Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?
Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ustadzah 8
Suasana kediaman keluarga Akhtar yang biasanya sepi kini terasa ramai dan hangat.Rumah yang di dominasi oleh keluarga Akhtar itu ternyata tak sedikitpun membuat nyali seorang Althez surut.Justru ia lebih dominan karena penampilannya yang begitu berbeda di banding lainnya.
Keluarga Akhtar yang masih keturunan Arab terlihat begitu agamis,sedangkan dirinya hadir dengan memakai batik serta tato yang terlihat dibeberapa bagian tubuhnya.Tapi justru membuat Althez tersenyum penuh misteri. Ini merupakan hal yang seru bagi dirinya,Althez akan membuat semua orang tau siapa dirinya.
Keluarga Akhtar sendiri tidak menyangka jika cucu perempuan tertua dari keluarga Akhtar mempunyai calon pengusaha besar yang terkenal dingin dan kejam.Siapa yang tidak kenal dengan Altheza Lingga Maheswara.Laki-laki muda dengan segala kontroversi nya,namun dibalik itu semua Althez merupakan laki-laki pekerja keras.
Acara dimulai Mama Lily sebagi single parent langsung mengungkapkan tujuan mereka datang ke kediaman Akhtar.Sambutan yang baik dari pihak Akhtar membuat Mama Lily begitu terharu dan bahagia.Ia semakin yakin jika Fara adalah jodoh sang anak.
"Seperti yang sudah di sampaikan kemarin pada nak Fara,kedatangan kami kemari yaitu berniat ingin mengkhitbah nak Fara untuk anak saya yaitu Altheza.Mohon maaf sebelumnya jika kedatangan kami begitu mendadak.Sebenarnya rencana nak Fara ingin meminta ta'aruf dulu tapi kemarin mengabari kami lagi memberitahukan jika Tuan Akhtar meminta untuk mengkhitbah langsung.Bagi kami itu merupakan hal yang kami niatkan di awal,maka dari itu untuk memenuhi permintaan Tuan Akhtar kami datang untuk melamar atau mengkhitbah Nak Fara."
Suasana mendadak hening,keluarga Akhtar tidak ada yang benari bersuara atau menyela.Buyya terlihat tenang tapi tidak dengan Umma yang terlihat sedikit sedih,sebentar lagi anak perempuan satu-satunya akan di persunting laki-laki lain.Dan ia harus siap untuk melepasnya.
"Sebelumnya kami mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran keluarga Maheswara yang telah Sudi datang ke gubug sederhana kami "
"gubuk? Rumah kaya istana gini di bilang gubuk.Uueedaan tenan dasar orangkaya,rumah Segede lapangan bola gini di sebut gubuk lah piye kabare rumah ku yang besarnya cuma seluas ruang tamu ini?Orang kaya memang beda Yo bahasane" bathin asisten Althez yang terlihat memelas.
"Kamu menerima baik niatan nak Althez,tapi kembali lagi keputusan ada di tangan anak saya.Saya tidak bisa memutuskan semua sendiri,ada yang lebih berhak memutuskan di terima atau tidaknya.Kami akan panggil yang bersangkutan terlebih dahulu "
Buya memberikan kode pada sang istri agar memanggil sang anak untuk turun.Semua terlihat menunggu kehadiran sosok yang menjadi target utama dalam acara tersebut.
Sedangkan di kamar yang bernuansa ungu, seorang gadis nampak terlihat tegang.Tangannya memegang erat sebuah tasbih pemberian Abah Kyai atau kakek dari pihak mamanya.Tasbih yang selalu menjadi temannya kemanapun ia pergi.
"KA Fara jangan tegang gitu dong,kan aku jadi ikutan tegang " Ucap Fani sepupu Fara yang merupakan adik dari buyanya.
"Kaka tegang banget dek"
"Terus berdzikir saja KA, InsyaAllah semuanya akan lancar dan baik-baik saja" Ujar Fani menenangkan."Tapi apa Kaka sudah yakin?" Tanya Fani memastikan.
"InsyaAllah dek,do'akan Kaka ya dek semoga ini yang terbaik untuk Kaka" Jawab Fara lembut
"Tapi Fani takut terjadi seperti dulu lagi " Jelas Fani dengan raut wajah sedih.
"Farsya juga KA,takut Kaka di sakiti kaya dulu lagi " Ucap Farsha sepupu lainnya.
"Sampai itu terjadi Fatir akan tonjok langsung laki-laki itu " Ancam Fatir Kaka dari Farsya yang sedang tiduran di kasur Fara besama adik Fara " Iya gak A " Tanya nya
"Akan lebih parah kalau di tangan Aa " Jawab Bilal dengan sorot mata tajam dan juga rahang mengeras.
"Istighfar A.." Fara menenangkan sang adik,ia mengusap sayang kepala sang adik.
"Untuk kali ini kaka jangan pernah menghalangi Aa,cukup waktu itu saja Aa dan Ka Fadlan mengalah " Ancam Bilal
"Berdo'a saja Ka,mudah-mudah laki-laki yang sekarang benar-benar baik dan menyayangi kaka dengan tulus jangan sampai ka Fadlan murka.Kaka tau sendiri kan gimana murka nya KA Fadlan " Ujar Fathir mengingatkan bagaimana sosok laki-laki tertua di keluarga Akhtar itu begitu melindungi adik-adiknya.
Belum sempat Fara menjawab,tiba-tiba pintu terbuka.Tante Hamidah atau mama dari Fadlan dan Fani datang memberitahukan jika Fara sudah di tunggu di bawah.
Fara yang di apit Fani dan Farsya berjalan paling depan sedangkan di belakangnya ada Bilal dan Fathir yang wajahnya nampak datar dan dingin.Begitulah keluarga Akhtar,para wanita dengan wajah ramahnya serta laki-laki dengan wajah datarnya.Tapi satu hal yang sama,semua keturunan Akhtar mempunyai wajah blasteran Arab sedangkan Altheza blasteran bule Jawa.
Namun di antara semua keturunan Akhtar,hanya Fara lah gadis paling cantik dengan Alisya dan bulu mata tebal dan panjang,dagu terbelah serta lesung pipi yang membuat wajahnya semakin manis dan cantik.Tidak ada yang tau bagaimana wajah Fara sebenarnya.Hanya keluarga Akhtar saja yang tau.
Altheza duduk dengan tenang,ia menatap dingin wanita yang baru saja duduk di tengah-tengah Tuan Akhtar dan istrinya.Althez terlihat cuek dan enggan memandang gadis yang sebentar lagi akan menjadi calon istrinya.Ia justru merasa aneh saat melihat gadis yang serba tertutup itu,Althez tak habis pikir dengan sang mama yang memilih jodoh untuk dirinya dengan penampilan seperti itu.
Apakah mama nya sudah tau bagaimana wajah gadis tersebut? Bagaimana jika gadis di depannya ini mempunyai wajah yang sangat jelek atau bahkan buruk rupa.Althez jadi menjadi jijik membayangkannya.
"Nak Altheza perkenalkan ini anak saya namanya Athaya Faranisa Akhtar atau sering di panggil Fara dan nak ini Nak Altheza Lingga Maheswara laki-laki yang datang untuk mengkhitbah mu.Untuk lebih jelasnya silahkan nak Althez sampaikan langsung " Jelas Buya kemudian mempersilahkan Althez untuk berbicara langsung.
Lathez menghela nafasnya,rasanya begitu berat.Ini bukan keinginannya jadi ia tidak mempersiapkan apa yang harus di ucapkannya namun Althez juga tidak bisa duduk berdiam terus.
"Seperti yang sudah di sampaikan mama saya tadi,kami datang kesini ingin melamar mu menjadi istri saya" Walaupun terdengar dingin namun ini kali pertamanya Althez berbicara panjang lebar di depan semua orang.
"Bagaimana nak?" Tanya lembut Buya pada sang anak.
Fara menatap sejenak mata buyanya,gerakan mata Buyanya membuat Fara mengerti maksud sang Buya.
Fara menghembus kan nafasnya sebentar guna menenangkan hatinya,dalam hati ia terus berdzikir dan berdoa meminta yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya.
"Bismillahirrahmanirrahim iya Fara terima pinangan Mas Lingga ".
Deg
Suara lembut Fara membuat Althez terpaku begitupun Zenita,bukan hanya itu panggilan nama yang terucap dari bibir Fara lagi-lagi membuat jantungnya berdebar.Tidak ada yang pernah memanggilnya Lingga kecuali papanya.
Beda hal dengan Zenita,ia begitu terkejut mendengar suara yang ia pernah dengar tapi dimana.Zenita mengingat-ingat lagi dimana ia pernah mendengar suara tersebut.Mata Zenita menelisik wanita bercadar tersebut namun betapa terkejutnya saat kedua pasang mata itu bertemu.Zenita ingat,ia mengenal sosok mata dan juga suara tersebut.
Mata Zenita melotot,ia menutup mulutnya dengan tangan.Fara juga terkejut saat melihat gadis yang pernah ia tolong berada di depannya.Ia jadi bertanya-tanya ada hubungan apa gadis tersebut dengan calon suaminya ini.
Setelah penerimaan dari Fara,mama Lily kemudian memasangkan sebuah gelang serta cincin berlian di jari manis Fara.Begitupun Umma yang juga memasangkan sebuah cincin putih di jari Altheza.Sebenarnya Altheza enggan memakai cincin,namun ancaman dari sang mama mampu membuat Altheza bungkam.
Setelah selesai Umma langsung menjamu tamunya dengan makanan yang sudah ia sediakan.Mama Lily dan Zenita terlihat begitu bahagia saat di sambut hangat oleh keluarga Fara.
"Maaf boleh kami bicara berdua sebentar " Pinta Althez pada Buya agar di izinkan bicara berdua dengan Fara.
Buya mengerti,mungkin keduanya perlu saling mengenal dulu "Silahkan!" jawab Buya yang menyuruh sang anak untuk mengajak Althez ke gazebo yang berada di pinggir rumah.
Disinilah keduanya berada,duduk berjarak di sebuah gazebo yang terletak di antara kolam dan kebun bunga.
Althez dengan wajah datar dan dinginnya menatap tajam ke arah Fara yang terlihat menunduk.Terlihat wajah tak suka melihat gadis di depannya yang menurutnya so suci ini.
"To the point saja,saya hanya ingin mengingatkan jangan terlalu berharap lebih dengan pernikahan kita nanti.Ini bukan keinginan saya tapi keinginan mama saya.Jadi jangan harap pernikahan kita akan manis."
Ucapan Althez bak sebuah belati yang menusuk langsung ke dalam relung hati Fara.Fara menatap sejenak wajah Althez,ia bisa melihat kilatan kemarahan dan juga kebencian dari sorot mata Althez.
Fara tau laki-laki ini terpaksa melamarnya untuk memenuhi permintaan sang mama.Namun Fara tidak menyangka jika laki-laki di depannya ini sangatlah pengecut.
"Dan satu hal lagi,saya sama sekali tidak berniat mempunyai seorang wanita apalagi seorang istri tapi ini semua demi mama jadi nanti kamu harus tau posisimu.Saya harap kamu faham apa yang aku katakan barusan.Permisi " Pamit Althez meninggalkan Fara yang masih terdiam.
Fara tidak menyangka jika lagi-lagi ia harus menelan kekecewaan tentang jodohnya.Fara tidak menyangka calon suaminya begitu kejam.Namun Fara tak bisa mundur,ia sudah memutuskan maka ia harus jalannya semuanya.
Fara hanya bisa pasrah pada sang Pemilik Nyawa agar diberi kekuatan saat menjalaninya.Bersamaan itu,di dalam rumah kedua pihak keluarga sedang membahas kapan waktu yang tepat untuk melakukan pernikahan.
Setelah berunding,di putuskan satu bulan lagi keduanya akan menikah.Fara dan Althez di buat terkejut namun tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan kedua pihak sudah final.Tapi kedua keluarga langsung menyetujui jika Fara meminta bulan depan hanya ijab Kabul dul saja sedangkan pestanya akan di adakan Tahun depan atau kurang lebih enam bulan lagi.
...🌸🌸🌸...