NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Korban Pelakor

Pembalasan Anak Korban Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Cerai / Keluarga / Balas dendam pengganti / Balas Dendam
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiga Dara

"Aku akan menghancurkan semua yang dia hancurkan hari ini."
Begitulah sumpah yang terucap dari bibir Primordia, yang biasa dipanggil Prima, di depan makam ibunya. Prima siang itu, ditengah hujan lebat menangis bersimpuh di depan gundukan tanah yang masih merah, tempat pembaringan terakhir ibunya, Asri Amarta, yang meninggal terkena serangan jantung. Betapa tidak, rumah tangga yang sudah ia bangun lebih dari 17 tahun harus hancur gara-gara perempuan ambisius, yang tak hanya merebut ayahnya dari tangan ibunya, tetapi juga mengambil seluruh aset yang mereka miliki.
Prima, dengan kebencian yang bergemuruh di dalam dadanya, bertekad menguatkan diri untuk bangkit dan membalaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiga Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita-Wanita Pramudya

Anita menyajikan secangkir teh Camomile untuk tamunya, Julia. Ini adalah pertemuan kedua mereka membahas rencana kerjasama. Namun sepertinya kali ini suasana hati nyonya Julia kurang baik. Sejak ia datang ke kantor baru Anita yang belum diresmikan, Nyonya Julia tidak banyak bicara, tak seperti saat pertemuan mereka sebelumnya.

Anita berusaha untuk memahami bahwa pebisnis sukses seperti Nyonya Julia tentunya memiliki banyak masalah yang dihadapi. Karena itulah Anita memilih teh camomile untuk disajikan. Anita percaya meminum teh camomile dapat memberikan ketenangan.

"Silahkan diminum nyonya. Teh camomile sangat baik untuk menenangkan pikiran."

Julia tersenyum tipis, meletakan kembali ke atas meja sebuah majalah yang sempat ia bolak-balik saat menunggu Anita membuatkan teh untuknya.

"Sebetulnya, saya sangat berharap Anda dapat menghadiri upacara peresmian kantor ini besok sore. Tapi, saya memahami kesibukan nyonya pasti sangat padat."

"Besok siang saya harus kembali ke Singapura. Jadi mohon maaf saya tidak bisa bergabung di acara anda. Tapi, saya ucapkan selamat atas peresmian kantor anda Nyonya Anita. Saya yakin anda akan sukses mengelola kantor ini."

"Terimakasih banyak Nyonya Julia. Saya sangat beruntung mendapat klien pertama seperti nyonya. Anda adalah pebisnis yang sangat hebat. Semoga suatu saat saya bisa seperti anda."

Julia mengambil cangkir teh yang masih mengepul panas. Bibirnya menyungging senyum di satu sisinya, sambil melirik sekilah ke arah Anita yang tersenyum sumringah.

"Saya hanya menjalankan apa yang saya rencanakan sebaik mungkin, itu saja. Saya yakin anda juga pasti perempuan hebat, nyonya anita."

"Ah, tidak sehebat anda nyonya. Selama ini saya hanya ibu rumah tangga biasa, yang mengurus anak semata wayang saya dan membantu suami saya dalam berbisnis. Hari-hari saya selama ini habis untuk menemani suami saya bekerja, bahkan sampai ke luar negeri. Mempunyai bisnis dan kantor sendiri adalah impian saya sejak dulu yang akhirnya bisa saya wujudkan kali ini."

"Oh ya, beruntung sekali laki-laki yang bisa menjadi suami Anda, nyonya Anita. Dia tidak hanya mendapatkan wanita cantik tetapi juga wanita yang sangat berkompeten."

Nyonya Julia menatap tajam wajah Anita yang tersipu mendengarnya menyanjung kehebatan Anita. Senyum yang sebetulnya, sangat Julia benci. Namun ia tak punya pilihan lain untuk saat ini selain memberi kesempatan kepada Anita untuk memiliki senyuman itu.

"Sebetulnya sayalah yang beruntung memiliki suami seperti beliau, Nyonya. Suami saya adalah laki-laki yang sangat baik dan setia. Bagi suami saya keluarga adalah hal yang paling prioritas. Dan suami saya memberikan kebebasan kepada saya untuk melakukan apapun yang saya inginkan, termasuk dalam urusan pekerjaan ini."

"Wah, suami yang sangat baik ya. Sepertinya saya bisa jadi iri dengan anda Nyonya Anita."

Tawa keduanya terdengar seperti kesepakatan bisnis semata. Terdengar seperti basa-basi yang sangat normal. Tatapan Julia makin tajam. Sekalipun bibirnya menyunggingkan senyuman, namun matanya menyiratkan bidikan yang mengerikan.

"Bagaimana dengan Anda nyonya Julia. Maksud saya, dengan keluarga anda? Saya yakin keluarga anda tidak kalah hebat. Karena anda juga wanita yang sangat hebat."

"Tidak ada yang hebat dalam keluarga saya Nyonya Anita. Suami saya sudah hampir dua tahun ini telah meninggal. Saya hanya tinggal dengan satu anak laki-laki saya yang saat ini menjadi dunia saya."

"Oh maaf nyonya Julia, Saya tidak tahu kalau suami anda sudah meninggal, saya ikut berduka cita untuk anda. Pasti berat sekali menjalani hari-hari tanpa kekasih hati kita. Saya, ikut prihatin ya nyonya, maaf saya tidak bermaksud tidak sopan."

"Tidak Nyonya Anita, tidak apa-apa. Hidup saya baik-baik saja. Saya sudah bisa menerima kepergian suami saya, bahkan saya sangat menikmati hidup saya saat ini. Meskipun tanpa suami, saya tidak kekurangan cinta dari orang-orang yang saya kasihi."

"Syukurlah kalau nyonya baik-baik saja. Saya percaya wanita secerdas Nyonya pasti bisa dengan mudah mengatasi masalah-masalah dalam hidup. Saya benar-benar semakin kagum dengan Anda nyonya Julia."

Nyonya Julia bangkit cari duduknya iya meraih tas jinjingnya di kursi sebelah tempat ia duduk. Anita sempat terkejut melihat Julia yang tiba-tiba berdiri dan berpamitan kepadanya.

"Saya harus kembali ke apartemen saya Nyonya Anita. Saya harus berkemas karena besok pagi saya harus terbang kembali ke Singapura. Segala urusan di sini yang berkaitan dengan saya sudah saya delegasikan ke anak buah saya yang saya kenalkan kepada Nyonya kemarin."

"Oh, baik nyonya Julia, kalau begitu saya ucapkan selamat jalan. Saya berharap Anda segera akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat."

"Ya, tentu saya akan kembali ke Indonesia. Namun cepat atau lambatnya, semua tergantung Anda nyonya Anita."

"Maksut nyonya?"

Anita mengerutkan dahinya, ia tidak mengerti apa yang dimaksud dengan oleh Nyonya Julia tentang kedatangannya ke Indonesia tergantung kepadanya.

"maksud saya tergantung dengan pekerjaan Anda nyonya Anita."

"0oh iya iya, saya paham. Saya akan berusaha sebaik mungkin agar anda tidak kecewa dan tidak perlu repot-repot datang ke Indonesia jika memang belum waktunya. Tapi jika anda berkenan untuk datang kembali secepat mungkin saya akan sangat senang Nyonya."

Julia tidak menanggapi perkataan Anita, ia berjalan dengan wajah tanpa ekspresi. Tatapan matanya lurus ke depan membuat Anita merasa sedikit kurang nyaman. Anita hanya berharap dia tidak mengatakan atau melakukan kesalahan kali ini yang membuat Nyonya Julia tampak kurang baik suasana hatinya.

" Apa anda akan langsung pulang ke apartemen nyonya?"

Anita yang mengantar Julia sampai ke depan pintu kantornya, masih berusaha untuk mencairkan suasananya yang sedikit kaku.

"Tidak. Saya mau mencari oleh-oleh untuk putra saya terlebih dahulu."

Nyonya Julia bahkan masih menjawab pertanyaan Anita tanpa menoleh kepadanya.

"Oh begitu, seandainya hari ini saya tidak ada janji dengan suami dan anak saya untuk makan malam, saya pasti dengan senang hati untuk mengantar Anda mencari oleh-oleh."

"Makan malam?"

Julia mendadak menghentikan langkah kakinya. walaupun pertanyaannya terdengar terkejut namun ia berusaha bersikap sewajar mungkin.

"Ya, kebetulan suami saya baru saja kembali dari perjalanan kerjanya di swiss. Dan hari ini putri kami minta untuk makan malam bersama dengan ayahnya. Tapi, kalau memang anda membutuhkan bantuan, saya bisa saja mengundurkan jadwal makan malam kami Nyonya."

"Terima kasih, tidak perlu repot-repot. Silakan lanjutkan rencana Anda untuk makan malam keluarga Nyonya Anita."

Julia berusaha tersenyum. Ia melanjutkan langkah kakinya menuju lobby kantor.

"Terimakasih sudah mengantar saya. Saya mohon pamit Nyonya Anita."

"Baik Nyonya Julia, saya juga terimakasih."

Keduanya saling berjabat tangan, sekejap. Lalu Julia berbalik badan dan keluar untuk menuju mobilnya di parkiran depan kantor.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!