NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rapat di Balai Desa

Setelah kasus kematian pemuda tanpa identitas berakhir, Desa Talaga Seungit kembali menjadi normal kembali. Semua warga desa melakukan kegiatan keseharian mereka tanpa gangguan.

Namun selang beberapa hari kemudian. Beberapa warga desa mulai tak nyaman dengan gosip yang beredar di kalangan bapak-bapak. Mereka berkumpul di balai desa dan membahas hal tersebut.

Mereka mengaku melihat penampakan sosok Pak Arifin dengan wujud yang menyeramkan, sekujur tubuhnya penuh darah. Mereka terlihat cemas saat Wijaya Kusuma datang ke balai desa.

"Kang Wijaya, saya benar-benar melihat sosok itu! Saya takut Kang!" kata seorang warga.

"Betul, bahkan ada yang melihat sosok itu di dekat pemandian. Malam tadi, dia muncul di halaman rumah saya! Saya hampir pingsan Kang!" keluh seorang bapak.

"Iya, saya percaya. Lalu apa yang sosok itu lakukan atau katakan?" tanya Wijaya.

Para bapak-bapak itu saling memandang satu sama lain, lalu seorang pemuda berkata, "cuma menampakan diri saja Kang. Tapi jujur wujudnya mengerikan. Saya baru pertama kali melihat hantu!"

"Kami hanya bisa melihat penampakan itu, tidak ada kata-kata yang dia ucapkan. Hanya saja, dia terlihat sangat marah dan wajahnya penuh darah." lalu pria lain menambahkan, "Iya, sepertinya dia emosi. Apa karena Ajat belum tertangkap ya?"

Wijaya menghela nafas mendadak teringat sosok sahabatnya yang terakhir dia lihat saat turun ke desa tetangga. Wijaya tak menyangka masalah baru akan datang lagi secepat ini. Apalagi kali ini berhubungan dengan hal mistis yang dia sendiri pun belum pernah mengalami.

Wijaya Kusuma, berusaha tenang. Memimpin diskusi itu untuk mencari solusi. Wijaya lalu mengatur langkah-langkah selanjutnya untuk melindungi warga desa yang ketakutan dengan sosok Pak Arifin.

"Tenang, malam ini. Saya akan patroli keliling desa ini, ada yang mau ikut?" ajak Wijaya.

Namun semua orang malah bergidik ketakutan, tak ada yang berani menemani Wijaya untuk patroli keliling desa semalaman. Wijaya terpaksa harus melakukannya sendiri.

Dia sempat berfikir untuk meminta bantuan Ki Dayat, namun dia urungkan mengingat umur Ko Dayat yang tak mungkin diajak begadang sampai pagi.

"Sudah, kalian bisa kembali bekerja. Jangan takut, malam ini akan saya datangi sosok itu."

Para warga lalu pamit pergi untuk kembali melanjutkan kegiatan mereka di ladang, sawah dan di rumah. Wijaya tertegun sendirian di balai desa menatap ke arah deretan pepohonan di depannya.

"Apa hantu itu ada?" tanyanya dalam hati.

"Aku belum pernah melihat hantu, apakah aku akan ketakutan seperti mereka?" Wijaya bertanya-tanya dan sedikit meragukan dirinya sendiri.

Dia mengela nafas lalu berjalan sendirian menuju deretan pepohonan, langkahnya tertuju pada pemakaman yang terletak diatas perbukitan. Saat melewati deretan pohon bambu, dia berhenti sejenak.

Melihat sekeliling, terlihat dedaunan kering bergerak tertiup angin, meskipun kondisi siang hari entah kenapa suasananya menjadi berubah. Dia merasakan ada hawa yang berbeda saat itu.

"Ini pasti cuma perasaanku saja dan pikiranku yang tergiring obrolan di balai desa," Kata Wijaya.

Dia memilih melanjutkan langkahnya menuju pemakaman, berencana mendatangi makam Pak Arifin. Sesampainya di depan makam itu, Wijaya dibuat kaget mendapati tanah yang acak-acakan!

"Ada apa ini?" tanyanya, bunga yang ditaburi diatas makam berceceran kemana-mana. Sepertinya ada seseorang yang mencoba membongkar makam ini, atau dia sudah mengambil sesuatu didalam makam.

1
Raidy Damaring
terlalu naif.... kalo udah bertindak jahat hukumnya lebih berat kalo ikut aturan adat...
Minchio: Ajat harus di adili dengan hukum negara, hehe.
total 1 replies
Was pray
sebenarnya wijaya itu polos apa bodoh sih? apa jangan-jangan malah polos dan bodoh
Minchio: Keduanya, wkwk.
total 1 replies
Was pray
emosimu membuat pikiranmu bodoh dan tolol wijaya
Minchio: Wkwkwk...
total 1 replies
Pino Kio
semangat Minchio.
Minchio: Makasi ya.
Minchio: terima kasih. ☺
total 2 replies
CenUniverse
lanjutkan min☕🗿
Minchio
hehe terima kasih kak udah ninggalin jejak 🙏
pendekar angin barat
keren thor
Minchio: Cerita ini bisa keren karena kehadiran kalian. Terima kasih ya udah ngikutin kisah ini hehe.
total 1 replies
Ejan Din
ingat itu semua adalah cobaan
Ejan Din
arini kmu bilang apa... nuntut bahawa ajat membunuh... bagaimana pula jika ajat yang dibunuh bapak mu... apa kamu akan diam saja Dan dibuang ke kolam ikan Lele... sedangkan kekasih juga bapa mu yang bunuh..
Minchio: Arini memang licik, kak. 🤧
total 1 replies
pendekar angin barat
pendek bgt Thor...
Minchio: besok sehari 2 bab ok. hehe
total 1 replies
anggita
Terus berkarya tulis, semoga lancar novelnya 👏Wijaya Kusuma👍.
Minchio: terima kasih udah ninggalin jejak, saya sangat senang membaca komentarnya, terima kasih atas dukungannya.
total 1 replies
anggita
lumayan oke👌👍
Minchio: terima kasih
total 1 replies
anggita
visual gambar dan tokohnya oke👌lah.
Minchio: Halo, makasi udah ninggalin jejak hehehe.
total 1 replies
Was pray
walau tidak menang dengan mudah paling tidak wijaya kusuma memberikan perlawanan terhadap lawan-lawannya dengan apik
Minchio
wkwkwk
Was pray
kirain wijaya ko'it dilumat sama mawangi si siluman cacing, untung ditolong sama siluman kucing garong. 😀😀😀
Minchio
kegoda gadis itu kayanya 🤧🤭
Was pray
tetap semangat menuntut ilmu kanuragan dan kebatinan wijaya kusuma, karena di pundakmu ada beban tanggung jawab besar sebagi pemimpin desa adat
Was pray
hahaha ..kepala desa adat kok cemen.... seharusnya anak kepala desa adat sudah dari kecil dilatih ilmu kanuragan dan ilmu kebathinan, karena di masa depan tanggung jawab berat yg harus dipikulnya sebagai penerus jabatan kepala desa adat. lanjut thor.
Minchio
sepertinya wijaya punya tapi dia belum menyadarinya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!