Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 18
di mansion.
"ahh malas sekali aku harus les,aku ingin memeluk Eve"ucap Areksa.
"makanya kita cepat selesai kan les ini dan pergi menemui mommy dan Eve"ucap Alvaska.
Saat ingin keluar dari mansion mereka berpas-pasan dengan Daren yang ingin masuk ke mansion sambil berjalan tertatih-tatih.
Daren mengunakan kemeja lengan panjang berwarna hitam dan di padukan celana berwarna senada.
"bang,kamu kenapa??"ucap Areksa.
raut wajah Daren langsung berubah menjadi baik-baik saja.
"aku tidak apa-apa,apa kalian ingin pergi les??kalau demikian hati-hati di jalan jangan membuat keonaran yang membuat Daddy pusing mengurus kalian"ucap Daren lalu berjalan masuk.
GREPP
"Abang latihan lagi??kenapa tidak Menganti guru saja??"ucap Alvaska.
"tidak perlu,aku baik-baik saja.Lepaskan tangan ku"ucap Daren sambil tersenyum kepada adiknya itu.
"kau terluka kan??"ucap Areksa.
"huh,bicara apa kau?Sudahlah kalian cepatlah pergi,jam les kalian akan di mulai"ucap Daren lalu pergi dari sana.
"dia membohongi kita,hidung ku tidak pernah salah selain itu aku sangat kenal dengan bau amis darah tanpa menyentuh aku tau di terluka"ucap Areksa.
"hum kau benar"ucap Alvaska sambil menunjuk tangannya yang ada noda darah yang menempel.
"kita harus berdiskusi dengan Daddy dalam hal ini,jangan biarkan Abang Daren seperti ini terus"ucap Alvaska.
"kau benar kak,ayo pergi"ucap Areksa.
******
beberapa hari kemudian mommy velin dan Eve diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
"mommy,turunkan aku.biarkan aku berjalan sendiri"ucap Eve.
"tidak sayang kaki kecil mu nanti lelah,duduk dengan tenang di pangkuan mommy.Biarkan daddymu yang mendorong kita"ucap mommy velin yang duduk di kursi roda dengan Damian yang mendorong nya.
"baiklah-baiklah,dasar dua ratu"ucap Damian.
sedangkan Kane yang mengikuti mereka hanya bisa menghapus air matanya dengan menggunakan tisu melihat betapa harmonisnya keluarga itu.
"hiks kenapa tidak dari dulu seperti ini, takdir membuat mereka berselisih" batin Kane.
Sesampainya di rumah mereka di sambut oleh Daren, Alvaska dan Areksa.
"huaaa mommy,Eve,aku merindukan kalian"ucap Areksa yang langsung memeluk dia wanita yang ia sayangi itu.
"hey aku juga ingin memeluk mommy dan Eve gantian dong"ucap Alvaska.
"tidak,aku rela tadi malam tidur tanpa memeluk Eve demi hari ini"ucap Areksa.
"isshh itu bukan urusan ku,minggirlah.mommy lihat lah Areksa terlalu rakus"ucap Alvaska kesal.
"sudah,sudah jangan bertengkar,nanti tidak akan mommy masak kan makanan kesukaan kalian"ucap mommy velin meleraikan keduanya sebelum menyala hebat.
Setelah si kembar puas menyambut Eve dan mommy velin,kini Daren maju dan mencium tangan mommy velin lembut.
"selamat datang kembali mommy,aku senang mommy sudah sembuh dan maaf Daren tidak sempat ngunjungi mommy"ucap Daren.
"dan tampaknya nona kecil juga sudah sembuh,selamat yah"ucap Daren tersenyum.
"kok manggilnya nona kecil,adek kamu ini loh"ucap mommy velin.
"haha maaf mom"ucap Daren.
"iya sayang,gak apa-apa kok.Kamu semakin tampan dan sehat mommy bangga dengan kamu"ucap mommy velin yang ingin memegang lengan Daren namun Daren menghindar.
Hal tersebut membuat naluri seorang ibu terganggu saat melihat reaksi putranya seperti itu.Tak jauh berbeda dengan Eve dia terdiam mengamati Daren yang seperti nya sedang menyembunyikan sesuatu.
"apa kamu kurang enak badan sayang??"ucap mommy velin.
"tidak mom,Daren sangat sehat.Ah iya Daren mau pergi ke markas dulu,Daren mau latihan ringan sama anggota di markas"ucap Daren.
"baiklah,jangan terlalu memaksakan diri"ucap mommy velin.
"baik mom"ucap Daren.
Daren pergi dari sana meninggalkan mereka sedangkan Alvaska dan Areksa menatap kepergian Abang tertua mereka itu.
Eve mengerutkan alisnya saat melihat mimik wajah Areksa dan Alvaska seolah-olah memandang penuh rasa kasihan.
"selat datang kembali nyonya,tuan,dan nona kecil"ucap Amelia dan kepala pelayan.
"Felix,Amelia.Aku merindukan kalian"ucap mommy velin.
"bibi,Eve kembali"ucap Eve yang akhirnya bersuara.
"hum,selamat datang nona kecil"ucap Amelia.
"Amelia terimakasih sudah merawat putri ku,Budi ini belum tentu bisa ku balas semuanya"ucap mommy velin.
"tidak apa-apa nona,ini sudah tugas saya melayani keluarga ini,selain itu jasa dan kebaikan nyonya yang menyelamatkan saya tidak sebanding dengan apa yang saya kerjakan untuk keluarga ini"ucap Amelia.
mendengar hal itu Eve teringat akan seseorang dimana nasibnya sama dengan Amelia.
"Haider,apakah aku akan bertemu lagi dengan mu??" batin Eve.
"Daddy, sebaiknya biarkan mommy dan Eve istirahat dulu di kamar, Energi mereka masih belum full"ucap Areksa.
"selebih itu kami ingin membicarakan sesuatu dengan Daddy"ucap Alvaska.
"kalian membicarakan apa??kok kelihatannya misterius sekali??"ucap mommy velin.
"rahasia,ini hanyalah urusan lelaki mommy "ucap Areksa mengedipkan mata mereka.
"ada-ada saja kalian ini"ucap mommy velin.
"baiklah, tunggu aku di ruang kerja"ucap Damian.
"ada yang tidak beres" batin Eve.
"mommy,aku ingin bersama bibi Amelia sebentar.Aku kangen dengan bibi"ucap Eve.
"kamu juga harus istirahat sayang"ucap Damian.
"Eve lapar Daddy,Eve mau apel yang di potong kayak kelinci oleh bibi Amelia"ucap Eve.
"haha baiklah,Amelia tolong turuti permintaan putri ku.Setah selesai antar dia ke kamar saya dan biarkan dia tidur bersama istri ku"ucap Damian.
"baik tuan"ucap Amelia.
"maaf merepotkan mu Amelia"ucap mommy.
"tidak merepotkan sama sekali"ucap Amelia.
Eve merentangkan tangannya dan di sambut oleh Amelia dan kini Eve sudah berada di gendongan Amelia.
-
-
-
Eve duduk di kursi menunggu Amelia mengupas apel namun saat Amelia berbalik untuk mencuci apel Eve melompat turun dari bangku dan dengan cepat pergi dari sana.
Eve berjalan sambil bersembunyi saat pelayan atau penjaga lewat.
Akhirnya Eve sampai di depan ruang kerja Damian dan melalui celah pintu yang terbuka ia mendengar pembicaraan mereka.
"Daddy,Tomas tidak becus melatih bang Daren.Kemarin saja Abang pulang dengan banyak luka di tubuhnya"ucap Alvaska.
"yah meski ia berusaha menutupinya dan kami tidak melihatnya,tapi hidung Areksa tidak salah dan noda darah itu memang benar adanya"ucap Alvaska.
"Daddy bagaimana kalau kita pergi ke markas,takutnya bang Daren kenapa-kenapa"ucap Areksa.
"huff,baiklah aku akan Menganti guru untuk membimbing latihan bagi Daren"ucap Damian.
Eve yang mendengar itu membulatkan matanya.
"terluka,pantas saja dia menghindar saat mommy ingin menyentuhnya tadi" batin Eve.
"nona kecil apa....."
"sutttt"isyarat Eve.
Lalu Eve menarik Kane menjauh dari sana.
"Kane aku butuh bantuan mu"ucap Eve.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/