Long Guan, seorang pemuda bodoh yang tidak terbakat mengalami hinaan serta perlakuan tidak menyenangkan selama berada di Sekte Pedang Langit.
Tetapi tidak ada yang bisa merubah pendiriannya, sebagai putra seorang pendekar bergelar ia berjuang atas nama ayahnya yang difitnah telah berkhianat ke Sekte Iblis.
Selama bertahun-tahun, Long Guan tumbuh berkembang tanpa mendapatkan pengajaran langsung dari Sekte yang telah dibesarkan oleh ayahnya sendiri, namun ia tidak berkecil hati meski berstatus sebagai murid pekerja.
Long Guan setiap beberapa waktu pergi mencari tanaman obat sebagai tugas utamanya, namun pada suatu ketika ia terjebak dalam sebuah reruntuhan kuno hingga beberapa tahun.
Perbedaan waktu antara dua dunia, membuat Long Guan memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu berpedang dari warisan seorang kultivator keabadian.
Setelah keluar dari reruntuhan, ia kembali ke Sekte tanpa rasa dendam. Namun hal berikutnya adalah kemunculan Sekte Iblis yang datang memburu dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musang Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Perselisihan Panjang
Shi Mengyu tampak terdiam sambil memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh Lu Siyin, ia tentu mengetahui jika Sekte Awan Berkabut memiliki persaingan besar dengan Sekte Awan Hitam. Hanya saja kali ini peningkatan konfliknya mulai lebih terasa, membuat dirinya merasa sedikit tidak nyaman.
"Aku baru pertamakali mendengar nama Sekte Awan Berkabut. Apakah itu termasuk dalam pecahan Sekte kalian?" Tanya Long Guan dengan penasaran.
"Ya, itu benar. Meski tidak banyak yang tahu tentang sejarah Sekte Awan Berkabut, yang jelas para petinggi Sekte Awan Hitam memiliki perselisihan panjang dengan Ketua Sekte Awan Berkabut, sebelumnya mereka adalah satu kesatuan yang berasal dari perguruan yang sama" Jawab Shi Mengyu dengan hati-hati.
Jika di depan murid biasa, ia takkan bercerita tentang sesuatu yang hanya diketahui oleh para Tetua. Informasi tersebut ia ketahui dari ayahnya yang merupakan seorang Tetua, namun di hadapan Long Guan ia merasa tidak berani menutupi informasi yang ia miliki.
"Heumm... Apakah ada perselisihan mendasar?" Tanya Long Guan kembali.
"Semuanya terkait prinsip dari tujuan Sekte Awan Hitam, seseorang yang bernama Bai Shan memiliki ambisi yang besar untuk menguasai seluruh wilayah. Namun para Tetua bersatu dan memilih Xu Liong untuk menjadi Ketua Sekte, lalu Bai Shan dengan membawa kekecewaan pergi ke Kota Shaanxi dan mendirikan Sekte Awan Berkabut" Ucap Shi Mengyu menjelaskan.
Semua murid yang mendengarkan tampak terdiam, mereka juga tidak menyangka jika Sekte kecil di Kota Shaanxi kini berani bersaing dengan Sekte mereka.
Berbeda halnya dengan Long Guan, dengan cermat ia mulai menarik benang merah perkembangan kemajuan Sekte Awan Berkabut yang tiba-tiba.
"Pasti semuanya sudah direncanakan dengan rapi dan sudah sejak lama, hanya saja sekarang adalah waktu yang tepat untuk memukul Sekte kalian" Ujar Xiao Tian dengan serius.
"Sebaiknya kita bergegas meninggalkan Kota Shongyuan dan kembali ke Sekte" Kata Shi Mengyu dengan rasa khawatir.
Berdasarkan informasi yang dikatakan oleh Lu Siyin, maka keributan besar tidak akan terelakkan. Walau bagaimanapun Kota Shongyuan merupakan Kota transit, oleh karenanya pengumpulan para kultivator di tempat ini memang tidak bisa dihindari.
"Apa yang dikatakan oleh Saudari Shi itu benar, aku juga khawatir jika sebuah pergerakan besar akan menuju Sekte kita" Timpal Fang Shui menguatkan.
"Baiklah, kalau begitu kita tidak perlu berlama-lama lagi" Ujar seorang murid lainnya.
Ekspresi wajah mereka seketika berubah, ada aura kemarahan yang terpancar dari tubuh mereka.
Dengan sigap kelompok murid Sekte Awan Hitam itu bangkit dan meninggalkan penginapan, menyaksikan hal ini jiwa penasaran Long Guan semakin besar.
Para murid Sekte Awan Hitam berjalan dengan penuh semangat, mereka tidak ingin terlambat menuju Sekte dan berharap dapat berpartisipasi dalam pertempuran melawan Sekte Awan Berkabut.
Selama satu jam mereka berjalan menelusuri jalur searah yang menuju Sekte Awan Hitam, pada saat yang sama sekelompok orang juga tengah berjalan dengan kecepatan yang bisa dikejar oleh kelompok Shi Mengyu.
Mereka tampak beristirahat di bawah pohon tua, terlihat santai dengan tatapan sedang menunggu orang lain. Sebelumnya mereka sudah mengirimkan orang, mengetahui jika murid-murid Sekte Awan Hitam akan melintasi jalan ini.
"Hahaha.. Akhirnya kalian datang juga"
Seorang pemuda berusia dua puluh tahunan menatap ke arah rombongan Shi Mengyu, ada tatapan buas yang melintas di bola matanya.
Dari tingkat kultivasinya Long Guan merasakan jika pemuda tersebut berada di ranah Pendekar Tingkat Sempurna tahap akhir. Lebih kuat dari Lu Siyin yang merupakan Pendekar wanita terkuat Sekte Pedang Langit.
Raut wajah Shi Mengyu berubah serius, ia tidak menduga jika pihak yang menyergapnya adalah seorang petarung kuat. Jelas Shi Mengyu bisa merasakan jika orang-orang yang menyergapnya memang benar berasal dari Sekte Awan Berkabut.
"Bunuh mereka..!!"
Seorang murid Sekte Awan Berkabut berteriak, membakar semangat kawan-kawannya untuk membunuh Shi Mengyu.
Meski orang itu tidak sekuat dari orang pertama, namun kekuatannya juga setara dengan Shi Mengyu. Ditambah jumlah mereka juga ada beberapa, pastinya sangat merepotkan.
Sementara itu Long Guan tidak terpengaruh, tatapannya tajam mengarah kepada orang pertama dari pihak Sekte Awan Berkabut. Keduanya tampak saling pandang, menatap satu sama lain untuk mengukur kekuatan masing-masing.
Long Guan tentu masih menyembunyikan kekuatannya, hanya Pedang dengan aura agung tampak menggantung di punggungnya.
"Serang.." Teriak Fang Shui memimpin rekan-rekannya.
Kelompok murid Sekte Awan Hitam dan kelompok Sekte Awan Berkabut saling serang, satu sama lain saling pukul dan menebaskan pedangnya ke udara.
Suasana yang semula sepi kini berubah menjadi gaduh diiringi suara dentingan senjata tajam serta dentuman energi Qi di udara.
"Baaamm"
"Baaamm"
"Baaamm"
Dalam beberapa jurus, para murid Sekte Awan Hitam tampak terdesak dengan beberapa luka ringan. Bahkan meski luka mereka sudah pulih dari cedera sebelumnya, menghadapi para murid Sekte Awan Berkabut nyatanya tidak mudah.
Perbedaan kekuatan diantara mereka tampak mencolok, hal ini membuat Shi Mengyu dan Fang Shui kewalahan melindungi rekan-rekan sesamanya.
"Kalian benar-benar lemah, sepertinya di seluruh wilayah Kota Qian hanya Sekte Awan Berkabut lah yang layak berkuasa" Ucap seorang murid dari kelompok Sekte Awan Berkabut dengan angkuh.
"Kalau kalian ingin selamat, kalian boleh bergabung pada Sekte kami dan menjadi pengikut yang setia" Ucap murid pertama Sekte Awan Berkabut yang bernama Leng Jun.
Tampak senyum mencibir terpancar dari wajah Leng Jun, sebagai murid terkuat ia diperintahkan menyebarkan kegaduhan untuk menjatuhkan moral para murid Sekte Awan Hitam.
Mendengar perkataan dari Leng Jun, para murid Sekte Awan Hitam jelas mereka sangat terhina. Meski mereka bisa dikalahkan namun tidak berarti harga diri mereka bisa dilecehkan.
"Swoosh"
"Swoosh"
"Swoosh"
Namun di tengah kepanikan Shi Mengyu dan rekan-rekannya, Long Guan yang sedari tadi terdiam langsung beraksi dengan menerbangkan bebatuan yang berada di bawah kakinya.
Batu-batu itu beterbangan seperti anak panah yang terlepas dari busurnya, kemudian dengan tepat mendarat di dada para murid Sekte Awan Berkabut.
Seketika tubuh para murid Sekte Awan Berkabut ambruk ke tanah, ledakan tenaga dalam menghantam dada mereka hingga menghancurkan jantung sebagai pusat kehidupan.
"Kamu terlalu cepat bergembira, apakah aku tidak dihitung?"
Tiba-tiba suara Long Guan terdengar dingin, ia melangkah maju seolah baru saja membunuh semut.
Dalam waktu seketika, ekspresi wajah Leng Jun menggelap. Sebelumnya ia sudah membaca kekuatan pemuda yang terlihat lemah itu, namun pada akhirnya ia baru menyadari jika pemuda tersebut merupakan mesin pembunuh yang tersembunyi.
"Oh, ternyata kamu adalah seorang ahli yang bersembunyi. Tetapi baguslah, sekarang kamu sudah muncul sehingga aku tidak perlu repot-repot untuk membunuhmu" Ucap Leng Jun diliputi kemarahan.
Leng Jun merupakan seorang kultivator pedang, ditambah dengan ranah kekuatannya yang tinggi maka ia memiliki kepercayaan diri yang mutlak untuk unggul dalam pertempuran.
Detik berikutnya, seorang murid lainnya yang tersisa di samping Leng Jun langsung mengeluarkan pedangnya, sebuah pedang cahaya tiba-tiba bersinar memantulkan cahaya menyilaukan.
Shi Mengyu yang juga menyaksikan hal ini tidak tinggal diam, di bawah perhatian Long Guan ia bergerak dengan anggun mengeluarkan pedangnya dengan suara gemuruh.
Pedang Shi Mengyu melesat dengan cepat, melebihi gerakan seorang murid yang dekat dengan Leng Jun itu.
"Baaamm"
Dua energi cahaya pedang saling bertubrukan, membuat tubuh murid Sekte Awan Berkabut tampak bergetar sebelum mundur beberapa langkah.
"Menarik, ternyata seorang wanita cantik juga bisa tampil memukau" Ujar Leng Jun dengan santai meski rekannya tampak kesulitan.
Sementara Long Guan yang tadinya sudah bersiap pun harus menunda diri dan membiarkan Shi Mengyu membela harga dirinya.
Leng Jun mengeluarkan kekuatannya, energi di sekitar tempat pertarungan tiba-tiba seperti terhisap dan berubah menjadi cahaya pedang setinggi tujuh meter di atas kepalanya.
Shi Mengyu yang melihat keadaan ini tampak mengerutkan dahi, meski di belakangnya ada Long Guan ia tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya.
"Kalian masih perlu berlatih kembali di kehidupan selanjutnya, jangan pernah menyesal karena tidak bisa bergabung dengan Sekte kami" Ucap Leng Jun dengan nada penuh cibiran.
Namun sebelum Leng Jun menyelesaikan jurus mematikannya, sebuah energi pedang datang dengan cepat ke arahnya.
"Celaka...!!"
Leng Jun terkejut setengah mati, cahaya pedang setinggi tujuh meter miliknya buru-buru ia arahkan pada cahaya pedang yang datang ke arahnya.
"Boooommm"
Ledakan kuat itu menghancurkan energi pedang yang telah dikumpulkan Leng Jun, yang sebelumnya ia kumpulkan dengan memanfaatkan gabungan energinya menjadi serpihan kembang api.
"Bagaimana mungkin?"
Leng Jun berteriak dengan putus asa, setelah kekuatannya dihancurkan ia masih melihat sebuah cahaya pedang yang masih menuju ke arahnya membawa aura kehancuran.
Leng Jun yang sudah tidak bisa bergerak hanya bisa pasrah saat energi pedang menembus jantungnya tanpa permisi, dengan ekspresi gelap ia menatap Long Guan penuh ketakutan.
"Si.. Siapa kamu?"
Leng Jun baru merasakan jika kekuatannya masih kalah jauh dari seorang pemuda yang tidak pernah terdengar namanya, sebagai seorang kultivator pedang jelas ia merasakan adanya celah yang begitu jauh seperti bumi dan langit.
"Bruugh"
Tubuh Leng Jun ambruk ke tanah, salah satu murid terkuat Sekte Awan Berkabut langsung tewas seketika. Meski ia melihat wajah pembunuhnya, namun jejak ketidakpuasan masih menyelimuti wajahnya hingga menjemput kematian.
Beberapa murid Sekte Awan Berkabut yang tersisa tampak membelalakkan matanya, mereka juga sama seperti Leng Jun tidak pernah mengetahui ada murid Sekte Awan Hitam yang memiliki kekuatan sangat mengerikan.
Namun, belum sempat mereka berkedip garis merah sudah melingkari leher mereka diikuti hawa dingin yang menyebar.
"Pluk"
"Pluk"
"Pluk"
Seketika kepala mereka berjatuhan ke tanah, menyemburkan darah yang mengalir deras membasahi jalan berkerikil.
Shi Mengyu dan rekan-rekannya tampak bergidik ngeri, teknik serupa sebelumnya sudah pernah mereka lihat saat Lu Siyin beraksi di penginapan. Tetapi, teknik yang dilakukan oleh Long Guan saat ini benar-benar lebih halus dan terlihat seolah tanpa pergerakan dari tubuhnya.
Hanya Long Guan sendiri yang tampak tersenyum, ia baru saja mempraktekkan jurus pedang Sekte Pedang Langit yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan meski di dalam mimpinya. Setelah menguasai teknik 9 Gerbang Langit, Long Guan merasakan jika kemampuan dirinya untuk meniru jurus orang lain terlihat lebih mudah.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan..!!" Ucap Long Guan memecah keheningan.
Mendengar perkataan Long Guan semua murid Sekte Awan Hitam mengangguk, termasuk Shi Mengyu yang baru saja menarik kesadarannya yang terus memikirkan kemampuan Long Guan yang ternyata berada di atas persepsinya itu.
bantai.....
bantai.....
bantai.....
⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️🗡🗡🗡🗡🗡🗡
💪💪💪💪