Kimora leticia gadis muda yang sudah mendapatkan gelar dokter nya.
Dia terlahir dari keluarga sederhana
ayah nya seorang guru dan ibunya hanya lah ibu rumah tangga biasa.
Dia bertemu dengan lelaki misterius yang membuat kehidupan nya berubah dramatis.
Kimora harus melepaskan gelar dokter hanya untuk bisa pengabdian seluruh hidupnya hanya untuk suaminya.
Tapi Kimora tidak mendapatkan kebahagiaan dia harus menikah dengan lelaki yang masih selalu mengingat mantan istri nya.yang sudah meninggalkan nya.
Hari-hari kimora pun di penuhi rasa ketakutan oleh kelakuan suaminya itu.
pada suatu pagi dia melihat suaminya membawa setangkai bunga mawar putih.dia pikir bunga itu untuk nya tapi suaminya terus berjalan ke belakang rumah nya.
kimora terus mengikuti suaminya ternyata suami terhenti di depan gudang itu
dan masuk ke dalam nya.rasa penasaran Kimora menjadi-jadi ketika suaminya keluar dengan wajah sedih dan bunga itu dia simpan di dalam gudang.
Ada apa di dalam gudang itu ?.mengapa hampir tiap hari suaminya membawa setangkai mawar putih untuk di bawa ke gudang belakang rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Keesokan harinya ~
Alena mulai memeriksa kondisi Kimora.
"Oke, kimora kalau kondisi kamu bagus kamu bisa langsung pulang hari ini".
Alena mulai memeriksa janin Kimora dengan usg.
"Detak jantung normal dan janin pun bagus berkembang dengan baik".
Kimora menghelakan nafas panjang nya.
"Syukur lah kalau semua baik-baik saja.aku tenang mendengar nya".
Alena tersenyum kepada kimora.
"Oh,iya Kimora semalam aku pergi ke rumah suami kamu dan membicarakan tentang kondisi kamu saat ini kepada genzy dan mama nya".
Kimora pun terkejut mendengar perkataan Alena
"Kamu ke sana ? terus apa tanggapan mereka tentang kondisi aku".
Alena menghampiri kimora dan berkata sangat pelan.
"Kamu jangan hawatir lagi ya,aku akan mengirimkan suster untuk membantu dan merawat kamu selama di rumah itu ingat kamu jangan hawatir lagi".
Mendengar ucapan alena Kimora merasa jika dia akan membantu nya.
"Terimakasih, banyak Alena kamu sangat baik sekali kepada ku".
Lagi-lagi mata kimora berkaca-kaca.
"Sudah jangan di bahas lagi ya.sekarang kamu hubungi suami kamu untuk segera menjemput kamu segera pulang.aku pergi dulu ya kimora".
Alena meninggalkan Kimora.
Dan kimora pun mengirim kan pesan singkat kepada suaminya.
*Mas,hari ini aku sudah di perbolehkan untuk pulang apa kamu bisa jemput aku sekarang ?*
"Semoga mas genzy belum berangkat ke kantor".
Tidak menunggu lama genzy pun membalas pesan dari Kimora.
*iya,saya dan mama akan segera berangkat kamu tunggu ya*.
Kimora hanya tersenyum membaca pesan dari suaminya itu.
"Aku harus memberitahu juga sama ayah dan ibu.kalau aku sudah bisa pulang hari ini".
*Bu,hari ini aku sudah di perbolehkan untuk pulang.aku pulang ke rumah nya mas genzy*.
Alena datang ke ruangan kimora membantu suster melepaskan infusan dari tangan kimora.
"Kimora ini suster yang akan membantu dan merawat kamu selama di sana".
Kimora tersenyum manis kepada suster tersebut.
"Saya suster diana".
Alena membantu Kimora untuk mengemaskan barang-barang dan membantu kimora mengganti baju
"Alena, kamu sangat baik sekali kamu sangat membantu ku sekali.terimakasih banyak Alena".
Alena mengelus rambut kimora.
"Sudah jangan kamu bahas terus tentang itu sekarang kita tunggu mereka datang".
Tak lama kemudian genzy dan mama pun datang menjemput Kimora untuk pulang.
Mama sarrah langsung memeluk erat kimora.
"Kamu sudah baik nak ? ayo kita pulang lagi ke rumah ya sayang".
Kimora tersenyum sambil melihat wajah suaminya.
Genzy hanya terdiam dan menundukkan wajahnya dia tidak berani menatap mata kimora.
"Ingat pesan saya kan ibu ? dan saya juga mengirimkan suster untuk membantu dan merawat Kimora di sana ini suster diana".
Suster diana hanya tersenyum kepada genzy dan ibunya.
"Oke, kalau begitu ayo kita pulang sekarang".
Mama sarrah mendorong Kimora di kursi roda.
Alena ikut mengantar kimora sampai Kimora masuk ke dalam mobil.
"Terimakasih kasih banyak dokter alena Renita sudah menjaga dengan baik kimora menantu saya ini".
Alena memandang sinis ke wajah genzy yang dari semenjak datang hanya terdiam dan menundukkan wajahnya.
"Di jaga baik-baik ya istrinya, bapak genzy seperti nya anaknya nanti sangat kuat seperti Kimora".
Alena tersenyum ke arah kimora.
"Oh, yasudah kita pamit pulang dulu ya".
Kimora dan suster diana duduk di kursi belakang.
Kimora melambaikan tangan nya kepada alena.
"Rasa suka ku hilang begitu saja.maaf kan aku kimora yang pernah memendam rasa cinta kepada suami mu".
Ucap Alena yang merasa sangat bersalah.