My Love My Dokter

My Love My Dokter

Welcome

Di sebuah bandara Susana nampak ramai, banyak aktivitas manusia berlalu lalang untuk sekedar datang dan pergi dari Kota ini, dari sekian banyak Manusia, terlihat seorang wanita tengah berjalan dengan tangan menyeret koper besar, Berjalan dengan anggunnya.

"Mama!!!!!!!" Terdengar Suara anak kecil berteriak dengan girang, membuat sang wanita itu mempercepat langkahnya, dan menggapai tubuh mungil Sang malaikat kecil nya.

Putra semata wayangnya, Sosok yang membuat dia berkerja keras di negara orang, sosok yang dia titipkan ke pria paling dia cintai demi mencari pundi-pundi uang.

Namun sayang, baru dua tahun dia tinggal sang suami menelantarkan sang putra, dan memilih menikah lagi dengan seorang janda beranak satu, Yang dulunya mantan kekasih sebelum mereka menikah .

Sakit tentu sakit mendengar kabar itu ,Namun Risa tak bisa diam saja ,dengan cepat dia menghentikan transferan tiap bulan untuk sang suami, Tak hanya itu dia juga menggugat cerai sang suami yang berada di tanah air .

Awalnya perceraian berjalan sangat sulit, Dito sang suami tak mau bercerai sampai menunggu Risa pulang, Dia beralasan akan membicarakan secara langsung dengan Risa, Dan mencoba memperbaiki lagi pernikahan mereka.

Bak kain putih di tumpahkan tinta, Keputusan Risa sudah tak bisa di rubah lagi, Hingga Dito mau tidak mau melepaskan salah satu istrinya .

"Anak mamah sudah besar yaaa, Divan enggak ngerepotin budhe kan ?" Tanya Risa dengan menghadiahi ciuman di pipi tembem Divan berkali kali .

"Endak, can Divan anyak baik, Iya kan udhe ?" Jawab Divan belom sepenuhnya lancar, membuat siapa pun yang mendengarnya menjadi gemas, melihat bocah kecil berdarah China Jawa itu .

Risa hanya mengagukan kepala dan tersenyum menanggapi jawaban sang putra, Netra matanya beralih ke wanita tua yang sedari berdiri di belakang Divan, wanita itu nampak menahan tangis yang sedari tadi memberontak, untuk menumpahkan air matanya.

"Budhe" Risa langsung berdiri dan memeluk tubuh wanita tua, yang sudah dia anggap ibunya sendiri itu.

"Kamu yang sabar yaa nduk, budhe yakin akan ada pelangi setelah hujan badai, kamu yang ikhlas yaaa"Nasehat Budhe Retno membalas pelukan sang putri tercinta, dengan belaian lembut di pundak sang putri.

"Risa ikhlas kok budhe, Risa juga bersyukur Tuhan membongkar kebusukan dia begitu cepat"

Sejujurnya Risa belum bisa melupakan sosok pria yang sangat dia sayangi itu, Namun dia terlanjur sakit di bohongi dan bertekad tidak akan memikirkan dia lagi.

Setelah drama panjang di bandara, Kini Risa dan keluarga pulang dengan mengunakan taksi , Di sepanjang perjalanan Divan tak henti hentinya bercerita, Tentang apa saja yang dia lalui setelah lima tahun ditinggal sang mama .

Dengan celotehan yang belum lancar, Divan mampu membuat Retno dan Risa tertawa terbahak-bahak, sedangkan divan bocah kecil itu nampak bingung dan mencoba mencari, Apa yang membuat dua wanita yang paling dia sayangi itu tertawa .

"Amang ada yang ucu yaa ?" Tanya Divan dengan mengerucutkan bibirnya ,Membuat Risa gemas dan mencium bibir pink milik sang putra .

Muach

"Gak ada yang lucu kok, Mama dan budhe hanya senang saja " Jawab Risa dengan membelai rambut pirang sang putra yang duduk di pangkuan nya .

"Ouch Oce Oce,Anti even mau minta mainan boleh ?" Tanya Divan dengan wajah babby face nya, membuat Risa tak Mampu bilang tidak kepada sang buah hati .

"Boleh, Apapun mama berikan untukmu" .jawab Risa membuat sang buah hati memekik kegirangan.

Setelah perjalanan panjang dari bandara, Taksi yang mereka tumpangi telah sampai di sebuah rumah minimalis, rumah yang manjadi kebanggaan dan bukti keberhasilan Risa.

Kedatangan Risa menjadi pusat perhatian para tetangga sekitar, Mereka segera berbodong bondong mendekat untuk sekedar berjabat tangan, Risa pun dengan haru menyalami para tetangganya itu dan mempersilahkan masuk.

Di ruang tamu Susana nampak ramai, para ibu ibu kampung berkumpul untuk sekedar bertanya bagaimana keadaan Risa, bahkan dari mereka juga meminta Risa untuk menceritakan bagaimana Susana negeri ginseng, yang hanya bisa mereka liat di layar televisi.

"Ibu ibu ini saya ada oleh oleh sedikit, mohon diterima yaa, Mohon maaf tak bisa memberi banyak " Ucap Risa dengan membawa beberapa cokelat untuk para tetangganya itu .

Mereka semua nampak menerima dengan senang hati, dan tak lupa mengucapkan terimakasih sebelum kembali ke rumah masing-masing .

Setelah semua orang pergi, Risa segera membereskan seluruh barang barang bawaan, Untuk dia tata di lemari yang telah berdiri kokoh di kamar pribadi milik dia dan Divan .

Setelah satu jam lama nya, semua nya sudah tertata rapi di tempat masing-masing, Risa segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang king size, berbaring di samping Divan yang tengah mengenyot botol susu milik nya.

Risa nampak mengamati wajah Divan yang asik dengan botol susu dengan mata terpejam, ada rasa kasian di hati Risa, melihat anak sekecil Divan tak bisa merasakan kasih sayang kedua orangtuanya.

Air mata tak terasa menetes, sebagai bukti bagaimana hancurnya hati Risa saat ini, dengan pelan dia belai rambut halus nan tebal warisan gen dari Dito.

"Maafin mama yaa sayang, mama sudah menjauhkan kamu dari papa mu " Ucap Risa mengecup dengan kening sang putra.

Setelah beberapa saat, Risa beranjak dari tidurnya berjalan menemui budhe Retno, yang sedang sibuk menghitung barang barang yang baru saja sampai, untuk persediaan minimarket mereka.

"Masih sibuk bude ?" Tanya Risa melihat wanita tua itu dengan teliti mengecek Nota demi nota.

Bude Retno nampak menoleh dan tersenyum sejenak ke arah Risa, dan kembali fokus pekerjaan awalnya.

"Alhamdulillah nak, toko kamu berkembang pesat" Jawab bude Retno tampa mengalihkan pandangannya.

"Berkat bude juga, makasih yaa bude telah mau jagain Risa sampai besar, saat udah besar malah repotin bude lagi" Ucap Risa merasa bersalah, dia terlalu merepotkan wanita itu dari kecil, bahkan di saat tua pun dia masih saja sibuk membantu mengurus Divan dan usaha nya.

"Gak papa, bude itu seneng loh punya keponakan dan cucu seperti kalian, bude cuma bisa bantu tenaga dan doa saja, selebihnya bude gak bisa kasih apa apa" Jawab bude Retno membuat Risa merasa bersyukur, memiliki sosok wanita seperti bude Retno.

"Ohh yaa bude mas dito pernah enggak jenguk Divan?" Tanya Risa penasaran dengan sang mantan suami.

"Enggak pernah, sekali pun gak pernah padahal jarak rumah kita sama dia hanya beberapa meter, Divan juga gak pernah nanyain dia, bahkan dulu pernah Divan tak sengaja mendorong anak tirinya, Hingga membuat dito marah dan menjewer telinga Divan sampai merah, Bude maki maki Dito hingga seluruh keluarganya benci sama bude dan Divan, Saran bude kamu gak usah berhubungan dengan mereka, amit amit sampai balikan gak mau bude punya keluarga sombong kayak mereka." Ucap Bude dengan penuh penekanan, mengungkapkan betapa sakit hatinya saat itu.

Lagi lagi Risa hanya diam dan tak mau berkomentar, dia begitu kecewa dan menyesal pernah menikah dengan pria seperti Dito, namun dia juga tak bisa bohong bawah dia masih mencintainya.

Bersambung......

Hay guys, saya ucapkan selamat datang di novel author, saya author pemula dan masih banyak salah tentunya, mohon bantuannya yaa jika ada salah kata dalam penulisan, langsung Coment per kata, ohhh yaa jangan lupa like coment and faforit, selamat membaca 😉

Terpopuler

Comments

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

najis bngt , tp ini kytaan byk. istri srh krja jd tkw bodonya istri mau2 aja. kl mmng bener ya harus kerja terbang bareng jd TKI. ini enak2an nerima gaji istri buat ngidupin perempuan lain.

2023-01-03

0

༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙

༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙

pikachu mampir nih kak sukses selalu ya

2022-12-12

0

💦

💦

q mampir kak...next q baca...

2022-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!