Jennaira Queenzy Hill berada disituasi sulit dimana ia harus merelakan laki-laki yang akan menjadi tunangannya kepada sahabatnya.
Terjebak menjadi orang ketiga diantara sepasang manusia yang saling mencintai membuat Jennaira harus kuat menghadapi tatapan sinis dan rendah orang lain. Berusaha terlihat baik-baik saja, namun tak semudah itu. semua menjadi rumit saat satu persatu hal buruk menghampirinya, hingga rahasia yang terkuak menambah luka yang sudah ada. Membuatnya tak lagi berharap pada apapun dan siapapun, kecewa yang tak berpenghujung membuat Jennaira tercekik dengan takdirnya sendiri.
Akankah akhir bahagia menjadi milik Ara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu bahagia?
4 anak manusia itu menghabiskan waktu liburan menjelajahi beberapa tempat wisata.
Dari St. Moritz mereka melanjutkan perjalan ke Kebun Anggur Lavaux dengan mobil pribadi mereka yang memakan waktu 2.5 jam. Mereka menikmati banyak waktu di kebun anggur yang sangat luas, menginap di hotel di tengah- tengah kebun anggur dan keesokan harinya melanjutkan ke Danau Jenewa yang tak kalah indah.
Dua gadis itu sangat antusias dengan liburan mereka kali ini. Karena jelas saja saat ini suasana hati mereka sedang berbunga-bunga. Begitu di perlakukan layaknya Ratu oleh orang mereka cintai.
" Come on baby, lebih baik kita pulang sekarang ya? Sepertinya kamu kurang sehat " Rain menyentuh kening sang adik mengecek suhu tubuhnya"
Baru saja mereka memasuki hotel untuk istirahat, Aira sakit kepala hingga muntah yang cukup parah. Hingga mau tidak mau Kylie memanggil Rain dan Laiv yang berada di samping mereka.
Saat dia laki-laki itu masuk mereka terlihat sama khawatirnya dengan Kylie. Aira tak berhenti muntah hingga wajahnya terlihat sangat pucat.
" Sayang, kita kerumah sakit saja ya? " Laiv memujuk.
" Tidak, Ra baik-baik saja. Ini juga karena kebanyakan makan aja tadi" tiga orang itu menghela nafas mendengar penolakan Aira.
" Kalau besok masih sakit, kita pulang! Gak ada penolakan " tegas Rain.
Aira tak bereaksi apapun, kalau kakaknya dalam mode seperti ini mau dia nangis darah pun sudah tidak berpengaruh. Ia hanya berfikir bagaimana agar besok dia sembuh dan melanjutkan agendanya ke Lembah Lodano.
Kylie dengan sigap memberikan obat kepada calon adik iparnya itu. Dengan pasrah Aira harus menerima dari pada harus pulang.
*
*
Pagi cerah menyapa, terlihat pemandangan indah dengan embun yang menemani daun-daun nahhur yang terbentang luas.
Aira bangun lebih dulu dan mempersiapkan diri dan cara untuk meluluhkan dua laki-laki yang sedang posesif itu.
Terlihat Kylie sedang menggeliat dalam tidurnya karena cahaya matahari menyapu lembut wajahnya. Gadis berambut pirang itu mengerjapkan matanya, ia melihat Aira sudah siap dengan riasan wajahnya.
" Oh god! Kamu sudah siap? Ini masih terlalu pagi Ra " Kylie menarik selimut lalu membungkus tubuhnya hingga terlihat seperti ulat bungkus.
" Aku sudah sehat, dan sangat bersemangat hari ini " senyum Aira terlihat sangat cerah.
" Haish, tidak jam 6 pagi begini juga " gumam Kylie.
Sedikit perdebatan, mujuk memujuk akhirnya perjalanan ke Lembah Lodano dilanjutkan. Seperti biasa dua gadis cantik menjadi penumpang istimewa.
Saat dalam perjalanan Handphone Aira berdering terlihat nama Abigail disana.
" Hola bestie! " sontak saja suara penuh semangat itu memenuhi ruangan mobil itu.
" Ra kangen banget, kapan pulang? " Aby seperti biasa yang manja.
" Dua atau tiga hari lagi By" tatapan Aira tertuju pada Kylie.
" Hmm, kami sudah memilih vendor dan baju. Ra harus bantu pilih hidangan pokoknya " Aira tertawa mendengar Aby yang sangat semangat.
" Apa kalian ingin memakai semua menu di cafe ku? " goda Aira.
" Kalau free of charge kami mau " celetuk Sean.
" Dasar pelit " obrolan mereka berlanjut hingga obrolan yang tak penting.
Perjalan tidak lama, tapi mungkin karena pengaruh obat yang Aira minum tadi pagi membuatnya tertidur pulas.
Setelah sampai di Lembah Lodano mereka melakukan check in hotel seperti biasa. Laiv menggendong Aira membawanya memasuki hotel. Sedangkan Rain dan Kylie berjalan mengiringi dari belakang.
" Apakah tidurmu nyenyak? " Rain bertanya sambil mengenggam tangan Kylie lembut..
" Hmm, sangat " jawab Kylie malu-malu.
" Terimakasih sudah merawat adikku yang manja itu " Kykiet tersenyum manis mendengar ucapan terimakasih dari Rain.
" Tidak masalah, selain tugas ku Aira tidak manja jadi tidak merepotkan " Rain mengusap puncak kepala gadisnya.
Setelah makan siang, Aira sudah tak sabar kini mengkeret tiga orang yang dengan pasrahnya mengikutinya ke Hutan Beech.
Hutan dengan pemandangan yang sangat menakjubkan. Warna keemasan dan kuning kunyit sangat mendominasi dan memanjakan mata.
" Woahh, so beautiful " Aira berdecak kagum.
" Lebih cantik kamu " Aira melengos begitu saja mendengar gombalan Laiv.
" Serius honey " Laiv mengejar Aira yang sudah berlari kecil ke arah sang kakak yang sedang bermesraan.
" Kak, help me! " Aira bersembunyi dibalik punggung Rain.
" Ck, curang kamu" bagaimna tidak kesal, jelas Laiv kalah telak kalau ingin melangkahi Rain yang kini sudah menatapnya tajam.
Tawa Aira pecah begitu saja, melihat wajah frustasi Laiv.
" Tunggu, nanti aku akan melamar mu dan menikahimu hingga kamu tak bisa lari kemana-mana " ancam Laiv.
" Oh ya? Takut! " goda Aira.
" Apa kau yakin daddy kami akan menerima lamaran playboy gagal seperti mu? " kini Rain Ikut-ikutan menggoda Laiv.
" Ayolah, aku tidak pernah jadi playboy dude " wajah frustasi Laiv terlihat jelas.
" Tetap saja, kami dulu yang akan menikah Mr. Adams. Jadi harap menunggu ya " Laiv mengusap wajahnya kasar mendengar Kylie ikut menggodanya.
" Sabar bro " Rain semakin menjadi- jadi mengejek Laiv.
" Yeay, punya kakak ipar! " Laiv menepuk keningnya melihat kekasihnya sudah melompat kegirangan mendengar Kylie dan Rain akan menikah.
"Bahagia, hmm? " Aira mengangguk dan memeluk Rain erat.
" Sangat! Cepatlah menikah biar Ra juga cepat menyusul " bisik Aira membuat Rain membolakan matanya.
Lalu dengan cepat ia berlari memeluk sang kekasih.
Rain hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sang adik yang sedang jatuh cinta. Rain merangkul Kylie dan memberi ruang pada dua sejoli itu.
" Kamu bahagia? " tanya Kylie ketika mereka berjalan sudah cukup jauh.
" Hmm, sangat! Terutama kamu dan Aira bahagia maka aku akan bahagia, apapun akan aku lakukan " Kylie memeluk kekasihnya erat.