NovelToon NovelToon
Silhouette

Silhouette

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"Aku memacari Echa, hanya karena dia mirip denganmu. Aku gak akan bisa melupakanmu Inayah. Jadi dengarkan aku, pasti... pasti aku akan memutuskan Echa apabila kamu mau kembali padaku!" Terdengar lamat-lamat pertengkaran Catur dengan mantan kekasihnya yang bernama Inayah dihalaman belakang sekolah.


Bagai dihantam ribuan batu, bagai ditusuk ribuan pisau. Sakit, nyeri, ngilu dan segala macam perasaan kecewa melemaskan semua otot tubuhnya. Echa terjatuh, tertunduk dengan berderai air mata.


"Jadi selama hampir setahun ini aku hanya sebagai pelampiasan." monolog gadis itu yang tak lain adalah Echa sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Terluka

Waktu terus bergulir, tidak terasa 3 bulan sudah usia pernikahanku. Dan buku nikah pun sudah aku miliki, artinya aku resmi menjadi istri mas Erik baik agama maupun negara. Kehidupan pernikahan kami bisa dikatakan biasa saja. Sama-sama sibuk membuat pertemuan menjadi singkat, dan komunikasi menjadi berkurang. Entah sadar atau tidak.

Bahkan, mas Erik semakin sering pergi keluar kota demi melebarkan sayapnya. Bisnisnya yang semakin maju, membuat dia harus rela mengorbankan waktu kebersamaan dengan aku istrinya. Ada rasa sedih yang bersarang dihati, tapi aku harus tetap tegar dan sabar. Aku tidak ingin dianggap sebagai istri yang suka mengekang pergerakan seorang suami.

"Dek, besok pagi aku berangkat ke kota B lagi. Dan mungkin butuh waktu sekitar semingguan. Kamu tidak apa kan aku tinggal terus." Ucap mas Erik saat kami ingin beranjak tidur. Dan panggilan dek sudah beberapa bulan ini dia sematkan padaku.

"Iya tidak masalah, hati-hati dijalan." Jawabku sedikit berat. Jujur aku merindukan momen kebersamaan yang lebih lama. Bukan hanya saat akan tidur saja. Setelah bangun tidur, aku kembali kesepian sendiri.

Hanya tidur, berpelukan tanpa melakukan kegiatan intim lainnya. Setelah melakukan malam pertama, semakin kesini kami semakin jarang bermesraan diatas ranjang.

"Jika seperti ini terus, kapan aku bisa segera hamil." Monologku.

Jam telah berputar pada porosnya. Saat ini jadwalku masuk kuliah. Alhamdulillah ketertinggalanku waktu itu bisa aku kejar. Dan tentunya mendapatkan nilai sesuai harapan. Suasana di kampus pun sekarang lebih berwarna karena banyak teman yang menjadi pelipur laraku dikala merasa sendiri.

Yang lebih mengherankan lagi, kak Rio selalu muncul untuk menghiburku. Dia seolah tahu jika hatiku sedang tidak baik-baik saja. Mengenai pertemananku dengan kak Rio, mas Erik tidak tahu. Karena mas Erik tidak pernah kepo tentang urusan pertemanan. Yang terpenting aku tetap menjaga kesetiaan dan tahu batasan tentang status aku yang bukan wanita single. Pure murni hanya menjalin tali pertemanan.

"Kamu pulang sendiri lagi Cha, sepertinya aku jarang melihat suami kamu jemput. Sesibuk itu ya suami mu?" Tanya kak Rio menyentil ulu hatiku. Karena meskipun aku memaklumi kesibukan mas Erik akhir-akhir ini, ada kalanya aku rindu rasanya dijemput suami.

"Iya, suamiku sedang keluar kota kak Rio." Jawabku sedikit enggan sebab mengingatkan aku tentang kerinduanku.

"Lagi Cha?" Tanya kak Rio.

'Iya lagi, kalau dipikir-pikir sesering itu mas Erik keluar kota. Sesering itu aku ditinggal sendirian. Lalu untuk apa menikah jika ternyata aku masih kesepian.' Pikirku membenarkan pertanyaan simple itu.

"Ya Allah maafkan diriku yang masih sering mengeluh." Ucapku sedih.

"Kalau gitu, kamu bareng aku saja. Lagian ini sudah sangat larut Cha. Tidak baik kamu masih keluyuran di jalan." Katanya.

Setelah menimbang-nimbang akhirnya aku setuju untuk pulang diantar kak Rio. Selain memang sudah sangat malam, badanku juga rasanya gampang lelah belakangan ini. Tidak sanggup jika harus menunggu Ojol lagi.

"Pakailah jaket ini, supaya badan kamu tidak terlalu dingin." Ucapnya.

Setelahnya aku membonceng kak Rio tanpa curiga sedikitpun akan niatnya. Tanpa aku sadari momen ini diabadikan oleh seseorang yang sedari tadi mengintip aku dibalik pohon.

Sedangkan Rio sendiri dia merasa menang, senyum miring tersungging. Tapi hanya orang tertentu yang tahu.

Sedangkan di kota lain, terlihat seorang pria sedang duduk dengan tumpukan berkas dihadapannya. Erik, tengah memeriksa data keuangan untuk proyek barunya. Ada sedikit masalah, hal itu yang membuatnya sangat sibuk akhir-akhir ini. Tidak ada niatan untuk mengabaikan istri tercintanya.

Erik berharap Echa selalu memakluminya, mengerti dirinya. Tanpa dia sadari jika justru dia yang tidak lagi mengerti apa maunya Echa.

Kurangnya komunikasi membuat hubungan suami istri yang masih seumur jagung itu merenggang. Tidak ada lagi saling perhatian karena jarak memisahkan.

Saat sedang serius melihat lembar demi lembar kertas, suara notifikasi chat masuk ke hape Erik.

Deg

Dada Erik bergemuruh kuat.

Sebuah foto yang menunjukkan kedekatan istrinya dengan orang yang selama ini selalu memusuhinya. Ingin tidak percaya, tapi otak sudah dipenuhi rasa cemburu. Sehingga logika tidak menjadi penilaian ketika emosi dan ego seorang suami sudah bekerja.

"Apa ini Echa?" Muka merah padam itu semakin terlihat menyeramkan.

"Aku disini bekerja keras, sedangkan kamu malah berselingkuh." Ya, Erik termakan hasutan sebuah gambar kecil.

Saat pikiran sudah tidak lagi bisa bekerja sama dengan hati nurani. Menyalahkan tanpa intropeksi diri menjadi senjata bagi pihak lain yang ingin menjatuhkan. Erik tidak menyadari hal itu. Kepercayaan yang dimiliki untuk Echa hanya setipis tisu dibelah tujuh. Erik kalah.

Segera dia bereskan pekerjaan yang belum selesai itu, dan berniat ingin cepat menemui istrinya. Entah tujuannya pulang itu untuk apa?

Sepanjang perjalanan, hanya amarah yang terus dirasakan Erik. Tidak ada senyum manis yang biasa selalu menghiasi wajah tampannya. Dengan kecepatan penuh, akhirnya Erik tiba di depan pintu rumah. Tanpa ucapan salam, Erik membuka pintu yang tidak terkunci itu dengan kasar.

"Loh mas sudah pulang, kenapa tidak mengabari dulu biar aku bisa siapkan makan malam." Ucapku sambil ingin menyambut tangannya seperti biasa untuk salim dengan takzim. Tapi bukannya uluran tangan yang ku dapatkan, justru tanganku ditepisnya dengan kasar disertai tatapan dingin.

Deg

Senyuman yang semula aku berikan lama kelamaan hilang berganti raut terkejut. Benar aku sangat kaget, ini pertama kalinya aku diperlakukan dengan buruk oleh mas Erik. Meskipun hubungan kami yang sudah merenggang, aku tidak sedikitpun mempertanyakan atau menentang segala keputusannya. Aku tetap menjalankan tugas ku sebagai istri dengan sebaik mungkin.

"Oh, kamu gak senang aku pulang cepat. Supaya kamu bisa lebih leluasa berduaan dengan pria lain. Iya?" Mas Erik bicara pelan tapi nada penuh penekanan.

"Astagfirullah." Hanya itu yang keluar dari mulutku. Selama ini , aku mengenal mas Erik dengan pribadi yang baik dan tutur kata lembut. Tapi sekarang aku dibentak.

Rasanya luluh lantah semua persendianku, hingga bulir bening terjatuh begitu saja tanpa diminta. Bukannya iba, justru tatapan sinis yang aku dapatkan dari suami tampanku ini.

Tidak ada lagi tatapan lembut penuh kasih sayang, tidak ada lagi sapaan hangat yang selalu ku rindukan. Kini semua telah menguap tanpa tahu letak kesalahanku.

"Kamu mengecewakan aku Cha, kamu ternyata bukan istri yang setia. Baru ditinggal beberapa hari saja, kamu sudah berpindah kelain hati." Ucapnya tanpa mencari tahu kebenarannya.

Mas Erik tidak sadar, jika dirinya sudah termakan hasutan orang yang memang ingin menghancurkan ikatan pernikahannya dengan ku. Mas Erik kalah, dan aku yang terluka.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Alhamdulillah Update.

Adakah yang masih menunggu kelanjutan cerita ini. Jangan lupa budayakan tinggalkan jejak, like, komen, dan share karya pertamaku ini.

Terima kasih.

By : Erchapram.

1
Erchapram
cie cie /Smile/
Erchapram
makasih ya
Mahyum
cie ,,,,kak Catur lagi PDKT ma Echa....
Mahyum
semangat terus kak,,,💪💪💪 ceritanya bagus👍
Erchapram: Terima kasih kak
total 1 replies
Erchapram
Makasih banyak sudah mampir.
Celeste Banegas
Semua karakternya terasa hidup dan bikin saya kesemsem! Sukses kedepannya, author✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!