Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.
Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.
Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Menolak
"Aku menyerah, kau boleh mentertawakan aku sekarang. Mulai sekarang aku akan memintanya setiap aku mau dan kau tidak boleh menolaknya. Karena seluruh yang ada di dirimu adalah milikku." Reyhan menatap intens pada kedua bola mata Jenny dengan tatapan serius.
Jenny terkejut saat mendengarkan ucapan Reyhan, dia menatap Reyhan yang sedang berada di atas tubuhnya. Saat itu dia belum sadar 100 persen dari rasa ngantuknya "Aku sudah mengatakan kepadamu, aku tidak akan memberikannya lagi. Jadi nikmati saja penderitaanmu. Aku mau tidur lagi!"
Reyhan tak ingin mendengarkan ucapan Jenny "Hentikan permainan kekanak-kanakan mu itu. Kita sudah dewasa tentunya menginginkan hal ini. Pilih saja mau aku paksa atau menikmatinya bersama."
"Aku ngantuk, Rey. Lebih baik kamu pakai lagi pakaianmu itu!"
Jenny mendorong tubuh Reyhan, tapi tubuh kokoh seperti itu sulit untuk di kalahkan.
"Kau tidur saja, aku hanya ingin meminjam tubuhmu."
"Kau pikir aku barang?" Jenny merasa tersinggung.
Reyhan tak menggubris perkataan Jenny, tangannya kembali mendominasi bagian bawah Jenny, bergerak maju mundur dengan ritme pelan. Jenny mencoba untuk melepaskan tangan Reyhan tapi sentuhan itu malah membuatnya hilang kesadaran.
"Rey, lepaskan akhh... "
Reyhan tersenyum puas saat mendengar de sa han keluar dari bibir Jenny, dia semakin mempercepat gesekan tangan itu di bagian intinya.
"Rey... akh... lepas...akh..."
Jenny semakin men de sah saat mulut Reyhan melahap bulatan indah di dada Jenny, lalu menyesap bagian pu ting nya dengan kuat di tambah gerakan lidah yang menari nari disana.
Tubuh Jenny menggelinjang hebat merasakan kenikmatan bagian atas dan bawahnya, sampai rasa ngantuk itu hilang berubah menjadi rasa naf su yang meronta ronta ingin lebih dari itu.
"Reyhhhh... "
Jenny sudah terbawa ke dalam pusaran gairah yang Reyhan ciptakan, "Kau menikmatinya bukan?"
"Akh... berhenti Rey!"
Tidak dipungkiri Jenny memang menginginkannya lagi, tapi dia takut hamil jika terus-terusan melakukan itu bersama Reyhan karena dia sadar pernikahan mereka hanya satu bulan saja.
Jenny mencoba untuk menepis tangan Reyhan yang terus saja mengobrak abrik miliknya , gerakan jemari di bawah sana membuatnya menggila.
"Akhhh... Rey.. le..pas...akhhhhh.. "
Akhirnya Jenny merasakan ada yang tumpah dibawah sana sampai dia mengerang dan mencengkram lengan Reyhan yang terus menggerakan jemarinya semakin cepat memainkan miliknya. Jenny menegangkan tubuhnya menahan desakan itu keluar sampai tubuhnya seperti tersengat listrik.
"Akhhh.... " Erangan itu begitu terdengar indah di kuping Reyhan.
"Kau bahkan sangat menikmatnya, Jenny!" Reyhan menyeringai.
"Tapi Rey... "
Karena masih ada penolakan dari Jenny. Reyhan menggeser tubuhnya, dia mulai mencumbu milik Jenny yang sudah membasah dan menghisap semua ca..iran itu, dan lidahnya dengan telaten ngobrak abrik ke bagian dalamnya.
Jenny semakin kehilangan akal karena ulahnya itu, semakin menggelinjang, membuatnya gila dan meracau, apalagi saat Reyhan terus menghisapnya dengan kuat.
"Akh.. Rey... "
De sa han itu pertanda Jenny ingin Reyhan terus meneruskan aksinya karena kini tangannya bukan mendorong Reyhan tapi terus menekan kepala Reyhan untuk terus menobrak abrik miliknya.
Mulut Reyhan masih saja mendominasi bagian bawah Jenny, Reyhan tak ingin melakukanya dengan kasar atau pemaksaan karena rasanya akan hambar jika hanya dia yang menikmatinya saja.
Rasanya sangat geli saat lidah yang dingin itu terus menerus me lu matnya lalu bergerilya disana memainkan benda kecilnya .
Jenny reflek mengangkang lebih lebar agar Reyhan lebih leluasa bermain disana dan terus menekan kepala Reyhan dan mere mas rambutnya.
"Akhhh... " suara indah itu keluar lagi dari mulut manis Jenny memenuhi kamarnya. Ini kedua kalinya miliknya tumpah membuatnya tak berdaya.
Semua yang tumpah di milik Jenny dihisap oleh Reyhan sampai habis lagi , rasanya tubuh Jenny seperti sedang tersengat listrik berkali-kali, sampai nadinya berdenyut sangat hebat, seakan seluruh darahnya ikut terhisap oleh Reyhan membuat aliran darah bergerak bebas di dalam tubuhnya.
Reyhan kembali menindih tubuh Jenny yang sudah terbedaya oleh ulahnya, dia ingin mencium bibir Jenny tapi Jenny malah menghalanginya dengan tangan.
"Kau masih menolak?" Reyhan merasa kecewa.
"Bukan begitu, aku baru saja bangun tidur dan belum menggosok gigi."
Reyhan menyingkirkan tangan Jenny yang menutupi mulutnya, dia mencium bibir Jenny dan menyesapnya, "Tidak perlu, semua bagian tubuhmu sangat wangi, aku menyukainya."
Reyhan mencumbu kembali bibir Jenny dengan lembut, dan tangannya terus me re mas bulatan indah di dada Jenny .
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...