NovelToon NovelToon
My Kenzo

My Kenzo

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: KOHAPU

"Aku akan membiayai kuliah adikmu, membebaskan kakakmu dari penjara. Syaratnya, temani aku tidur..." bisiknya, terdengar arogan.

Hal gila, pria berwajah rupawan super kaya mengatakannya padaku. Sudah gila!! Dia pasti sudah gila!!

Jangan berharap aku ini wanita cantik bertubuh menggoda, bak gitar spanyol. Tidak, aku tidak cantik sama sekali. Aku bagaikan gajah besar yang paling dihindari pria manapun.

Namun, pria aneh ini memintaku menemaninya tidur? Mengikutinya kemanapun dirinya pergi? Bahkan harus memakan apapun yang dimakannya...

Selama dua tahun, aku mengalami penyiksaan, berat badanku turun drastis. Hingga aku sudah muak, bagaimana caranya punya pacar jika harus menjadi bantal guling baginya? Aku juga memerlukan pasangan hidup.

"Maaf, aku mengundurkan diri, adikku sudah lulus kuliah..."

"Gaji dua kali lipat, tetap ikuti aku dan temani aku tidur..." jawabnya, sembari meminum secangkir kopi hangat.

"Bukan, masalah gaji, aku tidak ingin citraku sebagai gadis baik-baik rusak. Memiliki pacar, menikah, adalah tujuan hidup semua wanita. Jika terus menerus menjadi bantal guling bagimu, bagaimana aku akan menikah nanti!!"

"It's so simpel... marry with me...!!"

Orang tidak waras ini, benar-benar menyebalkan...

💐 Warning!!🍀🍀🍀🍀

🥀 Menyebabkan baper parah tersenyum dan menangis sendiri tidak jelas.
🥀 Cover bukan milik penulis.
🥀 Dilarang plagiat.
🥀 Buatan seorang amatir yang ingin belajar menulis. Tidak menjanjikan novel sesempurna karya author pro.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjual

"Kenapa Cindy menelfon?" Amel mengenyitkan keningnya, masih memegang tongkat mop ditangannya.

"Tidak disuruh pun aku akan kuras habis!! Aku akan menyedot semuanya seperti es boba!! Puas!?" bentak Kenzo mematikan panggilan Cindy, dengan kemarahan yang sulit dibendung. Memegang cairan semprot pembersih kacanya.

Pasalnya situasi benar-benar kondusif saat ini, Amel terpojok, kembali membuat kesalahan lagi, dengan diam-diam memakan cup mie instan. Sesuatu yang ditemukan Kenzo dalam gudang kantor FIG Group, wanita gemuk itu memakan mie kemasan.

Hukuman? Tentu saja, hukuman yang paling disukai pemuda itu. Membiarkan Amel masih menegang tongkat mop, sementara cairan pembersih kaca masih ditangan Kenzo,"Aku akan menghukummu," ucapnya saat itu dengan napas menggoda mendekati bibir Amel. Sebelum akhirnya, panggilan dari Cindy merusak semuanya.

Amel melarikan diri ke dekat pintu, dimana banyak pegawai lalu-lalang, tidak mungkin Kenzo akan menghukumnya di hadapan semua orang kan? Fikirkan pintar seorang Amel.

Membiarkan Kenzo mengangkat panggilan dari Cindy menggunakan handphone Amel.

"Ini..." Kenzo menghela napas kasar, berjalan keluar penuh kekecewaan, mengembalikan handphone Amel.

"Kenapa marah? Kalau tersenyum kamu terlihat tampan..." gadis gemuk itu menunjukkan deretan gigi putihnya, bagaikan iklan Pepsodent, menarik sudut bibir Kenzo dengan jarinya. Membuatnya tersenyum.

Amel dapat mengendalikannya dengan mudah. Sesuatu yang psikiater atau obat-obatan pun sulit dilakukan. Membutuhkan Amel, itulah dirinya yang lemah saat ini.

Emosinya yang meluap-luap terkendali dengan mudah, hatinya bagaikan peliharaan yang terikat dengan rantai. Rantai yang dimiliki wanita di hadapannya.

"Amel, ada yang ingin aku katakan padamu..." ucapnya menatap penuh keseriusan. Mata yang jernih bagaikan dapat menenggelamkannya menatap dalam padanya.

"Apa?" Amel mengenyitkan keningnya, berdebar? Itulah yang terasa saat ini.

"Aku..."

Aku mencintaimu, ibumu sudah menyerahkanmu dari dahulu. Karena itu tidak peduli apapun, menikahlah denganku. Aku tidak ingin kehilanganmu... begitulah kata-kata yang disusun Kenzo di dalam otaknya.

"Aku apa?" tanya Amel penuh kesungguhan.

"Office boy!! Buatkan dua es lime tea!! Gula low kalori!! Bawa ke ruangan komisaris..." Sera tiba-tiba melewati ruangan tersebut, mengikuti langkah kaki George, memberi perintah pada Kenzo dan Amel.

Aku benar-benar akan menyedot mereka hingga habis, seperti es boba... geramnya benar-benar diambang batas kekesalannya.

"Ayo kita buat lime tea..." Amel menatap Kenzo yang terdiam. Kemudian menarik jemari tangannya menelusuri lorong. Wajah muram pemuda itu kembali tersenyum. Bergandengan tangan dengannya membawa, alat-alat kebersihan.

Cinta itu mahal, memerlukan makanan mewah, sinar lilin yang redup, serta alunan musik untuk bersemi...

Cinta itu mahal, memerlukan sekotak perhiasan untuk membuatnya setia...

Namun, jika mendapatkan cinta yang tidak mahal dalam genggamanku ini, itu sudah cukup untukku. Cinta yang murah, namun hati wanita yang memilikinya bagaikan berlian...

Bahagia tanpa makan malam romantis, dan ribuan hadiah... Hanya bahagia dengan menggengam erat jemari tangannya. Cinta yang indah, jika bisa aku ingin menukar hidupku untuk memilikinya...

***

George melonggarkan dasinya, duduk di kursi kebesarannya, tidak konsentrasi bekerja hingga hari menjelang sore. Menghela napasnya, sedih? Raut wajah Cindy tidak menampakkan kesedihan. Wanita itu menonggakkan kepalanya, dengan wajah menerima terpaan angin bagaikan kebebasan. Sejenak, wajah putri pemilik pabrik 10 tahun yang lalu terlihat. Wanita arogan, cerdas, tegas, yang mendominasi.

Cemas? Mungkin dirinya cemas, namun lebih seperti kehilangan. Cindy yang penurut, wajah hangat, wanita bodoh itu menghilang. Wajah yang selalu makan siang dengannya.

Namun, dirinya seharusnya kini bahagia, bukan? Sera yang lebih cantik, cerdas, serta mandiri, selalu menemaninya. Kini berada di pangkuannya tanpa satupun status sebagai penghalang lagi, jemarinya merayap, di balik celah kancing kemeja George. Hingga, telpon kantor tiba-tiba berbunyi, menghentikan segalanya.

Sera menghela napas kasar, mengangkat telfon,"Selamat sore, Kantor komisaris Perusahaan F..." kata-katanya terpotong.

"Aku ingin bicara dengan George, menawarkan sisa sahamku..." ucapnya dari seberang sana, suara yang dikenali Sera.

"Sayang, Cindy menghubungimu, menawarkan untuk menjual sahamnya..." Sera menyerahkan telpon kantor pada George. Berjalan ke sudut ruangan mulai duduk, membuka media sosial di smartphonenya menghilangkan penat.

"Ada apa?" tanya George menghela napas kasar.

"Aku ingin menjual sahamku, itu lebih baik daripada menariknya bukan...?" Cindy tersenyum di seberang sana.

"Kenapa tiba-tiba ingin menjual seluruhnya dengan cepat?" George kembali bertanya.

"Aku ingin berinvestasi di tempat lain. Melihat kalian bersama cukup menyakitkan, walaupun hanya pada rapat pemegang saham sekalipun..." ucapnya dengan suara bergetar, bagaikan seorang mantan istri yang masih mencintai mantan suaminya.

Pria itu berfikir sejenak,"Aku hanya dapat membeli 23%-nya saja," jawabnya.

"Tidak apa-apa, 17% sisanya akan aku tawarkan pada orang lain... besok aku akan datang, tolong bantu persiapkan kelengkapannya..." ucapnya mematikan panggilan.

"Wanita bodoh tidak berdaya, ingin bergerak tapi tidak dapat berbuat apa-apa. Memilih mundur, memang langkah yang bagus untuk pengecut sepertinya..." cibir George meletakkan telpon kantornya.

"Sudah selesai?" Sera meletakkan smart phonenya, menanggalkan pakaiannya tanpa ragu, berjalan mendekati George. Tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya.

"Hari ini kamu pasti lelah, aku akan menghiburmu..." lanjutnya.

***

Menangis? Tidak, saat ini Cindy tersenyum, bahkan tertawa mengerikan, salah maksudnya tertawa bahagia. 23%+21% dirinya tidak bisa membayangkan wajah George saat mengalami kerugian besar nantinya.

"17 % lainnya?" Kenzo mengenyitkan keningnya, sembari membaca sebuah artikel di tab-nya.

"Aku akan menjualnya di bawah harga pasar, yang penting laku sebelum seminggu bukan?" tanyanya.

"Tiga hari lagi batas waktunya..." gumamnya, melemparkan tab-nya ke atas sofa ruang kerjanya. Berjalan beberapa langkah menatap tajam,"Jika terjadi sesuatu jangan menghubungiku atau Amel, hubungi asistenku!!"

Kejadian tadi siang masih diingat olehnya, tidak mudah menangkap basah Amel melanggar aturan yang dibuatnya. Hukuman? Semua gagal total, mengatakan perasaannya pun diganggu oleh Sera.

"Omong-ngomong kelihatannya kamu tidak akan tinggal lama di sini? Setelah ini kalian akan kemana?" tanyanya.

"Jepang..." jawab Kenzo, meminum seteguk dari kaleng soda berwarna merah.

"Ingin mengembangkan bisnis disana? Apa ada proyek besar?" Cindy terlihat penasaran.

"Tidak, hanya saja ingin berlibur bersamanya," Kenzo menghela napas kasar, rasa kesalnya menghilang begitu saja. Liburan bersama yang hangat di negara yang dingin, itulah yang ada di imajinasinya.

"Kenzo, aku penasaran dengan satu hal. Kenapa kamu bisa menyukai Amel?" Cindy terlihat antusias mendengarkan jawaban.

"Wajah cantik mudah ditemukan, tapi hati yang tulus tidak..." jawaban ambigu keluar dari mulutnya.

Alasan Kenzo menyukai Amel? Janji saat kecil? Tidak, bukan hanya karena itu. Namun, bagaikan suatu keajaiban baginya.

Menatap wajah itu ketika tertidur, hatinya berdebar cepat, rasa nyaman menyeruak kala menyentuhnya, membuat Kenzo dapat tertidur dengan nyenyak.

Hati yang hangat, terasa baik dan tulus. Itulah Teddy Bear-nya, pelukan hangat yang membuatnya merasa aman, tidak tinggal seorang diri lagi. Satu-persatu kebaikan hati Amel yang terlihat di matanya, membuat Kenzo semakin menginginkannya.

Mungkin itulah perbedaan boneka Teddy bear dan Barbie...

Pangeran jahat akan menyukai putri cantik, kemudian berperang memperebutkan nya, seperti dalam film atau novel? Tidak, pangeran jahat lebih menyukai Dugong, apa tidak boleh? Menyelam ke dasar laut untuk mendapatkannya.

Jika begitu hidup bahagia selamanya antara putri dan pangeran akan terwujud, tanpa peperangan, memperebutkan gadis cantik.

Dua antagonis yang berakhir bersama, bahagia dalam kegelapan di kastil dingin mengerikan. Antagonis juga berhak untuk bahagia, bersama Dugong nya...

Bersambung

1
tina syam
smpe kesemutan gak tuhh... moga2 gak smpe patah ya kenzo 🤣🤣
tina syam
berhenti slu mengataix Dugong thor.. 😅🤣
herlina khoirunnisa
Luar biasa
Ika
the best cerita nya Thor😍😍
Muhammad Irsyad Rizqullah
Luar biasa
Cahaya Rosella
jangan pe balik ma Gilang, aq gak rela thot
Cahaya Rosella
maaf Thor, aku skip karena udah baca di bagiannya Tomy

gak mau baca Lagi karena aku nangis beneran nangis kaya ditinggal mantan pas lagi sayang sayang ya
Cahaya Rosella
gilang kebakaran jenggot
Evi
😆😆😆😆😆😆😆
Evi
ini fakta,, banyak mengaku saudara sahabat teman tapi ujung"a mereka menjerumuskan,,
jd lebih baik lebih waspada lagi jgn muda percaya pada siapapun itu
Evi
kata"yg manis/
uangkapan cinta yg tulus
Evi
org yg di posisi ini sangat beruntung karena dicintai begitu besarnya
Rhyna e Krebo
seeerrruuuu bgt ceritanya Thor 😭😭😭😭😭😭 kenapa baru Nemu🤧🤧
Rhyna e Krebo
sumpah Thor aku ngakak bgt,Kenzo lucu 😭😭
ummah intan
karya yg bagus
M.ASROR EL HUDA
Luar biasa
ummah intan
knp Kenzo mendekati Amel pdhl dia tahu klo Gilang mencintai amel
MommyZoy
Luar biasa
Sapilah Saputri
gimana cerita'y si Mona sm si Gilang sepupu tapi kaya orang asing ketemu dan Gilang suka 🤔 ini Mona dan Gilang yg sama kan
Titin Tri Utami
wkwkw jangan patah semangat Mel... jodoh terindah pasti untuk mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!