Seorang pembunuh bayaran harus mati ditangan sang kekasih. Namun tiba-tiba dia terbangun di sebuah tempat yang bernama lembah Iblis.
Seperti namanya lembah itu terkenal seram dan penuh dengan misteri. Banyak orang yang masuk kedalam lembah tersebut namun tidak pernah kembali lagi.
Bagaimana jadinya jika seorang pembunuh bayaran di buang ke tempat itu?
Ternyata jasad yang tempati oleh si pembunuh bayaran, adalah putri dari seorang perdana menteri. Gadis itu menjadi korban penculikan sekaligus pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Mampukah gadis itu keluar dari lembah iblis dan membalas semua dendam sang pemilik tubuh?
Baca keseruannya disini🥰🥰🥰🥰. Jangan lupa dukungannya agar bisa semangat dalam berkarya. Terima kasih😘💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembicaraan Kaisar dan Ratu
Cukup sulit melakukan perjalanan disaat musim dingin seperti ini. Suhunya lebih dingin dari yang ia kira. Jiang He jadi agak menyesal setelah memasuki wilayah pegunungan Naga.
"Ada apa?" tanya Raja Ji . Dia merasa Jiang He dalam suasana yang tidak baik. Dari tadi hanya diam saja dengan wajah cemberut.
"Tidak seharusnya Kita kesini saat ini. Padahal Hamba sudah membayangkan tinggal dikota selama musim dingin. Meski tidak tinggal dirumah kediaman Perdana menteri, seharusnya di penginapan pun tidak masalah. Bisa santai di dalam rumah menikmati kehangatan. Tidak seperti saat ini," kata Jiang He dengan muram.
"Kalau Kamu mau kembali ke Kota , Aku bisa mengantar," kata Raja Ji dengan santai.
"Tidak perlu. Sudah terlanjur disini lebih baik lanjut saja."
Raja Ji tidak lagi menanggapi. Ia pun agak menyesal. Apalagi pakaian yang ia pakai tidak bisa menghangatkan tubuhnya sama sekali. Suhunya sangat dingin sekali. Keduanya saat ini sedang duduk di depan api unggun.
Liong sedang berkeliling untuk mencari sesuatu untuk bisa mereka makan. Namun sudah sekian lama berkeliling, tidak ada tanda-tanda untuk kembali.
"Untuk rencana pernikahan Kita...apakah_"
"Bukankah semuanya sudah selesai? Keluarga yang Mulia pasti juga tidak mau lagi memiliki seorang menantu seperti Hamba. Yang Mulia juga bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari Hamba. Jadi...lebih baik tidak usah dibicarakan lagi. Lagi pula untuk saat ini Hamba tidak berniat untuk menikah. Tugas Hamba masih banyak."
Belum juga Raja Ji menyelesaikan ucapanya, Jiang He sudah memotongnya. Ia pun terdiam mendengarnya. Apa yang dikatakan Jiang He memang benar.
Yang tidak diketahui oleh keduanya , Yang Mulia Kaisar telah mendengar jika Jiang He kembali pergi dari rumah. Ia dan sang istri sedang membahasnya.
"Sebenarnya yang diminta Nona Jiang itu termasuk masuk akal. Dia hanya ingin menjadi istri satu-satunya Raja Ji. Tidak seharusnya Kita membencinya," kata Kaisar Wang Ming dengan lembut.
"Hamba juga mengerti. Hanya saja sikapnya sangat tidak sopan. Lagi pula Kita juga belum tahu apa yang ia lakukan selama ia menghilang. Entah apa yang diucapkannya itu benar atau tidak."
"Semuanya benar."
"Maksud Yang Mulia?"
"Putra Kita sudah memeriksa semuanya. Bahkan orang yang menjadi dalangnya pun sudah ketemu."
Ratu merasa kaget saat mendengarnya. Meski begitu ekspresinya tetap tidak berubah. Ia masih merasa kesal paa Jiang He.
"Bagaimana perasaan Ratu jika tiba-tiba Aku memiliki seorang selir?"
Deg!
"Apa maksud yang Mulia? Apa yang Mulia berniat menduakan hamba?" tanya Ratu dengan ekspresi kecewa yang tidak bisa ia sembunyikan.
"Bagaimana perasaan_"
"Yang Mulia jahat! Bukankah Ynag mulia sudah janji untuk tidak memiliki wanita lain selain hamba," teriak ratu sembari menangis. Yang Mulia Kaisar merasa agak tak berdaya melihat ratu seperti itu.
"Itulah yang akan Nona Jiang rasakan saat suaminya memiliki wanita lain selain dirinya. Jadi dia memberikan syarat seperti itu. Bagaimana rasanya?" tanya Kaisar dengan lembut. Tatapanya sangat teduh . Membuat tangis Ratu langsung berhenti.
"Apa Yang mulia mau membela Nona Jiang?"
"Bukannya membela. Aku hanya ingin mencoba membuat Ratu untuk berada diposisinya. Menurutku gadis itu sangat menarik. Dia berani mengutarakan keinginannya dihadapan Kita secara langsung. Bahkan dari tatapannya Aku bisa melihat tekad yang sangat kuat. Tidak ada keraguan maupun rasa takut sama sekali. Aku merasa bersalah karena membuatnya harus kembali pergi dari rumahnya."
"Mungkin saja dia memiliki lelaki lain diluar sana."
"Raja Ji memberikan kabar padaku. Saat ini ia sedang bersama dengannya."
"Apa!!!!" Ratu langsung berdiri sangking terkejutnya.
"Apa yang Mulia bercanda?"
"Apa mukaku terlihat bercanda?"
"Bukankah Dia keluar untuk menangkap para pembunuh? Kenapa bisa bersama dengan gadis itu?"
"Raja Ji tidak menjelaskannya dengan rinci. Namun mereka sedang pergi ke pegunungan naga."
"Apa yang akan mereka lakukan?"
Kaisar menghendikkan bahunya . Ia pun belum mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan putra dn calon menantunya. Namun ia sudah yakin untuk menjadikan Jiang He sebagai calon menantunya.
"Yang Mulia harus mengawasi mereka degan benar."
"Tenang saja."
cocok