NovelToon NovelToon
Petualangan Mistis

Petualangan Mistis

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Awan Biru

El-Syakir namanya. kehidupannya biasa saja sama seperti manusia pada umumnya. hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan dan akhirnya ia dapat melihat mereka yang tidak terlihat

mata batinnya terbuka dan bahkan banyak dari mereka yang meminta bantuan padanya. berbagai rangkaian kejadian ia alami.

ia bertemu dengan hantu anak remaja laki-laki yang akan mengikutinya kemanapun ia pergi.

"bantu aku mencari siapa pembunuhku dan aku akan membantumu untuk menolong mereka yang meminta bantuan"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

suara tembakan terdengar sangat jelas. Randi terpaku di tempatnya. ia salah dalam menilai terlalu cepat. ternyata ayah Adnan tidak sepicik itu.

bukan Helmi yang ayah Adnan tembak tapi dua orang yang ada di belakang Helmi dan Randi yang berusaha mencelakai dua pengawal itu.

Helmi masih menutup matanya, kemudian ia membuka mata dan melihat ayah Adnan sedang berdiri di depannya dengan tersenyum.

📞ayah Adnan

saya sudah membereskan satu orang. sisa yang lainnya

ayah Adnan sedang berbicara di telepon dengan seseorang, entah dengan siapa. sementara itu ia menyuruh Helmi untuk diam dengan isyarat jari telunjuknya ia simpan di bibirnya. Helmi mengangguk patuh. ayah Adnan mengirimkan pesan untuk Helmi.

ting.... notifikasi pesan masuk di handphone Helmi. ayah Adnan dengan bahasa isyarat menyuruh Helmi untuk memeriksa handphonenya.

📱 bos Adnan

balurkan darah orang itu ke tubuhmu. berbaringlah seperti kamu seakan-akan sudah mati karena saya tembak. sebelum orang-orang suruhan pria brengsek ini datang

Helmi mengerti maksudnya. ia segera mendekati dua pria yang ditembak ayah Adnan. darah kedua orang itu ia balurkan ke tubuhnya seakan-akan dirinya memang telah ditembak. kemudian ia kembali lagi dan berbaring di dekat Randi.

📞 misterius

bagus.... sekarang bunuh pengawal satunya lagi. setelah itu, orang suruhan ku akan menjemputmu

📞ayah Adnan

baik

ayah Adnan melihat ke arah Randi yang juga sedang melihatnya.

"sekarang giliran mu anak muda. pilih saja, saya mau menembak mu dimana. di kepala, kaki, perut atau di tempat sensitifmu....?" ayah Adnan berbicara sambil mengirimkan pesan untuk Randi

ting.....pesan masuk ke handphone Randi

📱 bos Adnan

kamu tau berakting kan. maka sekarang, tunjukkan bakat akting mu.

Randi membaca pesan dari ayah Adnan kemudian ia mengangguk.

"jangan senang dulu. kamu pikir, hanya kamu yang membawa senjata. saya juga punya. sekarang giliranku yang memberimu pilihan. mau saya tembak dimana bapak Adnan yang terhormat" Randi mengeluarkan senjatanya

"aaaah, saya lupa. kamu kan pengawal, Zidan memilihmu karena pasti kamu berbakat menjadi pengawalnya. saya salah telah meremehkan mu" mata ayah Adnan memicing tajam ke sekelilingnya.

"cepat sekali mereka datang" gumam ayah Adnan

ternyata benar, orang-orang suruhan si misterius itu telah tiba dan mereka sedang bersembunyi memperhatikan suasana.

ting....pesan masuk lagi di handphone Randi

📱bos Adnan

arah jam 3, jam 12

"kamu pikir saya bisa dikalahkan begitu saja. jangan mimpi brengsek" Randi sengaja berteriak agar di dengar oleh seluruh yang ada di tempat itu termasuk si misterius yang menelpon ayah Adnan.

📞 misterius

tembak sekarang juga. bunuh dia, dan buang mayatnya.

(kamu nanti yang akan aku bunuh dan membuang mayat mu) batin ayah Adnan geram

pesan masuk lagi di handphone Randi.

📱bos Adnan

arah jam 9. saya sudah menghubungi Jordan untuk datang menyelamatkan kita namun mungkin masih butuh waktu yang lama. sekarang, cari cara untuk mengulur waktu sebelum Jordan datang

"kamu serius ingin membunuhku. apakah kamu tau, saya sudah lama bekerja di Sanjaya grup. banyak informasi penting yang saya dapatkan. kamu tidak ingin mendengarnya....?" ucap Randi

"saya akan memiliki semuanya, jadi saya tidak butuh informasi recehan mu" jawab ayah Adnan

"sayang sekali. padahal, sebenarnya saya bisa membantu kamu untuk memiliki Sanjaya grup dengan melenyapkan pewaris aslinya

"kamu terlalu banyak bicara. ku tembak saja kau" ucap ayah Adnan

📞 misterius

tunggu. dengarkan dulu apa yang dia katakan. mungkin saja dia berguna sebelum dihabisi

sudut bibir ayah Adnan terangkat. ia mengkode Randi dengan mengedip-ngedipkan sebelah matanya pertanda bahwa rencana mengulur waktu telah berhasil.

"memangnya, informasi apa yang bisa kamu berikan padaku....?"

"tentu saja yang sangat Anda butuhkan"

"katakan sekarang"

"ckckck....kenapa harus terburu-buru. kita bisa duduk santai di warung kopi untuk membicarakannya"

"tidak usah bermimpi untuk santai mengopi, karena sebentar lagi kamu akan berada di alam lain"

"ya sudah kalau tidak mau. haaaah, padahal saya ingin sekali membantu mu untuk melenyapkan Zidan karena itu rencanamu selanjutnya kan. tapi kalau kamu tidak mau ya tidak masalah. padahal saya tau dimana Zidan menyimpan surat wasiat pengalihan warisan"

"membunuh Zidan hal yang mudah. tidak perlu dibantu olehmu, saya mampu untuk menyingkirkannya. sekarang, bersiaplah untuk mati"

📞 misterius

jangan tembak...dia bisa menjadi batu loncatan bagi kita

sayangnya, tanpa mendengar perkataan si misterius di sambungan telepon, ayah Adnan menarik pelatuk pistolnya sehingga suara tembakan terdengar lagi.

dor...

dor...

dor...

"Helmi bangun. Randi, arah jam 3. Helmi arah jam 12" teriak ayah Adnan

Helmi langsung bangun dan segera menangkap pistol yang Randi lemparkan kepadanya.

dor...

dor...

mereka dengan brutal menembaki orang-orang suruhan si misterius. ayah Adnan sendiri menangani di bagian arah jam 9.

karena merasa mereka terlalu banyak, ketiga pria itu bersembunyi di balik mobil mereka.

Randi dan Helmi terus saja menembak begitu juga dengan ayah Adnan.

"arah jam 9 sudah beres" ucap ayah Adnan

"bagian saya masih banyak. ampuuuuun sial.... pelurunya habis" Helmi melempar pistolnya

"terus bagaimana. malah Jordan belum datang juga" ucap ayah Adnan

tentu saja jumlah mereka sekarang tidak seimbang dengan musuh yang ada saat ini. seandainya para musuh tidak membawa senjata, Randi dan Helmi bisa mengatasinya. namun keduanya tidak mungkin maju melawan dengan tangan kosong sementara para musuh membawa senjata di tangan mereka. itu mati konyol namanya.

📞 misterius

berani-beraninya kamu menipuku. akan ku penggal kepalamu brengsek

📞ayah Adnan

saya sangat menantikan itu pengecut

ayah Adnan sengaja memperbesar speaker handphonenya agar kedua pengawalnya dapat mendengar percakapannya.

📞 misterius

hahahaha....dasar bodoh. kamu pikir saya tidak punya perencanaan yang matang sebelum bertindak. handphone yang kamu pegang sekarang dalam hitungan ke tiga, semuanya akan meledak dan kalian akan menyusul si Burhan sialan itu ke neraka

ketiga pria itu saling pandang, masih dengan mendengarkan suara tertawa di sebrang sana. Ayah Adnan segera berdiri dan melempar handphone itu ke arah para musuh.

saat melempar, ayah Adnan di tembak hingga mengenai lengannya.

"aaaaggghhhh"

"pak Adnan" teriak Helmi dan Randi

mereka menarik ayah Adnan duduk kembali. darah mengucur dari lengan pria itu.

sraaak....

Randi merobek lengan kemejanya dan mengikatnya di lengan ayah Adnan

handphone yang di lempar ayah Adnan mendarat tepat di depan para musuh mereka.

"handphone...?" semuanya saling pandang

tit....tit...tit...tiiiiiiiit

Buuuummmmm.....

ddduuaaaaarrrrrr.....

handphone itu meledak dengan ledakan cukup besar dan keras. semua yang berada di dekat handphone itu, mereka tidak selamat dan mati akibat ledakan itu.

"huufftt.... untung saja" Helmi mengusap dadanya

"bapak tidak apa-apa...?" tanya Randi

"bohong kalau saya bilang tidak apa-apa. ini sangat sakit" ringis ayah Adnan

dor...

dor....

suara tembakan kembali terdengar, entah sedang berhadapan dengan siapa para musuh mereka itu.

"pak Adnan, Randi, Helmi" teriak Jordan dengan keras

ternyata bala bantuan telah datang. musuh mereka dibantai habis oleh Jordan dan anak buahnya.

"kami di sini Jo, di balik mobil" jawab Randi dengan suara keras

Jordan berlari menghampiri ketiga pria yang sedang membutuhkan bantuan itu. setibanya, ia melihat ayah Adnan bersandar dengan lengan terluka karena tertembak.

"pak Adnan, bapak baik-baik saja...?" tanya Jordan

tidak menjawab namun ayah Adnan hanya menampilkan senyum dan menahan sakit. Jordan segera mengiring mereka ke mobilnya dan pergi dari tempat itu. untuk mobil yang di kendarai ayah Adnan, Jordan menyuruh anak buahnya untuk mengurusnya.

2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai juga di rumah sakit. ayah Adnan segera ditangani oleh dokter.

"bagaimana dokter...?" tanya Randi

"pak Adnan tidak apa-apa, lukanya tidak terlalu dalam. untungnya peluru hanya melesat dan mengenai tidak begitu dalam" jawab dokter

"syukurlah. terimakasih banyak dokter" ucap Jordan

"sama-sama"

ketiga pria itu masuk ke dalam kamar yang di dalamnya ada ayah Adnan sedang beristirahat.

"terimakasih, kalian telah menyelamatkan ku" ucap ayah Adnan

"sama-sama dan maaf juga pak" ucap Helmi

"maaf untuk apa...?"

"maaf karena tadi saya sempat berniat ingin menghabisi bapak karena saya pikir bapak penghianat tapi ternyata itu hanya akting semata" jawab Helmi

"kalau saya berhianat, saya pantas di habisi. lakukan jika suatu saat saya melakukan itu" ucap ayah Adnan

"saya penasaran. bagaimana ceritanya sehingga seperti itu...?" tanya Helmi

"ceritanya seperti ini"

*flashback

bughhh....

"maaf...maafkan saya"

"buta kamu ya. jalan sebesar ini masih juga kamu tabrak bos saya"

"sekali lagi maaf, saya tidak sengaja"

"tidak apa-apa. maaf juga saya telah menghalangi jalanmu"

"terimakasih, terimakasih banyak" memeluk ayah Adnan dan membisikkan sesuatu

"ikuti perintah yang dikatakan orang di dalam handphone ini kalau kamu ingin selamat. jangan sekali-kali menghubungi bantuan, karena pesan-pesan dan panggilan yang kamu lakukan akan ketahuan oleh kami. kami selangkah di depanmu direktur baru" bisiknya menyimpan sebuah handphone di kantung jas ayah Adnan

"ah tidak apa-apa, jangan terlalu berlebihan"

mereka semua masuk ke dalam warung makan. ayah Adnan mengambil handphone itu dan melihat siapa yang tertulis di layar handphone itu dan ternyata nama yang tertulis adalah misterius.

Ayah Adnan sengaja memasang headset di telinganya agar diperkirakan ia sedang mendengarkan musik namun ternyata ia sedang mendengarkan si misterius itu berbicara.

📞 misterius

saya tau kamu sudah mendengarku. jalan yang kalian lalui terjadi kecelakaan, itu adalah perbuatanku. suruh kedua pengawalmu untuk mencari jalan yang lain.

"ada apa, kenapa ramai sekali...?"

"sepertinya telah terjadi kecelakaan. kita tidak bisa lewat"

'apa tidak ada jalan yang lain...?"

"ada, kalau bapak mau, kita bisa melewati jalan itu"

"lewat jalan itu saja"

📞 misterius

bagus. di jalan yang akan kalian lalui jalurnya sudah kami rubah. dengarkan saya baik-baik. setelah tiba di hutan, akan ada orang suruhan ku yang akan menghabisi kedua pengawalmu. tugasmu sekarang adalah, berpura-pura tidur sampai semuanya selesai. lakukan sesuai perintahku jika kamu ingin selamat

Ayah Adnan berpura-pura tidur sesuai perintah orang misterius itu. bahkan saat ada mobil yang menabrak mereka dari arah belakang, ia tetap pura-pura tidur tidak mendengarkan.

braaaakkk...

"brengsek, akan kubunuh dia" geram Randi

semuanya terjadi seperti yang mereka alami. dimana Randi membalas menabrak mobil hitam itu dan akhirnya jatuh ke dalam jurang.

"huufftt... hampir saja"

saat kedua pengawal itu bersandar di mobil, ayah Adnan bangun dari pura-pura tidurnya.

📞 misterius

pengawalmu ternyata tangguh juga. tapi tidak apa-apa, karena sekarang kamu sendiri yang akan menghabisi mereka.

📞ayah Adnan

jangan mimpi

📞 misterius

lakukan atau kamu akan menyesal. kamu tau, saya bisa menghabisi semua keluargamu jika kamu tidak menurutiku

📞ayah Adnan

saya rasa, tidak segampang itu kamu akan menghabisi Zidan

📞 misterius

hahahaha....jangan berlagak bodoh. kamu pikir saya tidak tau siapa keluarga aslimu. saya akan membunuh mereka dalam hitungan detik jika kamu tidak menuruti perkataanku

ayah Adnan mengambil handphonenya. handphone yang lain yang tidak akan diketahui oleh si misterius jika dirinya mengirim pesan kepada orang lain. ternyata, ayah Adnan mempunyai dua handphone. satu untuk menghubungi keluarganya dan satunya lagi untuk menghubungi Zidan dan pengawalnya. hal ini ia lakukan untuk berjaga-jaga jangan sampai El dan Alana mengambil handphonenya meskipun itu mungkin tidak akan terjadi namun tetap saja dirinya harus siap siaga.

dan saat ini handphone yang dipakai ayah Adnan untuk menghubungi Pram adalah handphone yang ia pakai untuk menghubungi istri dan anak-anaknya.

📱Pram... apakah keluargaku baik-baik saja. dari pak Adnan Rasyid

sengaja menuliskan nama karena Pram tidak mengetahui nomornya yang satu ini

📱 mereka baik pak. semuanya dalam pengawasanku. bapak tidak perlu khawatir. balas Pram

ayah Adnan tersenyum lega, ternyata keluarganya baik-baik saja. ia mengirimkan pesan kepada Jordi. untungnya saat menyimpan nomor Jordi, ayah Adnan menyimpan nomor pria itu di kedua handphone yang ia pegang

📞ayah Adnan

akan saya lakukan perintahmu

📞 misterius

bagus. lakukan sekarang juga

"Tuhan masih melindungi kita. ngomong-ngomong, saya suruh kamu tembak balik kenapa kamu tidak menembaknya...?"

"saya lupa bawa pistol"

puuukkk...

"kebiasaan banget sih kamu"

"ya maaf. lagian kan sekarang kita sudah selamat"

"siapa yang bilang kalian telah selamat...?" ayah Adnan menodongkan pistol di kepala Helmi

semuanya terjadi sesuai dengan yang mereka alami. dari ayah Adnan berpura-pura menjadi penghianat. saat ayah Adnan ingin menembak Helmi namun ternyata bukan Helmi yang ia tembak namun dua orang yang berada di belakang pengawalnya. semuanya terjadi sampai akhirnya terjadi saling tembak-menembak karena ayah Adnan dan kedua pengawalnya melakukan perlawanan.

hingga akhirnya bala bantuan datang dan mereka terselamatkan*.

1
Silvi Vicka Carolina
kepala bukan kelaparan
Silvi Vicka Carolina
kehabisan batrei ...mknya lemes
Mey Ana
Luar biasa
Nggenk Topan
next
Mey Ana: bagus ceritanya....seru....
total 1 replies
Anonymous
alur berantakan...
Nggenk Topan
melati kan adik kelas sm dgn alana, skrg kok sekelas dgn Leo dkk...?
Rifandi Ahmad
Luar biasa
Nggenk Topan
cerita yg bagus... lanjut thorrrr
Nggenk Topan
Luar biasa
Suliani Ani
Kecewa
Rudi Fahrudin
Luar biasa
Bunda Silvia
astaga jangan2 anak vania buat tumbal ratu sri dewi secara baharudin kan pasanganya
Bunda Silvia
aduh jangan sampai buat wadah baru jin ratu sri dewi
Bunda Silvia
bocah2 smbrono
Doni Gunawan
cerita yg bagus ada tawa cenda sedih dan horor juga sebuah persahabatan yg erat dan perjuangan yg hebat
Doni Gunawan
selamat ya adam yg konyol akhirnya kau dapatkn cinta mu
Doni Gunawan
lanjut
Doni Gunawan
lanjutkan
Doni Gunawan
selamat ya adam
Doni Gunawan
selanjutnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!