Tahanan Bos

Setelah Aria selesai membersihkan diri,tanpa mengisi perutnya ia segera menjumpai Adrian.

Aria berniat untuk meminta maap,dia hanya berharap hubungannya dengan Adrian kembali baik seperti dulu.

Aria juga berniat menjelaskan perkara Dave kepadanya,Aria harus mengungkapkan semua isi hatinya ,tidak ingin ada kesalahpahaman diantara mereka.

Bagaimana pun tanggapan Adrian nanti itu tidak penting,bagi Aria saat ini adalah menjelaskan situasi dirinya.

Aria sudah cukup merenung selama sebulan kepergian Adrian,ia menyadari kesalahannya dan entah kenapa Aria merindukan sosok lelaki itu dengan sikap lembut dan perhatiannya .

Walaupun pertemuan pertama mereka setelah kepergian Adrian sebulan untuk urusan bisnis tidak berjalan dengan baik dan malah terjadi keributan.

Aria sudah memantapkan hatinya.

Berjalan menelusuri lorong menuju ruang kerja Adrian,karena Aria tidak menemukan sosok lelaki itu di kamarnya.

Saat ini Aria sudah berdiri di depan pintu besar tersebut bersiap untuk mengetuknya.

debaran jantung Aria semakin cepat menandakan ia sangat gugup ,menarik nafas perlahan kemudian mengetuk pintu besar itu.

Tok...tok..

"masuk..."terdengar suara berat Adrian.

Aria pun perlahan membuka pintu dan memasuki ruangan dengan gugup.

"maap Adrian...apa aku mengganggumu?".

"ada apa..?"

Adrian hanya bertanya tanpa menjawab Aria.

"begini...aku ...ingin mengatakan sesuatu"

"cepatlah katakan ,aku sibuk"

Aria menatap Lou , ternyata Lou berada di ruangan itu bersama Adrian .

Melihat Aria yg menatap Lou Adrian pun menyuruh sang asisten untuk pergi.

Kini tinggallah mereka berdua,terasa hening beberapa saat dan Adrian hanya menatap Aria tanpa berpaling sedikit pun yg menambah gugup sang wanita.

"duduklah.."

Aria terkejut namun dengan cepat mengerti dan berjalan ke arah sofa,Aria sebenarnya sangat ingin langsung mengatakannya namun entah kenapa itu begitu sulit .

Kini tangan Aria bertaut saling memelintir ujung bajunya menandakan dirinya sangat gugup,ia bingung harus memulai dari mana.

Adrian yg menyadari itupun berjalan mendekati Aria yg berada di sofa,mengikuti dirinya untuk duduk .

"apa kau berencana duduk disini sepanjang hari Aria..."

"ah...tidak Adrian, sebenarnya ada sesuatu yg ingin ku sampaikan ".

"dari tadi aku sudah bertanya dan kau hanya diam,jika ada maka katakan".

Aria menarik nafasnya dalam,sedangkan Adrian hanya memperhatikan gerak geriknya saja.

"maapkan aku Adrian...."

"untuk apa?"

"untuk semalam dan yg terjadi akhir akhir ini..."

"apa kau bisa berbicara lebih jelas lagi?"

Aria menatap dalam Adrian,

"soal semalam aku memang salah dan sungguh aku tidak mengetahui apapun soal kue kacang itu tetapi Adrian aku mengakui diri ku sendiri yg bersalah, seharusnya aku bertanya peraturan apa yg tidak boleh di rumah mu ,bukan malah langsung membuatnya.sekali lagi maapkan aku,aku tidak akan mengulanginya lagi sungguh,dan untuk perkara Dave selama sebulan ini aku sudah merenungkan nya . ternyata aku menyadari aku menyukai perhatian dan kelembutan mu ,hati ku memilih mu bukan dave.awalnya aku kecewa dengan perkataan Dave apa lagi dia menuduhku padahal dia adalah kekasih ku bahagia bisa dia tidak mempercayai ku,dan aku sangat kecewa padanya.tetapi aku mulai menyadari aku sudah menyukai mu terbukti aku merindukan mu sangat merindukan mu Adrian....dan aku memang pantas untuk kau hukum...."

"Aria... apa kau sungguh merindukan diriku?"

Aria hanya mengangguk pelan tanda ia sangat malu mengakui nya.

"hahaha...sungguh??".

Adrian bertanya untuk kedua kalinya,namun Aria terkejut dengan respon Adrian yg tertawa membuat dirinya bertanya tanya.

"i..iya Adrian..".

"kau sangat menggemaskan...terlepas dari itu semua aku senang dengan kejujuran mu"

"jadi...apakah kau menolaknya?".

"bagaimana ya ...."Adrian mengulum senyumnya,ia mencoba menggoda Aria.

"tidak apa apa Adrian tidak usah dipaksakan untuk menerima ungkapan ku"

Aria seketika terlihat murung dan melengkung kan bibirnya.

Adrian yg melihat itu terlihat gemas ,hatinya saat ini di penuhi kupu kupu seperti di gelitik.ia begitu senang dengan pengakuan Aria yg tiba tiba.

"hahaha baiklah sayang...maapkan aku,aku juga mencintaimu sangat mencintai mu..."

"benarkah??"tanya Aria terkejut dengan respon Adrian,entah kenapa sejak tadi respon yg di berikan Adrian selalu membuat dirinya terkejut.

"hmmm....aku mencintaimu".

"apakah sekarang kita menjadi sepasang kekasih..?"

"tentu jika itu yg kau mau".

"IHH bukan yg aku mau masa cuman aku ,jadi kau tidak mau.."

"baiklah baiklah ...hahahah kau sangat menggemaskan,aku mau kita jadi sepasang kekasih..."

Hari ini Adrian sangat puas tertawa dengan menggoda Aria ,moodnya menjadi lebih baik.

karena sejak tadi moodnya tidak baik namun dengan kedatangan dan pengakuan Aria membuat hatinya membaik melebihi perkiraan.

Kini mereka duduk di sofa dengan Aria yg duduk menyandarkan kepalanya di lengan kekar milik Adrian sambil berbincang dengan tenang.

"tapi sayang...ini juga mansion mu jangan mengatakan ini milik ku saja,karena sejak kau menginjakkan kaki dirumah ini ,ini sudah menjadi milik mu juga,jadi jangan mengatakan seperti tadi,paham".

"baiklah Adrian..."

kini dua sepasang kekasih itu menikmati waktunya dengan damai dan tenang, menghabiskan waktu yg telah lama hilang,menumpahkan segala kerinduan diantara mereka.