Pradiningtyas , seorang ibu yang baru melahirkan dan terkena syndrom baby blouse. Menghadapi kehidupannya dengan semua masalah yang ada tanpa ada tempat untuknya bersandar, mengambil semua keputusan sendiri tanpa ada tempat untuk mencurahkan permasalahannya. Kerumitan rumah tangganya yang membuatnya semakin berada di titik terpuruk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayuning ilang?
Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Tyas terbangun. Ia ingin melaksanakan sholat tahajud. Ia menatap ke arah anaknya yang masih tertidur lelap di sisinya. Sedangkan Bima, pria itu berada di sofa. Suara dengkuran halus keluar dari pita suara Bima .
"Mas Bima kayaknya kecapekan banget Sampek dengkur kayak gitu, maafin aku yang mas, gara-gara aku khawatir berlebihan pasti sekarang P Harun juga Bu Mika salah paham sama mas Bima, bodoh kamu Tyas. Kalau kayak gini kan kasihan mas Bima juga. Pasti kerjaannya juga banyak terbengkalai gara-gara harus nunggu aku disini. Maafin aku mas"ucap Tyas lirih.
Namun saat Tyas tengah mengambil air wudhu. Tiba-tiba seseorang masuk ke ruang rawat inap itu. Dia berjalan dengan mengendap-endap.
"Hallo sayangnya ayah. Udah besar ya kamu nak. Maafin ayah ya baru tengokin kamu sekarang. Karena ayah tau ibu kamu pasti tidak bolehin ayah kesini. Ayah yakin kamu juga pasti kangen sama ayah kan, ayah juga kangeeeen banget sama kamu. Kita main-main sebentar yuk nak"ucap Yuda mengambil bayi Ayuning untuk ia gendong.
Bayi itu sedikit menggeliat merasa tidurnya sedikit terganggu. Namun secepat mungkin Yuda membawa anaknya keluar ruangan itu. Agar Tyas tak sampai mengetahui kedatangan nya.
Ceklek,
Pintu kamar mandi terbuka. Tyas sudah selesai mengambil air wudhunya. Namun seketika wajahnya tercengang. Mata Tyas membola dan langsung syok , bayi Ayuning tak berada di tempatnya.
"Sayang.. nak kamu dimana?"ucap Tyas panik.
Tyas juga memeriksa seluruh sudut ruangan itu. Termasuk kolong ranjang pasien. Namun nihil, ia tak menemukan keberadaan bayinya.
Akhirnya tyas pun membangunkan Bima yang sedang tertidur pulas. Dengan guncangan yang sedikit terasa ,Bima membuka matanya. Tyas tanpa membuang waktu langsung memberitahukan soal bayi Ayuning yang tiba-tiba ,menghilang
"Hah? Kok bisa ?"sahut Bima kaget
"Enggak tau mas , tadi aku ke kamar mandi sebentar, tapi waktu aku udah keluar Ayuning udah nggak ada"ucap Tyas
"Aduh Tyas. Kamu kan bisa bangunin saya dulu baru ke kamar mandi. Jadi saya bisa jagain anak kamu"ucap Bima
"Maaf mas, saya nggak tega bangunin mas Bima "ucap Tyas menunduk
"Aish , ya udah kamu tunggu sini biar saya yang cari keberadaan bayi kamu."ucap Bima keluar ruangan itu
"Tunggu mas, saya ikut"ucap Tyas
"Enggak ! Kamu tunggu sini. Saya akan pastikan bayi kamu kembali dengan selamat. Jangan membantah"ucap Bima tegas
"Baik mas"ucap Tyas patuh.
Tyas mondar-mandir ruangan itu . Pikirannya terus mengkhawatirkan putrinya sekarang. Ia memikirkan keselamatan putrinya saat ini. Meruntuki kesalahannya yang tak bisa menjaga dengan baik anaknya.
Air mata Tyas tak lagi mampu ia bendung. Rasa khawatir terlebih menyergap jiwanya.
terbesit dalam pikiran Tyas jika ini ada hubungannya dengan Rheyno, namun pikiran itu segera ia buang jauh-jauh. Mana bisa ia menuduh jika tidak memiliki bukti apapun.
Sementara itu di tempat lain, Bima kini tengah berada di ruangan Cctv untuk mengecek rekaman yang memantau kamar inap Tyas
"Bagaimana pak, apa saya bisa melihat rekaman itu?"tanya Bima
"Maaf pak, sepertinya memang ada yang sengaja merusak kamera cctv yang terpasang di depan kamar inap itu pak"ucap petugas cctv
"Bagaimana bisa , lalu apa tugas bapak ha? Anda benar-benar tidak becus menjalankan perkerjaan anda"ucap Bima emosi
"Kamu atas nama pihak rumah sakit minta maaf pak atas kejadian ini. Tapi kami akan ikut membantu untuk mencari keberadaan bayi pasien"ucap petugas itu
"Laporkan kepada saya secepatnya, saya tunggu"ucap Bima berlalu meninggalkan ruangan Cctv itu.
Bima kembali ke ruang rawat Tyas . Dengan berat hati ia tetap harus mengatakan kepada Tyas tentang informasi yang ia peroleh
Ceklek
"Mas Bima, gimana mas . Apa Ayuning ditemukan mas. Dimana dia mas? Apa dia baik-baik aja?"tanya Tyas beruntun
"Sabar Tyas. Sepertinya memang ada orang yang sengaja menculik anak kamu"ucap Bima
"Menculik, untuk apa mas, kenapa harus Ayuning "ucap Tyas menangis
"Aku mencurigai apa mungkin ada hubungannya dengan sama Rheyno"celetuk Bima
"awalnya tadi saya juga berfikir seperti itu mas tapi nggak mungkin mas,tuan Rheyno bahkan sudah sangat baik pada saya waktu saya terluka"ucap Tyas
Kata-kata Tyas sukses membuat Bima sedikit sakit mendengarnya. Benar dugaannya bahwa kejadian kemarin dimanfaatkan Rheyno untuk mencuri perhatian Tyas
(Brengsek Lo Rhen, Lo bersikap seolah-olah Lo yang paling dihakimi, dan Lo sukses buat narik simpati Tyas), batin Bima
Tangan Bima mengepal ia benar-benar marah pada Rheyno kalau sampai ia terlibat atas hilangnya bayi Ayuning.
Bima langsung pergi meninggalkan ruang rawat Tyas
"Mas ...mas Bima mau kemana mas"tanya Tyas
Namun sama sekali tak mendapat respon jawaban dari Bima. Bima seolah bersikap acuh.
"Ya Allah mas Bima mau kemana. Apa dia mau cari Ayuning. Aku mesti gimana sekarang. Aku nggak bisa hanya diam disini sementara anakku tak tau dimana keberadaannya sekarang."lirih Tyas sendu.
Tyas menyambar ponselnya. Beberapa kali ia melakukan panggilan pada tuan Rheyno. Namun nihil sama sekali tak ada jawaban.
Sementara itu di tempat lain.
Brok....brok...brok....
Bima menggedor pintu apartemen Rheyno. Beberapa kali Bima juga berusaha menghubungi Rheyno namun tak ada respon
"Brengsek! Kabur kemana dia. Bawa kemana tuh Bayi."umpat Bima
Sementara itu Rheyno yang tengah berjalan menuju apartemennya melihat keberadaan Bima di depan unitnya.
"Bim"panggil Rheyno.
"Bagus! Lo ya ,santai banget setelah melakukan kejahatan. Mau berusaha menghilangkan jejak lo, dasar teman bangsat Lo!"ucap Bima Buuuuggghh... Sebuah pukulan melayang ke tepat ke arah wajah Rheyno
Rheyno yang tak terima dengan perlakuan Bima pun kini mencoba melawan.
Buuuuggghh..buugggh pukulan balasan mendarat ke tubuh Bima
"Elo yang brengsek! Lo nuduh gue nggak ada bukti apapun. Kejahatan apa maksud Lo ha?"tanya Rheyno
Seketika Bima terdiam, ia memikirkan kata-kata Rheyno barusan.
"Kejahatan apa maksud Lo"ucap Rheyno menarik kerah baju Bima.
"Bayi Ayuning ilang. Dan gue yakin elo pelakunya"ucap Bima
"Ilang? Kok bisa? Kapan? Kenapa Lo baru ngasih tau gue"ucap Rheyno melepaskan tangannya
"Jadi bukan elo pelakunya?"tanya Bima memastikan
"Kurang ajar Lo nuduh-nuduh gue. Gue bela-belain sampai jam segini baru pulang buat ngurusin proyek kita sama investor dari Thailand yang tertunda. Dan setelah gue balik ini rasa terima kasih Lo ha?"ucap Rheyno marah.
"Oh astaga . Shiiiit ! Sorry Rhen gue benar-benar kebawa emosi karena kejadian kemaren"ucap Bima
"Udah tau gue, elo itu tipe orang yang gak bisa berfikir jernih. Udah sekarang yang terpenting kita cari keberadaan bayi Tyas "ucap Rheyno.