Sebagai Putri Tunggal Kaya Raya,Amarta yang berusia 30 tahun terus mendapat petuah dari kedua orang tuanya untuk menikah.
Kegagalan terdahulunya dengan tunangannya yang menghamili sahabatnya,membuat Amarta sulit untuk percaya lagi dengan laki-laki.
Namun pertemuannya beberapa kali dengan lelaki berparas tampan yang bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,membuat Amarta memiliki sebuah ide gila.
Amarta terang-terangan mengajak lelaki yang bernama Adrian untuk melakukan nikah kontrak dan menjanjikan uang senilai 10 Milyar.
Namun seiring berjalannya waktu,pernikahan kontrak mereka diuji dengan kehadiran mantan dari Adrian yang masih sangat mencintainya dan melakukan segala cara untuk membuat Adrian kembali.
Sampai suatu ketika Amarta menceritakan semuanya pada Agatha(mantan kekasih Adrian)bahwa pernikahannya dengan Adrian hanyalah pernikahan kontrak.
Bagaimana Adrian menghadapi semuanya saat perasaannya lebih memilih Amarta,Apakah dia akan menyerah?
Ikutin kisahnya disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KNT-34
"Agatha!Apa yang kamu lakukan sama Amarta?Kenapa dia ingin bicara serius sama aku?jawab!!",bentak Adrian saat sedang berkemas.
Agatha memasang wajah polosnya,berpura-pura tidak tau apa yang sedang Adrian bicarakan.
"Apa sih Mas...,aku nggk ngapa-ngapain,mungkin istrimu mau ngasih uang bulanan kali,nggak mungkin kan dia mau memutuskan kontrak nikahnya yang baru sebentar itu,kecuali dia tau bahwa kita telah tidur bersama dan aku hamil,pasti tanpa berpikir panjang,istrimu akan melakukan itu sama kamu".
"Agatha!!jangan sembarangan kalau ngomong!,apa yang kita lakukan kemarin karena kesalahan,jadi Amarta tak boleh mengetahuinya,tapi kalau sampai Amarta tau,itu berarti mulutmu sendiri yang membicarakannya,karena hanya kita yang tau apa yang terjadi malam itu".
Agatha tetap bersikap santai,Ia tak ingin disalahkan jika ada yang terjadi dengan Adrian dan Amarta.
Setelah semuanya siap,Mereka bergegas menuju Lobby hotel untuk menunggu mobil yang akan mengantarkan kebandara.Daniel yang berpapasan dengan gerombolan Adrian,menatap tajam Adrian dan juga Agatha dengan wajah seriusnya.
Adrian yang merasa ditantang,balik mendekati Daniel dan memasang wajah sinisnya.
"Kenapa Anda begitu sama Saya?kenal juga enggak tapi wajahnya seakan menantang saya terang-terangan".omel Adrian pada Daniel.
Daniel yang kesal mengingat bagaimana kelakuan Adrian dibelakang Amarta,balik memasang wajah bengisnya.
"Hai Bro....,kita memang nggak kenal,tapi aku tau kebusukan kalian berdua dibelakang Amarta,jangan kira perbuatan kalian tidak ada yang tau,karena Amarta sendiri juga sudah mengetahuinya saat kalian sedang berbicara diujung sana,satu pesanku sama kamu!,jangan sakiti Amarta atau aku akan merebutnya dari kamu!,wanita secantik dan sekaya Amarta,nggak pantas dengan lelaki pecundang seperti kamu!".
Adrian kaget,Ia mencoba untuk tidak percaya dengan apa yang Daniel katakan,namun wajah Daniel yang terlihat serius seperti menujukkan bahwa apa yang ia katakan adalah benar.
"Amarta akan tetap menjadi istri saya apapun yang terjadi,saya nggak akan melepaskan Amarta jika bukan dia yang minta",jawab Adrian tegas.
Namun Daniel mengungkit tentang kontrak nikah mereka."Kita lihat saja nanti,Amarta takkan mungkin memelihara orang yang mungkin akan membuat namanya tercemar,pasti dia akan menendangnya dari kehidupannya".
Adrian yang kesal bergegas pergi karena mobil yang akan membawanya kebandara sudah dateng,Namun sebelum itu,Daniel membisikkan sesuatu yang membuat Adrian gelisah sepanjang perjalanan.
"Siapkan dirimu!karena Amarta bisa saja memutuskan kontrak nikah kalian!".
**
Adrian segera menemui Amarta saat baru mendarat,pikirannya berkecamuk,bukan hanya karena Amarta telah memanggilnya,tapi bisikan dari Daniel sungguh membuat Adrian dilanda kecemasan.
Dengan mengendarai Taxi dari bandara,kini Adrian telah sampai diLobby Perusahaan Amarta.Ternyata Amarta telah memberi pesan kepada receptionist untuk menyuruh Adrian langsung menuju ruangan tempat Amarta berada.
Dengan harap-harap cemas,Adrian terus melangkahkan kakinya menuju ruangan Amarta yang terasa sangat dekat.
Tepat dipintu ruangan Amarta,Adrian langsung mengetuknya.
"Tok tok tok"
Adrian langsung masuk saat Amarta menjawabnya.Rania bergegas keluar dari ruangan Bos nya itu yang terasa mencekam.
"Ada apa memanggilku kesini",tanya Adrian lembut.
Adrian duduk dengan berhadap-hadapan dengan Amarta yang tengah memegang surat kontrak nikah mereka.
"Adrian..,Apa tidak ada yang ingin kamu katakan?,Apa kamu tau kenapa aku memanggilmu kesini?",tanya Amarta dengan wajah seriusnya.
Adrian yang baru kali ini melihat bagaimana Amarta serius sekaligus menyeramkan bagi Adrian,merasa obrolan mereka memang bukan main-main.
"Maafkan aku Amarta...,Aku tau aku salah,aku salah karena hubungan kita jadi renggang setelah sikapku yang kekanak-kanakan,jujur aku nggak tau kenapa kamu memanggilku kesini,aku harap ini pertanda baik untuk hubungan kita,karena aku masih ingin menjalankan pernikahan kontrak ini sesuai kesepakatan kita".
Amarta menghembuskan nafas panjangnya berkali-kali untuk mengurangi sesak didadanya.
"Adrian...,Ibuku sudah tau tentang kita,itu karena Ibuku tau saat kamu ke Apartment membawa seorang wanita,wanita itu Agatha kan?,dari saat itu Ibu mencari tau sendiri tentang kita lewat ART di Apartment aku,tapi bukan hanya itu saja,aku tau bahwa kamu sama Agatha telah melakukan hal dewasa saat dibali kemarin,sekarang aku harus gimana Adrian....,harus gimana mencari solusi dari keadaan saat ini yang sama sekali tak pernah terpikirkan aku dari awal kenal sama kamu,apa aku harus membatalkan pernikahan kita yang masih seumur jagung ini?atau kita masih terikat pernikahan kontrak tapi hidup masing-masing?bantu aku Adrian!aku harus gimana!!!".
"Karena ini lebih sakit dari pada aku batal menikah dengan Febrian,aku tau ini salah aku yang begitu saja mengajakmu menikah,namun kamu juga nggak menceritakan apapun kalau ternyata kamu punya hubungan yang belum usai,Aku harus gimana Adrian.....,aku lelah dengan keadaan ini".tangis Amarta akhirnya pecah.
Adrian mendekat,namun Amarta melarangnya.
"Maafkan aku Amarta,kalau keadaan ini bikin kamu sedih dan kecewa,sebaiknya kita berpisah aja,karena aku tidak ingin orang yang sudah membayarku tak bahagia karena ulahku,aku juga tidak tau kalau akhirnya jadi seperti ini,Maafkan aku Amarta...,nanti uang yang kamu kasih,aku akan kembalikan sisa yang masih aku pegang,karena sebagian uangnya udah aku pakai untuk membuat usaha restoran yang sebentar lagi akan buka,sekali lagi Maafin aku..".
Amarta menghentikan tangisannya dan menatap Adrian dalam.
"Baiklah Adrian...,kita batalkan saja pernikahan kontrak kita,aku pikir kamu akan berusaha menjelaskan semuanya agar kita tetap bersama seperti ucapanmu dulu yang bilang bahwa pernikahan kontrak ini berakhir jika kamu yang memutuskan,ternyata sekarang kamu hanya pasrah dengan semuanya,aku seperti kehilangan Adrian yang aku kenal dulu,yang melakukan banyak hal romantis ke aku sampai membuatku berdebar dimana Adrianku yang seperti itu?apa karena kehadiran Agatha yang membuatmu seperti ini?atau karena dari awal kamu hanya ingin mempermainkan aku karena tau aku banyak uang?,jawab Adrian....,agar aku tau bahwa kamu berbeda dengan laki-laki diluar sana".
Dengan terus menunduk,Adrian hanya mampu mengucapkan kata Maaf.
"Aku butuh penjelasanmu Adrian!!bukan kata Maaf seperti itu",ucap Amarta tegas.
"Awalnya aku juga merasakan debaran itu dihatiku,namun perlahan aku sadar diri bahwa diantara kita sangat berbeda jauh,ditambah kehadiran Agatha mampu membuat memori yang dulu bersama hadir kembali,aku coba menahan godaan itu,namun Agatha terlalu mengenalku dengan baik,sehingga aku tak bisa mengalahkan pesonanya,Maafkan aku Amarta....,aku tau aku salah,aku tau aku tak komitmen dengan ucapanku sendiri,untuk itu mari kita selesaikan baik-baik pernikahan kontrak ini".
dan untuk si Fani dan ayahnya semoga segera mendapatkan karma
lanjut thor