NovelToon NovelToon
Menikahi Tunangan Adikku

Menikahi Tunangan Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:69M
Nilai: 4.9
Nama Author: Suesant SW

Sarah dipaksa orangtuanya menikahi tunangan adiknya Sally, hanya karena Sarah seorang anak angkat yang terikat balas budi.

Sally adiknya yang selalu dimanja membuat kesalahan besar, berselingkuh dengan mantan pacarnya yang telah menikah berujung lari dari rumah bersama selingkuhannya.

Sementara itu, untuk menutupi aib keluarga dan menjaga hubungan baik dengan partner bisnis sang ayah, Sarah harus bersedia menikahi tunangan adiknya bernama Raka, seorang laki-laki dingin yang bahkan tidak tertarik dengannya.

Kehidupan rumah tangga mereka yang tanpa dilandasi cinta itu tentu saja menuai banyak konflik. Sampai kemudian Sarah menyadari bahwa diam-diam dirinya mencintai Raka.

Masalah lain bertambah saat kemudian Sally muncul kembali dan berusaha merebut kembali Raka darinya.

Apakah Sarah bisa mempertahankan suaminya dan mendapatkan cinta dari Raka ataukah Sarah harus menyerah kepada pernikahan dan cintanya?

Semoga di sukai, ya...🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suesant SW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 34 HADIAH ULANG TAHUN DION

Sarah duduk dengan gelisah menghadap meja makan kecil di dalam apartemennya.Matanya tertuju ke arah jam dindingnya. Hampir jam tujuh.

Sarah telah siap sebelum jam 6 untuk kedatangan Dion.

Bukan karena dia begitu tak sabar bertemu dengan lelaki yang jadi kekasihnya itu tapi karena dia ingin membicarakan banyak hal kepada Dion.

Sarah tidak bisa lagi berbohong pada Dion dan dirinya sendiri, bahwa dia tidak mempunyai perasaan apapun pada Dion.

Di atas meja itu tersaji sepiring besar spaghetti bolognaise dan maccaroni shcotel, favorit Dion.

Di temani empat potong custard dan salmon fish cake.

Sarah tak ambil pusing apakah hidangan itu cocok untuk makan malam, yang terpenting semuanya adalah menu yang paling di sukai Dion.

Sebuah lilin merah besar di tengah meja berdekatan dengan sepasang gelas kaca berisi anggur yang tak kalah merahnya.

Malam ini, Sarah mau membuat Dion merasa spesial sekaligus memberinya satu hadiah yang mungkin bisa mengubah hidup Dion dan dirinya ke depannya.

Tidak lama bel berbunyi, Sarah sudah berpesan kepada Pak Amin, security sekaligus penjaga lobby di bawah untuk membiarkan saja Dion naik ke atas, tanpa perlu memberitahukan Sarah lagi.

Sarah membuka pintu, Dion berdiri di depan pintu dengan begitu maskulin menggunakan blus vintage lengan panjang warna hitam model top harajuku di padu dengan jeans hitam dan sepatu sneaker warna gelap.

Sarah menyambutnya hanya dengan menggunakan dress ciffon floral longgar gaya korea. Terlihat simpel dan sederhana. Rambut panjangnya di gelung ke atas dengan model chignon seadanya. Menyisakan anak rambut di leher jenjangnya.

Sarah tidak ingin tampil terlalu menyolok untuk momen ini, tapi di mata Dion malam ini Sarah serupa dewi yang luar biasa cantik.

"Hallo, Chay..." Dion tampak menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya.

"Apa itu?" tanya Sarah penasaran

"Sesuatu yang kamu suka..."

"Apa?"

Dion perlahan mengeluarkannya dari belakang punggungnya.

Sebuah buket bunga tulip tiga warna yang cantik, berpadu putih, merah dan pink.

Mata Sarah berbinar, bunga itu adalah bunga favoritnya. Dion sangat tahu.

Dion menyerahkannya kepada Sarah dengan senyum lebar, lalu wajahnya mendekat dengan bibir yang dimonyongkan.

Sarah mendorong wajah Dion dengan telapak tangannya. Menolak Dion dengan muka mengernyit.

" Satu ciuman saja..." pinta Dion.

Mata sarah mendelik, berpura-pura marah, tapi sebenarnya jauh di dalam hatinya, dia merasa sangat tidak nyaman dengan perbuatan Dion.

"Kamu boleh membawa buket itu lagi." Sarah berbalik. Dion mengikuti dari belakang sambil tertawa kecil.

"jangan ngambek begitu."

"Yang ngambek siapa?"

"Ya, kamu lah..." Dion duduk menghadap meja makan, tangannya terulur kepada Sarah, menyerahkan buket yang ditangannya.

Sarah menyambutnya sambil tersenyum penuh kemenangan,

"Makasih, Yon..." Lalu meletakkan buket itu di sebuah meja sudut.

Sarah menuju Kulkas di sudut ruangannya dan mengambil Cake ulang tahun kecil yang ditaburi cokelat.

Sebatang lilin putih yang tak seberapa besar, tertancap di atas kue mungil itu.

Dion tersenyum lebar, wajahnya begitu sumringah, dia tidak menyangka Sarah telah bersusah payah menyiapkan sebuah cake ulang tahun untuknya.

Meskipun sangat sederhana Dion merasa ulangtahunnya kali ini terasa sangat spesial.

Seseorang yang sangat dicintainya, menyiapkan sebuah dinner sederhana dan sebuah kue ultah, yang hanya ada mereka berdua. Bukankah itu sangat luar biasa?

Sarah menghidupkan lilin itu dan mengangkat kue kecil itu ke depan wajah Dion.

"Selamat ulang tahun sahabatku, teman baikku, Dion..."desahnya lirih.

Dion mengernyit dahinya, mendengar kalimat yang keluar dari mulut Sarah.

"Aku pacarmu, bukan temanmu!" sergahnya dengan wajah yang dibuat-buat kesal.

Sarah tersenyum hambar,

"Maafkan aku Dion"

Bisiknya dalam hati.

"Ayolah, make a wish dulu, " kata Sarah.

Dion memejamkan matanya dengan wajah yang lucu, kemudian meniup lilin itu.

Sarah melepaskan piring kue itu dimeja, kemudian mendekati kursi Dion, kemudian membungkuk dan menciumnya pipi Dion. Air mata menetes perlahan di pipinya, hatinya terasa hancur karena rasa bersalah pada laki-laki yang kini begitu penuh harap di depannya.

"Selamat ulang tahun, Dion." bisiknya dengan nada serak.

Dion yang merasa terkejut, terpaku seperti patung, darahnya serasa berhenti mengalir. Begitu mengejutkan saat sarah melakukan hal yang tidak biasa ini. Dia selalu bersikap menghindar bersentuhan dengan Dion meskipun mereka telah mengikrarkan hubungan mereka sebagai kekasih hampir tiga bulan ini.

Sarah menarik wajahnya, tapi Dion menahan tangan Sarah. Sesaat mereka saling pandang dalam jarak wajah yang begitu dekat.

"Sarah..." Dion terpana dengan air mata yang meleleh di sudut mata sarah.

"kamu menangis?" Dion terpaku pada wajah itu. Sarah segera menghapus air matanya dengan punggung tangannya. Lalu menjauh dari kursi dion dan tersenyum tipis.

"Kenapa kamu menangis?"

"Bukan apa-apa..." Sarah segera duduk di seberang meja dan mengambil sebuah piring dan menyendok spagetti ke dalamnya. Kemudian menyodorkannya kepada Dion.

Dion yang agak kebingungan menyambut piring itu.

"Kamu kenapa, kok aneh begitu?" tanya Dion.

Sarah tak menjawab, dia hanya ingin menikmati dengan tenang dinner ulang tahun Dion ini,

karena mungkin ini adalah malam ulang tahun pertama dan terakhirnya yang dibuatnya khusus untuk Dion.

Paling tidak, suatu saat Dion mengenangnya dengan baik, bahwa mereka punya satu malam yang termanis di hari spesial Dion, meskipun itu juga telah lambat sehari.

"Semoga dinner ini cukup untuk menjadi hadiah ulang tahunku padamu..." ucap Sarah tiba-tiba.

"Ini adalah ulang tahun terbaikku, Cay." sahut Dion.

kata-kata itu terasa sangat menyesakkan dada Sarah, membuatnya semakin berat mengutarakan hal yang sudah direncanakannya dengan begitu susah payah dari tadi pagi.

Sarah menyuap ke mulutnya sepotong kecil salmon fish cake. Potongan itu terasa hambar, meskipun telah berusaha dikunyah olehnya.

Dan saat Sarah berusaha menelannya, potongan kecil itu seperti tersangkut di tenggorokannya.

Dion mengawasi tingkah Sarah yang semakin aneh itu, sambil memasukkan spagetti ke dalam mulutnya.

Mereka berdua terkungkung dalam hening beberapa saat, Dion merasa Sarah sangat berbeda malam ini.

"Ada apa, Cay...?" Dion tidak tahan lagi dengan gadis yang kini seperti salah tingkah di depannya itu.

Sarah menggeleng kecil sambil menyorongkan gelas anggur ke depan Dion.

"Cheers!" ucapnya serak.

Dion mengangkat gelas di tangannya dengan bingung. Ketika gelas itu beradu dalam denting yang kecil. Sarah segera menariknya dan meneguknya dengan wajah yang merah.

Dion meneguknya dalam sekali tengak.

Lu mereka berdua saling bertukar pandang dengan wajah yang sama merona.

"Ada apa denganmu, Cay...?" tanya Dion tajam.

Sarah menguatkan hatinya dan menantang wajah Dion yang duduk di depannya dengan tatapan lurus dan dalam menusuk sampai ke jantungnya.

"Aku ingin kita berbicara malam ini," Suara sarah terdengar bergetar. Sungguh dia tidak ingin menyakiti perasaan Dion, karena laki-laki ini telah sangat baik kepadanya.

Dia sangat bersalah telah memberi harapan kepada Dion dengan hal-hal palsu, yang tak akan pernah bisa diwujudkannya.

Tapi, bukankah setiap kesalahan memang harus diluruskan? Malam ini dia ingin mengembalikan segala sesuatunya ke tempat yang sebenarnya.

Judulnya mengalami perubahan, tapi ceritanya tetap sama kok...tentang kisah cinta Sarah dan Raka.

Readersku tersayang terimakasih yang masih setia dengan novel ini, semoga dengan judul yang baru author lebih semangat up ya...🤭🤭🤭

please like, komen dan vote jika suka dg cerita ini yaaaaa🙏🤗

1
Nengsih17
Luar biasa
Nengsih17
Buruk
ros
Luar biasa
Jetty Eva
kembali k masa kecilx...
Jetty Eva
kata bukan mata..
Jetty Eva
KEREEEN...TRIKX KEREN...
Jetty Eva
KANKER bukan KANGKER..
Jetty Eva
koq terlukaaa...??? bukanx kamu yg menjajakan diri pd setiap lelaki hidung belang..??jalang koq teriak jalang👿👹
Jetty Eva
Betuuul....
Jetty Eva
😘😘😘😘😘😘bwt Raka...LAKI SEJATI...
Jetty Eva
mama Raka bukan mama Sarah...
Jetty Eva
typo...papa dan mama Raka bukan Sarah...
Jetty Eva
naaah ini baru LAKI...gentleman...aq padamu Raka🤩
Jetty Eva
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Widelia 7Naga
Finish 🍓 #20.02.25
Riska Afzal
luar biasa ceritanya sampai mewek aku thorr😭😭😭
Riska Afzal
/Heart//Heart/
Riska Afzal
takut di ganggu Selly lagi si Raka , makany langsung plng ktemu istri
Jetty Eva: Raka, sebaikx kamu cerita secara detail ttg Sella yg nyusul k Leiden...drpd Sella yg cerita dgn bumbu terasi, kau apes...
total 1 replies
Dewi Hutabarat
Luar biasa
☠🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ💫
duh, kalau gak salah si Tania2 ni ntar coba2 jadi PELAKOR.
masih ingat aku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!