NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Sang Asisten

Gejolak Cinta Sang Asisten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:150.8k
Nilai: 5
Nama Author: Serra R

"Aku tak peduli dengan masa lalu. Yang aku tahu adalah masa kini dan masa depan. Masa lalu hanya hadir untuk memberi luka, dan aku tak ingin mengingatnya!!" (Rayyan)


"Aku sadar bukan gadis baik baik bahkan kehadiranku pun hanya sebagai alat. Hidupku tak pernah benar benar berarti sebelum aku bertemu denganmu." (Jennie)

"Aku mencintaimu dengan hati, meski ku akui tak pernah mampu untuk melawan takdir."( Rani)

Kisah perjuangan anak manusia yang hadir dari sebuah kesalahan masa lalu kedua orang tua mereka. Menanggung beban yang tak semestinya mereka pikul.
Mampukah mereka menaklukkan dunia dan mendirikan istana masa depan yang indah dengan kedua tangan dan kakinya sendiri?
Atau kejadian masa kelam orang tua mereka akan kembali terulang dalam kehidupan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21.21. Penjemputan

Kabar dari Frans sangat ditunggu oleh Rayyan. Namun hingga menjelang pergantian hari kabar tersebut belum juga dia dapatkan. Rayyan tentu gelisah, namun sebagai orang yang mengerti jika Frans tergolong orang-orang sibuk membuatnya kembali untuk tetap tenang.

Tok tok tok

Ketukan di pintu kamarnya membuat Rayyan segera mengalihkan pandangan. Di depan pintu, nampak Vino telah berdiri disana.

"Vin."

"Ayo ikut aku!!"

"Ha, kemana?"

"Suatu tempat, nanti juga kau akan tahu dimana. Ayo cepat kita sudah ditunggu." Vino melangkah cepat. Rayyan yang masih diliputi kebingungan terpaksa mengikuti dari belakang.

Waktu telah menunjukkan pukul 11 malam. Sesaat setelah turun dari tangga, Rayyan berhenti sejenak. Sejenak ditatap nya pintu kamar tamu yang ditempati oleh Jennie. Sedikit ragu namun pada akhirnya kedua kakinya melangkah menuju kamar tersebut.

Vino yang ingin bersuara mengurungkan niatnya. Ditatap nya sangat sahabat dengan kedua tangan bersedekap dada.

Pintu terbuka perlahan, nampak sinar lampu didalamnya masih terang pertanda penghuni kamar tersebut masih terjaga.

"Hem, kau belum tidur?"

Suara Rayyan tentu saja mengejutkan Jennie yang sedang khusyuk membaca buku. Terdapat banyak buku diatas narkas. Buku buku tersebut milik Raka, tak jauh jauh semuanya berhubungan dengan dunia bisnis.

"Ehm, belum. Aku belum mengantuk."

Rayyan mengangguk di langkahkan kakinya semakin mendekat ke arah ranjang.

"Aku ada urusan diluar. Sebaiknya kamu kunci semua pintu termasuk pintu kamarmu. Karena aku tak tahu jam berapa akan kembali. Pak Tyo dan Bu Tyo nampaknya sudah tidur." Ucapnya pelan sambil menatap buku buku tersebut.

"Maaf, aku mengambil buku buku ini tanpa ijin. Aku bingung harus melakukan apa sedangkan kakiku terkadang masih terasa nyeri jika terlalu lama bergerak." Jennie menundukkan wajahnya.

Sore tadi, dirinya nekat membawa beberapa buku yang ada di salah satu ruangan di villa tersebut ke dalam kamarnya. Bosan karena tak ada yang bisa dia lakukan sedangkan ponselnya entah ada dimana. Ingin bertanya pada Rayyan pun Jennie seolah tak berani, mengingat lelaki tersebut selalu berkata ketus jika berhadapan dengannya.

"Tak apa, lakukan yang kamu mau. Tapi ingat, jangan terlalu jauh keluar dari villa ini atau aku tak lagi bisa menjamin keselamatanmu. Untuk saat ini lebih baik kau tetap tinggal disini hingga situasi benar-benar aman."

Jennie menganggukkan kepalanya. Tentu saja gadis itu tahu kondisinya tak memungkinkan andai saja Rayyan menyuruhnya untuk segera hengkang dari villa tersebut.

"Tapi jangan besar kepala. Aku melakukan ini karena kasihan padamu. Melihatmu lemah begini membuatku sakit mata, sungguh aku tak pernah mengira jika seorang Jennie yang biasanya pogah berubah jadi orang lemah. Apa kau tak capek? berusahalah untuk segera sembuh agar kau bisa melindungi dirimu sendiri." Ketusnya.

Jennie menghela nafas dalam, baru saja lelaki bermuka tembok tersebut bicara pelan kini dia kembali harus mendengar suara ketusnya lengkap dengan muka datarnya.

"Kau jangan khawatir, aku juga tak mau menjadi beban untukmu. Aku pastikan akan segera sembuh." Kesal nya menatap sengit Rayyan yang juga menatapnya datar.

"Bagus kalau begitu, buktikan kalau kau mampu!!"

Rayyan membalikkan badan dan melangkah pelan keluar dari kamar tamu.

"Kunci pintu kamarmu, jangan keluar jika tak penting. Dan jangan pernah membukakan pintu pada siapapun karena aku sudah membawa kunci cadangannya."

"Iya."

Jennie turun dari ranjangnya secara perlahan. Meski kesal namun gadis itu tetap menuruti apa yang Rayyan katakan karena semua itu juga demi kebaikannya sendiri.

"Jangan begadang, cepatlah tidur." Rayyan berucap pelan sambil menutup rapat pintu kamar Jennie.

Pemuda tampan tersebut masih berdiri disana hingga suara kunci pintu terdengar barulah Rayyan melangkahkan kakinya.

.

.

Mobil hitam itu meluncur dengan cepat meninggalkan villa. Rayyan tak lagi bertanya akan dibawa kemana dirinya kini, dia tahu pasti jika sahabatnya itu tak akan melakukan suatu hal yang merugikan nya.

"Sepertinya ada yang memperhatikan kita, lihat mobil dibelakang itu."

"Siang tadi juga ada yang memantau ku di lokasi proyek. Entah apa motifnya karena hingga detik ini pun belum ada pergerakan yang berarti. Aku juga sudah meminta Jennie untuk mengunci pintu kamarnya dan tak keluar kamar apapun yang terjadi."

"Hem, itu sebabnya kau lama dalam kamar gadis itu." Vino menampilkan Smirk nya membuat Rayyan berdecak sebal.

"Bagaimanapun dia masih menjadi tanggungjawab ku. Situasinya juga belum kondusif karena kita juga belum mengetahui motif penyergapan yang terjadi padanya." Kilah Rayyan yang sayangnya semua benar adanya.

"Ya ya ya, terserah kau sajalah. Apapun itu yang penting kau bahagia. Aku pasti akan selalu mendukungmu. Lagi pula, ku lihat lihat gadis itu cantik dan menarik juga, jadi jika kalian memutuskan bersama pun aku rasa tak akan rugi. Lagipula kau tak perlu lagi terpuruk pada mantanmu itu, kabarnya dia akan menikah awal bulan depan. Apa kau sudah mengetahuinya?" Vino menoleh ke arah Rayyan yang diam menatap jalanan di depannya. Sesekali matanya melirik ke arah spion memastikan mobil yang mengikuti mereka masih berada disana.

"Aku sudah tak pernah berhubungan lagi dengannya. Biarkan saja dia bahagia dengan pilihannya itu, mungkin memang itu yang terbaik untuk kami."

"Andai saja jovan masih hidup mungkin dia akan lebih memilihmu untuk bersanding dengan adiknya."

"Jovan?"

"Ya, Rani adalah adik dari Jovan. Itupun kau tidak tahu?" Rayyan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Astaga, kau ini." Giliran Vino menggelengkan kepalanya yang dibalas cengiran tipis ala Rayyan.

Mobil terus melaju dengan kecepatan sedang, tepat di lampu merah Vino menyeringai. Ditancap nya gas tepat sebelum lampu lalu lintas berubah merah.

"Di depan ada mobil yang menunggu kita. Kita berpindah mobil." Vino berujar sambil terus fokus dengan kendali setirnya.

Sisebuah belokan nampak sebuah mobil berwarna senada telah menunggu kedatangan keduanya. Dengan cepat Vino dan Rayyan berpindah mobil sedangkan mobil Rayyan telah melaju lebih dahulu dengan dikendarai oleh dua orang anak buah Vino.

"Start to game." Vino berseru dengan seringaian yang muncul di bibir nya.

Rayyan mengernyit, mobil yang mereka tumpangi tak lagi berjalan lurus tapi malah berbalik arah lalu berbelok tak jauh dari jalan arah ke villa milik Raka.

"Kau sudah mengantisipasi semuanya?"

"Tentu saja, kau pikir mereka akan dengan mudah mengecoh kita?" Vino tersenyum.

"Sebenarnya kau mau mengajakku kemana?" Sejak tadi menahan diri untuk tak bertanya pada akhirnya rasa penasaran itu tak mampu lagi Rayyan bendung.

"Markas utama."

"Markas utama?"

"Iya, tuan Javier ingin bertemu denganmu."

"Tapi mengapa kita harus melakukan drama ini terlebih dahulu. Bukankah kita bisa langsung kesana?"

"Markas kita yang ini tak boleh ada orang lain yang tahu selain anggota. Karena itu kerahasiaannya sangat terjaga. Sudah 10 tahun berlalu semenjak kau pergi ke ibu kota Ray, tentu saja sudah terjadi banyak perubahan termasuk dengan organisasi kita."

Mobil memasuki halaman rumah yang nampak sederhana namun dengan halaman yang sangat luas. Keduanya turun setelah Vino memarkirkan mobilnya dalam sebuah garasi letaknya tersamarkan dengan banyaknya tanaman rimbun.

"Ikuti aku." Vino melangkah terlebih dahulu sebagai penunjuk jalan.

Mereka melangkah ke arah belakang dimana terdapat sebuah kolam dan juga beberapa bangku berjejer disana. Vino menekan sesuatu di sebuah vas bunga hingga kemudian terlihatnya sebuah lorong yang berada di balik tembok dengan berbagai macam tanaman rambat disana.

1
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣💣⃟ ⃟ᵉˡˡˢ👙
hmmm lagi manis" nya udahan 😫😫😫
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
dari dulu mah wajah Rayyan tanpa ekspresi deeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
meski telah melewati masa kritis tapi hingga saat ini Rico masih juga belum sadar juga
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
huuuuuuffttttt syukurlah jika Rico berhasil melewati masa kritis karena Rico telah memakai rompi anti peluru
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
rasa sayang Rayyan pada Rico dan Javier tentulah berbeda lah
karena mereka berdua sama-sama menempati posisi istimewa di hati Rayyan
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
gak usa di gubris apa kata orang lah Lin...
yang penting Daddymu selalu bersikap baik padamu toooh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
waaah keren juga tuh Rico....
koneksinya gak main-main seeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
kamu uda lapar banget ya Ric...ampe pengen buru-buru masuk supaya bisa langsung makan 😂😂😂
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
saya juga suka neeeh gethuk 😍😍😍
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
akhirnya kelar juga malam pertama nya 🤭🤭🤭
aaahh aku telat bacanya ya, harusnya pas maljum kemaren 😅😅😅
pasti rayyan bahagia dpet.jackpot yg masih tersegel.
wkwkw bisa langsung hamil itu kan thor, kasian para orang tua pingin punya cucu, bakal jadi rebutan pasti.
ok lah makasih ry udah buat rayyan dan jenie bahagia disini
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
hais dasar orang tua taunya minta cucu aja.. belom unboxing mereka loh, rayyan dan jennie blom tau nikmatnya surga dunia, yg tau hanya othornya aja 🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ💥爱你的钥匙 Serra࿐: Aish buka kartu malahan wkwkwkw 🤣
total 3 replies
Yhanie Shalue
sudah dibilangin jen terkadang orang yg kita anggap baik dan dekat sama kita justru dia adalah musuh kita sendiri
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
ot ke novel baru deh
☠@AngguN
akhirnya hapy ending
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Akhirnya 💕💕💕
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
met bahagia Ray dan jejen,, semoga segera dikasih keturunan, biar oara ima opa seta kakeknya seneng
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
bikin cucu seng akeh biar bisa bikin club bola.sekalian😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
emang rena kan ngerhain juga ke kak ray nya yg kaya tembok😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
anuuu dalam berbagai ekspektasi dan penerjemahan masing2😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
sabar sabar yah sabaaaar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!