punya pacar, dan dia pun mengakui kalau Alvin jauh lebih tampan di bandingkan dirinya.
Sedangkan Karin sangat kesal, melihat Alyssa mendapatkan Pacar yang sangat jauh lebih tampan di banding dengan pacarnya.
Karin menarik Hendra keluar dari bioskop, dia sudah tidak ada mood untuk menonton, apalagi melihat kemesraan Alyssa dengan pacar tampannya itu.