NovelToon NovelToon
Bukan Menantu Pilihan

Bukan Menantu Pilihan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:438k
Nilai: 4.9
Nama Author: M.J.M

WARNING. Bijaklah dalam membaca ada dua satu plus plus nya di sini. 📣

Yumna gadis muda yang tinggal seorang diri di sebuah desa.
Terpaksa harus menikah dengan laki-laki yang tidak dia kenal.

Hanya karena salah paham, warga memaksa Yumna untuk menikah dengan david, laki-laki yang dia tolong semalam.

Bagaimana kah kisah Yumna dan David selanjutnya?.
Akankah benih-benih cinta hadir di hati mereka?.

Lalu akankah pernikahan mereka di terima oleh keluarga David??.

Sedangkan David sendiri sudah di jodohkan oleh orang tuanya.

penasaran???
yuk tambahkan ke favorit jangan lupa like and komen nya juga ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.J.M, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya buka puasa :) Make love

"Sayang," panggil David dengan membawa teh, su*su ibu hamil rasa coklat dan beberapa cemilan.

"Ya mas," sahut Yumna, sambil merapikan mukena dan sajadah.

"Kamu habis ngapain?"

"Habis shalat duha mas," jawab Yumna tersenyum, sambil menyalami tangan David.

"Sini!" panggil David sambil menepuk-nepuk sofa di sebelahnya, Yumna tersenyum kemudian duduk di sebelah David.

"Ini minum dulu su*su hamilnya," David menyodorkan su*su yang dia pegang pada Yumna.

"Habisin! biar kamu dan calon anak kita sehat," sambung David sambil mengelus pelan perut yumna, kemudian David meminum teh yang dia bawa.

"Mas, aku pingin ziarah ke makam Mamah, semenjak menikah aku belum ziarah ke sana, boleh nggak mas?"

"Boleh dong, lusa kita ke sana ya, karena kalau besok nggak enak sama Omah, Ratih" jawab David.

"Beneran mas?" tanya Yumna antusias, David tersenyum dan mengangguk.

"Terima kasih mas," ucap Yumna dan memeluk David.

"Iya, sama-sama," jawab David tersenyum.

"Tapi mas Omah itu siapa?" tanya Yumna penasaran.

"Omah Ratih itu, adalah ibu dari Papah, dia satu-satunya Omah aku yang tersisah, kalau dari Mamah aku nggak punya nenek," jelas David sambil mengelus rambut Yumna lembut.

"Oh," Yumna hanya ber'oh saja.

"Yumna!," panggil David.

"Ya mas," sahut Yumna kemudian mata mereka saling bertemu.

"Aku... aku mau nengokin David junior boleh nggak?" tanya David, Yumna mengkerut kan kening.

"Nengokin junior David? maksud mas apa sih?"

"Maksud mas seperti ini," David langsung mencium bibir Yumna, dan David melepaskan benang yang melekat pada Yumna.

Bibir David mencium kedua pipi Yumna lalu beralih ke ceruk leher jenjang Yumna, menghisap dan menggigitnya pelan.

Yumna mengigit bibir bawahnya, karena David memperlakukan nya begitu lembut. ciu*man David turun dan kini berpindah di gunung kembar Yumna, lidah David dengan lihai memainkan puti*ng Yumna hingga meloloskan erangan tak tertahan dari Yumna, karena David menji*lati dan menghisap puti*ng Yumna.

David menggendong Yumna bridal dan menaruh Yumna di kasurnya dengan perlahan,

kemudian David kembali melu*mat bibir Yumna lembut, dengan tangan mengusap dan mere*mas gunung kembar Yumna,

tangan Yumna pun mengelus dan berusaha membuka celana David.

David mengerti yang di inginkan Yumna, dia pun melepas semua benang yang menempel padanya.

Kini mereka berdua sudah sama-sama polos tanpa sehelai benang pun.

David kembali bermain-main dengan puti*ng Yumna, mencecap dan menghisap dengan lembut.

"Eugh!" Yumna mende*sah saat tangan David bermain di kli*toris nya, memporak-porandakan milik Yumna yang sudah sangat siap untuk bertempur.

"Aahhh" de*sah Yumna kembali terdengar saat lidah David menyapu kewanitaan Yumna yang sensitif.

David tersenyum saat Yumna mencapai puncaknya lebih cepat.

"Aku sangat merindukanmu Yumna, please jangan pernah pergi dariku lagi," ucap David, Yumna mengangguk, lalu David mencium bibir Yumna sebelum dia mencapai puncak bersama Yumna.

David memasukkan adiknya pada Yumna matanya terpejam menikmati himpitan adiknya di dalam liang kenikmatan milik Yumna.

David menggerakkan pinggulnya perlahan, Yumna mengigit bibir bawahnya agar tidak mende*sah sangat kuat.

"Jangan di tahan sayang, aku nggak suka," protes David, lalu dia mencium bibir Yumna agar tidak menggigit bibirnya.

"Eugh," de*sah David karena dia benar-benar merasakan nikmat yang tak terkira.

Yumna memegang selimut dengan sangat kuat.

"Mas... aku mau keluar... ah," wajah Yumna mendongak, mulutnya terbuka karena permainan hebat David.

"Bersama sayang..." David menghisap puti*ng Yumna dan memperdalam adiknya di liang kenikmatan milik Yumna,

lalu mereka pun mengerang karena mencapai kli*maks bersama.

David tersenyum, lalu mencium kening, pipi kanan, pipi kiri, dan terakhir David mencium bibir Yumna sekilas.

"Terima kasih sayang," ucap David, Yumna tersenyum dan mengangguk, lalu David mengeluarkan adiknya yang masih berada di liang kenikmatan Yumna.

"Mau mandi bareng?" tawar David.

"Nggak, aku mau istirahat dulu baru mandi," tolak Yumna, David tersenyum lalu dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

'Akhirnya buka puasa juga' batin David

Lima belas menit David keluar, dia melihat Yumna yang sudah terlelap, David tersenyum dan menyelimuti tubuh Yumna yang masih polos, dia membiarkan Yumna beristirahat, karena dia tau Yumna pasti sangat kelelahan.

Triiiing triiiing triiiing

Ponsel David berdering, dia berjalan ke meja dan menggeser tombol hijau.

"Ya."

📞"Dav, gua udah dapet pizza nya nih, mau di bawa ke mana?" tanya Adit di sebrang sana.

"Hah? cepet banget, emang beneran ada ya yang jual pizza ungu?" David bertanya karena dia tidak percaya.

📞"Sebenarnya sih nggak ada, gua beli pizza ini toko pizza depan kantor, dan gua bilang kalau pingin pizza ungu, awalnya mereka juga bingung harus apa, akhirnya adonan pizza yang belum jadi di beri pewarna makanan, dan jadi lah pizza ungu," terang Adit di sebrang sana membuat David tertawa.

📞"Kenapa lu ketawa?" ketus Adit.

"Nggak apa-apa, gua nggak nyangka aja kalau lu bisa nemuin pizza itu, yaudah bawa kesini sekarang!!" kata David.

📞"Ya, gua ke sana sekarang," jawab Adit kemudian dia mematikan sambungan teleponnya.

David tersenyum lalu berjalan ke luar kamar dia ingin menunggu Adit di bawah.

Lima belas menit kemudian Adit pun sampai dengan membawakan pesanan David.

"Nih," Adit menaruh satu kotak pizza di meja yang berada depan David.

"Makasih ya," ucap David tersenyum, Adit hanya memutar bola mata malas, membuat David tertawa.

"Lu kenapa?" tanya David.

"Ya lu, udah tau gua lagi ngantor, eh di suruh beli beginian, kerjaan gua di kantor itu banyak tau, apa lagi bos nya nggak masuk karena keenakan belah duren," sindir Adit membuat David tertawa terbahak-bahak.

"Udah ah gua mau balik ke kantor lagi, mana uang nya?" Adit menadah pada David.

"Uang apa sih?" goda David.

"Nggak usah pura-pura Dav, mana uang buat gantiin pizza itu, dan bonus gua, buruan," sungut Adit, David tertawa dan mengambil dompet di saku celananya, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada Adit.

"Ini gantiin pizza sama upah aja, bonus nanti gua transfer," ucap David, Adit hanya mengangguk.

"Kalau gitu gua cabut dulu," pamit Adit lalu dia berjalan keluar, sedangkan David membawa pizza tersebut ke kamarnya.

Ceklek

David tersenyum melihat Yumna masih terlelap, David berjalan menghampiri Yumna.

"Yumna, sayang bangun, ini pesenan kamu," David mengelus pipi Yumna lembut.

"Eh, maaf mas aku ketiduran," kata Yumna.

"Iya nggak apa-apa kok, nih pesenan kamu," jawab David sambil menyodorkan kotak pizza pada Yumna.

"Entar mas, aku mau mandi dulu ya," pamit Yumna dan langsung berjalan ke kamar mandi dengan tubuh masih polos tanpa rasa malu.

Lima belas menit kemudian Yumna sudah kembali.

"Mana mas pizza nya," tanya Yumna.

"Ini," David menyodorkan kotak pizza tersebut, Yumna membukanya dengan senyum mengembang.

Namun saat di buka, wajah Yumna langsung berubah lesu, David mengkerut kan kening.

"Ada apa sayang?" tanya David.

"Ini pizza apa sih mas? kok warnanya jelek banget, aneh, masa pizza warnanya kaya gini," protes Yumna.

"Lho ini kan pizza warna ungu sesuai permintaan kamu," jawab David.

"Aku nggak mau, ini jelek," kata Yumna.

"Terus gimana? mau di apakan pizza nya?" tanya David.

"Mas makan aja!, aku tuh nggak suka warna ungu tau," kata Yumna, David mengkerut kan kening bingung karena Yumna yang memesan ini, tapi justru dia yang menolak.

"Tapi ini kan pes---" David menepuk jidatnya dia baru ingat jika ibu hamil memang selalu seperti ini.

'Dasar ibu hamil' batin David.

BERSAMBUNG...

1
Nur Fianti
pengen'a sich yunda balikan lg sm david
Nur Fianti
ternyata mama ajeng jahat y manis di bibir sj
Juliana Akip
Kecewa
Juliana Akip
Buruk
Niswah
Luar biasa
Niswah
mampir
Nur Fianti
Luar biasa
Soumena Mishy
waah parah ni si Nia ni biang kerok penghancur persahabatan ni
Juliana Akip
/Drool//Facepalm/
Tiur Lina
jadi malas baca setelah ada tokoh Angel.. harusnya cukup Oma Ratih aj yang jadi duri.. maaf
Ruzita Ismail
Luar biasa
Ira
k
Tiur Lina
calon ulat bulu
Apra Apra
pasti omah ratih orng mesterius nya..jngn biar kn davit terjebak sama angel
Dela
hellooowww...situ waras.. kayaknya nggak dehh.. dah jelas tuh org dah punya bini..masih ngeyel ngambil yg bukan hak..sok ngerasa terdzolimi..situ okeeeyyyy..
Helmi Purnama Ningsih
Luar biasa
Wy Ky
m
Cahaya Sidrap
semangat thor
Cahaya Sidrap
up lanjut thor
Elok Pratiwi
tidak menarik
Henny Mihawati: menarik
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!