NovelToon NovelToon
Only Love You

Only Love You

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:67.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: OppaSuga26

BEBAS PROMO

Naya terjebak oleh rencana jahat Crishline senior nya, ia pergi ke kamar hotel yang disana adalah CEO pemilik hotel. Karena tak tahu jika itu pemilik hotel, sikapnya yang tak sopan membuat gadis desa itu menampar nya.

Bagi Devan ini adalah kali pertama ia mendapat tamparan, otak cerdik nya tiba-tiba saja bekerja sangat baik di dalam mobil.

Mami Dashy sudah tak sabar menggendong cucu lantaran setiap kali ia bertemu dengan ibu ibu lainnya selalu saja disinggung mengenai hal itu.

Devan merasa tak sanggup jika ibunya selalu mendesak dirinya agar menikah, dia melakukan pernikahan kontrak dengan Naya setelah proses bujuk nya. Sungguh takdir yang baik hati, menjadikan pernikahan itu penuh dengan cinta.

Bertaburan sedikit bumbu bumbu komedi sebagai pelengkap!
Cerita baru dari authorinstagram : @sofiatus.gans

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OppaSuga26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Barter

Devan berdiri tegak di depan cermin rias, tangan nya meraih sebuah botol gel rambut nya. Dia terdiam menyadari sesuatu, "Bukankah meja rias ini ada untuk nya?"

"Aku rasa aku sudah bersalah mengatakan hal seperti itu di malam pengantin ku. Hatinya pasti terluka.."

Devan membuka botol gel rambutnya dan menuangkan nya ke telapak tangan sebelum dia oleskan pada rambut nya. Tidak ada yang keluar dari dalam botol itu, masih belum menyerah. Devan mengocok nya lebih kuat karena botol itu dari kaca.

"Dia begitu lugu, dia menerima lamaran ibuku karena adiknya telah sehat dengan uang ku. Aku akui, dia memang sedikit cantik.. tapi tidak lebih dari Mami"

Devan melihat telapak tangan nya yang masih bersih, gel rambut itu tidak jatuh di telapak tangan nya yang lebar. Naya lewat dari belakang nya, untuk membersihkan ranjang yang berantakan akibat tidur nya semalam. "Naya"

Naya yang sudah naik ke atas ranjang terhenti.

"Ya, Dev ada apa?"

"Ambilkan aku gel rambut di lemariku, buka dan rak paling atas ada stok beberapa"

"Kau sedang apa?" Tanya Naya.

"Hah??, apa maksud mu?"

"Kau tidak melakukan apapun kan, ambil saja sendiri"

"Naya, jangan membantah ku. Anggap saja pelatihan agar kau bertambah tinggi"

"Baiklah baiklah" Naya malas, dia turun kembali dari ranjang dan masuk ke ruang ganti. Dia membuka kedua lemari Devan. Namun hanya satu yang ada stok gel rambut. Naya mencoba mengambil nya tetapi tidak sampai, tak habis akal gadis itu menjinjit. Sehingga dia mampu menggapai nya . Mengapa tidak?, saat menata pakaian nya tadi dia juga menaruh ke rak yang atas kan?.

Naya keluar dari kamar ganti dan menyerahkan botol kaca berukuran mini itu pada Devan lalu dia kembali naik ke ranjang untuk membenarkan posisi bantal. Setelah bantal dan guling rapi, Naya turun dan merapikan seprai. Bersamaan dengan itu, Devan sudah selesai merapikan diri. Rambutnya berkilau rapi dengan wangi yang menggoda.

"Hemmm... bau nya enak sekali" Gumam Naya.

"Apa kau ingin mencoba nya, Naya?" Tawar Devan. Naya pun menoleh merasa jika Devan memanggil namanya tapi dia tidak mendengar dengan jelas.

"Kau memanggil ku, Dev?"

"Apa kau ingin mencoba ini??" Tawar Devan lagi. Dia mengatakan nya pelan.

Naya mendekat. "Aku tidak mendengar nya, Dev"

Devan menghela nafas malas. Dia mendekatkan bibirnya di telinga Naya, "Sayang... apa kau ingin mencoba ini?"

Naya mundur beberapa langkah ke belakang, dia seketika menjadi merinding. Devan semakin mendekat entah kenapa. Penolakan Naya membuat dirinya tertantang untuk semakin dekat. Tak tahu apa yang membuatnya menjadi nakal. Devan memeluk Naya agar tetap dekat dengan dirinya, perut Naya mampu merasakan kotak kotak kecil perut suaminya.

"Kenapa Dev"

Devan mengambil rambut Naya yang kebetulan terurai, ia mencium wangi nya.

"Sayang, kenapa menjauhi ku?"

"Kau kenapa Dev?"

"Sangat cantik" Gumam Devan.

"Dev?? ....??"

Mami Dasi baru turun dari lantai tiga dan dia berjalan memandangi kuku nya yang indah. Lenggak lenggok berjalan nya tanpa alas kaki.

"Huft, kasihan sekali kau... kali ini aku akan mengganti mu. Ckckck"

"Ooooohh~~ kuku nyonya Dashy akan di ganti~~ hoouwoooo~~~~" Dia berjalan menuju kamar Devan. Melihat pintunya sedikit terbuka, tak banyak pikir Dashy pun masuk.

"Devaaaaan, dimana kah gerangan houwoo~" Dashy bersenandung belum menyadari dimana putranya.

"Devan-"

Spontan wanita tua itu menutup matanya dan memutar tubuhnya melihat kedekatan pengantin baru itu. "Hohohoo"

"Jika semalam belum terlaksana sepenuhnya maka teruskan saja.. mami akan berbicara padamu saat kau selesai, Dev"

Devan dan Naya langsung jauh menjauhkan.

"Tidak mami, jangan pergi!" Naya menahan Dashy yang melangkah keluar.

"Sungguh tidak ingin melanjutkan nya, Dev??" Goda Dashy.

"Mami, tidak.. dengarkan dulu!. Yang kau lihat bukanlah kebenaran nya. Itu-"

"Tidak peduli!. Mami akan keluar, nanti Naiklah ke kamar mami. Kita perlu bicara, Dev!"

Devan mengangguk, sejak tertangkap saling berdekatan mereka menjadi sangat dingin.

"Baiklah, aku tadi menawarimu ini tapi kau tuli seketika.. jika kau mau ambil saja. Aku akan ke kamar mami" Kali ini Devan membiarkan Naya memegang barangnya.

Naya tidak mengangguk juga tidak mengatakan penolakan dia sedang membereskan ranjang. Sebelum keluar, Devan mendekati Naya dan memeluknya dari belakang.

"Dev, lepaskan.. aku tidak bisa membereskan ini"

"Aku akan selalu mengganggu mu!. Lihat saja!. Aku akan membuktikan jika Ibraa tidak lebih baik dariku!" Tegas Devan yang berbisik di telinga Naya. Dia melepaskan pelukan nya dan keluar.

"Kenapa di buktikan? aku juga tidak peduli.." Gumam Naya begitu Devan sudah jauh melangkah. Di tempat lain tepatnya di lantai tiga dari rumah Dashy, Devan mendorong pintu dan masuk.

"Mami?" Panggil Devan.

Dashy baru keluar dari kamar mandi, wajahnya basah dia berlari menghampiri orang yang memanggilnya. Dia langsung tahu itu Devan.

"Ohohooo~ anak ku langsung kesini yah rupanya" Goda Dashy kemudian duduk menyandar di atas kasur. Kakinya dia luruskan setelah itu. Di sebelah wanita tua itu ada sebuah kotak makan berwarna kuning cerah yang tertutup rapat. Melihat ibunya duduk, Devan sebagai anaknya pun turut duduk di tepi ranjang. "Mi, ada apa?"

"Siapa yang menyuruh mu duduk di ranjang? duduk di bawah!"

Devan tertegun, bagaimana ibunya bisa berkata seperti itu??. Dia hanya bisa menuruti ibunya, yaah, sebelum gunung merapi nya meledak ledak. Itu akan bahaya. Devan sudah duduk di lantai.

"Mi, ada apa?"

Dashy membenarkan duduk nya dan menghadap sang putra. Dia mengambil kotak makan itu dan membuka nya di hadapan Devan.

"Kau belum sarapan pagi kan??" Tanya Dashy yang terdengar seperti menebak.

"Sudah mi, aku sudah makan" Elak Devan.

"Dengar!, jangan coba coba untuk membohongi ku!. Aku ini ibumu, aku akan tahu jika kau belum makan!" Ujar Dashy yang enggan melepaskan tangan nya dari mencubit pipi anaknya.

"Mi, sebenarnya aku memang lapar. Tapi aku-"

"Diam!!" Dashy memelototi Devan sehingga pria mantan bujang itu terdiam.

"Buka mulutmu!, mami akan menyuapi mu lebih dulu baru kita bicara!"

"Ini makanan favorit mu, Dev.. dengan nasi supaya natural Indonesia nya!"

Bentuknya bulat layaknya bakso.. dialah Keftedes.

"Mami tahu jika kau suka ini sebagai lauk.. jadi sengaja mami membuatnya sendiri"

"Bukankah itu pilih kasih, Mi?" Karena Devan berbicara dengan mulut menggelembung, Dashy memukul lengan nya. "Kau ini! jangan banyak bicara! mulutmu penuh!"

"Ini bukan pilih kasih, Dev. Kau sudah menikah anggap ini sebagai hadiah karena kau menuruti ku!"

Devan menelan makanan nya, "Aku selalu menuruti perkataan mu, Mi"

Dashy kembali menyuapi Devan. "Dengarkan aku, aku ingin mengatakan padamu jika aku berhasil membuat Ibraa tidak ikut pulang bersama keluarga nya pagi tadi"

"Berhasil...??"

"Ya, mami tau. Ini bukan rencana. Tapi kau akan senang jika sahabat mu tidak pergi lagi kan??"

"Selain sahabat dan teman anak anakku, Ibraa juga seperti anak ku sendiri"

"Kasihan dia jika kembali ke Canada.. pasti banyak pikiran"

"Mi, sampai kapan dia akan menetap disini?"

Pertanyaan itu membuat Dashy kembali memukul nya. "Kau ini!. Apa kau tidak ingin jika dia menetap lebih lama disini??"

"Tidak mi, bukan begitu"

"Lalu??" Dashy menyuapi Devan lagi.

"Apa kau takut dia akan menjadi saingan mu, Dev? ahahahaha"

"Dia memang sangat tampan... apa kau takut jika Naya tertarik padanya Dev?"

Devan menelan makanan nya. "Aku tidak takut!, dia memang tampan tapi aku suaminya kan?"

"Hubungan bisa di putuskan Dev, tapi ikatan hati tidak. Jadi buat ikatan hati menjadi sebuah hubungan. Maka tidak akan dengan mudah putus"

"Kalau begitu Mi... bantulah aku agar Naya tidak tertarik pada Ibraa. Agar matanya hanya terpaku padaku"

"Mudah!, sekarang aku akan menanyai mu"

"Yah, silahkan."

"Semalam berapa ronde??"

Devan mematung seketika, dia tak melakukan apapun semalam. Dari wajah putranya saja Dashy dapat menebak isi hatinya "Kau tidak melakukan nya? ckckck"

"Eheheheh" Devan tertawa hambar.

"Tapi Mi, kita belum saling cinta bagaimana akan melakukan.. ekheem"

"Itulah, yang tampan akan kalah dengan sang pemilik kehormatan!. Kau ini..." Dashy menyuapi putranya lagi.

Ponsel Dashy yang tergeletak di meja rias menyala. Sepertinya notifikasi pesan dari seseorang.

"Mi, menyala" Devan menunjuk arah itu.

"Ambilkan Dev, aku malas bergerak"

Devan bangun dan mengambil ponsel Dashy. Dia membuka layar ponsel ibunya, betapa ia terkejut saat wallpaper ibunya adalah foto masa kecil dirinya. Bukan dirinya saja sebenarnya, Andika, Ibraa dan Sisil juga ada. "Mami, kau masih menyimpan ini??"

"Aku masih menyimpan nya, kemari kan!" Pintah Dashy. Dia melihat pesan itu dan tidak membalas nya.

"Kau ingin melihat lebih??"

Dashy membuka galeri poto nya sebelum Devan menjawab. "Aku bahkan masih menyimpan foto mu yang tidak bisa bergaya di awal kau menjadi model, Dev"

"Mami...." Rengek Devan yang tak di hiraukan. Dia membuka WeA "Aku bahkan mengirimkan beberapa foto mu pada Naya. Dia sudah membaca nya"

"APA?!"

Dashy mengangguk tanpa dosa. "Kau tampan, Dev.. tenang saja"

"Aku tahu Mami tapi tidak perlu mengirimkan nya pada Naya" Devan mengusap kasar wajahnya.

"Ini yang beberapa staf mengatakan kau sangar dan galak 'kan?"

"Mereka salah.. putraku memang tampan.."

"Dan yang ini! kau terlihat grogi, pfft"

"Dan yang ini saat kau berlibur ke pantai dengan Ibraa berdua, kan?"

"Ahahahaha... rambut mu terkena apa itu" Dashy terus meledek Devan.

"Yang ini saat tak sengaja terfoto Andika, kau membuka baju seperti tarzan saja" Dashy memukul putranya. Entah kenapa ini lucu untuknya.

"Kau sering sekali berlibur berdua dengan Ibraa. Mungkin foto ini dua tahun lalu"

"Tunggu!, bukankah belakang mu itu wallpaper Dev?"

"Itu memang wallpaper, Mi"

"Aku mengirimkan ini pada Naya bahkan sebelum kalian menikah. Dia sudah melihat nya. Apa dia tidak mengatakan apapun padamu?"

Devan menggeleng. "Tidak, dia sangat dingin"

"Kalau begitu jadilah hangat!!, kenapa kau bodoh sekali!"

"Mami... kau juga mengirimkan padanya foto ku yang baru memulai dunia model pada Naya.. aku dan Ibraa bahkan tidak menghabiskan satu tahun penuh di dunia itu"

"Biarkan saja.." Devan kembali duduk bersila dan Dashy menyuapi nya.

"Kau tahu... Sisil mengirimkan foto Ibraa pada Naya"

"APA?!"

"Jangan seperti sinetron, Dev!"

"Kenapa?? kenapa Sisil mengirimkan foto Ibraa pada istriku?!"

"Dia hanya ingin berbagi rasa dengan Naya, itu saja.."

"Mami...." Rengek Devan.

"Kau cemburu, Dev?"

"Mami...." Rengek Devan lagi.

"Bantu aku memikat istriku..."

"Untuk apa?? kau tidak mencintai nya, itu tidak akan bekerja"

"Aku tidak ingin dia jatuh cinta lebih dulu pada Ibraa"

"Baiklah baik, mami akan membantu mu. Pertama kau harus menghabiskan setidaknya semalam untuk membuat cucu ku!. Baru aku akan membantu mu!"

Mata Devan membulat, yang di katakan ibunya benar-benar... ??

"Itu barter yang adil namanya Dev!"

1
Mamake Zahra
Kecewa
Hidan Balhaf
sambunganx mna ya..
Fifi
Aneh Katanya tamat kok jadi nge gantung begini
Mfftah Afni
kemarin anaknya sekarang ibubya yg mecat
kalau ral pasti kabur ga bakal mau ketemu sma keluarganya
malah tambah murka
tapi sayang hanya dunia ilusi apapun di bisa kan
jadi imaginasinya hikang entah kemana
Christinee
Duhh Kak maaf baru baca hehe duhh gimana nihh gak lanjut?
Lani Lani
keluarga aneh ...tp ngak m madang rendah org.... baik hati lg.. apa thorrr jg aneh... bs bkn ceritera seperti ini...🤭🤭
Lani Lani
ibu nya aneh....🤭
🐹lealuv😻
thor aku jd agak bingung sm devan kadang bersikap baik kadang bersikap buruk..
qeeraira
Ow so sweet devan 😍😍 walau beralasan tangung jabwa
Asni J Kasim
Next Up thor 😘😚
🐹lealuv😻
lanjutnya jgn lm2 thor...
OppaSuga26: iya kak, maaf.. itu sudah lama cuma dua kali di tolak karena terlalu fulgar 😁
total 1 replies
dewi susilawati
kezeel yah liat kelakuan devan ke naya,,,memang devan nganggap naya itu wanita miskin,rendahan,jijik.emang orang kaya gitu yah kelakuannya melihat orang dari penampilan,kasian yah naya secara tidak langsung sering dihina oleh devan sampai hal terkecil pun selalu hina hina naya,,,coba nayanya pergi dari kehidupan devan,kasian punya suami tapi ga bisa jaga mulut malah nyakitin naya.
🌹Dina Yomaliana🌹
5 like dan rate 5 mendarat💕💕💕
🌹Dina Yomaliana🌹
Hai kakak👋 aku datang di cerita mu ya🥰😉 semangat terus up ceritanya💖💖💖💖

Salam kenal dari cerita ku😊😊😊😊
~ Adikku Sayang Adikku Malang
~ Sungguh Tak Terkira

Semangat berkarya untuk kita semua🤜🤛
Asni J Kasim
Semangat kakak 😍😍
🐹lealuv😻
crazy up kak....
Asni J Kasim
Next Up kakak. Semangat ngetiknya 💪💪
Asni J Kasim
Crazy Up kakak 😘😘😘
Asni J Kasim
Hai kak. Terimakasih sudah mampir di karyaku. Aku udah Feedback 😊

Semangat💪💪
OppaSuga26: terima kasih sudah berkenan mampir😊
total 1 replies
Dwi Puspa Rini
mamy Daisy love you pull 😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!