NovelToon NovelToon
The Big Families 2

The Big Families 2

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia
Popularitas:230.5k
Nilai: 5
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Sekuel ke empat Terra The Best Mother, sekuel ke tiga Sang Pewaris, dan sekuel ke dua The Big Families.

Bagaimana kisah kelanjutan keluarga Dougher Young, Triatmodjo, Hovert Pratama, Sanz dan Dewangga.
Saksikan keseruan kisah pasukan berpopok dari new generasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MASIH PERSIAPAN PERNIKAHAN

Bart akhirnya pulang, tetapi ia tak dibawa ke rumahnya, melainkan rumah Leon. Pria itu dilarang keras di sana.

'Baby!" protes Bart pada Daud.

'Wuyuy sayang kan sama Daud?" tanya pria berjas sneli itu.

Bart menurut, ia kini menatap para bayi yang juga menatapnya.

'Babies ... kalian liat apa?" sengitnya.

"Woh, tamih suma pihatin laja. Beumana Wuyuy dat lada yan pilobolin?' jawab Khadijah sekaligus bertanya.

"Tidak ada!" jawab Bart ketus.

"Wuyuy, banti Onty Zaa ...."

"Ah ... kalian pengadu!" dumal Bart.

Para bayi akhirnya bermain, mereka menyusun balok-balok jadi jembatan.

'Pita banun pembot Shina!" seru Ali semangat.

"China Baby," ralat Exel.

"Wiya, Shina!" angguk Ali yakin benar ucapannya.

"Apah ... Apah ...soba selitatan teunapa lada pembot Shina?" tanya Umar penasaran.

"Apa?" tanya Exel kaget.

"Ah .. Apah janan pilan tamih peulum poleh pahu!' sengit Umar.

"Papa kurang tau cerita detilnya. Tetapi, tembok itu dibangun untuk memisahkan diri dengan bangsa Mongol!" jawab Exel.

"Bansa nongol?" tanya Mala dengan mata besar.

"Mongol Baby, bukan nongol!" ujar Exel meralat ucapan Mala.

"Bansa Pa'a ipu?" tanya Hamzah ingin tau.

'Nah itu yang Papa nggak pelajari!" jawab Exel lalu ia menatap Bart.

"Apa lihat-lihat anak sialan!" semprotnya marah.

"Wah ... Apah Pecel sadhi nanat sisilan palu!" seru semua bayi bertepuk tangan.

"Wuyuy, basa pidat pahu selita Bansa nongol eh pa'a padhi?" tanya Jamila.

"Bangsa Mongol," jawab Handayani.

Semua bayi dan para pengawal menatap Bart. Pria itu mendumal, berusaha mengingat kisah berdirinya tembok besar China.

Bart menatap balok-balok yang kini tersusun seperti tembok kecil. Tangannya gemetar sedikit, tapi matanya mulai berbinar.

“Jadi kalian mau tahu tembok yang mirip beginian, ya?” katanya seraya menunjuk jembatan balok karya bayi-bayi kecil itu.

"Wiya!" jawab semua bayi kompak.

"Baiklah, jadi begini ceritanya .... Jaman dulu kala ..." Bart menceritakan kisah penuh darah dan airmata itu.

“Baiklah… dulu, sekitar dua ratus tahun sebelum Masehi, seorang Kaisar bernama Qin Shi Huang membangun tembok tinggi dan panjang. Namanya Tembok Besar Tiongkok.”

“Tembok itu dibangun bukan buat gaya-gayaan. Tapi buat melindungi rakyatnya dari serangan bangsa Mongol dan suku-suku dari padang rumput. Mereka menyerang dari utara, jadi Kaisar ingin negaranya aman.” lanjutnya lagi.

Semua diam menyimak dan akhirnya berhenti karena makan siang sudah siap. Anak-anak sekolah juga sudah pulang semuanya.

"Ayo sholat!" ajak Daud lalu semua pergi ke mushola usai makan siang.

Usai sholat mereka tidur siang, Daud tidak pergi ke rumah sakit. Ia di rumah menjaga kesehatan buyutnya. Memeriksa nadi dan tekanan darah. Ia tersenyum setelah melihat hasilnya jauh lebih baik.

"Alhamdulillah, semua bagus!' ujarnya.

Bart sudah tertidur lelap, ternyata bercerita membuat ia cepat lelah. Daud mencium pelipis buyutnya itu.

"Sehat-sehat ya, Wuyuy. Ba bowu!" bisiknya pelan.

Lalu dengan perlahan menutup pintu. Terra dan Khasya di depan menatapnya penuh kekhawatiran.

"Bagaimana, Baby?" tanya Khasya.

"Alhamdulillah, semua baik dan terkontrol, Mama, Bunda," jawab Daud melegakan semuanya.

Di kediaman Bart, hunian itu sudah selesai didekorasi. Bunga mawar dan melati jadi hiasan dipadu dengan manik-manik berkilau emas, perak dan kristal. Semua sesuai keinginan Bart.

'Kita akan berangkat dari rumah ke hotel sebelum subuh ...."

"Aku cuma bingung, Boy. Untuk apa rumah ini didekorasi jika pesta resepsi di hotel?" tanya Leon menatap ruangan indah itu.

"Entah lah, kan maunya Grandpa," jawab Virgou lelah.

Sementara itu, di kediaman Bart yang asli—rumah besar penuh kenangan—suasana justru sibuk.

Bunga mawar dan melati memenuhi ruangan, berpadu manik-manik berkilau emas, perak, dan kristal. Semua sesuai keinginan Bart sendiri.

“Kita akan berangkat dari rumah ke hotel sebelum subuh,” ujar salah satu asisten sambil memeriksa daftar dekorasi.

“Aku cuma bingung, Boy,” kata Leon menatap ruangan megah itu. “Untuk apa rumah ini didekorasi kalau pestanya di hotel?”

Virgou menghela napas panjang. “Entahlah, maunya Grandpa. Katanya rumah ini harus ikut bahagia.”

Di hotel, persiapan hampir rampung. Kebaya putih bertabur kristal Swarovski tergantung anggun di gantungan, sementara beskap hitam dengan list batik Mega Mendung tampak gagah di sampingnya.

Namun suasana tak sepenuhnya damai.

Telepon Herman berdering keras, suara abdi dalem dari Yogyakarta terdengar tegas di seberang.

“Tapi Gusti Raden, kita harus laksanakan adat agar tak hilang ditelan zaman!”

“Waktu terlalu sempit,” jawab Herman tenang tapi tegas. “Bart ingin pernikahan kilat. Kami menghormatinya.”

“Pihak istana tidak bisa menghapus seluruh adat, Raden,” desak suara itu. “Ini bukan sekadar pesta, tapi warisan.”

Herman terdiam. Ia memejamkan mata sejenak, membayangkan wajah Bart yang kini menua tapi matanya masih berkilat setiap bicara soal cinta, tentang keluarga, dan tentang pulang.

“Mungkin adat bisa menunggu. Tapi waktu... tidak,” ucapnya pelan.

Tetapi ketika Bart tau jika pihak kerajaan ingin mengadakan adat. Ia langsung antusias.

"Dad ... Dekorasi ini bagaimana?" tanya Virgou putus asa.

"Loh, yang suruh kalian cepat siapa?" tanya Bart tak mau disalahkan.

"Daddy!" protes Leon dan Frans.

Bart acuh, Daud jadi tameng pria itu. Herman pun setuju akan mengadakan tradisi yang nyaris ia tinggalkan karena banyaknya kesibukan.

"Kita berangkat hari Minggu, batalkan semua pesanan!" sungut Virgou kesal.

Bart sudah meminta Rasya dan Rasyid menyusun baju-bajunya di koper. Walau dua pemuda itu sudah jadi CEO mereka tetap mendapat imbalan dari Bart.

"Ayo kita rubuhkan keraton Jogjakarta dengan semua keturunan kita!' serunya antusias.

"Wayo ... Pesgo!" seru semua bayi ikut senang karena akhirnya mereka jalan-jalan.

Dimas dan Seroja hanya mengikuti kemauan pria paling tua di sana.

Bersambung

Ah ...

Next?

1
Erma Erpiyana
dosa tidak bisa di diskreditkan oleh manusia, hanya tuhan yang bisa menilai manusia ber dosa dan tidaknya, tapi kalo pertanggungjawaban atas kesalahan yang di lakukan semasa hidup itu pasti ada jadi kita sebagai manusia sebisa mungkin teruslah berdo'a dan bertaubat, insya'allah tuhan selalu menyertai .
Erma Erpiyana
nah tentang dukun atau bisa juga di sebut orang pintar kebanyakan itu dukun tukang tipu, ada yang menipu biar bisa ambil harta, ada juga yang cabul, dukun asli kebanyakan tersembunyi.dan juga banyak dukun yang berkontrak dengan iblis, dan jin kafir.
Erma Erpiyana
pernah dengar juga cerita tentang kisah manusia yang bener bener jahat, dan dzalim sekali, ternyata itu adalah masa kejayaan nya di mana para iblis atau demon berhasil membuat manusia berbuat dosa besar, seperti peperangan, dan genosida, dan jadilah banyak manusia yang mati pada masa seperti itu, tapi sampai sekarang jasad jasad bekas perang itu tidak ada yang tahu dimana kuburannya, ada yang menyebutkan kalo jasad itu di jadikan bahan uji coba, penelitian serta kelinci percobaan di laboratorium laboratorium tersembunyi.
Erma Erpiyana
bener, emang kedudukan manusia lebih tinggi daripada jin, semua itu bermula karena ulah satan yang tidak mau sujud ( bukan dalam artian menyembah), pada nabi adam, dan zaa juga bener, kekuatan do'a ikhlas dari hati, dengan kerendahan hati pada tuhan akan mengalahkan segala hal negatif,
Erma Erpiyana: sering nonton podcast tentang spiritual dan supranatural, dan pernah nonton juga kisah adam, hawa, dan satan, yang di usir dari surga di chanelnya SGN entertaiment, tapi gak tahu bener gak tahu halu kisah nya,.
total 1 replies
Nur Lailla
daddy tetap istiqomah ya kmi semua sayang daddy
Reny Saputro
semangat
Chauli Maulidiah
Thor suaminya layla mana ya? koq gak pernah nongol. si kembar tak sedarah.
@༄𝑓𝑠𝑝⍟MAYA: kan Juno jaga
total 1 replies
Forian Sari
ada apa nih Thor...... kok tiba2 masa lalu Daddy Virgou di rewind.... ada apakah gerangan????
@༄𝑓𝑠𝑝⍟MAYA: semua orang pasti punya rasa bersalah. Daddy mantan mafia, semua orang yang naik imannya akan teringat dosa.
total 1 replies
Diah
baby besar Kean pasti ikutan pasukan berpopok nggosip😄
Diah
ayah Herman cembokur nih. mama Iyya....
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga ALLAH mengampuni semua dosa-dosa kita. aamiin ya ALLAH..
evvylamora
👍👍👍😍😍😍
Dian Susantie
❤❤❤
Hasna Nursyafah
next part horror lagi ka may...😁
nuraeinieni
baby zaa pimtar dan pemberani,,ikut jejak dady virgou nih.
nuraeinieni
kwkwkw,,,mama terra para baby tdk mau tidur siang,,;semua mau ikut berpetualang,,,😃
Anita Barus
zaa.benar2 bijak jujur dan mempunyai welas asih namun tetep tegas .walau msh kecil ya 🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️baby zaa
Anita Barus
ketua ikutan kabur juga PP .ingin bertualang dengan bersama para baby 🤩🤩🤩😂😂😂😂
Wiwuk Putri
ternyata only baby lbh strategis ngadepin iblis Pelan tp langsung telak
keren banget meski msh kicik
salut.....
Rokhyati Mamih
next
tegang eh di gantung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!