Gimana perasaan kalian disaat ada seorang wanita, sedang berjuang mencari nafkah keluarga di negeri orang, harus menelan pil pahit mendengar kabar sang anak terlantar, sedangkan sang suami memilih menikah lagi dengan kekasih lama nya .
Penderitaan tak selesai begitu saja, ketika sang mantan suami memilih mengabaikan anak kandungnya, dan mencurahkan seluruh kasih sayang kepada sang anak tiri, Dia berusaha kuat dan bertahan demi sang buah hati, Di tengah gempuran rasa cemburu yang masih ada di hatinya, melihat kemesraan sang mantan yang dia lihat setiap hari.
Hingga kesedihan berangsur terobati dengan kehadiran sosok dokter, yang menangani sang anak saat itu, Kedekatan Dokter Nino dengan Devan bagikan ayah dan anak, membuat sang ayah kandung cemburu dan menaruh rasa iri dengan kehidupan sang mantan istri.
Next langsung baca bab bab selanjutnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ꧁ঔৣ☬Rmls☬ঔৣ꧂, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obrolan anak dan bapak
Sore yang sejuk dan juga asri di desa Risa, membuat ketiga bocah kota ini nampak betah untuk tinggal berlama-lama, Rama, Divan, Xelo dan Exel dengan rajin membantu bude Retno di sawah samping rumah, apalagi Xelo pria bule itu sangat senang bisa mengerjai habis Rama dan juga Exel, hingga dua pria itu muntah akibat memakan buah yang Xelo bilang cery itu.
"Dih Xelo gila, aneh banget rasanya hueeek" Umpat Rama mencoba mengeluarkan sisa buah aneh itu dari dalam mulutnya, begitu juga dengan Exel pria itu malah meminum habis bekal air minum bude Retno.
"Loh den Rama, den Exel kenapa?" tanya bude tiba-tiba muncul bersama Divan, wanita tua itu nampak bingung ketika melihat Rama dan Exel memuntahkan isi perutnya.
"Itu Nek, mereka makan buah ini padahal kan gak papa yaa"Ucap Xelo dengan menunjukkan buah aneh di tangannya.
Bude pun malah tertawa, dia tau bagaimana mana rasa buah itu yang orang desa biasa sebut buah ciplukan itu, entahlah rasanya memang aneh dan bisa membuat mual bagi mereka yang tidak suka.
Setelah beberapa lama menetralkan lidah, kini mereka kembali ke rumah dengan membawa aneka sayur hasil panen mereka, Divan jalan memimpin dengan membawa botol minum yang dia kalung kan di leher, di susul Rama, Exel dan Xelo membawa hasil panen, dan bude Retno jalan dengan tangan hampa.
"Assalamualaikum mamah"Ucap Divan kepada sang mama yang masih asik menggendong baby Natan, rupanya bayi itu juga betah tinggal di desa yang memiliki hawa hampir sama dengan villa, yang biasa dia tinggal bersama para baby sitter.
"Walaikum salam, kebetulan kalian sudah pulang" ucap Risa bangkit dari duduknya.
"Jadi mau kondangannya nduk?".
"Jadi bude Risa berangkat sekarang yaa, sekalian bawa Natan sekalian jalan Divan mau ikut enggak?"Ucap Risa segera di angguki oleh Divan dan bude.
Rama and the gank pun pamit pulang karena ada urusan kerjaan, Rama juga berpesan jika nanti malam citak akan menjemput Rida sekeluarga ke rumah utama, sesuai rencana mereka yang akan menjenguk Nino.
Tak butuh waktu lama kini Divan telah siap dengan baju nya, mereka pun berangkat dengan mengunakan mobil karena jarak antar rumah dan tempat acara sedikit jauh.
Tak butuh waktu lama, kini mobil Risa telah terparkir rapi berjejer dengan para kendaraan yang lain, dengan pelan Risa turun diikuti dengan Divan di belakang nya.
Sesuai perkiraan acara nampak ramai dipenuhi oleh tamu dan para tetangga yang sedang bantu-bantu, kehadiran Risa pun langsung menjadi pusat perhatian, sang tuan rumah pun dengan cepat berlari untuk menyambut, maklum di desa ini keluarga Risa salah satu keluarga terpandang dan juga terkaya, membuat dia mendapatkan sambutan begitu istimewa.
"Wah, Bu Risa selamat datang Bu mari-mari" Ucap sang tuan rumah segera menyalami dan mempersilahkan Risa untuk duduk.
"Selamat yaa buk atas pernikahan anak nya, semoga langgeng sampai akhir hayat"Doa Risa dan mendudukkan bokong nya di kursi plastik, Divan pun dengan cepat mengambil aneka jajanan yang ada di depannya, bocah itu nampak cuek dengan tatapan sang mama.
"Enak, dedek mau?"Ucap Divan mencoba menyuapi baby Natan yang sedari tadi melihat nya itu.
"Dedek nya belom bisa makan sayang, Divan makan sendiri yaa dan satu lagi gak harus sopan" tegur Risa kepada sang putra membuat Divan menganggukkan kepala.
Baru saja bibir Risa tertutup, datanglah seorang pria yang sangat dia kenal bergabung dan ikut duduk satu meja oleh nya, sang tuan rumah pun nampak nya paham dan memutuskan untuk pergi dengan alasan menyambut tamu yang lain.
"Hay dek, Hay Divan" sapa Dito dengan senyum ramahnya, senyum yang dulu berhasil membuat Risa luluh.
Risa pun nampak sedikit terkejut namun dia mencoba tenang, dia tak mau terlihat gugup di depan orang yang pernah dia sayang dan benci itu.
"Hay mas" Jawab Risa dengan senyum sambil melirik sekilas ke arah Divan yang nampak acuh tak acuh.
"Apa kabar dek, anak siapa yang sedang kamu gendong itu?"Tanya Dito dengan penasaran melihat bayi berwajah Korea dan bermata biru itu, sungguh perpaduan yang sangat sempurna.
"Anak uncle Rama papa" Ucap Divan dengan cepat menjawab pertanyaan sang papa, dan lagi-lagi bocah itu nampak cuek dan sibuk memakan soto yang telah di hidangkan.
"Rama, Rama siapa apakah kamu mempunyai saudara bernama Rama dek, kok aku gak tau ?"Tanya Dito dengan sangat penasaran.
"Rama itu sepupu teman ku mas, yang suka datang ke rumah itu pernah ketemu juga kok"Jawab Risa dengan sangat tak enak, dia melirik ke sekeliling nya melihat semua orang tengah fokus ke arah dia dan Dito, sudah di pastikan gosip terbaru siap rilis setelah ini.
"Oh bocah itu,"Ucap Dito dengan kesal, dia mengingat dengan jelas pertemuan tidak mengenakan nya dengan Rama.
"Ohh yaa Divan apa kabar, kangen papa enggak" sapa Dito mencoba mendekati kembali sang buah hati.
Jujur Risa sedikit terkejut melihat pertanyaan Dito, dia mengingat jelas semua omongan tetangga dan juga bude, jika Dito tak pernah sedikitpun menjenguk Divan ketika dia Lima tahun di Korea, tapi apakah ini apa pria itu sudah berubah.
"Kangen tapi dikit"Jawab Divan dengan menunjukan deretan gigi putihnya, membuat dito terkejut sedangkan Risa wanita itu sedang menahan diri untuk tidak tertawa.
"Loh kok dikit"
"kan Ivan punya papa dua jadi endak kangen" jawab Divan bagaikan busur panah yang menancap di dada Dito, pria itu terkejut bukan main dan beralih melihat Risa yang nampak biasa saja malah sibuk dengan baby Natan.
"Papa dua, apakah kamu mau menikah lagi dek?"Tanya Dito langsung membuat Risa sedikit gugup, dia bingung harus menjawab apa mengingat statusnya dan Nino baru berpacaran dua hari.
"Masih mencari yang pas, aku masih sedikit trauma dengan pernikahan yang lama" jawab Risa seperti sindiran, namun bagaikan angin segar untuk Dito dia mengira trauma itu tanda Risa belum bisa move on dari dia, buktinya wanita masih memikirkan pernikahan mereka.
"Tapi kata uncle lama mamah mau menikah sama papa Nino, kalau papa Nino sudah sembuh benel kan mamah?" tanya Divan seolah tak terima dengan jawaban sang mamah, bocah kecil itu sudah berhasil didoktrin oleh Rama and the geng jika Nino dan Risa akan segera menikah.
"Tidak Divan, itu tidak benar" jawab Dito dengan sedikit melotot membuat Divan kesal.
"benal kok mamah kan gak tau, kata uncle Suples(surprise) buat mamah, ental papa ikut datang yaa Ivan undang naik mobil Balu, papa Nino baik loh ganteng badan nya bagus kayak supel Hilo"
Bersambung....
Jangan lupa like coment and vote jika berkenan, biar author semangat untuk up tiap hari terimakasih