Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Malam ini merupakan malam terakhir mereka berada di bandung,Adi yang tidak ingin rugi besar memanfaatkan waktu senggang ini dengan sangat maksimal meski setiap hari mereka juga hampir menghabiskan waktu yang sama,tapi entah kenapa dingin nya suasana kota Bandung membawa fantasi tersendiri untuk mereka yang tidak pernah mengenal kata lelah dan bosan.
Adi menatap lekat wajah Nina yang seperti kelelahan melayani nya dengan berbagai macam gaya.mereka bahkan mencoba sensasi baru bermain kuda-kudaan di balkon kamar hotel di tengah deras nya rintik hujan yang membasahi kota Bandung.bukan hanya sekali tapi berkali-kali sampai membuat kaki kedua nya terasa akan patah baru lah mereka berhenti dan pindah di dekat meja rias.
Izin libur yang tidak bisa lagi di perpanjang memaksa kedua nya untuk segera kembali ke ibu kota sebelum Adi mendapatkan teguran keras dari bos besar nya.
" Maaf kan Aku yang sudah membuat Kamu capek begini sayang! Habis nya nagih sih." batin Adi mengecup kening Nina dan segera ikut menyusul ke alam mimpi mengingat pagi-pagi sekali mereka harus berangkat dengan Adi sendiri yang menyetir mobil.
Setelah menyelesaikan pertemuan pertama dengan tim pengacara yang akan membantu dia nanti, Shella segera melajukan kuda besi nya ke sebuah komplek perumahan yang letak nya tidak jauh dari usaha kue yang dia miliki.hidup sebatang kara tanpa ada sanak saudara di kota ini memaksa Shella harus bisa mandiri tidak bergantung kepada orang lain.
" Selamat sore Mbak!Ada yang bisa kami bantu?" tanya Seorang pria memakai kemeja dan kaca mata bulat.
" Sore Pak! Apa di sini masih ada rumah yang kosong?" tanya Shella sambil melihat-lihat.beberapa hari yang lalu Shella tidak sengaja melihat ada sebuah pengumuman yang menawarkan rumah di kawasan ini, setelah di lihat-lihat ternyata Shella sangat menyukai perumahan yang begitu nyaman,taman nya banyak di tumbuhi tanaman dan pohon hijau.di tambah lagi Shella juga jatuh hati dengan model rumah minimalis berlantai dua terkesan begitu mewah dan tidak berlebihan, cocok sekali dengan jiwa nya yang apa ada nya dan tidak neko-neko.
Shella diam-diam sudah menyiapkan semua nya dan dia akan pindah secepat mungkin setelah melunasi pembayaran rumah impian nya.bukan nya tidak ingin tinggal di rumah penuh sejarah itu, Shella yakin ada hak nya di sana terlebih lagi mereka membeli rumah itu setelah pernikahan mereka berlangsung cukup lama,tapi demi hidup tenang tanpa ada gangguan dari calon mantan suami nya Shella lebih memilih membeli rumah dari hasil kerja keras nya sendiri tanpa bantuan dari siapapun.
" Masih Mbak! Mbak yang kemarin datang kesini bukan?" ucap pria itu masih mengingat jelas wajah Shella yang 3 hari yang lalu datang melihat koleksi rumah yang akan dia jual.
" Benar Mas! Saya mau rumah yang kemarin Saya liat ya Mas! Pembayaran nya akan Saya bayar cash besok pagi." jawab Shella yang sudah yakin.
" Baik Mbak,mari ikut Saya." pria ini langsung menuntun Shella masuk ke dalam rumah yang berada di nomer 3 paling ujung dari gang depan.pria ini membantu Shella menjelaskan semua nya dari ruangan depan sampai pada bagian belakang.Shella menyimak pembicaraan pria itu dengan kepala yang bekerja memikirkan apa yang akan dia lakukan pada rumah dan juga taman belakang nya.
" Bagaimana jadi kan Mbak?" tanya pria ini yang memakai seragam khusus.
" Jadi Pak,besok pagi Saya akan kembali datang ke sini lagi dan tolong siapkan semua surat-surat nya,mungkin dalam waktu dekat Saya akan menempati rumah ini." Shella ingin begitu gugatan perceraian mereka di proses dia sudah keluar dari rumah itu dan tidak sudi lagi melihat wajah suami yang sudah menorehkan tinta hitam di hati nya.hidup harus tetap berlanjut meskipun tidak bersama dia lagi.
" Siap Mbak! Besok pagi semua nya sudah beres dan Saya jamin Mbak bisa langsung menempati nya pagi besok juga." jawab Pria ini lantas mengulur kan tangan sebagai tanda deal.Shella menerima uluran tangan itu dan langsung pamit pulang untuk menyiapkan uang yang sudah lama dia simpan di dalam lemari baju nya.
" Assalamualaikum Bi." ucap Shella begitu berpapasan dengan Bi Evi.
" Wa alaikum salam Bu!" jawab Bi Evi tersenyum ramah.
" Bibi sudah masak ya?" tanya Shella begitu hidung nya mengendus bau aroma masakan khas tangan Bi Evi.
" Sudah Bu! Tapi nggak banyak kok cukup buat kita berdua saja." jawab Bi Evi sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh Shella.
" Iya Bi memang lebih baik seperti itu,sayang kalau harus di buang-buang terus." Shella mengedarkan pandangan nya menatap dalam rumah yang sebentar lagi akan dia tinggal kan dan tidak akan pernah kembali lagi ke sini.
" Saya mandi dulu ya Bi,nggak nyaman kalau pakai baju ini." pamit Shella naik ke lantai atas.
" Iya Bu! Bibi juga mau menyiapkan makan malam nya." Bi Evi masuk ke dalam dapur menyiapkan makanan yang sudah dia masak tadi satu jam yang lalu, tidak banyak sih tapi cukup untuk mereka berdua.
Di dalam kamar nya, Shella mulai membersihkan tubuh dengan sabun herbal yang memang sudah dia pakai sejak lama jauh sebelum dia menikah dengan Adi.
Tanpa kehadiran Adi di dalam kamar yang cukup luas ini, terasa begitu sunyi dan sepi,tapi Shella cukup menikmati nya dan sama sekali tidak pernah mempermasalahkan ketidakhadiran pria itu.justru jika dia sudah datang Shella selalu merasa was-was takut kebohongan nya terbuka karena jujur saja dia tidak ingin lagi melayani Adi meskipun status mereka masih sah menjadi sepasang suami istri.
Shella memakai baju tidur lengan panjang sebagai penutup tubuh nya,hanya untuk berjaga-jaga saja meskipun saat ini Adi sedang tidak berada di rumah tapi dia merasa harus mengenakan nya karena dia juga tidak tahu kapan pria itu akan kembali.
" Sebaiknya Aku cicil dulu baju-baju yang jarang Aku pakai ke dalam koper,supaya nanti pas mau pergi tidak terlalu repot lagi." gumam Shella mengeluarkan semua baju tidur seksi yang tergantung di lemari pakaian paling ujung, sedang kan untuk baju tidur yang agak tertutup dia tinggal karena dia merasa masih membutuhkan.
Sudah dua lemari kosong tidak berpenghuni lagi.Shella menyembunyikan koper itu di bawah ranjang tempat tidur dan besok akan dia bawa sekalian menuju rumah pribadi nya.
Shella kembali berdiri mengunci pintu lemari agar tidak terlihat oleh Adi yang memang cuek untuk hal itu.
Setelah semua nya beres,Shella lalu turun ke bawah menyantap makan malam dengan di temani oleh Bi Evi.mereka berdua makan dengan tenang tanpa merasa ada yang kurang sedikit pun.makanan yang di masak oleh Bi Evi pun sudah habis mereka makan tanpa bersisa lagi.Bi Evi memang sudah tahu berapa takaran makanan yang mereka konsumsi berdua setiap hari nya supaya tidak terbuang sia-sia.
" Shella ke kamar dulu ya Bi,jangan lupa kunci pintu dan matikan lampu nya, setelah itu Bibi segera lah beristirahat dan lanjutkan lagi pekerjaan nya besok pagi." Shella melangkah naik karena masih banyak hal yang harus dia persiapkan untuk hari esok, termasuk juga bukti yang akan dia bawa menemui pengacara nya. tanpa sepengetahuan Adi sang suami, Shella sudah berhasil menemukan pakaian dalam wanita simpanan nya yang dia simpan di laci kecil bagian bawah.Shella memasukkan benda keramat itu kedalam plastik kecil dan menggabungkan dengan bukti lain ke dalam sebuah map besar berwarna coklat.
" Terimakasih sudah membantu Aku menemukan bukti ini Mas! Aku akan membuka jalan supaya kalian tidak perlu lagi bermain sandiwara dan wanita mu itu bisa bebas bergerak kemana pun dia mau." Shella mengistirahatkan tubuh nya berharap malam cepat berganti dengan pagi dan dia bisa memulai semua perjuangan nya untuk kebebasan diri sendiri.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰🥰
semangat semangat
nina akan ber hijrah dan belajar menjadi ustadzah 😊
adi juga ber hijrah dan belajar jadi ustadz
ohhhh sudah ku gadaikan