"Butuh uang berapa?" tanya Sky to the point.
"500 juta Tuan. Kalau Tuan Sky tidak
keberatan, saya mau pinjam sesuai nominal tersebut dengan sistem potong gaji," terang Aletta.
"Saya kasih 1 milyar, tapi kamu harus nikah sama saya," tegas Sky.
"Bagaimana? Kamu setuju kan?" tanya Sky yakin.
Sky berdecak kesal melihat Aletta yang tampak memikirkan sesuatu di kepalanya.
"Ck, apalagi yang kamu pikirkan? Menikah sama saya nggak akan rugi. 1 milyar itu untuk kamu bukan hutang. Kamu nggak perlu menggantinya walau kontrak pernikahan sudah selesai," bujuk Sky pantang menyerah.
Beberapa detik kemudian ....
"Saya setuju Tuan," kata Aletta tanpa ragu.
Bagaimana kisah perjalanan Aletta menjalani pernikahan kontrak tersebut?
Yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.
Follow TikTok @Bilqies Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Vitamin C
"Bukannya setiap hari Tuan minum vitamin C?" tanya Aletta memastikan. Pasalnya dia selalu melihat Sky minum vitamin. Apalagi sejak beberapa hari yang lalu, pria itu sibuk begadang menyelesaikan pekerjaan. Selain kurang tidur, mungkin banyak pikiran juga yang memenuhi isi kepalanya. Jadi membutuhkan suplemen. Tapi tetap saja pria itu bisa tumbang, mungkin juga karena pengaruh cuaca juga.
Sky menghela nafas beratnya, agaknya dia sedikit bingung untuk menjelaskan pada Aletta perihal vitamin C itu.
"Vitamin C yang ini beda Aletta, kalau yang ini nggak di minum," sahut Sky.
Terlihat jelas kerutan di dahi Aletta, wanita itu tidak tahu vitamin apa yang di maksud Sky.
"Maaf, saya nggak mengerti Tuan. Lebih baik Tuan makan dulu biar bisa minum obat." Aletta mengambil mangkuk untuk menyuapi Sky.
Sky berdecak pelan sembari melirik Aletta.
"Kamu itu ngerti atau pura-pura nggak ngerti, Aletta?" ujar Sky penuh penekanan. Aletta menggelengkan kepala. Faktanya dia memang tidak mengerti apa yang di maksud oleh Sky. Untuk apa juga dia harus pura-pura tidak tahu seandainya memang tahu. Mana ada orang yang ingin terlihat bodoh di depan orang lain. Yang ada banyak orang bodoh yang sok pintar agar terlihat keren.
"Vitamin C, C itu ciuman Aletta!" geram Sky sewot.
"Ya ampun ... Tuan ini bisa-bisa aja. Tuan dapat darimana istilah seperti itu? Aneh, saya aja baru dengar," kata Aletta terkekeh geli.
"Udah lah nggak usah heran kek gitu. Kamu saja yang nggak gaul," ketus Sky sembari memutar malas bola matanya.
Aletta langsung menghentikan tawanya ketika melihat wajah dan suasana hati Sky yang makin buruk.
"Iya, maaf Tuan. Saya memang bukan cewek gaul. Pacaran aja baru sekali. Pertama ciuman juga sama Tuan Sky. Jadi saya mana tahu istilah seperti itu," sahut Aletta panjang lebar.
"Ayo, buka mulutnya Tuan. A ... a ... aaa ...." Dengan telaten Aletta menyodorkan sendok ke mulut Sky. Wanita itu menyuapi pria dewasa dengan gaya anak kecil. Tentu saja Sky semakin cemberut.
Sky melirik sekilas Aletta, pria itu mendapati Aletta yang tengah menahan tawa.
"Kamu senang kan lihat saya sakit begini! Sini saya bisa makan sendiri." Sky langsung mengambil paksa mangkuk dari tangan Aletta. Sementara Aletta hanya tersenyum tipis sambil menggeleng pelan.
"Bukannya senang, tapi anda terlihat lucu. Saya kan jadinya gemas. Tangan saya sudah gatal Tuan." Tanpa menunggu lama, Aletta langsung mencubit kedua pipi Sky.
"Ulluh ... ulluh ... emes banget cih bayi gede ku ini," kata Aletta menirukan suara anak kecil. Sontak mata Sky melotot tajam, sedangkan Aletta masih tetap tertawa dan buru-buru pergi dari sana.
"Aletta!" teriak Sky.
Wanita itu sama sekali tidak menggubris ucapan Sky. Aletta masih tetap tertawa melihat ekspresi Sky yang tampak kesal. Kemudian, dia berjalan menjauh.
"Jangan lupa habisin buburnya Tuan. Saya mau mandi dulu," ucap Aletta sebelum menghilang dari bilik kamar mandi.
Sky hanya mendengus kesal, namun pria itu masih tetap mau menyantap bubur buatan Aletta sampai benar-benar habis. Walaupun sakit, entah kenapa bubur itu terasa enak di lidah Sky. Rasanya begitu pas dan tidak ada yang kurang sama sekali. Tiba-tiba pria itu merasa heran, karena selama dia sakit tidak ada satu pun makanan yang bisa masuk ke mulutnya. Tapi, untuk kali ini dia bisa makan bahkan menghabiskan bubur itu.
🌷🌷🌷
"Cuma turun 2 derajat," kata Aletta sambil melihat angka yang ada di termometer.
Sudah 6 jam tapi kondisi Sky hanya membaik saja, tapi badannya masih demam. Sudah di ajak pergi ke Dokter dan memanggil Dokter, tetap saja Sky keras kepala menolak saran Aletta.
"Sudah saya bilang, saya cuma butuh istirahat dan vitamin C saja. Hanya itu yang saya inginkan. Apa kamu nggak mau sembuhin saya?" ucap Sky to the point. Pipi Aletta langsung merona, padahal Sky hanya menyebut istilah saja. Tapi di kepala Aletta langsung muncul adegan ciuman nya bersama Sky beberapa hari yang lalu.
"Itu alasan Tuan Sky saja. Mana ada ciuman bisa buat demam turun. Dasar kang modus, bilang saja mau cium saya," ucap Aletta yang tidak berani menatap wajah Sky. Wanita itu sangat yakin kalau Sky tengah memperhatikan wajahnya. Jadi, memilih membuang pandangannya ke arah lain.
"Kalau iya memangnya kenapa? Lagi pula kita sudah ciuman beberapa kali. Kalau pun ciuman lagi, nggak akan ada yang di rugikan lagi kan." terang Sky membenarkan ucapannya.
"Iisssh! Apaan sih Tuan. Sebenarnya kita itu sedang membahas apa? Sudahlah saya mau ke dapur dulu." Aletta beranjak dari sisi ranjang, niat hati ingin menghindari Sky agar tidak terjadi hal-hal yang di inginkan oleh gunung es itu. Tapi, siapa sangka tangan Aletta di tarik oleh Sky dan berakhir tubuh wanita itu terjerembab di atas tubuh Sky.
"Aaaakkh ... lepas Tuan." Aletta berteriak kaget. Dia ingin melepaskan diri tapi kalah cepat dengan Sky yang sudah memeluknya. Kini jarak wajah keduanya benar-benar sangat dekat, bahkan hampir bersentuhan.
"Diamlah! Hanya ciuman, Aletta. Lagi pula kamu bukan anak di bawah umur. Orang dewasa membutuhkan hal seperti ini," lirih Sky menatap intens Aletta. Perlahan pria itu mendekatkan wajahnya dan langsung memanggut bibir Aletta tanpa perlawanan.
Sementara Sky menahan senyumnya di tengah-tengah ciuman lembutnya yang dalam. Pria itu melakukannya dengan lembut dan penuh perasaan. Sebab ingin membuat Aletta rileks agar bisa menikmati ciumannya.
Sedangkan Aletta awalnya dia biasa saja, tak membalas ciuman Sky. Tapi nalurinya keluar begitu saja setelah cukup lama di rang sang oleh Sky. Pelan tapi pasti, wanita itu mulai menyambut ciuman Sky dan membalasnya. Selagi hanya berciuman dan tidak ada kontak fisik lain, mungkin Aletta masih bisa memberikan toleransi.
Aletta langsung membuang muka setelah mengakhiri adegan ciumannya bersama Sky. Wanita itu menyembunyikan rona merah karena malu. Sebab awalnya Aletta sendiri yang menolak, tapi lama-kelamaan Aletta menikmati dan membalas ciuman Sky. Dan akhirnya dia yang jadi malu sendiri.
Seketika suasana menjadi hening. Keduanya masih menetralkan detak jantungnya yang bergemuruh. Sky sendiri masih memikirkan sesuatu, seperti sedang mencari sesuatu dalam dirinya.
"Lebih baik Tuan Sky istirahat saja. Saya mau ke dapur sebentar." Aletta mengancingkan bajunya yang sempat terbuka karena ulah Sky, sebelum keluar dari kamar dengan wajah merona.
'Astaga Aletta, kenapa juga kamu menikmati ciuman itu.' batin Aletta sambil memukul bibirnya. Dia merutuki kebodohannya sebab sikapnya yang tidak konsisten. Padahal sudah sering menolak, tapi akhirnya mau juga. Wanita itu merasa dirinya tidak punya pendirian.
🌷🌷🌷
Bukan sulap bukan sihir, tapi semua itu benar-benar nyata. Antara bingung dan tidak mungkin, tapi suhu tubuh Sky kembali normal setelah mendapatkan vitamin C dari Aletta. Sungguh luar biasa vitamin C itu, memberikan pengaruh besar pada tubuh Sky. Pria yang tadinya menghabiskan waktunya dengan berbaring di ranjang, kini kelihatan segar bugar. Malah Sky bisa berkutat kembali dengan laptopnya. Rasanya sulit sekali untuk di percaya, sebab baru pertama kali ini Aletta melihat orang demam bisa di sembuhkan dengan ciuman.
"Baru saja sembuh, sudah cari penyakit lagi," sindir Aletta yang lewat di depan Sky hanya untuk pergi ke balkon kamar. Padahal masih banyak jalan lain menuju balkon tanpa harus melewati tengah-tengah sofa.
"Tak masalah, asal masih banyak stok obatnya," sahut Sky tersenyum penuh arti.
.
.
.
🌷Bersambung🌷
semoga selalu diberi kesehatan, 🙏🏻
makanya jujur ma ortu jadi ada yg jagain PA 🤦🤦🤦🤦