NovelToon NovelToon
SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: slamet sahid

Dimas, seorang Mahasiswa miskin yang kuliah di kota semi modern secara tidak sengaja terpilih oleh sistem game penghasil uang. sejak saat itu Dimas mulai mendapat misi harian
misi khusus
misi kejutan
yang memberikan Dimas reward uang IDR yang melimpah saat misi terselesaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon slamet sahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Call For Help

"Pak, bagaimana kalau kita minta bantuan Dimas saja untuk menghadapi para preman ini?" Astrid memberikan usul dengan antusias. " Astrid yakin teror ini pasti akan terus berlanjut kalau mereka tidak di beri pelajaran!.'

Pak Kartono menatap putrinya dengan heran dan sebersit dugaan timbul di pikirannya.

"Dimas? Bukankah dia tinggal cukup jauh dari sini, Lagipula ia sendirian apa bisa menghadapi para preman kiriman itu?"

Astrid mengangguk, tapi segera menjelaskan,

"Benar, tapi jarak desanya hanya sekitar satu jam perjalanan dari sini. Selain itu, Dimas adalah orang yang cerdas , berani dan jago bela diri. Kebetulan sekarang sepertinya Dia juga sedang pulang ke desanya.

"Percaya nggak Pak, Saya pernah melihat sendiri dengan mata kepala sendiri, bagaimana dengan mudah Dimas menangani beberapa preman sekaligus yang saat itu hendak menggertak ibu kost kami di komplek. Dia tanpa kesulitan yang berarti menghadapi mereka dan membereskan semuanya meskipun mereka bersenjata."

Pak Kartono terdiam sejenak, Antara percaya dan tidak mendengar cerita Puterinya, Tentu saja Ia memilih mempercayai cerita puterinya, Kemudian merenungkan saran putrinya itu.

Dimas memang dikenal di antara teman-temannya sebagai sosok yang tenang tapi penuh perhitungan. Dia juga memiliki pengetahuan tentang seluk-beluk kehidupan di luar desa yang mungkin bisa memberikan perspektif baru dalam masalah ini.

" Baiklah Nak, mungkin itu ide yang baik untuk saat ini, Semoga saja Dimas bersedia membantu kesulitan kita kali ini?" kata Pak Kartono akhirnya sembari menghela nafas.

" Coba kamu segera hubungi Dimas dan lihat apakah dia bersedia membantu keluarga kita."

Astrid segera melangkah menuju ke kamarnya, Ia lalu mengambil ponsel androidnya,scroll,menemukan kontak Dimas dan langsung mengklik ikon telepon di layar.

Meskipun saat sudah menjelang subuh, Dimas ternyata masih menjawab teleponnya meskipun dengan suara yang agak lemas. Astrid lalu mulai menjelaskan situasi mereka secara singkat, Dan berharap Dimas bisa dan bersedia datang secepat mungkin untuk membereskan para preman yang meneror keluarganya.

"Tenang, Astrid. besok siang insyaAllah Aku akan segera berangkat ke sana," jawab Dimas tanpa ragu.

Sekitar jam 7 pagi kemudian, suara berisik dari knalpot sebuah sepeda motor RZ Kwing terdengar mendekati rumah keluarga Kartono. tampak seorang pemuda turun dari motornya, wajahnya serius tetapi penuh dengan tekad dan kelembutan.

Dia disambut dengan hangat oleh Astrid dan Pak Kartono Serta Ibu Ningsih, di teras rumah. Dimas segera mendengar seluruh cerita versi lengkapnya tentang apa yang terjadi, Ia juga seperti pulisi saja ikut menanyakan setiap detail yang bisa mereka ingat.

"Apakah ada hal aneh yang kalian lihat sebelum serangan? Mungkin seseorang yang tidak dikenal atau hal-hal lain yang mencurigakan?"

Pak Kartono menggeleng, tapi Astrid tampak berpikir keras.

"Sebenarnya ada satu hal, Dimas. Beberapa hari yang lalu, aku melihat beberapa laki - laki yang tidak kukenal berkumpul di warung makan atau apa itu di perbatasan desa.

Tadinya Aku pikir mereka hanya sedang makan ataupun minum saja, tapi aku ingat sekarang, kenapa aku merasa ada yang aneh dengan kumpulan itu. Disana aku melihat Feendi sedang asik bercanda tawa sambil memegang botol bir.sepertinya mereka semua mabuk saat itu.

Dan dari ancaman pak Joni Santoso, kuat dugaanku bahwa preman-preman yang telah menyerang kami tentulah orang - orang ini!

"Itu sangat masuk akal, Setelah ini aku akan sweeping mereka di warung tempat mereka terlihat olehmu. Semoga mereka masih disana."

"Apa yang akan kamu lakukan pada mereka dim? " Astrid bertanya dengan bersemangat.

" Em... pertama, tentu aku akan bertanya dengan baik-baik pada mereka, Tapi kalau mereka tidak mengakui apa yang telah mereka lakukan pada keluargamu, maka mereka harus memilih Rumah Sakit atau langsung pergi ke dunia lain! " Terang Dimas dengan panjang lebar

" m, Siapa namanya? O iya, Pendi...Itu juga bisa menjadi petunjuk. Aku pasti juga perlu untuk mencari tahu siapa sebenarnya para preman itu dan apa tujuannya terlihat bergerombol di warung mbak Sri!

."Langkah Awal yang Kritis Setelah diskusi panjang, Dimas menyarankan beberapa langkah konkret tersebut, yakni langsung datangi. Pertama, dia akan mencoba melakukan segala yang tadi telah di jelaskan.

Kedua, dia juga akan mengawasi desa selama beberapa hari ke depan untuk melihat apakah ada aktivitas mencurigakan lainnya atau tidak.

"Aku juga akan meminta bantuan beberapa teman untuk berjaga-jaga di sekitar rumahmu ini selama aku mengurus para preman itu.

Mungkin kita tidak bisa mengandalkan polisi, tapi kita bisa melindungi diri kita sendiri," kata Dimas dengan tegas.Pak Kartono tampak sedikit lega mendengar rencana Dimas. "Terima kasih, Dimas. Aku tidak tahu apa yang akan kami lakukan tanpamu.

"Astrid juga merasa sedikit lebih tenang meski kekhawatiran masih menghantuinya. Tapi dia percaya pada Dimas, orang yang pernah menyelamatkan orang lain di saat yang kritis.

Dan kini, dia berharap Dimas bisa menjadi penyelamat keluarganya. Dimaa segera berpamitan dan segera memacu motornya ke arah perbatasan desa.

Ya, Dimas gercep melakukan program sweeping pagi itu, Di mulai dari warungnya Mbak Sri,tempat di mana preman preman kelas teri ini nongkrong.

Setelah sekitar 15 menitan, Dimas sampai di warung sederhana di perbatasan desa itu.

" Mari silahkan, mau makan apa Dik? " Seorang Wanita yang masih nampak muda keluar dan mempersilakan ku.

"Kopi pahit saja tolong Mbak. " pintaku kepadanya.

Kosong,belum ada pengunjung ternyata padahal sudah pukul 9 WIB.

" Maaf ,Adik apa mencari seseorang? Wanita itu bertanya padaku sembari memberikan secangkir kopi yang mhhh... sungguh harum baunya.

" Iya Mbak, Pendi WA saya, katanya mau main ke pasar bersama - sama anak desa sebelah. " Jawab Dimas mantab dan penuh percaya diri.

" Oh, Pendi pasti telah mengerjaimu?arema semua sekarang lagi pesta miras di gudang penampungan padi yang sudah tidak terpakai di dekat sungai."

" Siap, Setelah ngopi ntar saya samperin kesana " Balas Dimas sembari menyunggingkan senyuman licik.

he.. he.. he...

Hari itu, meskipun tiada kecemasan sedikitpun terasa, Dimas justru ingin mencoba ketrampilan hipnotis super yang Ia dapatkan beberapa hari lalu.

Di dalam benaknya sudah banyak kepikiran metode apa nantinya yang akan dia pakai untuk beramah tamah memperkenalkan hipnotis kepada preman - preman ini.

Setelah menyelesaikan menikmati kopinya, Dimas segeran pamit dan meninggalkan warung mbak Sri dengan motor pinjaman ini.

5 menit kemudian, tampak di kejauhan sebuah bangunan memanjang dengan atap asbes yang dibeberapa tempat nampak berlubang. bahkan ada pula lubang yang cukup besar terlihat.

Segera di parkiran motornya, Dimas segera menuruni jalan setapak, di mana dikiri kanan tampak sawah yang tidak begitu luas di dusun dengan cara berurutan mirip konsep tangga dirumah ataupun di gedung-gedung.

Bruakkkk!!!

Terdengar bunyi keras di susul terbukanya pintu gudang rusak itu dengan kasar, ketika Dimas mendobraknya secara paksa dengan niat mengagetkan lawan.

Begitu memasuki gudang penampungan yang rusak itu, pemandangan di depan matanya membuat Dimas melongo...

1
Max Dillon
mc bodoh, sudah senang sikit ibu yang susah dilupakan
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih udah mampir. Maaf tidak ada maksud begitu Bang .
total 1 replies
Alfathir Paulina
kok ceritanya ganti jd mistis🤔🤔
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: kalau ini saya sengaja menghadirkan musuh utama pertama yang berbau mistis di daerah saya. 😅 Pokoknya Mohon Maaf jika masih sangat banyak kekurangan. terimakasih hadirnya.
total 1 replies
Alfathir Paulina
kenapa jd cerita masa lalu🤦‍♀️🤦‍♀️
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya. Mohon maaf tahap belajar, sebenarnya itu hanya kilas balik (agak panjang sih 😅)
total 1 replies
argha putera
mending stop bawa agama bro novel ginian.
argha putera
bawa2 agama lagi novel genre ginian. hadehhh
argha putera
tks gk lanjut baca. novel sampah juga ternyata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
argha putera
ini novel mcnya siapa ya? kok malah sibuk nulisin percakapan pemeran pembantu?
argha putera
panel sistem kebanyakan. hadehh di buat sederhana aja kali. jd males liat novel sistem yg panel profilenya sengaja dibuat banyak cm demi nutup target kata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih masukannya
total 1 replies
Hana
lanjut
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya.
total 1 replies
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
.
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
Nino Ndut
ijin nanya thor, pas mc dpt 1jt tuh dia ngapain ke rumah ibu kos klo g bayar kos..lah ini blom bayar malah kabur pas bu rt ngomong kek gitu..knp g lempar aj ke mukanya atau mc bisa mulai cari kosan lain..
argha putera: lebay. alibi sangking ting-tingnya. ada lagi aja novel mc banci
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Maaf, saking 'ting-tingnya' Dimas saat itu Kawan. Terimakasih sudah sudi berkomentar.
total 2 replies
Danang Romadhon
upp
Kafa Dayu
crazy up tor yg banyak 👌👌👌👌👌👌👌
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Mohon Maaf, sebenarnya ide ada, tapi masih dikepala Kawan, jadi terpaksa di tuang satu persatu. terimakasih sudah hadir Komen.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!