"Ihh... Panas Mas!"
"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."
Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.
"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."
Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.
"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"
"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"
"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CABE Bab 34
Nagara menatap keturunannya dengan dalam, mata abu-abunya bergerak menelisik cucu dan cicitnya yang terlihat santai menikmati makanan yang dihidangkan para pelayan. Tapi ada satu orang yang terlihat tidak bersemangat, dia terlihat melamun menatap lurus ke arah piring yang masih penuh dengan makanan.
Azkha terlihat tidak bersemangat dan itu ditangkap jelas oleh kedua mata Nagara. Pria sepuh itu menghela napas pelan, dia menyandarkan punggungnya di kursi tanpa mengalihkan perhatiannya dari cucunya tersebut.
"Eyang sudah mendapatkan informasinya, jangan khawatir. Makanlah yang banyak Azkha, kalau kamu kurang makan kamu tidak bisa menemui istrimu nanti. Kamu bisa lemas saat menghadapi mereka." Ucap Nagara sedikit menggoda cucunya, dia menarik sudut bibitnya membentuk senyuman tipis saat melihat Azkha mengangkat kepalanya.
Kedua matanya terarah pada Nagara termasuk Shaka dan yang lainnya, Araina dan Lingga yang sedang sibuk berebut dibuat terdiam dengan mata saling melirik sinis. Mereka memang tidak pernah akur kalau bertemu tapi saling sayang.
"Bang jangan ngegodain cucu aku! Dia lagi sedih, istrinya diculik gak usah mulai ya!" Lovyna berteriak dari ruangan lain, dia juga mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya termasuk Eyang uyut Reina.
Wanita sepuh yang tidak lagi muda itu tapi masih bisa berkomunikasi dan berbicara dengan baik itu hanya tersenyum, dia sangat bahagia karena cucu dan cicitnya datang ke sini. Dirinya yang sudah tidak bisa lagi beraktivitas bebas hanya terduduk di kursi roda, walaupun kedua kakinya masih bisa berjalan tapi Lovyna tidak membiarkannya lelah begitu juga Nagara.
Sementara Ragata, putranya yang satu itu berada di kediamannya bersama Elira sang istri, anak-anak kembarnya sudah memiliki kehidupan sendiri dan sibuk dengan karir masing-masing.
"Iya Cinta, Abang cuma tidak tahan lihat mukanya yang masam itu, kayak kehilangan gairah hidup. Padahal Abang sudah bilang kalau dia tidak usah khawatir, secepatnya kita ke tempat itu." Nagara kembali berbicara, dia menoleh pada istrinya yang tengah menyuapi Eyang Uyut Reina dengan penuh perhatian.
Lovyna tidak menyahuti, dia cukup kesal dengan suaminya itu karena menggoda Azkha cucunya yang selama ini tidak pernah banyak tingkah, padahal Nagara tahu darimana sikap Azkha didapatkannya tentu saja dari Eyangnya tersayang, Nagara Linochyl.
Nagara yang cepat khawatir kalau sesuatu terjadi pada Lovyna dan Reina, tidak akan bisa diam sebelum dia mendapatkan solusinya.
Ya sama seperti Azkha sekarang, Azkha juga tengah memikirkan bagaimana keadaan istrinya sekarang, mencari solusi yang cepat agar bisa menemui Adelia segera.
Sementara ditempat lain Adelia tengah berhadapan dengan beberapa orang berwajah asing yang selama ini belum pernah ditemuinya seumur hidupnya.
Siapa mereka sebenarnya? Kenapa membawanya kesini tanpa izin dari suaminya, lebih bisa dikatakan menculiknya.
Dua orang pria paruh baya dan beberapa orang yang lebih muda tengah berdiri di belakang keduanya dengan tatapan tak bisa dibaca.
"Adelia Felipe, itu namamu yang sebenarnya. Keluarga angkatmu tidak membentuk nama belakangnya untukmu bukan begitu? Disinilah seharusnya kau berada, di tengah-tengah keluargamu yang sebenarnya. Seharusnya-,"
"Keluarga? Maksudnya keluarga yang mana Tuan? namaku Adelia Azkha, bukan Adelia Felipe atau yang lainnya. Aku juga tidak mengenal kalian baik itu dulu ataupun sekarang. Aku tidak memiliki keluarga disini, aku hanya memiliki suami yang bernama Azkha dan kedua mertuaku! Jangan membual anda ya!" Tukas Adelia dengan segala kekesalan yang dirasakannya.
Enak saja me ngaku-ngaku sebagai keluarga, setelah apa yang sudah dia dapatkan selama hidupnya tiba-tiba saja orang-orang ini dan menghancurkan semua kebahagiaannya bersama sang suami yang baru tumbuh seumur bibit cabai.
"Aku tidak peduli kalaupun kau mengelak, karena kenyataannya kau dan kami itu keluarga memiliki darah yang sama artinya hidupmu bersama kami. Tidak peduli sekalipun kau sudah memiliki suami atau keluarga baru, kau adalah Felipe kau harus mengikuti aturan keluarga ini. Kau harus meneruskan keturunan Felipe yang murni, tinggalkan pria itu dan menikah dengan Eduardo, sepupumu." Ucap pria paruh baya itu dengan tenang dan santai seolah apa yang dikatakannya itu tidak memiliki pengaruh besar untuk Adelia.
Kedua mata Adelia membulat, dia melotot tajam pada mereka terlebih pada kedua pria berbeda usia yang saat ini terus saja menatap ke arahnya.
Salah satu dari mereka tersenyum tipis, menyeringai kecil kala melihat Adelia marah dengan keputusan kepala Keluarga Felipe. Memang pria tua itu bukan ayah dari Adelia karena keluarga inti Adelia sudah meninggal termasuk Ibu, ayah dan kakeknya, hanya tersisa sang nenek yang sakit stroke karena kehilangan salah satu anggota keluarganya selama puluhan tahun.
Dan untuk bisa memiliki keturunan murni keluarga Felipe mereka harus menikahkan salah satu putra mereka dengan Adelia yang memiliki darah Felipe murni, karena Adelia menjadi satu-satunya cucu perempuan yang terlahir di keluarga ini.
Adelia semakin muak kala melihat wajah para laki-laki itu, mereka terlihat begitu menginginkannya padahal sudah tahu dirinya bersuami.
"𝘎𝘪𝘭𝘢 𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢, 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘶𝘭𝘦𝘵 𝘤𝘢𝘣𝘦! 𝘊𝘢𝘬𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘈𝘻𝘬𝘩𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘯𝘢-𝘮𝘢𝘯𝘢!" Adelia terus saja berteriak dalam hatinya, dia masih belum bisa mengatakan apapun karena Adelia tahu kalau dia salah bicara kebebasannya akan menjadi taruhan.
Mereka bisa memaksanya, menikahkannya dalam keadaan tidak sadar. Jadi untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan Adelia harus bersikap baik dan berpikir cerdik.
"Akan aku pikirkan, tolong berikan sedikit waktu karena ini begitu mengejutkanku." Ucap Adelia dengan lemah, dia berpura-pura untuk mengulur waktu sangat berharap kalau Azkha atau siapapun mau membawanya pergi dari tempat mengerikan ini.
"Bisa-bisa aku poliandri kalau diem disini terus, bisa punya lakik selusin." Gumam Adelia sembari menatap ngeri pada para laki-laki berwajah tidak ada yang buruk dan burik satu pun yang mengantri ingin menjadi suaminya.
"Baiklah, aku tunggu hingga lusa! Jawabanmu menentukan masa depanmu da kehidupanmu selanjutnya. Lupakan pria itu, karena dia tidak akan mungkin pernah bisa menemukan mu disini. Mungkin saja pria itu sudah mencari wanita lain disana setelah kau hilang kan?" Pria tua itu kembali berbicara, kali ini cara bicaranya semakin membuat Adelia geram tapi sayangnya Adelia tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Tidak bukan karena dia lemah, tapi karena keadaan yang mendorongnya untuk bersikap tenang dan tidak gegabah.
"Bacot terus, lihat aja nanti kalau sampe aku bisa bebas dari sini, aku jejelin mulut dia pake cabe jalapeno!" Geram Adelia dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh mereka.
𝙈𝘼𝘼𝙁 𝙔𝘼 𝘽𝘼𝙍𝙐 𝙐𝙋, 𝙆𝙈𝘼𝙍𝙀𝙉 𝙊𝙏𝙃𝙊𝙍 𝙎𝙄𝘽𝙐𝙆 𝘿𝙄𝘿𝙐𝙉𝙄𝘼 𝙉𝙔𝘼𝙏𝘼 𝙃𝙀𝙃𝙀𝙃𝙀, 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙉𝘼𝙍𝙉𝙔𝘼 𝙃𝘼𝙍𝙄 𝙄𝙉𝙄 𝙅𝙐𝙂𝘼 𝙈𝘼𝙎𝙄𝙃 𝙎𝙄𝘽𝙐𝙆 𝙎𝙄𝙃 𝙏𝘼𝙋𝙄 𝙊𝙏𝙃𝙊𝙍 𝙉𝙔𝙀𝙈𝙋𝙀𝙏𝙄𝙉 𝙉𝙐𝙇𝙄𝙎 𝘽𝙐𝘼𝙏 𝙆𝘼𝙇𝙄𝘼𝙉 𝙈𝙊𝙂𝘼 𝙎𝙐𝙆𝘼 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼𝙉𝙔𝘼 𝙔𝘼 𝙎𝙀𝙀 𝙔𝙊𝙐 𝘿𝙄 𝘾𝘼𝙋𝙏𝙀𝙍 𝙎𝙀𝙇𝘼𝙉𝙅𝙐𝙏𝙉𝙔𝘼 𝙈𝙐𝘼𝘼𝘾𝙃𝙃𝙃
aduuuuh in orang ko gak ngerti ngerti sich.. hellow Adelia bukan barang yg bs d ajak tukaran. lg pula Araina yg xan inginkan untuk d tukarkan pun gak akn sudi ikut klan Felipe,xan gak menarik sama sx dmata nya sekelas Maxwell pun gak ngaruh. lg pula terlihat sx klo klan Felipe tidak menghargai wanita sebagaimana keluarga Lynochyl juga keluarga Prayoga. jd jgn harap untuk bs membawa salah satu keturunan dr keluarga in 🤨
astga in anak orang lg pada serius malah dengerin ring tone dangdut bgtu seharus nya hp mu silent 🤦♀️ in gegara lintang ni sang lebaran yg tetiba kehilangan belahan wajah nya. udh bener tu d ceramahin Lingga mcm orang kurang duit aj klo emg mau ikutn ya tinggal nyusul aj 😒
astaga dragon ball....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
lgsg kebayang dong, muka bang Brian Domani yg tegas sambil pegang pistol/Angry//Angry//Angry//Angry/
hmmmm.... siap² aja bkal ada pasukan tambahan dari endonesaaahh mo datang ke spanyol. bang lintang bawa genk duren sawitnya opa damara prayoga 💪💪💪💪💪