NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Anak Mantan Selingkuhan

Jadi Ibu Susu Anak Mantan Selingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak / Anak Haram Sang Istri / Ibu susu
Popularitas:145.1k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Elma merasa, dirinya bukan lagi wanita baik, sejak sang suami menceraikannya.

Tidur dengan pria yang bukan suaminya, membuat Elma mengandung benih dari atasannya yang seorang playboy, Sean Andreas. Namun, Sean menolak bertanggung jawab dengan alasan mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.

Beberapa bulan kemudian Elma melahirkan bayi perempuan dengan kelainan jantung, bayi tersebut hanya bisa bertahan hingga berusia satu tahun.

Disaat Elma menangisi bayi malangnya, Sean justru menyambut kehadiran seorang bayi dari rahim istrinya, sayangnya istri Sean tak bisa bertahan.

Duka karena kehilangan anak, membuat Elma menjadi wanita pendendam. Jika ia menangisi anak yang tak pernah diinginkan papanya, maka Sean juga harus menangisi anak yang baru saja dilahirkan istrinya.

Apa yang akan Elma lakukan pada anak Sean?

Tegakah Elma menyakiti bayi malang yang baru saja kehilangan Ibunya?

Bagaimanakah hubungan Elma dan Sean selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Roderick Pria Pemarah

#34

“Emp, i-itu—” 

Elma sedikit tergagap, perasaannya tiba-tiba tak menentu, pria dingin ini langsung mengatakan keinginannya, seolah yakin bahwa ia akan memenangkan kasus tersebut. 

“Katakan apa nanti kamu mau menjadi pengasuh anakku?!” 

“Benar-benar tidak sabaran, pantas saja jika Rey juga demikian.” Elma menggerutu dalam hati. 

“Anda sedang mencemooh saya?” 

Elma terperangah, belum juga dijawab, Rick sudah bertanya lagi. Akhirnya Elma hanya sempat mengibaskan kedua tangannya dengan cepat, agar Roderick tidak terus-terusan berprasangka. “Tidak, Tuan—”

“Lalu kenapa anda menatap saya seolah-olah risih dan kasihan, asal anda tahu, ya? Saya tak suka dikasihani.” Sekali lagi, Rick menyela ucapan Elma, padahal Elma sedang sibuk merangkai kata agar mudah disampaikan dan tidak membuat orang salah paham. 

Elma yang geram dengan sikap Rick yang sungguh tidak sabaran, akhirnya berdiri. “Tuan! Saya rasa Anda tidak membutuhkan saya bicara di sini, jadi lebih baik saya undur diri. Selamat siang menjelang sore.” 

Dengan wajah kesal Elma melangkah pergi, Rick tak bisa mengejarnya karena keterbatasan yang ia miliki. Maka Rudolf yang melakukan hal itu. 

“Memang makhluk yang ada di bumi hanya dia? Seenaknya saja mengira-ngira, sudah baik aku mau datang dan memenuhi panggilannya. Ternyata sampai di sini hanya—”

“Nona, tunggu!” Rudolf berjalan cepat mensejajarkan langkahnya dengan Elma. 

“Kenapa lagi, apalagi yang diinginkan tuanmu yang tidak sopan itu?” tanya Elma jutek, masih dongkol rasanya melihat sikap Rick yang semena-mena. 

“Mohon dimaafkan, Nona. Tuan memang sedikit pemarah, apalagi sejak sakit, kemudian ditinggalkan Nona Linda, sifat pemarah dan tidak sabarannya semakin menjadi-jadi.” 

Elma menghembuskan nafasnya, lelah, sedikit marah, anehnya perasaan Elma sama seperti yang ia rasakan pada Rey, Elma tak bisa marah, yang ada adalah iba. 

“Tuan Rick, adalah seorang penyendiri, selain itu ia juga pemarah, karena sejak kecil ia tumbuh dan dibesarkan oleh ayah beliau. Sementara Nyonya Besar kabur bersama kekasih beliau, jadi ketika Nona Linda melakukan hal yang sama, Sifat itu semakin kuat mencengkram dirinya.” 

Akhirnya Elma pun bersedia kembali, ia melihat Rick sedang dipapah oleh asistennya yang lain. Wajah Rick kembali cerah, setelah melihat kedatangan Elma. “Nona, Anda kembali, maaf, saya tak bisa mengejar Anda, karena—”

“Tuan, Anda masih muda, maka jangan cepat putus asa. Maaf, tadi saya kesal karena Anda tak memberi saya kesempatan untuk bicara.” 

Rick tersenyum, tipis bahkan sangat samar, hingga tak ada yang menyadarinya selain Elma. Rupanya pria itu cukup menawan jika mau tersenyum. 

Elma jadi heran, apa kurangnya Rick? Hingga membuat Linda lari ke pelukan pria lain. Jika karena alasan sakit, kan dokter juga sudah mengatakan bisa disembuhkan.

Sayangnya tak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu, karena Linda sudah mengubur rahasia tersebut bersama jasadnya sendiri. 

“Jadi, apa jawaban Anda?” 

“Izinkan saya berpikir dulu, Tuan. Karena jawaban saya tergantung persetujuan ibu saya.” 

“Baiklah, Saya menunggu jawaban Anda. Lagipula persidangan belum juga dimulai.” 

Tanpa terasa hari semakin petang, Rick membicarakan banyak hal dengan Elma, walaupun secara garis besar berputar pada Rey dan kebiasaan-kebiasaan bayi tersebut, ketika tidur, ketika sedang main, dan bagaimana ekspresinya ketika marah. 

Semuanya Elma ceritakan, termasuk betapa miripnya mereka. Soal kemiripan Elma tak bohong, karena wajah Rick dan Rey memang serupa, selain itu Elma tak menyinggung apa-apa, apalagi bicara soal Linda dan segala hal misterius yang mengiringinya. 

Pembicaraan mereka ditutup dengan makan malam, kemudian Elma diantar pulang kembali dengan selamat sampai di rumah. 

“Selamat malam, dan terima kasih, Nona.” Pria yang mengantar Elma tersebut berterima kasih, karena Elma bersedia menemui Roderick yang kadang emosinya sulit diatasi. 

“Sama-sama, Tuan.”

“Jangan panggil saya Tuan, panggil saja Jeff.”

“Baiklah, terima kasih, Jeff.” 

Jeff pun berlalu pergi bersama mobil mewah milik tuannya, tak jauh dari tempat Elma berdiri, para tetangga sudah melihatnya dengan pandangan nyinyir. Elma menghembuskan nafas berat, bisa ditebak pasti sebentar lagi, akan beredar gosip baru. 

Tapi Elma terlalu lelah mengurusi omongan para tetangga, sebaik apapun dirinya, sampai kapanpun bekas noda hitam itu, akan terus menjadi sumber pokok pembicaraan. 

•••

Suara tangisan bayi nyaring terdengar, seolah menjadi harmoni yang tak bisa dipisahkan lagi dari keseharian Sean. Mertuanya mulai risih, adik iparnya apalagi. Belum lagi tak ada tanda-tanda Sean memberi upeti seperti biasanya, tentu saja hal itu menimbulkan pertanyaan. 

“Pah, Papa beneran tak tahu apa yang terjadi dengan menantu kita?” bisik Bu Dini pada suaminya. 

“Seandainya Papa tahu, Ma. Memang apanya yang aneh sih, Ma?” 

“Ya aneh, Pa. Sudah beberapa hari ini Sean tak pergi kerja, setiap hari kerjanya hanya mengganti popok bayi, benar-benar aneh, terus nih, Mama gak di kasih uang jajan tambahan.” 

“Sabar, Ma. Kali aja dia sedang adaptasi, semula ada yang mengasuh bayinya. Sekarang harus diasuh sendiri. Mana nyari pengasuh bayi kan cukup sulit.” 

Bu Dini mencibir ucapan suaminya, karena memang tak ada tanda-tanda Sean mencari pengasuh bayi. “Sudahlah, Ma. Tampung saja dulu, jangan banyak mengeluh, itung-itung balas jasa karena papanya sudah membantu usaha Papa.” 

Bu Dini akhirnya pasrah saja pada perkataan suaminya. Wanita itu bergegas mengikuti langkah kaki suaminya ke teras depan. 

Mereka terkejut, karena melihat ada sebuah mobil berhenti di depan rumah mereka. 

“Selamat pagi, Tuan.”

“Pagi, ada apa ini?” tanya Pak Tora, karena melihat orang-orang asing berdatangan ke rumahnya. 

“Kami dari pengadilan,” ujar petugas tersebut. 

Pak Tora dan Bu Dini saling pandang, “Kami tak ada urusan hukum apa-apa.” 

“Bukan dengan Anda, tapi dengan menantu dan cucu Anda.” 

“Kami ingin memastikan, apakah bayi tersebut dalam keadaan sehat? Karena ada seseorang yang mengajukan gugatan hak asuh.”

“Apa maksud kalian, cucu saya sudah diasuh ayah kandungnya.” 

“Kami tidak tahu, Tuan. Karena kami hanya menjalankan tugas dari pengadilan. 

Orang-orang itu merangsek masuk dengan paksa. “Hei, tunggu siapa yang mengizinkan kalian masuk?!” teruak Bu Dini. 

Namun tak di hiraukan. “Jangan keterlaluan kalian! Ini rumah saya.” Bu Dini merentangkan tangan mencoba menghalangi petugas yang hendak menghampiri Sean dan bayinya. 

“Bu, kami membawa surat dari komnas perlindungan anak, kami hanya ingin memastikan apakah bayi itu terawat dengan baik, tercukupi gizi dan asupan ASI-nya. Karena laporan yang kami terima adalah, Ibu bayi itu sudah meninggal.” 

Bu Dini pun pasrah, dan mengizinkan mereka masuk. 

Sean yang sedang menimang bayinya pun cukup terkejut, baru saja ia mengganti pakaian Rey usai mandi, dan kini sedang merendam ASIP yang tersisa 1 bungkus lagi. 

“Ada apa ini?” 

1
Bunda Aish
sudahlah Sean terima aja nasib mu sekarang, berdoa saja semoga Mbak othornya mau berikan jodoh perempuan baik tapi lebih galak dari kamu biar gak kamu tindas seenakmu aja
Rahmawati
wkwkwk, sean km kalah cepet dari rick
Rahmawati
alhamdulillah suster nia berhasil diselamatkan,.
bener kata Rick calon pengantin gk boleh lelah , biar fit pas malam pertama
Salsa Billa
satu ayah bukan saudara tiri thor tp saudara asli saudara kandung,, saudara tiri itu bawaan dr pasangan ilma , kalau satu ibu itu saudara satu susu , anak satu ayah saudara kandung
Nar Sih
nikmati sja nasib mu sean ,belajar lah jdi orang yg lebih baik lgi
Patrick Khan
kawan elma rick sampai sah... jeff sm emely aja lah😁😁😁
Silvia
sama suster Nia aja sean
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
bubur udah terlanjur gosong Sean, mana bisa dimakan
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
Eve? elma Mi
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lagi pula
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kapokmu kapan
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
emang kamu pernah mengenalnya, menanyakannya aja nggak...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lalu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
sementara
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kirain tadi tan namanya orang, gak tahunya typo....🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ayah kandung tp kan kamu nikahi jd ibunya lebih berhak, apalagi kamu pernah menolaknya sekarang sok sokan mengaku ayah kandungnya... /Curse/
hania
ah, kamu terlambat Sean...
kasihan....
Esther Lestari
Kapok Sean....gak usah berandai2 kan kamu yang dulu menolak Elma dan Eve.
Selamat Elma dan Rick...sah sudah, semoga menjadi keluarga yang bahagia berkumpul jadi satu dengan baby Rey dan Eve
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
Aaaaaa.....
Elma beneran Ama yayang Rick Rick.
ai lap yu torrrrrrrrr
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
cukulin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!