Seorang istri yang merasa lelah dengan tingkah suami serta keluarganya. Hatinya begitu sakit melihat sang suami lebih menyayangi keponakannya di banding anaknya sendiri. Arumi layaknya seorang pembantu di dalam rumah mertuanya sendiri.
Suatu hari tanpa sengaja iya melihat putri kecilnya terjatuh karena didorong oleh keponakannya ingin meminta pertolongan, namun siapa sangka malah suaminya memilih membantu dan mengendong keponakannya tersebut. Puncak dari semua, ketika suami Arumi datang. kerumah membawa Siska pulang kerumah dan mengenalkannya sebagai calon istri Nico.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvazkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 34
Nicholas lansung terlihat panik. Karena apa yang telah di rencanakan ternyata gagal. Dan lebih parahnya lagi, putrinya benar benar telah di culik oleh orang tak di kenal. Padahal dia sudah sangat senang saat suster Neni dan juga Fernando bilang jika Michelle menghilang. ternyata menghilang karena di culik sungguhan.
"bagaimana ini tuan, jika nona Arumi bertanya saya harus bilang apa?" tanya suster Neni yang memasang wajah panik. menjiwai sekali.
"ya mana aku tahu, itu kesalahan mu sus. Kau tidak becus mengurus anak kecil!" jawab Nicholas tidak mau tahu.
"wah, enak sekali anda ngomong nya. Kalau begitu aku bisa saja bilang ke kak Jo dan kak Arum. Jika ternyata sedari keluar restoran anda hanya fokus pada ponsel. Yang katanya mau bermain dan menyenangkan putrinya ternyata hanya omong kosong belaka! Sampai taman pun tidak ada niatan sama sekali untuk bermain dengan Michell. Hanya fokus pada ponsel dan menghubungi orang untuk melakukan rencana gil@ anda!" ujar Fernando membuat nicholas lansung membulatkan matanya. Dia sama sekali tidak menyangka jika apa yang di rencanakan terendus oleh Fernando.
"sudahlah, sekarang kita lapor polisi saja. Biar cepat selesai dan cepat ketemu Michelle!" ujar Nicholas dengan santai.
"memangnya mudah membuat laporan di kantor polisi. Mencari orang hilang jika belum 1x24 jam tidak akan di terima laporan kita. Masa, begitu saja anda tidak tahu. Padahal jabatan anda di perusahaan tinggi, tapi kenapa masalah sepele seperti ini anda tidak tahu!" sindir Fernando sinis.
"apa hubungannya jabatan yang aku miliki dengan laporan ke polisi. Mau di terima atau tidak dan mau di usut kapan itu hak mereka. Yang terpenting kita sekarang buat laporan saja!" ucap Nicholas tetap kekeh.
"kalau begitu silahkan buat laporan sendiri. saya tidak mau malu hanya karena menuruti permintaan bod0h anda! Lagian pintar juga tidak kenapa bisa punya jabatan tinggi sih. Ah, jangan jangan ini semua karena campur tangan dari kak Arum. Tidak mungkin orang seperti anda bisa dengan mudah mendapatkan posisi yang cukup bagus di perusahaan tanpa bantuan kakak saya!"
"tidak usah banyak bac*t jadi orang. Lo itu hanya anak kemarin sore yang baru mengenal gue. Lagian Michelle hilang juga karena salah susternya yang tidak becus menjaga. kenapa malah perkataan Lo merembet kemana mana. lagian jika jabatan gue di perusahaan tinggi memangnya kenapa. Masalah buat Lo, Lo itu hanya anak kecil yang selalu ikut campur masalah orang dewasa. Dan lagi, gue akan tetap lapor ke polisi dengan atau tanpa bantuan Lo. Kita lihat saja siapa yang benar, gue atau Lo!" jawab Nicholas dengan kesal. lantas dia pergi meninggalkan dua orang tersebut.
suster Neni dan Fernando tersenyum miring melihat kepergian Nicholas. Sebenarnya mereka sudah sangat curiga dengan gerak gerik Nicholas selama di restoran tadi. Dia terlihat seperti ingin membawa kabur Michelle. suster Neni berfikir jika semua ini di lakukan untuk mendapatkan uang. Karna memang keluarga Nicholas tidak bisa apa apa tanpa sokongan dana dari Arumi.
"misi berhasil!" ujar suster Neni tersenyum senang.
"kamu benar sus, untung saja kita bisa membaca pergerakan Nicholas dengan cepat. Jadi semua masih bisa di kondisikan dengan baik!" ujar Fernando membalas pernyataan suster Neni. "sekarang kita pulang saja. Kak Arumi dan kak Jonathan sudah nungguin kita tak jauh dari taman ini. Mereka juga sudah meminta orang untuk membuntuti Nicholas. Jadi, kita bisa sedikit bernafas lega" ujar Fernando lansung di angguki oleh suster Neni.
sedangkan di tempat lain, Nicholas bertemu dengan teman preman nya itu. Dia tetap meminta bayaran meskipun apa yang di lakukan ya gagal. Tidak banyak hanya beberapa ratus ribu saja. itu untuk kompensasi katanya.
"gimana bisa gagal si bro?" tanya Nicholas pada temannya itu.
"gue juga nggak tahu. Lagian saat gue datang tadi, suster yang jaga anak lo udah kayak orang bingung lihat sekeliling kayak cari orang. saat gue sadar, ternyata anak Lo udah nggak ada di taman itu!" jelasnya dengan jujur.
"Lo nggak sedang bohongi gue kan!"
"kalau Lo nggak percaya, bisa tanya sama orang di sekitar mumpung kita masih ada di taman sini. lagian Lo juga aneh, kenapa pakai acara culik anak sendiri sih?" tanya temannya yang merasa aneh dengan apa yang di lakukan oleh Nicholas.
"gue butuh uang buat biaya nikah dengan Siska. Lo tahulah, cewek yang selama ini gue cinta!" jelas Nicholas dengan senyum khasnya.
"lah, Lo udah punya anak bini masih aja mau nikah lagi. Gue lihat lihat bini Lo Spek bidadari. kenapa malah mau nikah lagi?" tanya temannya dengan penasaran.
"karena guee pengen punya anak cowok. Gue butuh penerus!"
"penerus?"
"iya, gue mau punya penerus. Anak dari Arumi perempuan dan gue mau punya anak laki laki!"
"lah, kalau mau punya anak laki laki ya program hamil lagi lah bro. kenapa malah mau nikah lagi. Emang rada rada Lo ini. Trus kata Lo penerus, emangnya Lo punya apa buat di terusin sama anak Lo nanti. perusahaan, restoran atau bank. kan Lo cuma kerja di perusahaan orang. Lalu apa yang mau di terusin!" ujar teman Nicholas lansung membuatnya melotot tajam.