Alya diculik dan dipaksa menikah dengan CEO kejam bernama Rangga yang merupakan musuh terbesar kakak laki lakinya yang bernama Arya.
Rangga menikahi dan menyiksa Alya, agar Arya sang kakak menderita dan merasakan apa yang Rangga rasakan dulu saat melihat adiknya yang bernama Adinda yang berstatus kekasih Arya meninggal bunuh diri dengan terjun ke sungai setelah melihat perselingkuhan Arya dengan kekasih Rangga sendiri yaitu Soraya.
Mampukah Alya bertahan dalam siksaan yang terus diberikan Rangga padanya?
Mampukan Arya membebaskan Alya dari kekejaman Rangga?
Update Setiap hari
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telepon Dari Mami
Hari sudah malam,
Alya masih gelisah dan tidak bisa tidur
Dia terus memikirkan Rangga. Beribu pikiran buruk mengisi kepalanya. "Kenapa ya dia tidak menelponku sampai sekarang? Apa dia masih kecewa soal tadi malam? Bagaimana jika dia pergi dan mencari wanita lain di luar sana? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mau kehilangan dia? Bagaimana kalau dia pergi ke club malam dan mabuk mabukan disana? Bagaimana kalau dia tidak mencintaiku lagi? Bagaimana kalau dia membenciku lagi seperti dulu?"
Alya berguling kesana kemari, hatinya terus gelisah. "Aku harus menelponnya" Alya mengambil hpnya lalu memencet tombol yang tertulis Suamiku.
Alya harap harap cemas saat nada tut sudah terdengar. Namun hingga nada itu berhenti, Rangga tak kunjung mengangkatnya.
Alya mencoba sekali lagi dan kali ini ada suara yang terdengar yaitu suara wanita yang berkata "Nmor yang anda tuju sedang tidak aktif atau diluar jangkauan"
"Kenapa dimatikan? Apa dia tidak mau menerima teleponku?" Alya mendengus kesal. Dia melempar hpnya ke meja.
Matanya berkaca kaca dan tanpa terasa air matanya mengalir. Alya mengusap air matanya lalu mencoba untuk tidur.
Meskipun membutuhkan waktu yang lama tapi akhirnya dia tertidur dengan air mata yang membekas di wajahnya.
Sementara itu,.
Di Kantor
"Celin, apa semua sudah selesai?" tanya Rangga.
"Sudah Tuan." kata Celin.
"Baiklah kita segera ke hotel ya" Kata Rangga.
"Baik, Besok bangun lah tepat waktu atau kita akan kehilangan klien penting ini" kata Celin.
"Berani sekali kau berkata begitu pada bosmu" Rangga menatap sebal.
"Sudah lah, ini sudah diluar jam kerja, jika aku mau memanggilmu Rangga, itu terserah padaku" Kata Celin yang berjalan acuh.
"Kau mulai berani ya" Rangga melangkah menyaingi langkah Celin.
"Sudah lah, kau berisik sekali" Celin mempercepat langkahnya.
Rangga menggeleng melihat tingkah Celin yang menyebalkan, mau marah tapi Celin adalah temannya.
Rangga merogo sakunya,
"Sepertinya tadi hpku bergetar" Rangga mengeluarkan hpnya.
"Ternyata mati, aku lupa mencharger dan aku juga lupa mengabari Alya. Pasti dia sudah tidur. Baiklah aku akan menemuinya setelah meeting penting besok" Rangga kembali melangkah menuju hotel tempat dia dan Celin asistennya menginap, sementara sekretarisnya sudah pulang sejak tadi karena harus mempersiapkan banyak berkas untuk besok.
Sesampainya di Hotel, Rangga langsung merebahkan diri ke atas ranjang Hotel itu.
Dia mencharger hpnya dan pergi mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi, Hpnya bergetar. Sebuah panggilan dengan nama "Mami" Ragu ragu akhirnya Rangga mengangkatnya.
Rangga : "Halo mam"
Mami : "kenapa baru sekarang kamu angkat? apa sebegitu sibuknya sampai kamu tidak bisa mengangkat telepon ibumu?"
Rangga menjauhkan hp dari telinganya karena suara ibunya sangat menyakitkan telinga.
Rangga : "Maaf mam"
Mami : "Sudah lah mami menelpon bukan untuk mendengar kamu meminta maaf. Bagaimana? Apa kamu sudah menyingkirkan gadis itu?"
Rangga terdiam mendengar ucapan ibunya.
Mami : "Ranggaaaaa"
Rangga : "Eh iya mam, belum mam. dia sangat susah jatuh cinta padaku. sepertinya butuh waktu lama hingga dia benar benar jatuh cinta dan aku bisa mencampakkannya.
Mami : " Jangan terlalu lama atau mami yang akan kesana dan menghancurkan dia dan kakaknya yang sialan itu"
Rangga : "Sabar mam, aku akan memilih caraku, karena hanya itu cara agar Arya menderita seumur hidupnya"
Mami : " Bagus, buat lah mereka hancur. balaskan dendam adikmu"
Rangga : "Iya mam"
Telepon mati.
olahraga 🍍🍍🍍 nanas ya Alya duuuh kamu polos banget hhhhh
nah kan udah mengakui kamu jatuh cinta rangga
jantungku tidak aman kak setiap part bikin jantung berdesir & merinding